Beranda / Romansa / TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA / Bab 12: Mengurai Masalah

Share

Bab 12: Mengurai Masalah

Penulis: Anni Dess
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-12 13:44:05

Seruni sampai dirumahnya tepat saat adzan maghrib berkumandang. Setelah masuk kerumah dan membersihkan tubuh Seruni bergabung bersama orang tuanya untuk melaksanakan shalat berjamaah.

Setelah selesai shalat Seruni membantu Ibunya menyiapkan makan malam.

"Kamu baik-baik saja, Runi?" tanya sang Ibu.

"Baik, Bu."

"Tapi belakangan ini kamu jadi lebih banyak diam."

"Sebenarnya ada sedikit masalah, tapi Runi belum bisa cerita. Seruni belum sanggup lihat ayah dan ibu kecewa."

"Apapun masalahnya cerita ke kita Runi, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, jangan di pendam sendiri." Ucap sang Ibu bijaksana.

"Iya Bu, maaf."

"Ya sudah ayo kita makan, habis makan kamu harus cerita ke Ayah dan Ibu."

***

Akhirnya di sinilah Seruni berada, di ruang keluarga yang sederhana. Sangat jauh jika di banding dengan ruang keluarga yang ada di rumah mewah Angga.

Seruni berniat mulai mengurai beban pikirannya. Mengakui sedikit demi sedikit masalah-masalah yang dia hadapi belakangan ini.

"Ayo Nak ceritakan, a
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Etris Tresnawsti
jangan" seruni tidak hamil tapi angga bilang nya hamil biar bisa nikah...
goodnovel comment avatar
Kania Putri
kenapa gak cerita sejujurnya sama papa mamamu seruni biar mereka tau masalahnya kaya apa ini. nah loh si angga kagak sabaran mau cek test kehamilan. hamil gak ya wkwkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 14: Menikah

    Sepulangnya dari menemui Ayah Seruni, Angga segera menemui Ibunya, satu-satunya orangtua yang masih ia miliki. Angga harus segera membicarakan ini dengan beliau tentang acara lamaran juga pernikahan. "Ma, apa Ano sudah tidur?" tanya Angga setelah ia sampai di rumah. "Sudah," jawab Bu Mira singkat. Sebagai ibu dia masih belum bisa menerima perbuatan anaknya. "Ma, besok bantu aku datang ke rumah Seruni buat lamar dia ya? Aku harus menikah dalam minggu ini juga.""Kamu suruh orang lain saja, Mama malu. Selain perbuatan bejad kamu, Mama juga sudah pernah datang untuk melabrak dia dan membuat Seruni kehilangan pekerjaan. Lagian waktu satu minggu untuk persiapan mana cukup."Angga mengerti akan sikap kecewa Mamanya. Orangtua mana yang bahagia jika dua kali menikah, anaknya selalu sudah menyentuh perempuannya lebih dulu. "Nanti kita minta maaf, dan untuk perbuatanku ke Seruni, orangtuanya tidak tahu. Seruni merahasiakan ini, Ma. Untuk persiapan biar jadi urusanku," ucap Angga. "Enak ben

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 13: Bertemu Ayah Seruni

    Seruni menatap nanar kepada tiga buah testpack bergaris dua di depannya. Setetes air mata jatuh di pipinya. Inikah akhir dari perjalanan hidupnya? Apakah takdirnya akan berakhir menjadi Ibu dari anak lelaki di depannya ini. Anak? Seruni tertawa dalam hati. Mempunyai anak sama sekali belum menjadi tujuan hidupnya dalam waktu dekat ini.Angga mengangkat dagu Seruni untuk menatap matanyanya."Maaf." Angga hendak menarik Seruni dalam pelukannya, tapi di tolak."Kita menikah satu minggu lagi.""Apa harus secepat itu?" tanya Seruni terkejut sambil menahan tangis. "Iya, kita tidak mungkin menunggu perutmu membesar baru menikah.""Tapi Anda harus bertemu Ayahku dulu sebelum membawa keluarga lain untuk melamar.""Saya akan menemui Ayahmu sekarang juga."Seruni tak bisa menolak, sekarang atau nanti akan berakhir sama. "Tapi tolong, simpan rapat-rapat aib yang membuatmu sampai bertemu Ayah saya."Angga mengangguk, itu justru akan menguntungkan dirinya. ***Seruni menghembuskan nafas berat s

