Share

Bab 18 : Mimisan

Aku tersenyum kemudian, menyalami Bu Nunik.

"Tika," ucapku

"Panggil aja, Bu Nunik," jawab Bu Nunik ramah.

Aku tersenyum puas sambil melirik ke arah Yuda. Tapi tatapan tajamnya membuatku bergidik dan salah tingkah.

"Ok Mas Ifan, saya duluan," pamitnya kemudian pada Mas Ifan dengan senyum ramah.

"Ok Yud, sebentar lagi saya menyusul," kata Mas Ifan.

"Hhhh...akhirnya," ucapku dalam hati.

Ada rasa lega setelah Mas Ifan memperkenalkan aku sebagai istrinya ke Yuda dan Bu Nunik, setidaknya sekarang Yuda tahu kalau aku ini bukan adik Mas Ifan, dan berhenti menggangguku.

Setelah selesai makan kami ngobrol beberapa menit. Kemudian pamit pulang karena mas Ifan juga mau buru-buru ke masjid untuk sholat isya.

"Mas antar sampai sini, ya? Mas mau langsung ke masjid," ucap Mas Ifan ketika kami sudah sampai di depan rumah.

"Iya, Mas." jawab kami bersamaan.

Masjid berada beberapa meter di belakang rumah kami. Karena itu jika hendak ke masjid, Mas Ifan lebih sering berjalan kaki.

Aku dan Mbak Riska mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status