Home / Urban / THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan / Bab 18-Menuju Elite Heptagon- Part I

Share

Bab 18-Menuju Elite Heptagon- Part I

Author: Aljum'ah R
last update Huling Na-update: 2025-02-11 05:41:09

Dua tahun berlalu, meninggalkan jejak yang tidak hanya membentuk mental mereka tetapi juga fisik mereka. Waktu yang mereka habiskan di The Heptagon Academy telah mengubah mereka menjadi individu yang sangat berbeda dari saat pertama kali mereka tiba.

Ketika mereka melihat diri mereka sendiri di cermin, perubahan itu tidak bisa disangkal. Tubuh mereka lebih kokoh, otot-otot mereka terbentuk dengan baik akibat pelatihan fisik tanpa henti. Wajah yang dulu polos dan penuh ketakutan kini dipenuhi dengan ketajaman dan ketegasan. Luka-luka bekas pelatihan menghiasi kulit mereka, bukti dari ujian brutal yang telah mereka lewati.

Thomas kini lebih tinggi dan lebih berotot dibandingkan dua tahun lalu. Matanya yang dulu penuh keraguan kini memancarkan ketenangan dan dominasi. Alex yang sebelumnya cenderung sembrono kini memiliki postur tegap, dengan senyum yang lebih tajam dan penuh perhitungan. Diego, yang dulu keras dan berantakan, kini lebih disiplin dan memiliki aura pemimpin. Sementara Flynn, yang dulu hanya mengandalkan kecerdasannya dalam meretas, kini juga memiliki fisik yang lebih kuat, tidak lagi hanya seorang peretas yang bersembunyi di balik layar.

Setiap langkah mereka kini lebih terkontrol, lebih penuh perhitungan. Mereka tidak lagi terlihat seperti anak-anak yang baru belajar bertahan hidup. Mereka kini adalah calon penguasa dalam dunia yang dikendalikan dari bayang-bayang.

Waktu berlalu dengan cepat. Dua tahun telah berlalu sejak Thomas dan teman-temannya pertama kali menginjakkan kaki di The Heptagon Academy.

Namun, berbeda dengan dua tahun pertama yang penuh dengan latihan fisik brutal dan ujian bertahan hidup, tahun kedua memasuki fase pendidikan lanjutan yang berfokus pada kemewahan, manipulasi sosial, dan etika kelas atas, walaupun demikian pelatihan fisik tetap berlanjut untuk menjaga fisik mereka tetap prima.

Mereka bukan hanya dilatih untuk bertarung dan membunuh, tetapi juga untuk menjadi bagian dari kalangan elite.

Pelajaran Tahun Kedua:

Di tahun kedua ini, pelajaran yang mereka dapatkan semakin

berorientasi pada kontrol dan kekuasaan. Etika & Cara Bersosialisasi Berbicara dan Bernegosiasi seperti Kaum Elite Cara Berpakaian dan Membaur di Lingkungan Bangsawan Seni Diplomasi dan Manipulasi dalam Politik & Bisnis Psikologi Sosial & Pengaruh dalam Jaringan Kekuatan Investasi, Perdagangan, dan Pemahaman Keuangan Global

Setiap hari mereka menghadiri kelas yang diajarkan oleh profesor dari universitas ternama dunia dan mentor kelas atas yang memiliki pengalaman di dunia politik, bisnis, dan kejahatan terorganisir.

Suatu pagi, Thomas dan teman-temannya duduk di dalam aula besar yang mewah. Ruangan ini tidak seperti kelas biasa di Akademi, melainkan seperti aula konferensi bintang lima di sebuah hotel ternama. Di hadapan mereka berdiri seorang pria paruh baya berjas rapi, dengan tatapan tajam dan senyuman penuh perhitungan.

"Nama saya Victor Deveraux. Hari ini, kalian akan belajar bagaimana menjadi bagian dari masyarakat kelas atas."

Flynn mengerutkan kening. "Jadi kita belajar menjadi bangsawan sekarang?"

Victor tersenyum tipis. "Tidak, Flynn. Kalian akan belajar menjadi seseorang yang bisa mengendalikan bangsawan."