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 12: Mengurai Masalah

    Seruni sampai dirumahnya tepat saat adzan maghrib berkumandang. Setelah masuk kerumah dan membersihkan tubuh Seruni bergabung bersama orang tuanya untuk melaksanakan shalat berjamaah.Setelah selesai shalat Seruni membantu Ibunya menyiapkan makan malam."Kamu baik-baik saja, Runi?" tanya sang Ibu. "Baik, Bu.""Tapi belakangan ini kamu jadi lebih banyak diam.""Sebenarnya ada sedikit masalah, tapi Runi belum bisa cerita. Seruni belum sanggup lihat ayah dan ibu kecewa.""Apapun masalahnya cerita ke kita Runi, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, jangan di pendam sendiri." Ucap sang Ibu bijaksana. "Iya Bu, maaf.""Ya sudah ayo kita makan, habis makan kamu harus cerita ke Ayah dan Ibu."***Akhirnya di sinilah Seruni berada, di ruang keluarga yang sederhana. Sangat jauh jika di banding dengan ruang keluarga yang ada di rumah mewah Angga.Seruni berniat mulai mengurai beban pikirannya. Mengakui sedikit demi sedikit masalah-masalah yang dia hadapi belakangan ini."Ayo Nak ceritakan, a

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 11: Tangis Seorang Ibu

    Sore harinya, Seruni keluar dari kamar hotel dan menemui Adam, kekasihnya di sebuah kafe tempat biasa mereka berkencan. "Maaf ya Dam, aku datangnya lama." Ucap Seruni pada lelaki yang sebentar lagi akan bergelar menjadi mantan kekasihnya. "Nggak apa-apa aku juga baru datang kok, Ni. Kamu apa kabar, Sayang?" tanya Adam. Laki-laki itu kemudian menyambut kedatangan Seruni dengan mengelus rambut dan mencium keningnya. Membuat hati Seruni terasa nyeri karena bagian tubuh lain dirinya bahkan sudah di jamah laki-laki lain."Baik, Dam. Kamu sendiri gimana?""Baik juga Run, kerjaan juga beres. Oh ya, kamu mau pesan makan apa? Aku udah lama banget nggak traktir kamu makan."Seruni tertawa kecil."Nggak kamu traktir aku juga tiap hari tetap makan kok Dam, nggak usah pesan makan aku lagi nggak bisa lama-lama." Seruni memang tidak bisa berlama-lama menemui Adam, dia harus sudah check out dari hotel sebelum maghrib nanti."Maaf kalau sebagai pacar aku kurang bisa ada waktu buat kamu."Seruni hany

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 10: Bertemu Denganmu Adalah Musibah

    Seruni terbangun dari tidurnya saat perutnya terasa melilit karena lapar. Ia meraih ponselnya di atas nakas dan membukanya, waktu sudah menunjukan jam satu siang. Ternyata ia sudah tidur selama tiga jam. Tidak heran jika dia tertidur begitu nyenyak karena beberapa hari ini dia mengalami kesulitan tidur di malam hari.Seruni menendang selimutnya dan bangun dari tempat tidur, ia terkejut melihat Angga tengah serius dengan laptop juga kertas-kertas yang berserakan di sofa kamar hotel. Dia kira laki-laki itu pergi sewaktu dia tinggal tidur.Melihat wajah orang itu membuat Seruni mengingat kembali masalah-masalah yang dia hadapi karena perbuata bejad lelaki itu.Seruni menghembuskan napas lelah dan berusaha untuk tidak mempedulikan keberadaannya. "Kamu sudah bangun?" Seruni mendengar jelas ada mulut orang yang bertanya padanya, tapi ia memilih untuk tidak peduli dan berjalan pergi menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya."Kamu mau kemana?"Sekali lagi Seruni menulikan telinga, ia mera

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 9. Biang Masalah yang Selalu Mengikuti

