Home / Romansa / THE HERA'S KING / 6. Meragukan kemampuan Hera

Share

6. Meragukan kemampuan Hera

last update Last Updated: 2021-07-07 14:29:33

King kembali mengumpulkan memorinya, rasa kopi yang ia minum saat ini, sama seperti rasa kopi yang dulu sering Gladis buatkan untuknya. Ia penasaran dengan wanita tadi, namun King tidak terlalu mengenali wajahnya dikarenakan Hera yang memakai topi, sedangkan King tidak terlalu fokus melihat kearah gadis itu. Emosi King sempat terganggu namun ia mencoba untuk menenangkan dirinya kembali dan fokus dengan pekerjaannya.

Sementara itu Hera kembali berdiskusi dengan pengawal Juyan, ia memberitahukan hal-hal yang perlu di lengkapi untuk memulai mendesain ruangan CEO itu. Pengawal Juyan juga mengatakan jika besok bahan bahan yang digunakan sudah lengkap dan dipastikan pengerjaannya dimulai besok pagi.

Keesokan harinya, dengan menggunakan bus angkutan kota, Hera kembali melangkah menuju perusahaan Quality TBK. Ia langsung menuju ke lantai paling atas. Sesuai petunjuk pengawal Juyan sebelumnya, ada beberapa orang yang akan membantunya mendesain kantor milik King.

Semalaman ia bergadang untuk menuntaskan pembuatan desain apartemen mini yang berada dalam ruangan CEO itu, akhirnya pagi pukul empat dini hari ia selesai mengerjakannya dan langsung mengirim hasil desainnya itu ke email pengawal Juyan.

Jam makan siang pun tiba, Hera diajak oleh sekretaris Wina untuk makan siang bersama. Saat ini keduanya sedang menikmati mie ayam bakso yang sebelumnya dipesan oleh Wina melalui jasa pengantar makanan online. Namun tiba-tiba dari arah pintu terlihat pengawal Juyan yang akan memasuki ruangan Wina.

"Selamat siang, maaf mengganggu makan siang anda berdua, tapi saya ada perlu sebentar dengan anda, nona Hera." Hera seketika menghentikan makanannya, dan beranjak keluar dari ruangan Wina. Ia mengikuti langkah Juyan yang membawamya ke dalam sebuah ruangan.

Juyan menyuruhnya duduk. Hera pun duduk. Ia menayangkan hasil desain Hera di layar LED besar yang ada di ruangan itu, ia menatap ke arah Hera dengan penuh selidik. "Nona Hera dari mana Anda mengetahui jika tuan muda King, menyukai warna peach dan brown?" Ujarnya. Hera seketika bingung dengan perkataan Juyan. Ia pun menjelaskan jika King adalah CEO baru dari Quality TBK. Dan ruangan yang Hera desain saat ini adalah ruangan King.

"Pengawal Juyan, saya tidak tau jika tuan King menyukai kedua warna itu, hasil desain saya ini murni hasil pemikiran saya sendiri tanpa campur tangan dari pihak mana pun, jika memang tuan King tidak puas dengan hasil desain saya, anda bisa mencari orang lain untuk mendesai kantor beliau," seru Hera kesal karena semalaman dia bekerja keras, namun orang lain menuduhnya melakukan plagiat. Hera membuka laptopnya dan mengirimkan soft copy hasil desainnya itu ke email Juyan. "Tolong anda cek email Anda nanti, saya permisi dulu."

Di ruangan lain King seketika geram dengan perkataan yang keluar dari mulut Hera, "sombong sekali wanita itu!" Diam-diam King melihat perdebatan Juyan dan Hera melalui cctv, namun ia tidak dapat melihat dengan jelas wajah Hera karena gadis  itu membelakangi cctv.

Hera buru-buru keluar dari perusahaan Quality TBK, ia menuju taman yang ada di dekat situ dan mulai menangis. Hera menyadari susahnya mendapatkan kepercayaan orang lain terhadapnya.

Tanpa ia duga, ada orang lain di taman itu, ia adalah Fred, seorang manager muda yang bekerja di salah satu perusahaan di pusat perkantoran itu. "Halo nona, kenapa Anda menangis?" Ujarnya lalu menyodorkan sapu tangannya kepada Hera. Hera seketika kaget dan mulai menyeka air matanya dengan jarinya. "Pakai ini," Fred menarik tangan Hera dan meletakkan sapu tangannya di telapak tangannya. Hera kembali menyeka air matanya memakai sapu tangan dari Fred.

Saya tidak akan bertanya kenapa kamu menangis, tetapi terkadang dengan mengeluarkan air mata perasaan kita lega. "Te..terima kasih pak," ujar Hera sopan dan mencoba mengembalikan sapu tangan itu kepada Fred. "Pakailah, Mungkin kamu masih memerlukannya," Hera hanya menunduk.

"Kenalkan, namaku Fred." Ujarnya sambil mengulurkan tangannya ke arah Hera. Mereka pun saling berkenalan. Fred berkata jika ia bekerja disalah satu gedung perkantoran yang ada di wilayah ini.

