Share

9. King frustasi

King masih uring-uringan, ia memeriksa sendiri email yang di kirimkan kepada Hera yang masih belum ada tanda-tanda telah dibaca. Ia semakin kesal akan hal itu. Belum lagi desakan kedua orang tuanya yang menyuruhnya untuk menikah. Dua hari lagi kedua orang tuanya akan datang ke Indonesia untuk memperkenalkan kepada King wanita pilihan mereka.

Dengan bantuan pengawal pribadinya Juyan, King diperkenalkan dengan beberapa wanita namun satu pun tidak ada yang menarik baginya. Bahkan Wina sang sekretaris yang terkesan genit menyodorkan diri untuk menjadi pendamping King. Terang saja ia langsung menolak. Dan merasa risih dengan Wina.

Ia mengedarkan pandangannya dan menatap ruangan kantor tempat ia bekerja yang sangat berantakan. Hanya satu sisi yang terlihat rapi yaitu hasil desain interior yang dikerjakan oleh Hera. Namun belum sepenuhnya selesai karena, perusahaan menuduhnya plagiat. Dan karena itulah ia juga memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaannya.

Tiba-tiba ponselnya King berdering. Terlihat nama Sang Ibu dari layar ponselnya. Nyonya Yesi mengingatkan King jika dua hari lagi mereka akan sampai ke Indonesia, dan akan memperkenalkannya dengan seorang wanita yang akan menjadi calon istrinya. Namun King bersikeras jika ia sudah menemukan tambatan hati yang pas untuknya.

Nyonya Yesi tidak akan mudah percaya lagi dengan bualan King. Karena ibunya tau jika King masih menyimpan rasa cintanya kepada Gladis yang sudah almarhum itu. Kedua orang tuanya melakukan ini semata-mata untuk mendapatkan keturunan berikutnya dari anak mereka satu-satunya. King yang terlahir sebagai anak tunggal mau tidak mau harus mengemban perannya sebagai satu-satunya ahli waris dari semua kekayaan ayahnya tuan Roland.

Jam pulang kantor pun tiba, King bersama dengan pengawal pribadinya yang saat ini sedang berada di dalam mobil menuju sebuah hotel. Juyan kembali menyewa seorang wanita yang akan berpura-pura menjadi pacar sewaan untuk bossnya itu. King yang memang pemilih, ingin benar-benar memastikan apakah wanita itu layak menjadi pacarnya atau tidak, walaupun wanita itu hanya sebagai pacar pura-pura King.

 Hera yang masih memikirkan cara mendapatkan uang biaya pengobatan Sang Ayah, mencoba membuka sebuah layanan pencari kerja di situs online, tiba-tiba muncul iklan yang berisikan seorang pria yang sedang mencari pacar bayaran selama 1 bulan. Hera membuka iklan itu, ia melihat syarat-syaratnya, no kissing, no touch body, hanya sekedar menemani Si Pria ke acara resmi dan di juluki sebagai pacar. Hera langsung menerimanya karena tawaran gaji menjadi pacar sewaan mencapai satu milyar. Ia berpikir, jika ia menggadaikan sertifikat rumahnya ke Bank, ditambah gajinya sebagai pacar bayaran, maka tinggal sedikit lagi ia mengumpulkan uang untuk menambah kekurangan biaya pengobatan ayahnya.

Di sebuah hotel bintang lima,

Hera sudah menunggu hampir satu jam lebih, namun tidak ada tanda-tanda akan ada seorang pria yang akan mendekatinya. Ia berpikir jika ini akan berakhir sia-sia.  Padahal Hera sudah berdandan secantik mungkin untuk memikat Sang Pria. Saat ini ia memakai gaun tertutup dan sopan tapi pas di badan sehingga lekuk tubuh Hera terpampang nyata dengan seksinya.

Tiba-tiba dari arah pintu masuk ada seorang pria yang tidak lepas dari pandangannya, dan pria itu juga terus memandangi Hera. Mereka saling menatap satu sama lain sampai King sudah berdiri di hadapan Hera. "Bolehkah saya duduk?" King menarik kursi dan duduk tepat di hadapan Hera. "Si..silakan tuan," Hera mempersilahkan King untuk duduk.

Sedangkan dua meja dari meja mereka duduk, yaitu meja nomor enam, terjadi pertengkaran kecil antara perempuan dan laki-laki. Si Perempuan tidak terima melihat wajah si lelaki tidak sesuai dengan foto yang ia kirimkan. Si Pria juga menuding Sang Wanita mengelabuinya dengan berdandan sangat menor sehingga wajahnya tidak sesuai dengan foto yang ia kirimkan.

Karena menimbulkan keributan yang merusak suasana restauran dalam hotel itu. Keduanya di usir oleh sekuriti menjauh dari situ.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status