Share

BAB. 11 Tangisan Di tengah Malam

"Idih ... galak Lo, Lyn!" sela, Zemi.

"Biarin! Galak-galak juga milik sendiri!" sahut, Arlyn.

"Nyolot Lo, Arlyn!" Zemi tak mau kalah.

"Nyolot-nyolot juga milik sendiri!" Arlyn kembali menyahut.

Perdebatan pun mulai terjadi diantara keduanya. Kepala Agnes tiba-tiba pusing mendengar ocehan kedua temannya itu.

"Zemi, Arlyn, stop! Hari sudah malam! Mending kita tidur. Besok kita pasti akan sibuk banget." nasehat Agnes, kepada keduanya.

"Gue belum ngantuk." tukas Zemi.

"Sama, gue juga. Makanya kami nge-rap. Ya kan, Zem? Dari pada suntuk." celutuk Arlyn.

"Ih, ogah! Mending gue tidur!" tutur Zemi, lagi.

"Ya udah, yuk. Kita tidur!" Arlyn juga menyahut.

"Nah, gitu dong. Kita pada tidur. Besok deh kalian lanjutkan lagi nge-rap-nya." saran Agnes.

"Idih, ogah nge-rap mulu! Yang ada pala gue makin pusing." tukas Arlyn.

Ternyata keduanya sengaja berdebat hal tak penting. Untuk menghalau kegundahan hatinya. Apalagi hari ini mereka sama-sama apes diputusin oleh orang tersayang.

Lalu ketiganya pun mu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status