Share

45. Lahirnya Cinta

Anton sudah berbulan-bulan tidak pernah pergi kuliah lagi. Ia menyembunyikan fakta ini dari tempatnya menumpang. Tidak mungkin Anton berterus terang kepada Paman Kelana kalau selama ini ia sudah mangkir dari kampus. Pasalnya, familinya itulah yang membiayai pendidikannya. Bisa-bisa, Paman Kelana marah besar dengan sikapnya itu.

Demi memuluskan kebohongannya, setiap hari Anton pura-pura berangkat ke kampus. Di tengah jalan, ia melenggang ke sebuah warung kopi. Lokasinya dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki selama setengah jam dari rumah Paman Kelana. Namun, tempatnya yang terpencil dijamin tidak akan berada dalam radar jangkauan saudaranya itu.

Warung kopi itu menjadi tempat nongkrong bapak-bapak di sekitarannya. Anton memilihnya sebagai tempat persembunyian karena ia tidak perlu membeli apapun demi dapat berdiam diri. Pelanggan tetap warung, para bapak-bapak tadi dengan senang hati mentraktirnya sekadar kopi hitam panas.

Anton menghirup kopi yang sudah sed

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status