Kayla yang mendengarnya langsung merah merona. Wajahnya seperti tomat dan merasa kepanasan setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Kenzo. Kayla merasa malu, seolah mendapatkan pujian atas apa yang telah ia lakukan kepada Kenzo.
Saat melirik ke arah pria yang ada di depannya, Kayla mendapati Kenzo sedang tersenyum tipis kepadanya. Dia tampak sangat bahagia menunjukkan dirinya yang sangat mempesona. Pria ini benar-benar pandai memikat seorang wanita.
Tetapi, Kayla dengan segera mencoba menghilangkan perasaannya yang berdebar serta terus mengusap wajahnya agar bisa mereda dari panas membara akan perasaannya yang terasa menggebu tersebut. Sudah tidak etis baginya merasakan perasaan seperti itu di saat seperti ini.
‘Tapi…, kenapa Kenzo bisa berkata begitu dengan mudahnya?’ batinnya merasa penasaran.
“Saat kamu bertemu Reva, apa kamu tertarik padanya?” tanya Kayla.
Kalimatnya seperti mencoba memancing keributan dengan Kenzo. Terlebih lagi, secara tidak langsung kalau sampai Kenzo salah menjawab, mungkin Kayla akan mengambekinya dengan berbagai alasan. Dasar wanita, sukanya memang cari penyakit hati.
“Entah lah. Dari awal bertemu dia tampak tidak menyukaiku. Jadi aku awalnya hendak menolaknya, tapi dia yang ternyata menolakku lebih dulu,” jawabnya singkat.
Yah, tidak bisa dipungkiri juga. Reva yang terkenal dengan segala eksisbilitasnya tersebut pasti merasa malu karena dia mengira pria yang ia nikahi adalah seorang kriminal. Ditambah, tampaknya memang dari awal Reva hanya mau uangnya saja.
Kalau dipikir-pikir lagi, rasanya sakit juga, hanya menjadi orang yang melunasi pinalti hutang dari orang tua yang menganggapnya sebagai barang pertukaran saja. Terlebih, mereka bukan orang tua kandungnya, pantas saja mereka membuang Kayla dengan sangat mudah.
“Aku penasaran…, berapa hutang ayahku sampai bisa meminta putrinya untuk menjadi pinaltinya? Ditambah, mereka yang meminta uang kompensasi sebesar itu, pasti bukan jumlah yang sedikit, ya?” tanyanya.
Kayla tidak pernah menanyakan perihal hutang tersebut semenjak ia tahu. Dirinya terlalu merasa sakit hati karena tahu ia adalah anak kandung, dan dijadikan pembayaran atas pinalti hutang. Kayla terlalu fokus memikirkan perjanjian supaya kedepannya dirinya tidak ada hubungan lagi dengan mereka.
Dan sekarang, ia akan menanyakan perihal tersebut untuk tahu lebih jelas soal berapa sebenarnya hutang yang dimiliki oleh ayahnya itu. Kenzo sudah menatapnya dengan sangat serius. Kayla sudah langsung menelan ludah, melihat bagaimana ekspresi dari Kenzo yang terbilang sangat serius tersebut.
Ia menarik napas, lalu menyebutkan nominal hutangnya, “15,6 milyar. Belum termasuk bunga 1 persen dan denda karena terlambat membayar. Ayahmu sudah melewati 6 kali masa pembayaran gagal, makanya dikenakan pinalti sebesar 2 milyar,” jelasnya.
Ternganga Kayla mendengarnya. Jadi pinalti hutangnya sebesar 2 milyar, dan keluarganya mendapatkan kompensasi sebesar 500 juta. Jadi dirinya dihargai sebesar 2,5 milyar oleh keluarganya sendiri?!!! Benar-benar menyebalkan!
Kayla nyaris kalap dengan mengeluarkan emosinya tersebut. Namun ia segera merasa lega. Perjanjiannya telah ditandatangani oleh ayahnya, jadi, Kayla sudah tidak ada sangkutan lagi dengan mereka kalau mereka merasa tidak sanggup membayar kedepannya hutang tersebut.
