Share

THE GREAT MAN
THE GREAT MAN
Penulis: Eshal Arrayyan

MENDAPATKAN ISTRI

"Jilly! Kamu!" 

Sungguh nanar Joe mendapatkan istrinya bersama pria lain. Tentu saja Joe kenal siapa laki laki itu. Dia Vino, pecundang busuk yang sudah dari dulu mengincar Jilly. 

"Joe! Ka-kamu ... kamu sudah kembali?" Jilly panik sejadi jadinya. Tidak mengira Joe akan bebas secepat ini. 

"Jadi ini perbuatanmu selama aku di penjara, hah! Pantas saja kamu tidak pernah menjengukku!" 

"Joe. Ak- aku ... aku minta maaf." 

"Maaf? Enak betul jadi kamu! Udah ketahuan selingkuh sama laki laki busuk ini lalu minta maaf!" 

Mendengar dirinya dianggap sampah, Vino tidak terima. Dia yang merasa lebih hebat karena jabatannya sebagai General Manager di perusahaan Jilly bekerja, merasa lebih pantas untuk memiliki wanita berwajah berbie bak model dari Italy ini dibanding Joe yang hanya bekerja sebagai sekurity dan mantan napi. 

"Hei! Kau yang busuk! Kau pikir kau siapa berani mengatakanku seperti itu, hah!" Balas Vino sambil mendorong tubuh Joe. Spontan Joe mengepalkan tanganya. Emosi Joe sudah meletup letup. Hanya saja dia masih berusaha sabar menahan. 

"Joe! Jaga bicaramu!" Seru Jilly lantang sambil menghunuskan jari telunjuk membelah wajah Joe. 

Sungguh, tidak habis pikir bagaimana bisa Jilly ikut ikutan memarahinya. 

Beat! 

"Selama kamu dipenjara, aku kesepian. Kiara juga butuh sosok ayah untuk bersamanya. Selama ini Vino yang membantuku dan Kiara. Kamu divonis penjara sepuluh tahun. Aku tidak sanggup Joe." Pada saat mengatakan ini, bola mata Jilly berkaca kaca. Entah dia sedang berakting, tetap saja alasan dia selingkuh tidak dibenarkan. 

Akan tetapi disaat yang sama Jilly pun heran. Kenapa baru satu tahun tapi Joe sudah bebas? Sebanyak itukah remisi yang diberikan padanya? 

"Jadi karena itu kamu memilih laki laki busuk ini!" Sahut Joe tajam. Sungguh, membuat Vino semakin naik pitam. 

"Bangsat!" 

"Jangan Vino!" Cegah Jilly, menahan tangan Vino yang sudah melayang di udara. 

Hampir saja bogem mentah Vino mendarat di wajah Joe. Uniknya, Joe sama sekali tidak bergeming. Bergerak sedikitpun untuk berusaha menghindar, tidak dia lakukan. Seperti dia tidak khawatir wajahnya memar. 

"Kenapa kamu tahan aku? Biarkan saja aku kasih pelajaran laki laki sialan ini!" 

"Jangan! Kamu nggak perlu mengotori tanganmu untuk laki laki yang sudah kotor ini!" Sinis Jilly. 

Joe meremang kedua rahang bersamaan dengan bola matanya yang membulat sempurna, menatap Jilly dengan berapi api. Di titik ini Joe mengerti kalau Jilly sudah tidak lagi berpihak padanya. Apa yang merasuki dia sampai bisa berpaling dariku? Bukankah dulu dia begitu benci dengan laki laki gendut ini? 

Apa dia lupa kalau Joe dipenjara karena menyelamatkan ayahnya? Joe terpaksa jadi korban kambing hitam lantaran kasus penggelapan uang yang dilakukan Aland Miller, ayah kandung Jilly. 

Saat itu, kondisi Aland sudah sangat terpojokan. Pengacara Aland menyarankan agar mencari seseorang yang bisa menjadi bumper. Kebetulan, Aland tau kalau dia punya mantu yang tidak berguna. Pemuda miskin yang berani menikahi putri semata wayangnya. Dan dia kepikiran untuk memanfaatkan Joe saja. 

Aland pun mendesak Jilly untuk berbicara pada Joe soal permintaanya. Dengan imbalan, kalau Joe mau menerima tawarannya, dia akan diterima dengan tangan terbuka di keluarga Miller. Dan Jilly tidak perlu lagi hidup susah dengan tinggal di rumah kontrakan kumuh di luar sana. 

