Share

Itu Hanya Fitnah

Diketuknya pelan pintu tersebut oleh Kayla. Dengan cepat pintu itu dibukakan oleh Kenzo, pria yang memang tinggal di dalam sana. Senyumnya sangat lebar dan hangat sekali untuk dilihat. Kayla segera sadar bahwa ia tidak boleh terpesona dengannya!

‘Jangan Kayla!! Itu hanya senyuman maut yang membawamu ke dalam api neraka!’  batinnya berusaha mengingatkan.

Ia yang tadinya mendadak membuang muka tersebut, mencoba menarik napas, dan kembali menghadap ke arah Kenzo. Kayla ikut memberikan senyuman manis sebagai bentuk salam pertama kali setelah kejadian terakhir mereka bertemu waktu itu.

“Ayo masuk, aku sudah menyiapkan makanan,” ajaknya.

Kata makanan yang disebut oleh Kenzo, membaut Kayla merasa sedikit lapar. Perutnya berbunyi, untung saja bunyinya tidak keras. Jadi Kayla tidak merasa malu sama sekali. Ketika masuk ke dalam sana, Kayla merasa cukup terpesona dengan interiornya.

Mungkin karena waktu dirinya kemari, ia sama sekali tidak memperhatikan sekitar, jadi dia tidak tahu kalau di dalam sana sangat lah luar biasa sekali untuk dilihatnya. Matanya tidak bisa berhenti berbinar menatap ke sekitarnya tersebut. Kayla mengikuti kemana berjalannya Kenzo.

Berhenti di ruang makan, Kayla sedikit terkejut melihat betapa banyaknya makanan yang ada di atas meja. Bukan hanya makanan lauk semata, melainkan sampai pencuci mulut serta dessert yang kelihatannya sangat enak sekali. Matanya tak bisa lepas ketika melihatnya.

Kriett, kursi ditarik oleh Kenzo, “Ayo duduk,” ucapnya.

Tertegun Kayla saat itu, “I- iya.”

Segera dirinya duduk. Setelah memastikan Kayla sudah duduk, baru lah Kenzo menuju ke kursinya dengan sangat gagah sekali. Dari cara dia berjalan dan juga dari cara dia duduk serta mengambil sendok saja sudah seperti seorang pangeran. Siapa sebenarnya pria ini?!

Kenzo bahkan juga mengambilkan lauk kepadanya. Rasanya tidak enak hati untuk menolak, membuat Kayla yang sudah kadung lapar tersebut makan dengan sangat lahap. Makanannya benar-benar enak, sampai Kayla lupa akan memori buruk yang pernah terjadi di sini sebelumnya.

“Sebenarnya aku sudah pasrah dengan siapa yang akan dinikahkan padaku. Tetapi, saat melihatmu aku merasa lega,” Kenzo membuka obrolan.

Langsung melotot ke arah Kenzo dirinya ini, setelah mendengar sepenggal dari kalimat yang telah dikatakan kepadanya barusan. Apa maksud dari ucapan Kenzo barusan?

“Ternyata wanita itu adalah kamu. Wanita yang membuat hari-hariku penuh dengan ketidaktenangan, dan juga rasa rindu yang mendalam.”

Syok raga Kayla mendengar ucapan barusan. GOMBAL BUAYA. Tidak sedikit pun Kayla merasa tersipu dengan kalimat manis itu. Yang ada malah membuatnya eneg dan mual mendengarnya. Bisa-bisanya pria semacam Kenzo mengatakan hal yang dikatakan oleh para buaya.

Namun, dirinya berusaha untuk tenang. Mungkin saja dirinya harus memastikan dahulu, pria yang dinikahinya ini seperti apa, dan juga sesuatu yang membuatnya penasaran ini bisa segera diredakan dari kepalanya tersebut.

“Boleh aku bertanya satu hal? Mungkin sedikit menyinggung, tapi, aku ingin memastikan,” ucap dari Kayla, yang dengan sengaja mengubah topik pembicaraan.

“Tentu saja. Anggap lah kita sedang hendak saling mengenal satu sama lain,” balasnya.

“Apa benar…, kamu ini dulunya kriminal?”

Wajah Kenzo sekali dengar langsung sedikit membatu. Seolah apa yang dikatakan oleh Kayla adalah hal yang mengejutkan. Kayla jadi merasa takut. Kalau itu benar, maka secara tidak langsung, hidup Kayla benar-benar tercoreng sekali.

