THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )

THE DUKE WILLIAM ( 9 ISTRI )

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-30
Oleh:  Raifiza27Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.4
14 Peringkat. 14 Ulasan-ulasan
106Bab
9.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

William Edward seorang bangsawan yang kaya raya di abad ke -18 era Ratu Victoria. Berwajah sangat tampan, menarik, dan selalu menjadi perhatian bagi para wanita. Predikat playboy melekat padanya. Lebih tepat lagi, seorang William pemuja wanita sejati. Satu wanita tak mampu memuaskan gairah dirinya. Bahkan, dia tak peduli dengan perasaan Jill Anne. Tanpa rasa bersalah, William mengakui telah menikahi seorang wanita. Tak hanya seorang tapi sampai sembilan orang. Waktu pun terus berjalan dengan rasa sakit di hati Jill Anne. Karena William semakin hari, tabiatnya semakin gila. Sampai suatu ketika, William merencanakan untuk menikahi lagi seorang wanita bangsawan. Para sembilan istri tak bisa menerima rencananya. Berbagai upaya mereka lakukan untuk menggagalkan rencana William. Tak berhenti sampai di situ. Wanita bangsawan yang hendak dinikahi William ditemukan tak bernyawa. Begitu juga dengan wanita-wanita asing yang lain. Siapakah pelakunya? Perselingkuhan para istri pun mulai mewarnai rumah tangga William. Berawal dari kecemburuan para istri, hingga membuat mereka menjalin hubungan dengan lelaki lain. Kenyataan yang membuat William berang. Ternyata seorang William pun bisa merasa cemburu. Mampukah William menundukkan para istrinya? Apakah yang akan terjadi selanjutnya dengan William, yang terus berhasrat ingin menambah istri yang baru?

Lihat lebih banyak

Bab 1

KENYATAAN YANG MENYAKITKAN

Aku melangkah masuk ke kantor hukum dengan surat cerai tergenggam di tanganku. Sudah empat tahun. Empat tahun sebagai istri Revan Mahendra, pewaris keluarga mafia paling berkuasa di kota ini.

Hari ini, semua berakhir.

Pengacara itu bahkan tidak menoleh ketika aku masuk.

"Aku mau mengajukan gugatan cerai," kataku sambil meletakkan berkas di mejanya.

Dia akhirnya menatapku, rambut dikuncir berantakan, jeans pudar, ransel masih tersampir di bahu. Ekspresinya berubah kaku. "Nona muda, perceraian bukan sesuatu yang bisa diajukan hanya karena keinginan sesaat."

Aku paham kenapa dia tidak menganggapku serius. Aku memang terlihat seperti mahasiswi yang salah masuk kantor, bukan seseorang yang sudah empat tahun menikah.

Tapi aku sudah ada persiapan.

"Cukup stempel saja berkas ini," kataku tenang. "Aku akan dapatkan tanda tangan suamiku."

Kediaman Keluarga Mahendra terasa terlalu sepi saat aku kembali. Penjaga di gerbang bahkan tidak berkedip ketika aku lewat, aku hanyalah keberadaan yang tak pernah diperhitungkan dalam dunia Revan.

Aku langsung menuju ruang kerja Revan. Pintu sedikit terbuka, dan aku bisa mendengar tawa dari dalam.

Lalu aku mencium baunya.

Truffle.

Revan selalu bilang dia benci bau menyengat di rumah. Tidak boleh ada bawang putih, tidak ada ikan, tidak ada yang meninggalkan jejak aroma. Tapi sekarang, udara dipenuhi wangi truffle putih yang mahal, jenis yang hanya bisa didapatkan orang-orang tertentu.

Aku mendorong pintu.

Di sana dia. Revan, suamiku duduk santai di balik meja, terlihat rileks dengan cara yang tidak pernah aku lihat ketika bersama denganku. Dan di sampingnya ada Olivia Kartika, sahabat masa kecilnya yang kembali ke kota tahun ini setelah perceraiannya sendiri.

Dia sedang menyuapkan sepotong roti berlapis truffle ke mulut Revan, jarinya sengaja berlama-lama di sana.

Begitu Revan melihatku. Senyumnya lenyap.

"Sofia," katanya dingin. "Aku tidak menyangka kamu kembali secepat ini."

