Share

LICIK

Bergegas Beatrix pergi meninggalkan kamar. Dia berlari kecil menaiki anak tangga menuju kamarnya sendiri.

"Akan ada saatnya, kau merasakan sakit ini! Lihat saja kau wanita sialan!" gerutu Jill Anne.

Esmo menghampiri tuannya yang sedang dalam luapan amarah dan cemburu. Jill Anne melirik ke arahnya. Dengan tarikan napas yang tersengal-sengal.

"Apa, aku salah Esmo?"

"Nyonya tidak salah sama sekali. Jika itu sebuah kebenaran dalam perasaan Nyonya, tumpahkan semua. Jangan menyisakan sebuah kepedihan hanya untuk menjaga sebuah nama baik."

"Begitukah Esmo? Tapi, hatiku masih terlalu sakit dengan sikap William padaku. Apa yang membuat dia sampai memperlakukan aku seperti ni Esmo? Apaaaaa ...?" Suara Jill Anne sampai bergetar.

Wanita berkulit hitam legam itu tertunduk. Tak ada tanggapan atau kata yang mampu terucap dari bibirnya.

"Di mana dia sekarang?"

"Tuan William?"

"Iya!"

"Seperti biasa Tuan sedang berada di ruangannya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status