"Tapi resikonya besar, pa. Kasihan Joe," kata Jilly. 

"Lalu, apa kamu lebih tega melihat papa yang berada di dalam jeruji besi itu?" balas Aland. 

Jilly bingung sejadi jadinya. Dua duanya sosok penting dalam hidupnya. Bukan pilihan yang mudah. 

"Mama rasa, Joe pasti mau menolong keluarga kita, Jilly. Dia begitu mencintaimu," timpal Rosita Miller. Dia ikut mempengaruhi putrinya. 

"Lagipula palingan hanya tujuh sampai delapan tahun dia dipenjara. Nanti papa akan suruh pengacara papa untuk mengejar remisi. Dengan begitu, hukuman Joe bisa terpangkas. Sudahlah, pengacara papa sudah mengatur itu semua," tambah Aland. Seolah olah dia memberikan angin segar kalau Joe tidak akan lama hidup di dalam penjara. 

Dilema, tentu saja. Tapi lagi lagi, Jilly juga tidak bisa melihat sang ayah menderita dengan hidup mendekam di dalam penjara. 

Buangan napas Jilly begitu berat. Sangat sulit untuk memutuskan. Namun akhirnya, karena desakan yang begitu kuat dari pihak keluarga, dan juga iming iming yang menggiurkan, Jilly pun mengikuti kemauan papa dan mamanya. Dia coba berbicara pada Joe. 

"Papa bilang begitu?" Tanya Joe menatap wajah istrinya serius. Joe shock begitu mendengar permintaan Jilly. 

Jilly mengangguk singkat tanpa berani menatap langsung wajah suaminya. Sungguh, dia pun berat mengatakan ini pada Joe. 

"Resikonya besar, Jilly. Aku bisa dipenjara dalam waktu lama. Itu jumlah yang tidak sedikit." Joe berusaha memberi pengertian pada Jilly.  

"Aku mengerti. Tapi pikirkan imbalannya, Joe.  Setelah itu papa sama mama akan merestui hubungan kita. Mereka juga berjanji untuk memberikan kita rumah dan mobil. Jadi kita nggak perlu lagi tinggal di kontrakan jelek kayak gini." 

"Iya tapi Jil ... " Sampai tidak kuat Joe melanjutkan perkataanya. Dia tidak tega melihat wajah Jilly yang sudah lusuh dan penuh kesedihan. 

Joe sadar, selama ini Jilly sudah banyak menderita lantaran memilih menikah dengannya. Semua fasilitas dan kemewahan yang dia miliki, dicabut orang tuanya. Sama sekali Jilly tidak mendapatkan apapun. Sampai Kiara, buah hati dari hubungannya dengan Joe pun terlahir, Aland dan Rosita tidak peduli. Mereka menutup rapat rapat pintu rumah begitu Jilly memutuskan menikah dengan Joe. 

Mungkin ini saatnya aku berkorban untuk Jilly. Joe membuang napas berat. Kemudian, dia mendekati istrinya lalu membelai lembut wajah Jilly. "Baiklah. Aku bersedia," ujar Joe. 

"Benarkah?" Sorot mata Jilly begitu senang. Sungguh aneh. Padahal, dengan begini besar kemungkinan Joe akan masuk ke dalam sel tahanan atas tuduhan penggelapan uang sejumlah dua puluh milliar. Yang seharusnya hukuman itu jatuh kepada Aland, papa Jilly.

Pengacara Aland sudah mengaturnya. Uang itu akan dimasukan ke rekening Joe. Dan begitu terjadi audit, pihak pemeriksa akan mendapatkan uang itu milik Joe. Bagaimana caranya, pengacara Aland sudah lebih pandai mengerjakan itu. 

Dan dua minggu setelah pengauditan, Joe ditahan pihak berwajib dan pengadilan menjatuhkan hukuman sepuluh tahun masa tahanan. Saat itu Jilly shock sejadi jadinya. 

"Kamu benar sayang. Tidak seharusnya orang terhormat seperti kita mengotori binatang busuk seperti dia!" Ujar Vino tajam. Pada saat mengatakan ini, Vino merangkul Jilly kemudian mengecup kening Jilly di depan mata Joe. Sungguh, membuat darah Joe mendidih. 