Di sesi pertama, mereka diajarkan cara berbicara dengan intonasi yang tepat, bagaimana membuat kontak mata yang memberikan kesan superior, dan bagaimana membaca ekspresi orang lain dalam percakapan bisnis atau diplomasi.

Diego tertawa kecil saat mencoba berbicara dengan nada angkuh. "Jadi kita akan menjadi pria kaya yang berbicara seperti ini? Oh, sungguh menggelikan."

Victor berjalan mendekat, lalu dengan satu gerakan cepat, meletakkan segelas anggur di tangan Diego.

"Sekarang, tunjukkan padaku bagaimana cara memegang gelas itu dengan benar."

Diego mengangkat gelasnya sembarangan, lalu Victor langsung menggeleng. "Salah. Bahkan cara kalian memegang gelas bisa menunjukkan status sosial kalian."

Mereka semua mulai menyadari betapa detail kecil bisa digunakan untuk mengontrol kesan pertama.

Hari berikutnya, mereka dibawa ke sebuah ruang makan megah yang dihiasi lampu kristal dan perabotan mahal.

Di depan mereka, berderet berbagai peralatan makan yang terlihat rumit.

Alex mendecak, "Serius? Aku bahkan tidak tahu mana garpu yang harus kupakai lebih dulu."

Seorang mentor wanita, Madame Lissette, tersenyum tipis. "Jika kalian ingin masuk ke dunia elite, kalian harus tahu bagaimana cara makan tanpa terlihat seperti orang jalanan."

Selama sesi itu, mereka belajar:

Bagaimana menyusun peralatan makan dengan benar. Cara makan ala Perancis dan Inggris. Bagaimana berbicara di meja makan tanpa terlihat agresif atau canggung. Bagaimana menggunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan kendali dalam percakapan.

Thomas mulai menyadari bahwa dunia elite bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang kesan dan psikologi.

"Jadi… selama ini, kita dilatih untuk menjadi 'raja bayangan' di balik kekuasaan?"

Madame Lissette tersenyum penuh arti. "Kalian mulai mengerti."

Kekaisaran Bayangan di Amerika Utara

Di balik kemewahan dan kebebasan yang tampak di Amerika Utara, ada jaringan gelap yang mengendalikan ekonomi bawah tanah dengan cara yang nyaris sempurna.

Di tengah kota New York, di gedung pencakar langit yang tidak memiliki identitas resmi, terdapat salah satu pusat kendali utama dari The Heptagon yang dikendalikan langsung oleh Mr. Patriot. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana pria ini mendapatkan kekuasaan begitu besar di Amerika Utara, tetapi satu hal yang pasti: setiap senjata ilegal, setiap gram narkotika, setiap pencucian uang, dan setiap transaksi gelap di wilayah ini berada di bawah kendalinya.

Di dunia bawah, The Heptagon tidak hanya menjual senjata dan narkotika. Mereka juga mengendalikan sistem ekonomi ilegal yang mencakup:

Jaringan perbankan bayangan yang dapat menggerakkan miliaran dolar tanpa terdeteksi. Jalur perdagangan senjata rahasia yang menghubungkan kartel Amerika Latin, mafia Eropa Timur, dan kelompok paramiliter Afrika. Industri narkotika tersembunyi yang dioperasikan melalui laboratorium bawah tanah dengan teknologi canggih. Perdagangan manusia dan tenaga kerja ilegal yang melibatkan penyamaran tingkat tinggi. Korporasi fiktif yang terdaftar secara legal sebagai kedok untuk pencucian uang.

Salah satu jalur utama perdagangan mereka adalah melalui Pelabuhan Los Angeles dan Pelabuhan Miami, yang memungkinkan barang-barang ilegal dari Asia, Amerika Selatan, dan Afrika masuk ke Amerika tanpa diketahui otoritas resmi. The Heptagon memiliki pengaruh kuat di berbagai lembaga pemerintahan, membuat banyak operasi mereka nyaris tidak tersentuh hukum.

