Home / Romansa / TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA / Bab 2: Masuk Jebakan

Share

Bab 2: Masuk Jebakan

Author: Anni Dess
last update Last Updated: 2025-04-09 09:19:59

Sejak pertemuan Angga dengan Seruni waktu itu. Hubungan antara guru dan wali murid di antara mereka terjalin sangat baik. Hampir setiap hari mereka bertemu saat Angga mengantar dan menjemput Ano ke sekolah, seperti hari ini, Ano terlihat sedang menunggunya di dampingi oleh Seruni.

Seruni tampak tersenyum manis, tidak tahu jika laki-laki yang ketampanannya menyilaukan mata itu adalah predator yang akan memangsanya tak lama lagi.

Angga sudah menyampaikan persetujuannya kepada Bramantyo untuk menikahi wanita itu. Hari ini dia akan melakukan pendekatan dengan cara menjadikan Seruni guru les privat anaknya di rumah. Semoga cara ini berhasil dan bisa membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan Seruni, bukan mendapatkan hatinya, tapi tubuhnya. Satu alasan yang bisa menjerat Seruni kedalam hubungan pppppernikahan.

"Maaf saya sedikit terlambat menjemput Ano." Ucap Angga ketika sudah turun dari mobil.

"Tidak apa-apa Pak, kelas Ano baru saja selesai." Jawab Seruni penuh senyum.

"Ayah... apa Bunda Uni boleh ikut mobil kita? Kasihan dia lagi nunggu ojol buat pulang."

"Tidak usah Ano, sebentar lagi juga ojeknya datang," ucap Seruni lembut. Sebelum Angga menjawab, Seruni menolaknya lebih dulu. Ia merasa ganggu jika harus berada di dalam mobil laki-laki itu karena tidak ada perempuan lain di dalam sana.

"Tidak masalah Bu Seruni, mari ikut mobil saya saja. Kebetulan saya sedang tidak sibuk dan sebenarnya ada yang ingin saya bicarakan dengan Bu Seruni."

Sebelum Seruni sempat menjawab Ano, lebih dulu menarik tangannya untuk memasuki mobil. Seruni adalah wanita yang menjunjung tinggi adab kesopanan, menghindari kesalahpahaman dan sangat-sangat menghindari sesuatu yang bisa mengakibatkan pertengkaran. Dia takut kalau Pak Angga memiliki kekasih dan menjadi salah paham, dia sendiri juga mempunyai hati yang harus di jaga kepercayaannya.

"Ayah... Ano duduknya di belakang aja sama Bunda Uni boleh?" Ano bertanya saat Angga tak kunjung menjalankan mobilnya padahal mereka semua sudah berada di dalam mobil.

"Apa si yang nggak boleh buat anak ganteng Ayah ini? Oke, kalau gitu kita jalan sekarang." Tidak apa-apa hari ini dia menjadi sopir untuk dua orang di belakangnya ini, asal rencananya berjalan lancar.

"Bu Seruni, maaf ada yang ingin saya tanyakan. Apakah Ibu Seruni mempunyai pekerjaan lain di luar sekolah?" Angga bertanya dengan tidak sabaran.

"Tidak Pak, setelah pulang dari sekolah, saya hanya membantu pekerjaan orang tua saya di rumah." Ya, Seruni memang hanya akan membantu orang tuanya berjualan di toko bangunan di depan rumahnya sebagai kasir saat pulang mengajar. Ayahnya membuka toko bangunan setelah pensiun dari pekerjaannya sebagai guru.

"Berarti Ibu Seruni punya banyak waktu?"

"Maksud Bapak?"

"Saya mau minta tolong Bu Seruni untuk memberikan les baca tulis untuk Ano di rumah."

"Tapi Pak, saya belum pernah menerima pekerjaan seperti ini sebelumnya."

Seruni berusaha menolak karena memang ia tidak membuka jasa les tambahan. Ia memilih profesi guru karena sengaja agar punya banyak waktu di rumah bersama orangtuanya, karena dia adalah anak tunggal.

"Tapi Anda sudah berpengalaman dalam menghadapi Ano, di luar sana mungkin banyak yang mau bekerja mengajari Ano tapi saya tidak bisa mempercayainya." Ujar Angga masih berusaha meyakinkan Seruni. "Nanti saya akan membayar Ibu dengan hitungan jam, satu jam-nya, 1 juta."

Nominal yang di sebutkan Angga barusan mengejutkan Seruni.

"Maaf, Pak, kalau pun saya mau, bayarannya terlalu berlebihan."

"Tidak masalah, kalau seharinya kamu mengajari Ano dua jam, satu bulan hanya enam puluh jam, 60 juta masih terjangkau untuk saya."

Seruni paham, di lihat dari penampilan dan mobil yang di tunggangi Angga, uang bukan masalah. Tapi Seruni ragu untuk menerimanya, apalagi ia tahu status ayah dari Ano adalah duda.

