Share

44. Dalam Persembunyian

Anton yang masih mengalungi handuk memeluk ibunya. Sebenarnya, ia ingin menangis di pundak ibunya tersebut. Namun, ia tahan-tahan. Ia tidak ingin ibunya bertanya-tanya. Ia juga tidak mau rahasianya ketahuan.

“Apa kabar kamu, Nak?” tanya Ibu seraya mengajaknya duduk.

Anton menurut saja. “Baik, Bu,” jawabnya berbohong. Apa lagi pilihannya? Tidak mungkin ia berterus-terang dan mengatakan kalau sebentar lagi ibunya itu akan punya cucu. “Ibu naik apa ke sini?”

“Menumpang Tante Ayu, tetangga kita. Tante Ayu mau menengok saudaranya sakit yang dirawat di Hasan Sadikin.”

Perih hati Anton mendengar penjelasan ibunya itu. Saking miskinnya mereka, untuk mengunjunginya saja Ibu harus menumpang dengan orang lain.

“Nanti malam, Tante Ayu bakal ke sini untuk jemput Ibu lagi, terus sama-sama balik Jakarta.”

Anton tahu, kalau punya uang, ibunya pasti lebih suka menginap lebih lama di Bandung. Bahkan,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status