Share

Mama Tahu

Bel rumah berbunyi saat aku baru selesai mencuci piring. Tangan basahku segera kulap dengan serbet bersih lalu beranjak ke pintu utama. Menerka-nerka siapa yang bertamu? Jika itu Mas Arfan pasti akan langsung masuk. Pintu aku buka.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam ... Mas Satya?!" Aku tidak menyangka yang datang dia. Lelaki itu tersenyum ramah. Harus bagaimana aku memperlakukannya, apa menyuruh dia masuk? Tapi takut Mas Arfan datang.

"Ada perlu apa, ya, Mas?" Akhirnya kutanyakan itu.

"Saya ingin memastikan keadaan kamu. Setelah kemarin tiba-tiba mematikan telepon dan tidak bisa dihubungi lagi."

"Oh ... itu." Aku tidak enak. Tidak sopan jadinya.

"Kenapa? Arfan melakukan sesuatu?"

Kepalaku mengangguk pelan. "Mas Arfan merebut ponsel saya dan mengambil kartunya."

"Sudah saya duga."

Lelaki itu merogoh sesuatu dari kantong celana. "Saya sudah membeli sim card baru untuk kamu." Dia menyerahkan sebuah kartu yang masih rapi dalam kemasan. "Kamu bisa menggunakannya. Nomornya sudah s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status