Share

Bab 136

Rambut Aris yang masih basah namun sudah tersusun rapi sedikit mengganggu Dinara. Jika saja tak sedang mengibarkan bendera perang, ia tentu sudah akan mengacak-acak kembali rambut pria itu.

“Masih marah?” Tanpa sungkan Aris duduk di sofa di samping Dinara. “Padahal omelet buatanku sudah dihabisin.” Aris masih menggumam menatap piring kosong di atas meja.

“Omeletnya nggak enak.”

“Oiya? Nggak enak aja ludes gitu.” Aris terkekeh.

“Ck! Nanti Nara bayar omeletnya!”

Aris terkekeh, menempelkan punggungnya di sofa tanpa melepaskan pandangan matanya dari Dinara.

“Seksi ...,” gumamnya. “Om rasanya pengen gigit kamu, Nara. Udah belum merajuknya?”

Merasa kemarahannya sama sekali tak berarti bagi Aris, Dinara menoleh dengan tatapan tajam.

“Keluar dari kamar Nara, Om. Nara mual cium parfum Om Aris.”

Akan tetapi, Aris justru semakin tertawa lebar. “Jangan memutarbalikkan fakta Nara sayang. Bukannya tiap malam Nara tidur meluk kaos Om?”

Blush! Pipi Dinara merona merah. Beberapa malam ini ia memang ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Naily Mahmuda
setuju...ceritanya bagus,cuma sayang lama updatenya,tapi ya .kebayar deh sama banyaknya bab.semangat terus...karna selalu ditunggu...
goodnovel comment avatar
Isabella
hahahaha ceritamu benar benar keren thoer . kq bisa sih ngarang cerita begini . bagus . play boy tapi setia di satu orang bikin baper . pokoknya keren keren keren abis ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status