Share

93. DAN MUSIM PUN BERGANTI

Setelah mengganti pakaian dan merapikan penampilannya di salah satu pom bensin yang dia lewati dalam perjalanan kembali menuju rumah sakit, Gibran tidak bisa fokus menyetir.

Tangan lelaki itu terus gemetaran.

Pikirannya bercabang dan penuh.

Tatapannya berkabut akibat air mata yang membendung di kelopak matanya.

Bayangan terakhir saat dirinya berhasil melenyapkan nyawa seseorang kian membuatnya frustasi. Di satu sisi dia merasa bersalah, namun di sisi lain dia juga tak akan membiarkan Mirella terus menerus mengganggu ketentraman hidup rumah tangganya bersama Gaby.

Lantas, apakah yang dilakukannya ini benar?

Apakah ini adil untuk Mirella?

Apakah ini adil untuk Gaby?

Mungkinkah dirinya mampu melewati hari-harinya di depan setelah apa yang dia lakukan malam tadi di atas bukit itu?

Setelah dirinya membunuh Mirella...

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status