Olivia berbalik, Bibir merahnya yang sempurna melengkung membentuk sebuah senyuman. "Oh, Sofia! Kami tadi cuma sedang ngemil. Makanannya hanya cukup untuk berdua, tapi aku yakin kita bisa…"

"Aku baik-baik saja." Aku memotong, lalu melangkah maju.

Aku menyodorkan dokumen itu di atas meja mahoni yang mengilap, suara gesekan kertas terdengar begitu nyaring di ruang kerja yang sunyi. Revan nyaris tidak menoleh dari bir di tangannya, gelasnya berhenti di udara, nyaris menyentuh bibir. Mata Revan sedikit menyipit. "Apa ini?"

"Universitas butuh formulir tanggung jawab keselamatan yang sudah ditandatangani." Aku membalik ke halaman tanda tangan.

"Untuk proyek risetku." Aku menelan ludah. "Karena sekarang kamu satu-satunya keluargaku."

Kebenaran itu terasa berat di antara kami. Orang tuaku sudah lama tiada, tewas dalam kecelakaan mobil mencurigakan yang pertama kali menyeretku masuk ke dunia Revan. Dia lebih mengerti daripada siapa pun, bahwa aku tak punya siapa-siapa selain diriku sendiri.

Revan mengernyit. "Biar kulihat dulu…" Urat-uratku menegang. Biasanya dia tidak pernah meminta untuk membaca apa pun. Dia selalu langsung menandatangani semua dokumen universitas yang kuberikan tanpa pikir panjang.

Kenapa hari ini? Kenapa sekarang?

"Oh Revan." Olivia tertawa, menepuk lengannya. "Kamu terlalu serius! Itu cuma formulir. Ingat berapa banyak dokumen yang kita tanda tangani untuk gala amal bulan lalu?"

Sebagai pewaris Grup Kartika, salah satu mitra bisnis paling penting Keluarga Mahendra, Olivia kembali melangkah mulus ke dalam dunia Revan sejak kepulangannya. Sekarang mereka hampir selalu bersama, di gala, di lelang, di permainan kartu penuh asap di mana kesepakatan besar dibuat.

Ke mana pun Revan pergi belakangan ini, Olivia selalu ada di sisinya, gaun desainernya tampak serasi dengan jas jahitan Revan, seperti pasangan yang memang dipasangkan.

Dia sempat ragu, lalu meraih pena tinta dan menandatangani dengan cepat, sama seperti dia menandatangani surat perintah mati dan kesepakatan bisnis.

Aku segera mengambil berkas itu sebelum dia sempat melihat tulisan besar di halaman pertama: [SURAT CERAI].

Olivia menyeringai. "Jujur saja, Revan, kamu memperlakukannya lebih seperti adik perempuan daripada istri."

Revan tidak menyangkal. Hanya menyesap bir.

Aku berbalik dan keluar sebelum mereka bisa melihat tanganku gemetar.

Pintu pun tertutup di belakangku.

Aku bebas.

Berjalan melewati lorong marmer kediaman Mahendra, aku menggenggam surat cerai yang sudah ditandatangani. Tinta masih basah, tapi pernikahan itu sebenarnya sudah lama berakhir.

Aku teringat betapa berbeda Revan dulu. Cara tangannya yang hangat menelusuri punggungku ketika dia pikir aku tertidur. Cara posesifnya menarikku ke sudut gelap di acara keluarga, bibirnya panas di leherku.

Sekarang dia bahkan nyaris tidak menoleh padaku.

Orang tuaku meninggal saat aku enam belas tahun. Arya Mahendra, kepala Keluarga Mahendra saat itu, menampungku sebagai balas budi pada ayahku, mantan sopirnya yang dulu mati tertembak demi melindunginya. Begitulah aku berakhir tinggal satu atap dengan Revan Mahendra.

Revan adalah segala yang seharusnya tidak kuinginkan. Dingin. Berbahaya. Kejam. Di usia dua puluh lima, dia sudah menguasai setengah kerajaan ayahnya. Koran menyebutnya pengusaha muda. Tapi dunia jalanan punya sebutan lain untuknya.

Awalnya aku menjaga jarak. Membuat diriku tak terlihat. Sampai malam itu, empat tahun lalu, ketika Revan pulang dengan tubuh berlumur darah orang lain.

