Share

28B

Penulis: Evie Yuzuma
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-25 09:59:05

Hening kembali memenuhi ruangan, Gantari sibuk dengan pikirannya dan segumpal rasa kecewa yang hebat untuk Renata. Meskipun, dia memang akan mengecek secara langsung dengan orang IT kepercayaanya. Sementara itu, Prabu dibantu oleh ART di sana, menaiki lift menuju ke lantai dua, di mana Jehan dan Kay sedang bermain bersama.

****

Menjelang sore, Renata baru saja pulang dari syuting ketika mobilnya berhenti di depan rumah sang mantan mertua. Sepasang netranya melebar ketika melihat mobil Prabu terparkir di sana. Sejak dirinya merasa, Prabu akan merujuknya, Renata kerap sekali menginap di kediaman Gantari. Tentunya hal itu untuk menumbuhkan ikatan batin mereka agar makin kuat.

“Mas Prabu, jangan-jangan dia kangen aku.”

Senyum secerah mentari pagi terbit dari bibir Renata. Dia segera membuka pintu setelah menekan kode akses digital pada pintu utama. Pintu itu pun terbuka. Ruang tengah sepi, tak terlihat satu orang pun yang ada di sana. Lekas Renata menaiki lift yang ada di pojok ruangan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • TERJERAT CINTA SANG DUDA   30B

    Kay melirik ke arah sofa, memang tak nyaman tidur di sana. Lalu melirik ke arah tempat tidur, tampak Prabu sedang menata guling sebagai pembatas. “Ingat dalam perjanjian kita, tak ada kalimat harus tidur terpisah! Kita suami istri betulan secara negara dan agama, Kay!” jelas Prabu panjang lebar. Kay tampak berpikir, dia menatap kaki Prabu yang tertutup selimut. Jika dicerna secara logika, memang benar. Untuk berpindah dari kursi roda saja Prabu kepayahan. “Jadi gak usah berlebihan, nanti kalau tulangmu bengkok, siapa susah? Saya juga ‘kan?” Prabu bicara sambil mengedik santai.“Ngadi-ngadi banget alasannya, pake bawa-bawa tulang bengkok segala!” gerutu Kay dalam dada. Namun, dia pun membenarkan jika tidur di sofa itu tak nyaman.“Baiklah, saya coba malam ini! Kalau hmmm mas macam-macam, saya pindah lagi ke sofa.” Kay akhirnya setuju. Dia pun memang cukup pegal meringkuk di sofa dan merasa tak nyaman.“Yes!” Prabu bersorak riang di dalam hatinya. Sepertinya kepura-puraannya memang s

  • TERJERAT CINTA SANG DUDA   30A

    “Awas, ya! Aku akan kasih tahu mama! Kamu gak bisa lakuin ini ke aku seenaknya, Mas!” Renata menggeleng dan memutar tubuhnya. Lalu debuman pintu mengakhiri perdebatan mereka. Kay membuang napas kasar. Pikirannya yang masih terfokus pada Renata membuatnya lupa, jika Prabu masih merengkuhnya. Hingga suara bariton yang berbisik begitu dekat, membuatnya terperanjat.“Sekarang pengganggu itu sudah pergi, apa kita jadi beristirahat istriku, pas sekali diluar sedang hujan hmmm?” bisik Prabu dengan seringai jahilnya. Hanya saja romantisme mereka tak bertahan lama, suara tangisan Jehan membuat keduanya terhenyak. Hampir Prabu lupa kalau dia masih berpura-pura lumpuh. Kay yang panik langsung berlari memburu pintu, tetapi terlambat, debuman pintu luar sudah menenggelamkan tangisan Jehan berbaur dengan suara hujan. Kay berlari mengejarnya, tetapi kalah cepat, Renata sudah membawa Jehan masuk ke dalam mobilnya dan meluncur begitu saja. “Jehan!” Kay berteriak, reflek dia berlari mengejar, menemb