"Apa yang bisa kau lakukan, gembel? Masih berani bermimpi untuk menjadi suami Jilly?" tantang Vino. 

Beat! 

"Dan harus kau tau, aku sebentar lagi akan menikahinya."

"Kurang ajar!"

"Hentikan!" Jilly mencegah Joe yang akan memukul Vino. 

"Ceraikan aku!" Sorot mata Jilly begitu tajam membelah pandangan Joe pada saat mengatakan ini. Tentu saja membuat Joe terpukul mental sejadi jadinya. Kata kata itu mustahil keluar dari mulut Jilly kalau mengingat dirinya tiga tahun kebelakang. 

Sampai tidak bisa berkata apa apa Joe mengahadapi istrinya. Kotak berlian yang ada di tangannya pun terjatuh. 

Tadinya, kalung Queen's Mary Diamond yang baru saja Joe beli dengan harga 2,4 juta US akan dia pasangkan ke leher indah Jilly sebagai hadiah terindah dari Joe. 

Vino ngeh dengan barang itu. Dia pun memungutnya. 

Vino tergelak begitu melihat brand terkenal tersemat di bingkai kotak yang membungkus sebuh kalung mewah. 

"Haha. Queen's Mary! Kau beli barang tiruan ini dimana?" Ejeknya.

Beat!

"Sungguh memalukan! Jilly itu alergi dengan barang murahan! Sudahlah sebaiknya kau ceraikan dia! Dia lebih layak hidup bahagia denganku!" 

Bola mata Jilly pun berputar begitu mendengar merek berlian yang super mewah, indah dan elegan disebut Vino.  Semua orang, khususnya mereka yang tau barang bagus tentu kenal dengan nama brand itu. 

"Kenapa kamu harus pura pura begini? Terlalu naif selama ini aku bisa buta mencintai kamu," ucap Jilly. Dia tersinggung karena Joe sudah memberikannya barang bermerek tapi palsu. 

Sebelumnya, baru saja Jilly mendapatkan jam mewah seharga 5000 US dari Vino. Tentu dengan begitu dia membandingkan hadiah Vino dengan pemberian Joe yang menurutnya hanya barang imitasi seharga sepuluh atau paling banyak dua puluh dollar. 

"Kenapa selama ini aku bisa bodoh mencintaimu, Joe." Sambil mengatakan ini, Jilly menginjak injak kotak kalung dengan kalungnya sekalian. 

Hati Joe semakin hancur mendapatkan itu. Apa dia tidak tau, kalau itu berlian asli? 

Joe memilih untuk pergi dan meninggalkan Jilly bersama laki laki pilihannya. Tapi tidak dengan Kiara. Joe harus membawa Kiara. 

Hanya saja begitu dia membuka kamar Kiara, Joe terkejut mendapatkan Kiara tidak ada. 

"Kamu mau mencari siapa? Kiara?" Ujar Jilly.

Beat!

"Kiara sudah dibawa pulang sama mama." 

Joe membalik tubuhnya dengan perasaan marah. 

"Kiara aku serahkan sama mama. Aku akan mengurus pernikahanku dengan Vino. Rasanya aku tidak akan sanggup kalau harus mengurus Kiara juga," ujar Jilly dengan enteng. 

"Kamu memang keterlaluan! Aku akan membawa kembali Kiara," ucap Joe penuh penekanan. 

"Oh ya? Memangnya kamu sanggup merawat Kiara? Dia butuh susu, makanan bergizi. Apa kamu sanggup memenuhi kebutuhannya? Joe Joe, buat kamu makan sehari hari aja, kamu susah. Sekarang, kamu udah tidak kerja. Lantas dari mana kamu bisa mendapatkan uang?" 

Joe menatap marah Jilly. "Bukan urusanmu! Aku harus membawa Kiara kembali bersamaku! Dia anakku!" Setelah mengatakan ini, Joe pun beranjak. 

"Ambilah kalau kamu bisa!" Seru Jilly lantang di tengah tengah kaki Joe yang bergerak cepat.

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ruth Pabita
cerita awalnya menarik
goodnovel comment avatar
Nani Lestari
Banyak cerita model begini
goodnovel comment avatar
m.nasir10juni87
Mana lanjutan nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status