Dia menemukanku di dapur sedang membalut lukaku sendiri, hadiah dari salah satu anak buah ayahnya yang mengira aku si piatu ini sasaran empuk.

Revan tidak berkata apa-apa. Hanya mengambil perban dari tanganku yang gemetar dan membersihkan lukaku. Saat ibu jarinya menyentuh bagian dalam pahaku, aku seharusnya menolaknya.

Tapi malah menariknya lebih dekat.

Kami menikah tiga minggu kemudian. Sebuah perjanjian bisnis, itulah sebutan dari Revan. Perlindungan untukku, legitimasi untuknya. Aku hampir percaya, sampai Olivia kembali ke kota dan tanpa alasan jelas, agenda rapat malamnya mendadak semakin banyak.

Olivia. Pewaris Keluarga Kartika. Kerajaan konstruksi mereka berhubungan erat dengan Keluarga Mahendra. Sejak kembali setelah perceraiannya, dia selalu ada, menyelusup ke rapat Revan, ke mobilnya, ke hidupnya.

Bulan lalu sudah jadi bukti.

Aku menunggu enam jam di Resto Dante, restoran yang dimiliki Revan lewat perusahaan cangkang, untuk makan malam ulang tahun pernikahan kami. Tangan kanannya, Willi baru muncul tengah malam, membawa gelang berlian dan alasan soal urusan bisnis.

Keesokan paginya, aku melihat foto di kolom gosip, Revan dan Olivia di opera, jarinya terselip di saku jas Revan, tempat yang biasanya menyimpan pistolnya.

Saat itulah aku mulai merencanakan jalan keluar.

Surat cerai ini adalah ujian terakhirku. Revan menandatanganinya tanpa membaca, terlalu sibuk dengan Olivia yang mencuri pandangan dan ciuman darinya.

Sekarang, berdiri di ruang tamu megah rumah itu yang berlapis emas, aku mengusap segel notaris yang timbul dengan ibu jariku. Dalam sebulan masa jeda, kertas ini akan jadi tiket kebebasanku.

Tidak ada lagi sangkar emas. Tidak ada lagi pura-pura.

Revan bisa menyimpan kerajaannya. Kekerasannya. Olivianya.

Aku ingin mengambil kembali hidupku.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Ajis
ini msih di lanjutin ga yh kok lama bngt ga update2 ?
2022-02-19 12:53:37
0
user avatar
Ajis
up donk kak
2022-01-23 15:53:23
0
user avatar
Kodel
kak ceritanya msih di lanjut kah ?
2022-01-22 15:35:38
0
user avatar
Frans Sinatra
semalam ga ada up thor
2021-07-07 05:15:36
0
user avatar
Angelica
makin seru nih
2021-06-27 05:37:27
0
user avatar
Marion D'rossi
Hai, Kak. Review-nya aku share di IG, ya :)
2021-06-14 19:30:53
0
user avatar
Fenty
Ga kebayang sich... Next lah❤😍
2021-06-14 18:04:38
0
user avatar
Wasji
Awww. Kok ngerasa linu yah. Sama itunya. G kbayang tuh hrus melayani 9 istri..hhe Mantap authornya pintar. Lanjut trus Kakak👍💪🔥🔥🔥
2021-06-08 17:43:19
0
user avatar
Jana Indria
Meski romance, tetap horor mencekam. Kereeeeen
2021-05-16 23:43:52
0
user avatar
Csj Agg
Mantaap gak kebayang tanggung jawabnya
2021-05-06 23:51:08
0
user avatar
Kebo Rawis
Huaaaaa, sembilan isteri, Mak! Dari bab pertama sudah mencekam nih ceritanya. Semangat up terus ya.
2021-05-06 11:00:03
0
user avatar
Yurrian San
Oh my God! Serius yang benar aja William 9 istri?
2021-05-04 09:10:04
0
user avatar
Lady Akhelois
Gilaaa sembilan istri 😳 cerai aja si dari padaaa.... Omg! Keren banget thor. Asli!
2021-05-04 08:45:26
0
user avatar
Bridgia Gantari Hyacintha
update donk kak
2022-02-03 13:49:08
0
106 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status