“Tapi apa itu tidak berlebihan?” tanya Kayla.
Kenzo menggelengkan kepala, “Ayahmu menyetujuinya saat peminjaman. Ada pernjanjian di atas materainya juga,” jawabnya.
Rasanya Kayla jadi tidak habis pikir dengan keluarganya tersebut. Memang ayah menjalankan perusahaan yang sekarang dengan lancar-lancarnya. Tapi, ia tidak tahu kalau ternyata mereka mengalami masalah dalam finansial sampai bisa membuat Kayla jadi pembayarannya.
Ia jadi resah. Kalau sekarang saja ayahnya tidak bisa membayarnya, lalu bagaimana kedepannya? Apa mungkin keluarga Kenzo akan meminta Reva juga sebagai bentuk pembayaran? Atau mereka akan melakukan hal lain dengan menyeret Kayla kembali.
Kayla merasa takut, apabila kedepannya akan makin tidak terkendali karena masalah hutang ini yang pastinya akan menyeret dirinya kedepannya. Itu pasti akan membuat Kayla merasa makin tidak bisa berkata-kata lagi.
“Ayahmu pasti buruk dalam mengelola keuangan. Padahal dia yang meminta akan membayar dengan mencicil sebesar 50 juta saja. Tetapi, tidak ada itikad baik untuk meminta pengunduran waktu meski tak bisa membayar. Pantas dia memilih meminjam pada perusahaan lain ketimbang bank,” gerutu dari Kenzo.
Mendengarnya membuat Kayla merasa malu. Sebenarnya ia sudah tahu kalau ayahnya sangat buruk soal finansial. Ditambah ibu dan saudaranya itu bukan orang yang bisa hidup sederhana. Selama ada banyak uang, mereka akan menggunakannya untuk kesenangannya semata.
Tetapi, sekali lagi Kayla merasa lega. Setidaknya ia sudah mengisi di bagian perjanjian bahwa mereka tidak bisa meminta apa pun kepada Kayla. Dan ada dendanya juga, jadi seharusnya mereka tidak berani macam-macam dengan melakukan yang mereka mau tanpa melihat batas.
Kayla kembali lanjut memakan masakan Kenzo. Rasanya memang tidak kalah dengan beberapa restoran yang pernah dirinya coba. Dan ditambah, sepertinya Kayla familiar dengan rasanya. Seperti pernah mencoba, tapi lupa. Kayla melahap sambil mencoba mengingat-ingat, dimana dirinya pernah memakan masakan tersebut.
Rasanya benar-benar mengganjal karena Kayla masih belum mengingat tempatnya. Ia benar-benar merasa pernah merasakannya, tapi dimana? Ia terus merasa kebingungan dan juga kesal kepada dirinya sendiri.
“Ada apa? Apa makanannya tidak enak?” Kenzo langsung menegur.
“Oh, tidak…, aku…, aku hanya merasa seperti pernah merasakan masakan ini sebelumnya,” ucapnya.
Kenzo malah terkekeh setelah mendengarnya, dia sepertinya sudah tahu dimana dirinya pernah merasakan masakan ini, hanya saja dia memilih untuk diam saja dahulu sebelum akhirnya akan ditanyai oleh Kayla karena merasa penasaran sekali.
“Kamu mau mendatanginya? Siapa tahu dengan begitu kamu akan langsung ingat,” ajaknya.
Benar juga. Kayla langsung menyetujui. Setelah mereka selesai menghabiskannya, mereka pergi menuju tempat tersebut menggunakan mobil milik Kenzo. Tak jauh dari sana, mungkin melewati beberapa blok, mereka tiba di sebuah gedung berwarna putih bercampur warna krem.
Dirinya ingat pernah datang ke sana. Tapi apa benar di sini tempatnya? Rasanya masih terasa sedikit ragu sekali. Masuk lah Kayla dan Kenzo ke dalam sana. Dengan sangat sopan, mereka berdua disapa oleh para pekerja yang dimana di dalam sana belum ada banyak pelanggan.
“Selamat sore Bos!”