  • TERJERAT CINTA SANG DUDA   29B

    “Pak, awasss!” Kay panik, setengah berlari memburu Prabu, membiarkan pintu tertutup dengan sendirinya dengan menyisakkan celah kecil.“Kalau mau apa-apa, kan bisa minta bantu ke saya, Pak!” tutur Kay sambil susah payah membangunkan Prabu. “Kamunya ‘kan dari tadi masih cemberut, Kay!” tutur Prabu ringan. Dia sengaja tak membantu meringankan beban Kay, tetapi dia berusaha kembali terjatuh dan kali ini usahanya berhasil. Tubuh mungil Kay terjatuh tepat di tubuhnya. “Ya ampuuun, Kay! Kamu mau bunuh saya, ya! Kamu berat juga, ya!” oceh Prabu dengan ketus, padahal hatinya berbunga senang. Aroma tubuh Kay yang wangi tercium menenangkan. Wajah Kay memerah, dada bidang itu kini terpangkas tanpa jarak. Jarak wajahnya dengan Prabu hanya tersisa beberapa senti saja, sepasang iris biru itu seperti menghipnotisnya dan membuat Kay seperti kehilangan akal sehat. Dia seolah tertarik ke dalam pesona yang memukau hingga tak sadar ketika pintu kamar tiba-tiba terbuka dari luar. “Perempuan lont*! Enya

  • TERJERAT CINTA SANG DUDA   29A

    Kay menghela napas panjang sambil berdiri di depan kamar Prabu, yang kini akan ditempatinya. Meskipun memang hanya kamar tamu, tetapi cukup luas dan nyaman. Di tangan kirinya ada koper berisi pakaian, sedangkan tangan kanannya menenteng tas berisi make up dan perlengkapan hariannya. Tas laptop disampirkan di bahunya.“Duh, ribet banget …,” gerutu Kay sambil mendorong daun pintu, lalu melengkah masuk melewati Prabu yang sedang duduk santai di atas kursi rodanya sambil menikmati secangkir kopi, sesekali dia melirik layar gawainya yang terbuka. Kay meletakkan semua barang-barang itu di pojok ruangan, lalu kembali ke kamarnya yang terletak bersebelahan. Begitulah sore itu menghiasi kesibukkan Kay. Sepulangnya dari rumah Gantari, Prabu memintanya untuk segera berpindah kamar. Jehan, berdiri di pintu kamar dengan mata berbinar penuh semangat. Seorang mami baru yang bisa mengajaknya bermain kapan saja, akan segera menjadi miliknya, itu yang ada dalam pikiran Jehan. Gadis kecil itu tampak

  • TERJERAT CINTA SANG DUDA   28B

    Hening kembali memenuhi ruangan, Gantari sibuk dengan pikirannya dan segumpal rasa kecewa yang hebat untuk Renata. Meskipun, dia memang akan mengecek secara langsung dengan orang IT kepercayaanya. Sementara itu, Prabu dibantu oleh ART di sana, menaiki lift menuju ke lantai dua, di mana Jehan dan Kay sedang bermain bersama. **** Menjelang sore, Renata baru saja pulang dari syuting ketika mobilnya berhenti di depan rumah sang mantan mertua. Sepasang netranya melebar ketika melihat mobil Prabu terparkir di sana. Sejak dirinya merasa, Prabu akan merujuknya, Renata kerap sekali menginap di kediaman Gantari. Tentunya hal itu untuk menumbuhkan ikatan batin mereka agar makin kuat. “Mas Prabu, jangan-jangan dia kangen aku.”Senyum secerah mentari pagi terbit dari bibir Renata. Dia segera membuka pintu setelah menekan kode akses digital pada pintu utama. Pintu itu pun terbuka. Ruang tengah sepi, tak terlihat satu orang pun yang ada di sana. Lekas Renata menaiki lift yang ada di pojok ruangan

  • TERJERAT CINTA SANG DUDA   28A

    “Mama lihatlah file yang aku kirim. Setelah itu, mungkin sudut pandang Mama tentang Renata akan berubah.”“File?”Gantari mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Ia menggulir layar dan mencari pesan masuk dari Prabu. File apa sebenarnya yang Prabu kirimkan?Dengan gerakan hati-hati, ia membuka pesan dari Prabu. Jarinya menggulir layar, mencari tahu apa yang dimaksud anaknya. Ketika ia menemukan lampiran video, jari-jarinya berhenti sejenak, ragu untuk membuka.“Video apa ini?” gumamnya lirih. Perlahan jemarinya mengetuk video tersebut dengan pikiran penuh tanya.Video pertama dimulai. Gambar dari CCTV menampilkan lobi hotel mewah dengan karpet merah tua dan chandelier besar menggantung di tengah ruangan. Di sana terlihat Renata, wanita muda yang selama ini ia anggap menantu berkelas dan terbaiknya, menggandeng seorang lelaki muda. Mereka berbicara singkat dan terlihat akrab, lalu berjalan bersama menuju lift. Gantari tak bisa mengalihkan pandangannya dari layar. Napasnya mul

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status