Share

Bab 38

Fano menutup pintu rumahnya setelah Mas Adrian benar-benar pergi. "Dasar orang stress!" dumelnya seraya berjalan mendekat ke arahku.

"Han, kamu baik-baik aja 'kan?" tanyanya cemas.

Aku mengangguk pelan. "Fan? Apa yang Mas Adrian bilang tadi itu bener? Kamu mencintaiku, Fan?"

Nampak bibir Fano terbuka. Netranya melebar sempurna menatapku saat ini. Lalu beberapa saat, Fano terlihat seperti mengendalikan dirinya.

"Semua itu nggak bener 'kan, Fan?" tanyaku lagi.

"Ya—ya—nggaklah, Han. Kamu jangan ge-er!" ujarnya sambil mencubit ujung hidungku. "Jangan dengerin suami eh calon mantan suami kamu. Eh apa sih, yang tepat buat nyebut Adrian itu?" Fano menggaruk kepalanya asal.

Aku menatapnya yang seperti salah tingkah. Apa dia sedang menutupi kalau kata-kata yang diucapkan Mas Adrian tentang perasaannya tadi adalah benar?

"Fan … bilang jujur sama aku, yang Mas Adrian bilang tadi itu, nggak bener 'kan? Sama sekali nggak bener!" Aku menekannya untuk berkata jujur.

Aku dan Fano saling tatap. Tiba-t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status