Kaget Kayla menerima sapaan tersebut, dia langsung melihat ke arah Kenzo yang masih tersenyum tipis dengan sangat tulu sekali. Tangannya langsung merangkul Kayla dengan lancang, dan memperkenalkan dirinya.
“Sore. Hari ini, aku ingin kalian melayani calon istriku dengan baik. Dia bilang dia seperti ingat akan rasa suatu makanan yang aku buatkan, jadi, siapkan semua menu yang ada,” perintahnya.
“T- Tunggu! Kamu.. Kamu-“
“Tenang, ini restoranku, kamu bebas makan di sini,” sela dari Kenzo sebelum Kayla selesai berbicara.
Makin syok dirinya mendengar apa yang dikatakan olehnya. Kenzo masih bisa cengengesan setelah mengatakannya, tetapi, Kayla merasa kikuk dan juga bingung sekali.
Bukan itu yang membuat Kayla merasa tidak nyaman. Melainkan…, disebut sebagai ‘Calon Istri’ olehnya membuat Kayla merasa seperti terbang, namun dengan debaran hati yang berbunga-bunga sekali.
Setelah Kenzo mendekat dan berusaha untuk menenangkan Kayla, Kayla langsung menunjukkan testpack yang ia bawa tersebut. Dan dalam hitungan detik, ekspresi wajah Kenzo berubah seketika ketika melihat hasilnya.“Po- Positif?!” seru dari Kenzo yang terbelalak.Kayla tersenyum sumringah, dibarengi dengan air mata yang perlahan membasahi kedua pipinya tersebut. Ia menganggukkan kepala, menunjukkan perasaan harunya yang juga sama tidak percaya dengan Kenzo.Sang suami seketika memeluknya dengan erat, ia merasakan detak jantungnya berpacu sangat cepat, dan membuat Kayla merasa ikut berdebar hebat. Padahal mereka sudah pasrah saja menerima nasib mereka, tetapi, tampaknya tuhan mendengarkan doa mereka.“Kayla…, astaga…, aku tidak tahu harus berkata apa,” Kenzo benar-benar tidak bisa tenang.Dia berkali-kali memeluk, lalu melepaskan Kayla kembali, kemudian mengecup pipi dan dahi Kayla berkali-kali untuk menunjukkan rasa syukurnya atas berkat yang mereka dapatkan tersebut.Kayla yang tidak bisa
Karena feeling suami itu juga sama kuatnya dengan feeling istri, jelas saja Kenzo langsung mnegetahui tindakan Kayla yang diam-diam hendak menghilangkan jejaknya tersebut. Dan sekarang dia sudah tidak bisa mengelak sama sekali.Kayla tertangkap basah hendak membohongi Kenzo.Melihat Kayla yang hanya cengengesan memberikan respon pada ucapan Kenzo, jelas membuat Kenzo sudah bisa langsung tahu bahwa Kayla ini telah berbohong kepadanya. Dia hanya bisa terheran kepada sang istri yang demikian.Dan seperti apa yang sudah diperingati oleh Kenzo sebelum-sebelumnya. Bahkan Kenzo sendiri sudah dengan tegas memberikan peringatan kepada Kayla, dan akhirnya semuanya terjadi begitu saja.Kayla benar-benar masuk angin pada malam itu. badannya terasa menggigil, dan bahkan ia merasakan hidungnya gatal sekali. Sampai-sampai ia sendiri tidak bisa menahannya.“Hatchii!” Kayla terus merasa bersin.“Kan, sudah kubilang. Kamu bandel sekali tidak mau mendengarkanku!” kesal dari Kenzo yang mengungkapkan pera
