Share

7. Serigala mengamuk

King memeriksa keaslian hasil desain Hera, ia tiba tiba mengerutkan dahinya, "sial! ini data asli," ujarnya gusar. "Bagaimana tuan muda? apakah datanya asli?" Tanya Juyan. "Udah tau, masih nanya lo!" Carikan desain lain.

Saat ini King berada di ruangannya dan melihat sendiri hasil kerja Hera yang sangat rapi dan teliti. Seminggu telah berlalu, namun tak satupun desain interior yang sesuai dengan kemampuan Hera. Selama seminggu pula Sang CEO terus mengamuk dan sasarannya sudah pasti para bawahannya. Pengawal Juyan kewalahan menjinakkan serigala yang sedang mengamuk itu.

Seperti siang ini, "woi men, gila bener dah! gue seorang CEO masa berkantor di ruangan yang sangat kacau ini, apa kata dunia?" Ujarnya kesal. "Masa lo nggak mendapat satupun desain yang melebihi wanita itu?" Ujarnya sambil melirik tajam ke arah Juyan.

Sekretaris Wina yang kebetulan ada dalam ruangan itu berkata "boss King, bagaimana jika kita panggil lagi nona Hera dan meminta maaf atas kesalahan perusahaan yang menuduhnya melakukan plagiat."

"Tuan muda, boleh juga ide dari sekretaris Wina," seru Juyan menyerah dengan King yang banyak maunya.

"Apa lo bilang? gue minta maaf sama tuh perempuan? Ih.. nggak sudi, jijik gue! belum apa apa udah belagu banget, baru juga desain gitu, udah bangga banget."

"Tapi boss King, buktinya kita sudah buat promosi baru sesuai dengan desain yang boss mau, tetapi tidak ada satupun yang kompeten seperti desain yang di buat nona Hera."

"Satu kelebihan desain nona Hera, ia membuatnya dari hati, sampai-sampai ia bercerita saat saya mentraktriknya makan siang di hari terakhir ia ke kantor ini, kalau ia membuat desain semalaman dan baru selesai pada saat subuh menjelang."

"Ya, Jelas saja nona Hera marah, ia di tuduh sebagai plagiat. Serasa perusahaan kita ini nggak menghargainya sama sekali." Omongan Wina yang menusuk itu mengalir terus dari bibirnya yang cerewet, sudah berapa kali Juyan menyuruhnya diam, namun ia tidak juga mengerti kode dari Juyan. Namun saat King menatapnya dengan tajam, Wina baru menyadarinya dan buru-buru berlalu dari ruangan CEO.

"Tuan muda, ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh sekretaris Wina," ujar pengawal Juyan. "Berikan kepadaku kontrak kerja wanita itu, dan tinggalkan aku sendiri" ujar King tegas. Pengawal Juyan dengan segera menyerahkan kontrak kerja yang sudah ditandatangani Hera ke tangan King dan segera berlalu dari situ.

Dari tadi King membolak balik lembaran kontrak kerja Hera untuk mencari celah agar ia dapat kembali mengerjakan desain kantornya. Namun tidak ada yang dapat ia lakukan untuk menjerat Hera. Hal itu sontak membuat kepalanya pusing. Belum lagi kemauan sang mami yang ingin menjodohkannya dengan seorang perempuan anak kolega mereka. Semakin membuatnya pusing memikirkan semua itu.

Orang tua King yang berada di Amerika akan datang Minggu depan ke Indonesia. Dan King harus bersiap siap memperkenalkan kepada mereka seorang wanita sebagai calon istrinya karena jika tidak, King harus rela dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya dan tentu saja ia tidak mau. King masih menyimpan cintanya kepada Gladis. 

Hanya Gladis yang mampu membuatnya berdebar dan merasakan cinta. Bukan tidak pernah ia mencoba menjalin hubungan dengan wanita lain. Namun lagi-lagi usahanya itu gagal. Ia terlalu memuja Gladis. Sehingga wanita lain hanya dianggap angin lalu oleh King.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status