Share

Bab 36

Author: Zhar
last update Last Updated: 2025-06-03 12:08:37

Tentu saja harus memberi muka. Ini adalah akhir pekan, hari pernikahan besar.

Seluruh Hotel Raffles telah dipesan oleh Keluarga Haryono dengan biaya fantastis. Di depan hotel, deretan mobil mewah terparkir, dan para tamu terhormat berdatangan. Hampir seluruh keluarga kaya di Kota Dakarta hadir untuk acara ini.

Di aula, lampu-lampu megah dan dekorasi mewah menghiasi ruangan. Suasana penuh kegembiraan, hiruk pikuk, dan kebahagiaan.

Tak lama kemudian, Yoga tiba.

Ia mengenakan setelan hitam elegan. Wajahnya tegas dan berkarisma, dengan alis melengkung dan sorot mata tajam bercahaya. Begitu melangkah ke dalam aula, ia langsung mencuri perhatian. Para tamu terutama para nona kaya dan wanita-wanita sosialita segera tertarik oleh pesonanya yang dingin, misterius, dan tampan.

Bisikan kekaguman pun mulai terdengar:

"Eh, siapa itu?" "Wow, ganteng banget!" "Tapi... kelihatannya asing. Bukan dari Dakarta, ya?" "Mungkin orang kaya dari ibu kota provinsi?"

Mengabaikan semua pandangan itu, Yo
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • TERLAHIR KEMBALI SEBAGAI LEGENDA   Bab 42

    Bahkan dengan dukungan Jason Bruce, Budi tidak berani memprovokasi dia. Maka, lebih baik dijual saja! Jual dengan ketenangan pikiran semua masalah selesai! Bagi para tamu yang hadir, perusahaan seperti Grup Abadi yang tidak bermasalah dengan arus kas, masih sehat, bebas dari utang luar negeri, dan memiliki profitabilitas stabil, jelas merupakan peluang yang langka. Apalagi, perusahaan sebagus itu sulit ditemukan meski dicari dengan susah payah. Memikirkan hal ini, semua orang kaya yang hadir mulai menunjukkan ketertarikan. Mereka tahu, ini peluang emas yang tidak boleh dilewatkan. Lelang segera dimulai, dengan harga awal 300 miliar rupiah! Orang-orang kaya itu pun mulai menawar: "320 miliar!" "360 miliar!" "460 miliar!" "500 miliar!" "1 triliun!" Tepat ketika semua orang berlomba-lomba menawar, seorang pengusaha kaya paruh baya menyodorkan angka mengejutkan: 1 triliun rupiah! Penonton langsung gempar! Sebagian besar orang langsung terdiam, sementara sis

  • TERLAHIR KEMBALI SEBAGAI LEGENDA   Bab 41

    Setelah memberi pelajaran kepada keluarga Haryono, Yoga segera meninggalkan hotel, diikuti oleh Andi. "Kak Yoga!" panggil Andi dengan suara emosional. Air matanya berlinang, dan ia hampir berlutut di hadapan Yoga. "Terima kasih sudah menyelamatkanku! Kalau bukan karena Kakak, aku benar-benar tidak tahu apa arti hidupku ke depan." "Hari ini… semuanya berkat Kak Yoga!" ucapnya tersendat oleh isak tangis. Saat berada di titik terendah dalam hidupnya, Yoga datang. Memberinya kebebasan, mengembalikan harga dirinya, bahkan menyelamatkan sisa hidupnya. Tak ada cara untuk membalas kebaikan sebesar itu. "Jangan lakukan itu," kata Yoga, menopangnya dengan lembut sambil tersenyum. "Andi, kita saudara. Tak perlu mengucapkan terima kasih. Justru aku yang harus minta maaf karena sempat percaya omong kosong Budi dan menyalahkanmu. Aku berutang padamu." "Tapi jangan khawatir. Aku akan segera mengambil kembali Grup Abadi. Ketika saatnya tiba, apakah kamu bersedia kembali dan membantuku?" "B

  • TERLAHIR KEMBALI SEBAGAI LEGENDA   Bab 40

    Dari atas tangga, tercium bau menyengat yang menguar bersama aura mengerikan—bau darah dan kekuasaan. Seorang pria bertubuh besar menuruni anak tangga dengan langkah berat. Kepala preman itu tak lain adalah... "Kak Bagas?!" Dikta seketika pucat pasi. Tubuhnya kaku, napasnya tercekat. Ia hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia tahu betul, belum lama ini Kak Bagas membunuh Pak Haris. Dalam satu malam berdarah, ia merebut seluruh wilayah kekuasaan Pak Haris—dan menggantikannya! Kini, Kak Bagas resmi menjadi penguasa dunia hitam Kota Dakarta! Dan yang lebih mengejutkan, Kak Bagas muncul bersama gerombolannya... membuat kekacauan di sini! Dikta mulai berkeringat dingin. Ia buru-buru melangkah maju dengan nada penuh hormat. "Kak Bagas, kita tidak pernah punya masalah… kapan aku pernah menyinggungmu?"Nada suaranya rendah, penuh ketakutan. Tak ada lagi sisa kesombongan yang biasanya melekat padanya. Meski Dikta orang kaya raya, punya koneksi ke dunia gelap Kota Dakar