Benar-benar mengkerut alis Kenzo mendengar ocehan gadis ini lagi. Ada-ada saja. Es krim rose cake? Sejak kapan bunga mawar dijadikan es krim?Dan siapa dia sampai berani mengatakan hal ini sebagai taruhan yang tidak masuk akal sama sekali. Benar-benar gadis gila yang akal sehatnya tidak ada sama sekali.“Sudah kubilang aku tidak akan percaya dengan semua bualanmu yang tidak masuk akal itu lagi! Kamu benar-benar mencoba mengujiku ya?!” pekik dari Kenzo yang sudah tidak bisa menahan emosi lagi.“Kali ini kamu bisa menganggap serius ucapanku, dan lagi, kamu akan bahagia kalau kamu mengetahui dengan cepat beritanya,” Gadis itu sama sekali tidak menyerah berkata kepada Kenzo.Jika dirinya bisa tepok jidat, mungkin Kenzo akan melakukannya. Tetapi, saat ia melirik ke arah mata dari si gadis tersebut, ia melihat kesungguhan yang dimana jelas si gadis tidak berbohong, dan serius dengan apa yang barusan dia katakan kepada Kenzo.Namun, lagi dan lagi, Kenzo tidak mau termakan dengan buaian tidak
Kayla sampai tidak bisa memberikan reaksi setelah mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya barusan. Surprise? Hadiah ulang tahunnya? Gedung itu untuk dirinya?!Sampai-sampai Kayla yang sedang melongo tersebut tidak bisa merangkai kata untuk bisa membalas ucapan sang suami. Dia memang tidak ingat akan ulang tahunnya, tapi ini terlalu berlebihan kalau sampai diberi seperti ini.Dirinya gagap hendak memberikan reaksi kepada sang suami yang sudah sangat antusias menunggu respon dari Kayla yang sedaritadi syok tersebut.“Tunggu…, maksudku…, kamu sedang bercanda, kan? Gedung itu mahal! Darimana kamu dapat uangnya? Bagaimana kamu bisa membelinya dengan bekerja tidak sampai bertahun-tahun?!” Kayla masih belum bisa percaya dan terima begitu saja apa yang diberikan sang suami kepada dirinya tersebut.“Kenapa tidak? Aku bekerja keras dan mengambil banyak pekerjaan. Klien-ku bukan orang orang pelit. Setiap tip dan juga bonus aku investasikan dan aku membuat uangnya jadi tumbuh. Dengan itu lah a
Kenzo yang melihat istrinya tampak begitu nyaman di rendaman air yang sedingin es tersebut, hanya bisa terheran dan tidak bisa melarangnya sama sekali. Mungkin dia memang benar merasa nyaman di dalam air es tersebut.“Mau aku buatkan minuman hangat? Siapa tahu badanmu kedinginan setelah mandi,” ucap dari Kenzo, menawarkan diri.“Ah, aku mau es krim. Yang cookies and cream,” jawab Kayla.Mematung seketika Kenzo setelah mendengarnya. Sekarang dia malah mau es krim? Padahal sudah jelas sekali kalau dia sedang berendam di air itu, dan setelahnya dia masih mau makan es krim? Apa istrinya ini tidak bisa merasakan betapa keramnya air tersebut?Kenzo berusaha membantah dan menolak permintaan dari Kayla barusan. Namun ia langsung menutup mulut, dan tidak bicara lagi setelahnya. Melihat bagaimana tatapan Kayla yang begitu berharap, seolah dia benar-benar menginginkan apa yang barusan dikatakan.Dengan menelan ludah secara perlahan, akhirnya mau tidak mau Kenzo memilih menyetujuinya. Kayla tidak
Kayla benar-benar bingung. Ia sampai mencoba untuk memastikan lagi, apakah dia benar salah lihat, atau mungkin yang tadi itu memang benar adanya atau tidak. Dia bahkan melihat ke segala arah dan mencari gadis tersebut.Tapi sudah dicari dengan keadaan panik pun tidak menghasilkan apa pun. Hasilnya benar-benar nihil. Sosok tersebut seolah menghilang dalam hitungan detik, bahkan mungkin setelah Kayla berkedip sekali pun.Ia segera melihat ke arah Kenzo kembali, berbicara dan berusaha memberitahukan sang suami bahwa dia benar-benar berbicara dengan seseorang tadi.“Sungguh! Aku tidak bohong! Aku berbicara dengan seorang gadis di sini. Dia terus berkata tidak masuk akal, dan tidak menjawab pertanyaanku dengan serius!” Kayla mencoba menegaskan pemikirannya tersebut.Kenzo yang melihat betapa panik istrinya tersebut, mencoba menenangkannya. Dia memeluk Kayla dan berusaha membuatnya tidak tenggelam dalam pemikiran yang berantakan tersebut. Meski dengan kopi di kedua tangannya, Kenzo berusaha