Seruni masih diam, dia bimbang mau menolak tawaran ini atau tidak, uangnya jelas lumayan, bisa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berbulan-bulan. Ia tidak perlu mengambil uang dari toko Ayahnya lagi untuk memenuhi beberapa kebutuhan yang tidak tercukupi dari gajinya sebagai guru. Orangtua serta kekasihnya juga tidak pernah melarang ia melakukan apapun selagi yang di kerjaannya adalah sesuatu yang positif.

Tahu jika ada ragu di hari Seruni, Angga mencoba mengenyahkan pikiran itu dari otak Seruni.

"Jam kamu mengajar Ano di rumah, adalah jam kerja saya di kantor Seruni. Jadi, kamu tidak perlu canggung karena saya seorang duda. Kalau sampai saya pulang kamu masih di rumah saya, kamu bisa langsung pulang. Bagaimana?"

Seruni belum menjawab, ia masih harus meyakinkan hatinya.

"Baiklah Pak, saya menerimanya."

"Terimakasih, Bu Seruni."

Seruni mengangguk di iringi senyuman. Ia realistis, hidupnya butuh uang. Meskipun memiliki kekasih yang kaya raya, Seruni tidak pernah mau menggunakan uangnya, lebih baik bekerja sendiri. Laki-laki yang berstatus kekasihnya belum wajib untuk menafkahi.

Senyum puas tergambar di wajah Angga, selangkah lagi, proyek besar yang di impikan, akan jatuh ke tangannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
seruni masuk perangkap dah, tawarannya menggiurkan bgt dah aku klo ditawarkan segitu mau juga jadi guru les private
goodnovel comment avatar
Kania Putri
pinter juga ini angga jebak seruni dengan mberi les tambahan baca tulis buat anaknya supaya lebih kenal dengan serini ahh kalo seruni tau angga dekati dia hanya karena tujuan tertentu pasi nyesek banget ini
goodnovel comment avatar
Yhara_18
kasian bngt seruni, padahal niatnya baik mau menerima tawaran kerjaan eh malah sengaja di jebak
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 17. Luluh

    Sudah satu minggu Seruni menjadi istri dari Angga, dengan cara di tipu oleh laki-laki itu. Selama itu pula dia masih diam saja, tidak ada obrolan dengan suami, mertua, apalagi anak tirinya. Terakhir berbicara dengan Angga ketika meminta sebuah toko perhiasan dan ia di minta untuk menunggu. Katanya tidak sampai satu bulan toko dan segala isinya, termasuk karyawan sudah siap. Malam ini, untuk pertama kalinya setelah kejadian ia membentak Ano, Seruni duduk berdekatan dengan anak laki-laki yang kini berstatus sebagai anak tirinya. Meski begitu tidak ada yang berani menuntut ia bersikap seperti seorang Ibu pada Ano, termasuk Ibu mertuanya juga Angga. Seruni mendengar bisik-bisik Ibu mertuanya yang menyuruh Ano jangan takut padanya. Namun, Seruni tidak ada minat untuk ikut membujuknya.Seruni tahu Ibu mertuanya berusaha keras meyakinkan Ano jika ia tidak akan berbicara keras lagi. Setelah peristiwa ia membentaknya waktu itu, belum sekalipun mereka bertegur sapa. Saat menikah, Ano hanya me

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 16: Permintaan Seruni

    Hari ini Angga dan Seruni pulang kerumah setelah dua malam tidur di kamar hotel. Selama dua malam itu, tak sekalipun mereka saling bicara. Seruni menutup mulutnya dan diam seribu bahasa. Sampai di rumah, mereka di sambut oleh Mira, Ibu dari Angga. "Selamat datang Seruni, sekali lagi saya minta maaf. Untuk diri saya sendiri, dan juga anak saya, Angga."Seruni hanya menatap sebentar tanpa berniat menjawab ungkapan maaf dari wanita yang sudah bergelar sebagai Ibu mertuanya. Ia tahu ini tidak sopan, tapi sakit dan kecewa di hatinya belum hilang. "Angga, ajak istri kamu ke kamar dulu. Sementara Mama mau kasih pengertian ke Ano dulu tentang kenapa Seruni ada di sini. Tahu sendiri dia masih bingung sama pernikahan kalian kemarin.""Iya Ma, terimakasih," jawab Angga.Seruni masih berdiri diam di tempat saat Angga berjalan hendak masuk ke dalam kamar."Seruni, ayo."Seruni terasa seperti orang linglung, apa yang akan ia lakukan di rumah ini nanti dengan waktu yang tidak bisa di tentukan. I

