Share

Hadiah

"Kamu gak usah ikut campur, Damar. Ini pembicaraan antara ibu dan anak!" sahut Bu Nani. "Kamu cuma orang lain yang kebetulan menikahi putri saya!"

"Anak? Ibu selama ini menganggap Lita itu anak Ibu?" Aku tetap tidak mengalah.

"Tentu saja! Saya yang melahirkan dan membesarkan dia!"

"Lalu kenapa perlakuan Ibu dan terhadap Dahlia dan Lita begitu jauh berbeda?"

"Dahlia selalu menurut apa yang saya katakan! Sedangkan Lita dari kecil sudah pembangkang! Sejak dia lahir semua yang kami punya habis tak tersisa. Bahkan saya harus kehilangan suami karena dia!"

"Astaghfirullah, Buk." Aku seketika mengelus dadaku yang mendadak sesak.

Kulirik Jelita yang menundukkan wajahnya dalam. Kehilangan suami karena Jelita? Aku tak tahu apa yang Ibu mertuaku maksudkan. Ah, aku menyesal. Perdebatan dengan Ibu mertua hanya menambah luka di hati Jelita saja.

"Jadi, Damar, kalau kamu tidak tahu apa-apa, gak usah ikut berkomentar! Akan lebih baik kamu mencari cara agar cepat kaya, agar air mata istrimu tidak terb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status