Mau dimana ditaruh wajahnya kalau itu memang benar? Belum lagi, tampaknya tidak semudah itu dirinya bisa memperbaiki pandangan publik padanya. Sakit hatinya, namun ia tidak bisa mengulang waktu untuk menolaknya. Kayla merasa pasrah menerima fakta tersebut. Ia langsung menunduk, melihat ke arah makanan yang ada di depannya.

“Tidak. Kamu pasti dengar dari berita, ya?”

Langsung terangkat kepalanya setelah mendengar apa yang dikatakan olehnya. Tidak? Dia bilang barusan tidak?! Sedikit tersentak Kayla saat mendengar jawabannya. Ekspresi Kenzo juga tampak santai dan biasa saja.

“B- Bukan, itu, aku dengar dari keluargaku..,” Suaranya mengecil karena merasa tidak enak hati.

“Huhh, aku sudah menduga alasan kenapa saat pertama kali saudarimu tidak mau denganku. Jadi karena itu? Huhh,” Kenzo tak marah, dia justru tampak lega setelah tahu kegelisahan dari Kayla yang kelihatan sangat mengganggu.

Kenzo mengambil salah satu dessert, dan memberikannya kepada Kayla. Dia masih dengan sangat tenang dan baik sekali memperlakukan Kayla. Namun, sorot matanya sama sekali tidak bisa berbohong sama sekali.

“Kamu tak mau cerita?” tawar dari Kayla.

Dipandangnya Kayla dengan sedikit senyuman, “Bisa kamu berikan aku waktu? Aku akan memberitahukannya padamu saat kamu sudah siap,” ungkapnya.

Meski sebenarnya rasa penasaran dari Kayla tidak bisa terbendung sama sekali, namun, dirinya tidak sedikit pun mau mendesaknya. Bagi Kayla, tidak semua masalah bisa diceritakan secara langsung setelah ditanya. Kenzo mungkin perlu mempersiapkan hatinya sebelum akhirnya berani membuka diri.

Akhirnya mereka berdua mulai membicarakan syarat perjanjian yang telah diminta olehnya. Ada beberapa hal yang dirinya minta, dan juga ada beberapa hal dirinya atur. Kenzo tampak setuju-setuju saja, meski ada beberapa yang dia tolak karena bisa merugikan dua belah pihak dan akan berimbas besar kepada pihak keluarga Kenzo.

Selang beberapa harinya, Kenzo dan Kayla sudah bisa janjian untuk bertemu orang tua Kenzo, perihal membicarakan isi dari syarat perjanjian tersebut. Tidak ada penolakan sama sekali, bahkan orang tua Kenzo langsung mneyetujui apa yang dia minta.

Lalu lewat beberapa minggu setelah pembicaraa kecil antara orang tua Kenzo dan Kayla, sekarang adalah waktu untuk melakukan kesepakatan dengan orang tua Kayla. Rasanya waktu benar-benar cepat berlalu. Mungkin karena keluarga Kenzo yang sangat santai dan juga baik tersebut, tidak ada satu pun kegiatan Kayla yang merasa terganggu.

Ketika sudah berada di depan rumahnya, Kayla masih merasa sakit hati. Ia kembali teringat akan bagaimana keluarganya membicarakan dirinya yang bukan anak kandung, dan juga membicarakan mengenai kesepakatan yang mereka minta sebagai gantinya.

Semua berkumpul di dalam. Keluarga dari Kayla kelihatan sangat senang sekali. Mereka pasti terus membayangkan tumpukan uang yang hendak mereka terima, makanya wajah mereka sangat dan amat berseri sekali. Menjijikkan. Kayla kini sudah duduk di sebelah Kenzo. Reva yang melihat mereka berdua ini sudah dekat, tampak seperti puas akan kedekatan mereka berdua.

“Jadi, Kayla sudah membicarakan apa saja syarat yang dia inginkan dengan berunding dengan kami juga, maka kami akan sedikit memberikan gambaran dari isinya,” ucap ayah Kenzo.

‘ 1. Setelah perjanjian ditandatangani, maka Kayla bukan merupakan tanggungjawab dari keluarga dan akan berpindah tanggungjawab kepada keluarga kami.’

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status