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 15: Datang bulan

    Acara sudah selesai, tapi raut muram di wajah Seruni belum hilang. Ada banyak kejutan yang ia dapatkan malam ini. Salah satunya adalah kedatangan orangtua Adam. Meski mereka datang dengan senyuman dan memberi selamat, sikap mereka justru mengusik hati kecil Seruni.Selain itu, Adam juga datang saat acara sudah hampir selesai. Memang ia yang memberinya undangan saat Adam memintanya, mereka bertemu untuk terakhir kalinya beberapa hari lalu. Adam ingin tahu apa yang membuat ia meninggalkannya, dan ingin melihat dengan matanya sendiri jika benar ia akan menjadi milik laki-laki lain. "Seruni, silahkan kamu istirahat. Saya keluar dulu, ada perlu sebentar."Seruni tak menjawab apa yang di ucapkan suaminya, pernikahannya ini tidak akan merubah sikap apalagi perasaannya pada seorang Angga. Tanpa Seruni tahu, Angga pergi keluar untuk menemui seseorang yang tak lain adalah mantan kekasih Seruni. Dia akan meluruskan dan menjelaskan padanya, apa adanya, dan sejujur-jujurnya. Toh dia sudah menika

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 14: Menikah

    Sepulangnya dari menemui Ayah Seruni, Angga segera menemui Ibunya, satu-satunya orangtua yang masih ia miliki. Angga harus segera membicarakan ini dengan beliau tentang acara lamaran juga pernikahan. "Ma, apa Ano sudah tidur?" tanya Angga setelah ia sampai di rumah. "Sudah," jawab Bu Mira singkat. Sebagai ibu dia masih belum bisa menerima perbuatan anaknya. "Ma, besok bantu aku datang ke rumah Seruni buat lamar dia ya? Aku harus menikah dalam minggu ini juga.""Kamu suruh orang lain saja, Mama malu. Selain perbuatan bejad kamu, Mama juga sudah pernah datang untuk melabrak dia dan membuat Seruni kehilangan pekerjaan. Lagian waktu satu minggu untuk persiapan mana cukup."Angga mengerti akan sikap kecewa Mamanya. Orangtua mana yang bahagia jika dua kali menikah, anaknya selalu sudah menyentuh perempuannya lebih dulu. "Nanti kita minta maaf, dan untuk perbuatanku ke Seruni, orangtuanya tidak tahu. Seruni merahasiakan ini, Ma. Untuk persiapan biar jadi urusanku," ucap Angga. "Enak ben

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 13: Bertemu Ayah Seruni

    Seruni menatap nanar kepada tiga buah testpack bergaris dua di depannya. Setetes air mata jatuh di pipinya. Inikah akhir dari perjalanan hidupnya? Apakah takdirnya akan berakhir menjadi Ibu dari anak lelaki di depannya ini. Anak? Seruni tertawa dalam hati. Mempunyai anak sama sekali belum menjadi tujuan hidupnya dalam waktu dekat ini.Angga mengangkat dagu Seruni untuk menatap matanyanya."Maaf." Angga hendak menarik Seruni dalam pelukannya, tapi di tolak."Kita menikah satu minggu lagi.""Apa harus secepat itu?" tanya Seruni terkejut sambil menahan tangis. "Iya, kita tidak mungkin menunggu perutmu membesar baru menikah.""Tapi Anda harus bertemu Ayahku dulu sebelum membawa keluarga lain untuk melamar.""Saya akan menemui Ayahmu sekarang juga."Seruni tak bisa menolak, sekarang atau nanti akan berakhir sama. "Tapi tolong, simpan rapat-rapat aib yang membuatmu sampai bertemu Ayah saya."Angga mengangguk, itu justru akan menguntungkan dirinya. ***Seruni menghembuskan nafas berat s

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 12: Mengurai Masalah

    Seruni sampai dirumahnya tepat saat adzan maghrib berkumandang. Setelah masuk kerumah dan membersihkan tubuh Seruni bergabung bersama orang tuanya untuk melaksanakan shalat berjamaah.Setelah selesai shalat Seruni membantu Ibunya menyiapkan makan malam."Kamu baik-baik saja, Runi?" tanya sang Ibu. "Baik, Bu.""Tapi belakangan ini kamu jadi lebih banyak diam.""Sebenarnya ada sedikit masalah, tapi Runi belum bisa cerita. Seruni belum sanggup lihat ayah dan ibu kecewa.""Apapun masalahnya cerita ke kita Runi, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, jangan di pendam sendiri." Ucap sang Ibu bijaksana. "Iya Bu, maaf.""Ya sudah ayo kita makan, habis makan kamu harus cerita ke Ayah dan Ibu."***Akhirnya di sinilah Seruni berada, di ruang keluarga yang sederhana. Sangat jauh jika di banding dengan ruang keluarga yang ada di rumah mewah Angga.Seruni berniat mulai mengurai beban pikirannya. Mengakui sedikit demi sedikit masalah-masalah yang dia hadapi belakangan ini."Ayo Nak ceritakan, a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status