"Oh ya, Hera, saya mau bertanya sesuatu kepadamu, apakah tampang saya ini kayak bapak-bapak ya?" Serunya sambil tersenyum. Yang menurut Hera senyum Fred sungguh menawan. "Ti..tidak pak, anda terlihat lebih muda," ujarnya polos. "Nah, Kamu sudah tau kan, kalau saya sama sekali tidak mirip bapak-bapak, jadi kamu berhenti memanggil saya bapak," seru Fred.

"Panggil saya, Fred." ujarnya lagi. "Ba..baiklah kak Fred," Hera memilih memanggil seperti itu.Setelah berbincang lama, Mereka pun berpisah, Fred kembali bekerja sedangkan Hera memutuskan untuk pulang ke rumah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • THE HERA'S KING   155. The last

    Lui langsung mencari sang mommy. "Selamat sore jagoan Opa?" sapa tuan Roland kepada cucunya. "Oma, Mommy kemana,kok nggak kelihatan?" ia bukannya membalas sapaan kakeknya. Ia malah menanyakan keberadaan sang mommy. Jadinya tuan Luther menjadi terbengong-bengong dengan sikap cucunya itu. Sifat Lui bertolak belakang dengan sifat kakaknya Kiran yang menyapa kedua kakek dan neneknya dengan semangat. "Welcome home.., Oma, Opa," ucap Kiran lalu memeluk keduanya. "Lui.., kamu nggak kangen sama Oma?" Nyonya Yesi pura-pura sedih. Ia sangat tau kelemahan cucunya. "Tentu saja, Lui kangen Oma," ujarnya lalu memeluk omanya dengan erat. Namun ia tidak mau memeluk opanya. "Opa jangan sedih ya, sini main sama aku saja," Kiran mengetahui raut kesedihan di&n

  • THE HERA'S KING   154. Lui si posesif

    Empattahun kemudian,"Kiran.., anak Daddy, Where are youbaby..," ucap King yang mulai mencari keberadaan anak sulungnya itu di setiap ruangan dalam rumahnya, karena tadi ia sengaja mampir ke sekolah anaknya untuk menjemputnya, namun gurunya mengatakan jika si anak sudah dijemput duluan oleh seseorang.Jelas saja ia sangat kuatir karena Bu Gurunya kurang kenal dengan orang itu, ia hanya berkata jika ia adalah sopir keluarga Elwood.Ditambah lagi, istrinya Hera sedang ngambek dengannya sudah dua hari ini. Semua gara-gara putranya yang lahir setelah dua tahun Kiran hadir dalam kehidupan mereka.Lui Putra Elwood, demikian nama putra mereka. Walaupun Luimasih berumur 2 tahun namun tingkahnya seperti anak yang berumur lima tahun, ia sering kali menjalihi King.Satu persatu King menyebut nama-nama orang yang ada di rumahnya. Namun tidak ad

  • THE HERA'S KING   153. Baby K, Kirani Putri Elwood

    "Sayang.., pelan aduh..," King merasa sangat kesakitan karena untuk kesekiankalimya Hera menancapkan kuku-kukunya dilengan King.Saat ini Hera sedang berjuang di ruang persalinan untuk melahirkan bayi pertama mereka.King yang sok jago,melarang mami Yesi dan mama Lisma untuk menemaninya masuk ke ruang bersalin. Alhasil ia yang menjadi bulan-bulanan istrinya yang sedang berjuang melahirkan bayi mereka.Hera terlihat menahan rasa sakit yang teramat sangat, namun bibirnya sama sekali tak mengeluh, hanya sorot matanya yang mengeluarkan banyak air mata, mengisyaratkan rasa sakit yang mendalam."Sayang.., semangat baby, kamu pasti bisa!" King mencoba menyemangati Hera, ia juga menyeka keringat yangsudah bercampur air mata di wajah istrinya."Bu Hera, sekali lagi kita coba, kepala si kecil sudah mulai nongol nih, tarik napas dalam-dalam, l

  • THE HERA'S KING   152. Ritual suci

    Beberapa bulan kemudian,"Sayang.., i'm home baby.., where are you?" ucap King setengah berteriak mencari keberadaan istrinya di dalam kamar."Aku disini mas," jawab Hera yang baru saja selesai mandi."Kamu baru selesai mandi sayang? ayo buruan, aku akan mengantarmu ke rumah sakit," ujar King lagi."Lho mas, bukannya pagi ini kamu akan menghadiri meeting penting?" seru Hera bingung. Soalnya mami Yesi mengatakan jika suaminya sangat sibuk hari ini jadi, ibu mertuanya yang akanmenggantikan King untuk mengantarkannya ke rumah sakit."Sayang.., yang terpenting bagiku saat ini hanya kamu dan bayi kita, yang lain mah.., lewat! lagian kamu nggak usah kuatir ada dua tim kuat yang ikut mendukung suksesnya perusahaan kita," jelas King kepada istrinya."Maksud mas, tim kuat yang bagaimana sih?"

