Share

Bab 19

Mba Yolan nampak melongo. Melihat cincinnya ada di telapak tanganku sekarang. Dia lantas mengambil cincinnya itu dengan segera.

"Ah, makasih banyak, Mba. Aku kira cincin ini hilang," jawabnya.

"Hati-hati, Mba. Itu pasti cincin pernikahan ya? Kalau sampai hilang, pasti suami Mba marah nanti."

Mba Yolan terlihat mengangguk sambil memperhatikan cincinnya itu. Lalu memasangkan cincin emas putih tersebut di jari tengahnya.

"Sekali lagi, makasih ya, Mba. Aku tinggal mandi dulu, ya!" pamitnya kembali.

Aku pun mempersilahkan. Sehingga Mba Yolan bergegas ke arah dapurnya. Karena kamar mandi di rumah ini terletak di bagian belakang setelah dapur.

Seperginya Mba Yolan. Aku menghempaskan bobotku di sofa ruangan televisinya. Lalu mengambil cangkir kecil berisi air teh hangat dan menyeruputnya. Ada pula cemilan kripik ubi ungu teman minumku bersama teh hangat ini.

Aku menikmati hidangan yang diberikan Mba Yolan. Sambil mengamati ruangan santai yang sekaligus sebagai ruangan televisi dan ruang kelua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status