  • TERLAHIR KEMBALI SEBAGAI LEGENDA   Bab 39

    Kemudian, Yoga mencibir. "Sekarang, saudaraku sudah melunasi utangnya padamu! Bukankah seharusnya Keluarga Haryono juga membayar utangnya?" "Apa?!" Mendengar itu, wajah Dikta langsung berubah muram. Sorot matanya dingin saat dia menatap tajam ke arah Yoga."Hei, apa maksudmu?! Kenapa bilang Keluarga Haryono berutang?!" "Hmph!" Yoga mendengus kesal. Suaranya meninggi, penuh kemarahan."Sahabatku terpaksa meminjam dua miliar dari putrimu untuk mengobati ibunya. Tapi uang itu belum sempat dipakai... ibunya sudah keburu meninggal.""Saat dia ingin mengembalikan uangnya, kalian malah menolak. Kalian menahannya di rumah, mempermalukannya, bahkan memaksanya menikahi Lila!""Apa kau pikir masalahnya selesai begitu saja?!" "Hei! Apa yang kamu inginkan?!"Nada suara Dikta semakin dingin. Suasana menegang."Sederhana." Yoga berdiri tegak, mendukung Andi dengan penuh wibawa."Suruh Lila, wanita gemuk itu, berlutut dan meminta maaf pada saudaraku! Dan Keluarga Haryono harus menyerahkan

  • TERLAHIR KEMBALI SEBAGAI LEGENDA   Bab 38

    “Kamu!” Andi Laksana ikut gemetar karena marah, tapi ia tidak berani melawan. Melihat sorot matanya yang penuh amarah, Lila semakin kalap. Ia mulai mengutuk tanpa henti. “Masih berani menatapku?! Kamu siapa?! Kamu itu nggak ada gunanya! Berlutut sekarang juga!” “Tidak!” Andi menolak. Ia tidak ingin terus dipermalukan. Dengan suara rendah, menahan amarah dan penghinaan, ia berkata, “Berhentilah membuat keributan. Di sini banyak orang. Apa kamu nggak malu?” “APA?!” Lila semakin murka. Ia berteriak lebih kencang. “Aku malu?! Hebat, Andi! Sekarang kamu berani membentakku?! Kamu cuma budak yang kubeli seharga dua miliar! Kalau kamu nggak berlutut hari ini, aku nggak akan pernah mengampunimu!” Ucapan itu langsung membuat para tamu gempar. Orang-orang berseru satu per satu: > “Serius?!” “Cuma dua miliar, kamu jual dirimu?” “Ck ck, parah. Anak ini nggak punya harga diri!” “Aku tidak!” Andi membalas dengan suara lantang, nadanya penuh amarah. “Memang benar aku pernah terima u

  • TERLAHIR KEMBALI SEBAGAI LEGENDA   Bab 37

    Baru saja sahabat-sahabat yang telah terpisah lebih dari tiga tahun itu berkumpul kembali, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki. "Tap!" "Tap!" "Tap!" Seorang pria paruh baya muncul, mengenakan setelan jas rapi. Penampilannya megah, namun sorot matanya gelap dan penuh tekanan. Ia berjalan cepat, langkahnya mantap. Pria itu bukan orang sembarangan dialah Kepala Keluarga Haryono, Dikta Haryono! "Paman Haryono!" Begitu melihatnya, Berton segera mendekat sambil menutupi wajahnya yang memerah. Dengan nada penuh keluhan, ia berseru: "Aku dipukuli, Paman! Kamu harus membela aku!" "Apa?!" Melihat bekas tamparan di wajah Berton, ekspresi Dikta langsung berubah murka. Ia membentak: "Kurang ajar! Siapa yang berani berbuat onar di rumah Keluarga Haryono?!" "Itu dia!" Berton menunjuk ke arah Yoga dengan penuh kebencian. "Anak itu! Dia baru saja menamparku! Paman, jangan biarkan dia begitu saja!" "Tak masuk akal!" Dikta membara amarah. Tatapannya tajam menusuk ke arah Yoga. "Kau b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status