    Dengan perjalanan tak tentu arah setelah keluar dari sekolah, disinilah Seruni menghentikan laju motornya. Di depan sebuah hotel bintang lima yang sebenarnya lumayan jauh dari rumah juga sekolah tempat dia mengajar. Seruni ingin menenangkan diri, atau mungkin melarikan diri. Seruni memutuskan menyewa satu kamar di lantai tertinggi di gedung hotel itu. Sejenak, ia ingin menjauh dari semua masalahnya. Sayangnya, tanpa Seruni sadari, biang masalah itu tengah menatap keberadaannya. Dari jarak kurang lebih sepuluh meter, netra Angga menyipit untuk memperjelas apa yang di lihatnya. Angga berada di sana karena sedang menunggu kliennya, mereka ada janji rapat di hotel itu. Penglihatan mata Angga tidak salah, perempuan yang sedang memesan kamar hotel adalah wanita yang di kenalnya belakangan ini. Tapi Angga bertanya-tanya, untuk apa dia ada di sini, di jam seperti ini? Bukankah seharusnya dia ada di sekolah untuk mengajar Ano dan teman-temannya? Mata Angga mengikuti kemana langkah kaki Ser

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 8. Berhenti Jadi Guru

    Setelah Angga pergi, Seruni terkejut ketika berbalik badan dan mendapati Mutia yang tengah menatapnya. "Mutia kamu...?" "Maaf Runi aku nggak sengaja dengar pembicaraan kalian." "Semuanya?" Tanya Seruni dan Mutia menganggukan kepalanya. "Maaf, tadinya nggak sengaja, aku lagi nyariin kamu." Mutia tidak salah, mereka memang sudah janjian datang lebih pagi hari ini untuk sarapan bersama. Ketika Seruni tak kunjung terlihat, wajar jika Mutia datang mencarinya. "Ya sudah, ayo masuk," ajak Seruni. "Jadi ini yang membuat kamu membentak Ano kemarin?" tanya Mutia. "Suasana hati aku kemarin lagi nggak baik, Muyt. Aku menyesal nggak bisa kontrol emosi ke Ano. Aku mohon sama kamu cukup tahu dan jangan bilang masalah ini ke siapapun." "Pak Adam gimana, Runi?" Mutia menanyakan ini karena memang tahu hubungan Seruni dan kekasihnya. Seruni menggeleng tanda tidak tau. Dia belum memberitahu Adam tentang masalah tak terduga ini. "Aku nggak tahu harus nanggepin masalah kamu gimana,

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 7. Belum Tentu Hamil

    [Seruni saya ingin bertemu]. Sebuah pesan masuk ke ponsel Seruni saat dirinya baru saja menyelesaikan pekerjaan di tokonya. Seruni tahu ini nomor siapa, dia memang tidak menyimpannya. Tetapi di lihat dari riwayat chatnya itu adalah nomor dari orang yang sangat dirinya benci saat ini. Segera Seruni memblokir nomor tersebut tanpa berpikir dua kali. Keesokan paginya saat Seruni baru tiba di gerbang sekolah, seseorang telah menunggunya. "Seruni tunggu, kenapa kamu memblokir nomor saya?" Orang itu tentu saja Anggara Wijaya, orang yang sudah menghancurkan hidupnya. "Karena saya ingin memblokirnya." "Kita perlu membicarakan semuanya baik-baik Seruni." "Apa anda juga sudah memperlakukan saya dengan "baik-baik" sehingga menuntut hal seperti itu?" tanya Seruni geram. "Saya minta maaf, dan saya akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya perbuat." "Saya tidak peduli." "Saya akan datang kerumahmu untuk melamar dan menikahimu." Rumah? Seketika Seruni menegang, apa yang

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 6: Hancur

    Seruni pulang kerumah esok harinya. Sejak semalam ia menginap di hotel. Ia baru berani pulang pada jam empat sore, jam pulang biasanya setelah mengajar les anak dari orang yang sudah menghancurkan dirinya itu. Seruni juga perlu memastikan dulu jika kondisi wajahnya sudah tidak terlalu mengenaskan. Seruni beralasan, dia semalam tidak pulang karena harus menjaga Ano yang sedang sakit dan orang tuanya tidak ada di rumah. Pagi harinya Seruni mengatakan langsung pergi mengajar di sekolah. Semalam Seruni mengetik pesan itu di ponselnya sambil bercucuran airmata. Berbohong bukanlah kebiasaan Seruni, dia merasa begitu berdosa kepada orang tuanya. Setelah mereka begitu khwatir karena dirinya semalam tidak pulang, kini ia harus membohongi mereka."Ya ampun Nak, ap kamu baik-baik saja? Ayah khwatir, belum pernah kamu tidak pulang seperti ini.""Seruni baik-baik saja, Ayah. Ibu dimana?" tanya Seruni berusaha mengalihkan pembicaraan."Ibu belum pulang dari pengajian rutinan di masjid," jawab san

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status