Rapat Rahasia Para The Line

Di dalam sebuah ruang bawah tanah yang luas, yang tersembunyi di bawah gedung pencakar langit tanpa nama, rapat dimulai.

Ruang itu diterangi cahaya redup, dengan meja panjang berbentuk segi tujuh di tengahnya. Di setiap kursi duduk para The Line yang mengendalikan berbagai sektor di Amerika Utara.

Di ujung meja duduk Mr. Patriot, mengenakan setelan hitam yang rapi dengan jas merah darah yang khas. Tatapannya dingin dan penuh perhitungan, menunjukkan bahwa ia adalah seseorang yang tidak perlu mengangkat senjata untuk membunuh, sangat dominan.

-------------> Bersambung

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 36 - Tim Kematian - Part 01

    Langit mulai berubah menjadi warna jingga saat senja menjelang. Angin dingin berembus melewati lapangan akademi, membawa keheningan yang terasa semakin berat. Di tengah area terbuka itu, Thomas berdiri berhadapan dengan Alex, Diego, dan Flynn tiga sosok yang dulu ia kenal sebagai teman seperjuangan, tetapi kini telah menjadi sesuatu yang lebih. Thomas tidak segera berbicara. Matanya menyapu wajah mereka satu per satu, mencoba menemukan jejak masa lalu di balik perubahan besar yang kini terpampang di hadapannya. Namun, yang ia lihat adalah sesuatu yang lebih kuat, lebih tajam mereka bukan lagi hanya sekadar rekan, mereka adalah saudara dalam peperangan. Alexlah yang pertama melangkah maju, dengan ekspresi percaya diri yang tetap sama seperti dahulu. Namun, ada sesuatu yang berbeda dalam caranya menatap Thomas. Bukan hanya rasa hormat, tetapi juga kebanggaan. "Jadi, kau akhirnya kembali." Suara Alex terdengar mantap, tanpa keraguan sedikit pun. Thomas mengangguk pelan. "Aku tidak pe

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 35 - Transformasi Thomas - Part 04

    Ia menghindari pukulan lurus dengan gerakan slipping, memiringkan kepala hanya beberapa inci dari tinju George.Hook kanan datang cepat, tetapi Thomas mengangkat sikunya untuk menangkis, merasakan benturan yang nyaris mematahkan tulangnya.Saat tendangan putar melesat, Thomas melompat mundur, menggunakan momentum George untuk memperhitungkan serangan balasan.Dan di situlah momen itu datang.Saat sikutan George mengarah ke lehernya, Thomas menurunkan tubuhnya, merendah, lalu meluncurkan uppercut langsung ke ulu hati George.DUG!Untuk pertama kalinya, George terdorong mundur.Thomas tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dengan kecepatan yang ia pelajari dari pertarungan ke-99, ia menyerang balik.Elbow strike ke rahang.Tendangan rendah ke lutut.Sebuah pukulan straight ke arah dada.Namun, George bukan lawan yang mudah. Saat serangan ketiga hampir mengenai, George tiba-tiba berbalik, menggunakan energi Thomas sendiri untuk menjatuhkannya dengan teknik grappling.Thomas terhuyung, teta

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 34 - Transformasi Thomas - Part 03

    Serigala itu tidak sendiri. Ada lima ekor lain yang mengintainya dari balik pepohonan.Thomas tahu bahwa ia harus bertarung.Ia mengambil tongkat besar yang terbakar di ujungnya dan mengayunkannya ke arah serigala pertama. Hewan itu mundur, tetapi lima lainnya bergerak mendekat. Ia tidak bisa melawan mereka semua.Pilihannya hanya satu "Lariiiii."Dengan cepat, ia berbalik dan berlari melewati hutan, napasnya tersengal. Ia melompati akar pohon, menerobos semak-semak, sementara suara cakar-cakar tajam mendekatinya dari belakang. Ia tidak bisa berhenti.Setelah hampir satu menit penuh berlari, ia melihat celah sempit di antara dua batu besar. Tanpa berpikir panjang, ia meluncur masuk dan menekan tubuhnya ke dalam ruang kecil itu. Serigala-serigala itu berhenti di luar, menggeram marah, tetapi tak bisa menjangkaunya.Ia menunggu, menahan napas, hingga akhirnya suara mereka menghilang.Malam itu, ia tidak bisa tidur. Ia menyadari satu hal: tempat ini tidak akan memberinya belas kasihan. J