  • THE HERA'S KING   151. Semua menjadi jelas

    Pagi hari pukul enam, Hera terbangun dan merasakan badannya terasa capek. Ia melihat sekelilingnya, "aku ada dimana?" gumamnya dalam hati.Ia lalu mengitari pandangannya di dalam ruangan itu. Akhirnya ia tau jika ia sedang berada di dalam rumah sakit.Tangannya juga telah di infus, ia lalu mengingat bayi di dalam kandungannya."Bayiku.., apakah kamu baik-baik saja nak?" Hera mulai terisak, dan menangis tersedu-sedu. Tuan Roland danNyonya Yesi yang sedang menjaga Hera seketika terbagun dari sofa yang mereka tiduri."Pi.., Hera sudah sadar! segera hubungi dokter!" pinta nyonya Yesi kepada suaminya.Sementara ia sendiri menghampiri ranjang tempat Hera terbaring."Ra.., kamu sudah bangun?" sapa nyonya Yesi lembut."Mi.., bayiku mi.., bayiku bagaimana mi?" isaknya lagi."Kamu tenang ya Ra, cucu mami

  • THE HERA'S KING   150. Hera ditemukan

    Juyan yang baru saja mendapat laporan dari Jonas, jika Hera saat ini di rawat di sebuahrumah sakit, segera membawa King menuju rumah sakit dimana Hera sedang dirawat.Sepanjang perjalanan King mencoba terus mengumpulkan kesadarannya. Ternyata pengaruh wine yang ia minumtadi mulai bereaksi.Sesampai di rumah sakit, ia langsung menerobos masuk ke dalam ruangan unit gawat darurat, ia tidak peduli lagi jika beberapa perawat menghalangi jalannya.Ia melihat istrinya yang terbaring tidak sadarkan diri, dengan wajah pucat dan infus yang terpasang di tangannya.Ia lalu menggenggam tangan istrinya sambil menangisia berkata, "Ra.., kamu kenapa sayang? maafkan aku, bangun baby.., maafkan aku..," lirihnya."Dokter bagaimana keadaan istri saya?" tanyanya kepada dokter yang bertugas di UGD saat itu."Kondisi pasien saat ini

  • THE HERA'S KING   149. Kamu dimana Ra?

    Sepanjang malam King terus mengitari jalanan kota Jakarta malam itu, namun ia tidak dapat menemukan jejak istrinya Juyan yang merasa kasihan dengan bosnya dari tadi tetap setiap mengikuti mobil King kemana pun ia pergi. Sementara itu, di sebuah apartemen, Hera tak henti-hentinya menangis. Berbagai cara dilakukan oleh Fred agar Hera berhenti untuk menangis namun sama sekali tidak berhasil. "Sudahlah Ra, untuk apa kamu menangisi suamimu yang tidak becus itu! itu hanya akan membuang-buang energimu, sudahlah lupakan saja masalah itu, anggap saja semua hanyalahangin lalu!" Fred bukannya membuat Hera tenang malah yang ia lakukan semakin memprovokasi Hera. "Kurang ajar lo,King! semua ini gara-gara lo! tunggu saja pembalasanku!" Fred mengeraskan rahangnya saat ini. Ia lalu

  • THE HERA'S KING   148. Nyonya Yesi pingsan

    "Saya baru dapat kabar, dari seorang pengintai,jika Hera terlihat bersama Fred," Jonas segera memperlihatkan ponselnya yang menampilkan Hera dan Fred yang terlihat masuk ke dalam sebuah mobil. "Bajingan! jadi lo kerjasama dengan dengannya?!"dengan cepat King melayangkan tinjunya ke wajah Jonas. "Jo..nas..," Amel berteriak histeris dan segera menghampiri Jonas yang terjatuh di lantai karena mendapat serangan tiba-tiba dari King. "Lo pikir gue nggak tau, jika bokap lo yang menghancurkan perusahaan ayah Tobi?" Juyan terlihat menahan King yang ingin kembali menghajar Jonas. Jonas terlihat meringis kesakitan, lalu bangkit dari lantai dan mencoba untuk berdiri dibantu oleh Amel. Ia mulai berkata, "gue sama sekali tidak tau-menahu tentang rencana Fred untuk menculik Hera! dan mengenai perusahaan ayahnya Hera

  • THE HERA'S KING   147. Aku bukan pelakor

    Sarah terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya karena Jodi juga ikut-ikutan menatapnya penuh emosi saat ia melihat foto Sarah yang memeluk King.Hatinya merasa marah karena diam-diam Sarah mulai menarik perhatiannya. Dan ia sudah bertekad untuk lebih mengenalnya. Namun lagi-lagi ia harus menelan rasa kecewa karena cinta karena Sarah ternyata bukan gadis baik-baik."Itu semua tidak benar, semua ini hanya salah paham, aku.., aku.. bisa menjelaskannya..," lirihnya sambil mulai menangis.Sarah tiba-tibamenyesal telah memeluk King saat itu. Ia tidak menyangka jika ada orang yang akan diam-diam mengambil beberapa fotonya dengan King.Awalnya memang niat Sarah masuk ke perusahaan King untuk merayunya dan mengacaukan pernikahannya dengan Hera.Namun seiring berjalannya waktu, King yang menugaskannya menjadi sekretaris Jodi telah merubah segalanya.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status