Kayla yang baru saja masuk, melihat ada banyaknya pegawai dari toko tersebut nampak sedang sibuk. Karena mungkin baru saja buka, jadi lumayan ramai pada saat itu.“Ada yang bisa saya bantu?” Dirinya segera didatangi oleh pelayan di sana, dalam bahasa inggris.“Oh, aku ingin membeli roti untuk mengganjal rasa laparku. Apa ada roti yang yang manis, tapi masih sehat?” balas tanya Kayla.“Tentu saja. Mari saya antar untuk melihat beberapa roti yang mungkin anda suka,” ajaknya. Kayla mendengarkan dengan baik bagaimana penjelasan dari sang pelayan yang sangat detail sekali menjelaskan. Bahkan detailnya benar-benar lengkap sekali saat didengarkan. Bahkan hanya dengan mendengarkannya saja sudah membuat Kayla merasa lapar.Dirinya melihat beberapa roti yang terlihat lezat dan masih hangat sekali. Ia memesan salah satu yang diatasnya berisi krim dan juga buah strawberi. Karena kelihatan enak sekali.“Apa ada yang anda inginkan lagi? siapa tahu untuk dimakan di rumah,” tawar sang
Namun, setelah mendengar semua penjelasan dari sang ahli, Kayla tidak mendengar ada masalah atau keluhan pada sperma Kenzo. Ia jadi merasa sedikit bingung dan tidak paham.Akhirnya dirujuknya kali ini untuk pemeriksaan Kayla. Dia melakukan usg untuk melihat kondisi rahimnya, dan Kayla berubah menjadi sangat antusias memikirkan bagaimana hasil pemeriksaannya.Ia menunggu dengan wajah yang begitu sumringah di depan dari dokter yang baru saja memeriksanya tersebut. Kayla benar-benar merasa tidak sabar.Sementara itu, Kenzo yang menyadari bahwa ekspresi dari sang dokter yang kelihatan mengkerut tersebut sudah menunjukkan bahwa ada berita buruk yang akan disampaikan. Kenzo sekarang malah jadi was-was menunggu jawaban.“Bagaimana??” Kayla bertanya, namun dengan raut wajah yang sangat bersemangat sekali kala tersebut.Dokter tampak melirik ke arah Kenzo, seolah memberikan sinyal supaya dia bisa lebih mendekat ke arah sang istri sebelum mendengar jawabannya dari sang dokter.“Apa sebelumnya a
Kayla yang ditinggalkan oleh Kenzo langsung menangis tersedu-sedu di dalam sana. Ia merasa seperti dibuang oleh pria yang ia ajak berjuang untuk bisa mendapatkan buah hati.Apa dia pikir Kayla sama sekali tidak berjuang dan bersabar selama ini? Kayla melakukan itu semua! Dia bahkan sampai merasa kurang tidur karena memikirkan bagaimana cara supaya prosesnya bisa lebih efektif.Tetapi, ternyata pemikiran Kayla dan Kenzo mesih belum benar-benar sejalan. Masih saja ada pembantas antara mereka berdua yang terlalu kentara, sampai-sampai mereka tidak menyadarinya sama sekali.Kayla dan Kenzo terpisah ruang dan waktu yang begitu jauh jaraknya. Perasaan Kayla terus beradu merasa dibuang dan dilupakan, bahkan merasa tidak dipedulikan oleh sang suami.“Kalau memang dari awal dia memang tidak mau, harusnya katakan saja! Tidak perlu basa-basi seperti ini!” pekik dari Kayla, yang merasa amat kesal sekali.Sementara itu, di luaran sana, Kenzo memilih menuju perpustakaan kota. Ia menenangkan diri di