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 33 - Transformasi Thomas - Part II

    Ia menggoreskan bilahnya ke telapak tangannya sendiri. Darah segar menetes ke dalam gelas kosong di tengah mereka.Tanpa ragu, Flynn mengambil pisau itu dan mengikuti, menyayat telapak tangannya sendiri sebelum meneteskan darahnya ke dalam gelas. "Setiap misi, setiap pertempuran, setiap kejatuhan… kita tetap satu."Alex, dengan tatapan penuh tekad, mengulangi ritual yang sama. "Kita tidak akan pernah berdiri sendirian. Kita adalah satu jiwa dalam empat tubuh."Akhirnya, Thomas mengambil pisau itu, merasakan dinginnya baja di kulitnya sebelum menyayat telapak tangannya sendiri. Darahnya bercampur dengan darah saudara-saudaranya, mengukuhkan sumpah yang lebih kuat dari sekadar kata-kata.Ia mengambil gelas itu, memutarnya pelan sebelum meneguknya. Darah hangat mengalir di tenggorokannya, bukan sebagai simbol kelemahan, tetapi sebagai bukti tak terbantahkan bahwa mereka telah memilih jalan yang sama. Tanpa ragu, gelas itu berpindah ke Alex, lalu ke Diego, dan terakhir ke Flynn. Mereka me

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 32- Transformasi Thomas - Part I

    Setelah berminggu-minggu menjalani latihan intensif di akademi, Thomas mulai merasakan perubahan dalam dirinya. Ia menjadi lebih cepat, lebih kuat, dan lebih waspada. Namun, dalam setiap latihan, ia juga mulai menyadari batasannya. Meskipun telah melalui berbagai skenario pertempuran, Thomas tahu bahwa ia masih jauh dari kata siap untuk menghadapi ancaman Black Dawn yang sesungguhnya.Sebuah komunikasi rahasia terjadi di salah satu markas Heptagon. Mr. Ice, salah satu The Council, telah berbicara dengan George Simbian secara langsung."Anak itu punya potensi," kata Mr. Ice dengan suara dingin khasnya. "Tapi dia belum siap. Jika dia ingin bertahan dalam perang berikutnya, dia harus menjadi lebih dari sekadar prajurit biasa."George menyilangkan tangan. "Kau ingin aku melatihnya secara khusus?""Ya. Tapi aku tidak ingin kau menawarkan diri. Jika Thomas benar-benar siap, dia akan datang kepadamu sendiri."George mengangguk paham. "Baik. Jika dia cukup cerdas untuk menyadari kelemahannya,

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 31 - Bayangan dan Ancaman- Part II

    Thomas tersenyum, tetapi ia tahu ada kebenaran dalam ucapan mereka. Ia memang berubah. Setelah melihat kematian, menyaksikan bagaimana Heptagon mengendalikan dunia kriminal, dan mengalami langsung pertarungan brutal, ia tidak bisa kembali menjadi siswa biasa yang hanya menjalani pelatihan tanpa memahami konsekuensinya.Keesokan harinya, Thomas kembali ke rutinitas akademi tetapi dengan nuansa yang berbeda. Di lapangan latihan, setiap tatapan yang diarahkan padanya terasa berat. Sebagian besar siswa lain melihatnya dengan rasa hormat, beberapa dengan iri, dan yang lain dengan waspada.Tidak seperti biasanya, Saat sesi Latihan kali ini, George Simbian adalah instruktur hari itu menggantikan Antonov, dan dia telah menanti terlebih dahulu dilapangan. "Hayooo….berkumpul lebih cepat, PARA BAJINGAN, kalian fikir kita sedang-piknik". Mendengar teriakan George. para siswa panik, berlari dan segera cepat membentuk barisan. Diego mendengar suara yang tidak asing baginya, spontan menepuk jidatn

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status