Share

Chapter 190

Author: MISTERIOUS
last update Huling Na-update: 2025-02-15 15:15:02

Di langit yang diliputi kabut hitam pekat, Bing Chuan melesat bagai kilat. Ruang di sekelilingnya bergetar akibat tekanan auranya, meninggalkan jejak bayangan yang berpendar keunguan.

Dalam hatinya, rasa gelisah bercampur dengan antisipasi.

Tubuh giok telah muncul.

Ini bukan sekadar rumor kosong—tanda-tandanya telah terlihat di berbagai wilayah. Jika benar, maka dunia akan segera menghadapi guncangan yang tak terhindarkan.

"Aku harus segera melaporkan ini… sebelum yang lain bertindak lebih dulu."

Dengan satu hentakan, Bing Chuan merobek ruang dan menghilang ke dalam pusaran celah dimensi, menuju pusat kekuasaan Dunia Kegelapan.

***

Berita ini tidak hanya menggetarkan kultivator dunia gelap, tetapi juga mengguncang para kaisar, raja, dan pemimpin sekte kuno.

Di banyak tempat, langit mendadak berubah mendung, seakan merespons kejadian besar yang akan datang.

Tubuh giok bukan sekadar legenda, ia adalah anugerah dan malapetaka bagi dunia.

Beberapa sekte menganggapnya sebagai penyatu dunia
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bunda Kiantami
yah semoga anaknya bisa menunjukkan kalo hebat bukan kejahatan biar ayahnya menyesal
goodnovel comment avatar
Bunda Kiantami
ini punya anak kok malah dibunuh
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 451

    Jejak kesadaran yang terpatri pada artefak batu hitam, peninggalan dari Tabib Hantu Wu, bergetar. Panggilan halus namun tegas menyusup ke dalam kesadaran pemiliknya, seolah menjerit dari ujung dunia.Di tengah kesunyian Paviliun Gunung Sunyi, Tabib Hantu Wu membuka matanya. Sinar gelap memantul di bola matanya yang tajam. Ia telah merasakan sinyal itu... bahaya, kerusakan, dan kehancuran yang mengancam sesuatu yang ia anggap tak ternilai."Xuan Li..." gumamnya pelan, suara seperti desir angin dingin.Ia berdiri tanpa banyak bicara. Jubah hitam panjangnya melambai ringan saat ia melangkah keluar dari ruang meditasi. Lin Gong, yang tengah tertidur sambil memeluk kendi arak, langsung terbangun saat merasakan tekanan spiritual yang tiba-tiba muncul.“Guru?” tanya Lin Gong sambil mengucek matanya, kebingungan.“Jaga Paviliun Gunung Sunyi. Jangan biarkan siapa pun masuk, bahkan tetua langit sekalipun.”Jian Cheng, yang berdiri tak jauh, segera menunduk hormat. Ia bisa merasakan aura genting

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 450

    Dewa Langit Surgawi memandangi kedua tangannya. Di ujung kuku jari tengahnya masih tersisa darah Xuan Li, merah tua dan pekat. Ia mengerutkan alis, lalu tanpa ragu menempelkan darah itu ke luka di lengannya. Seketika, luka itu tertutup, dan darah Xuan Li meresap masuk, menyatu dengan aliran darahnya sendiri.Tubuhnya bergidik. Rasa asing menyusup ke dalam daging dan tulangnya, namun tubuhnya tak menolak. Sebaliknya, darah itu terasa... cocok. Berpadu dengan tubuhnya dan memberi kekuatan baru.Ia melangkah mundur perlahan. Napasnya memburu. Tatapannya kosong, namun jauh di dalam pupil emasnya, berkecamuk sesuatu yang belum pernah ia rasakan selama ribuan tahun... penyesalan."Jika darah ini benar-benar dari garis utama... jika itu benar..."Ia menutup matanya. Tidak, para iblis memang haus kuasa, tetapi mereka tidak membunuh darah dagingnya sendiri. Bahkan yang paling kejam pun menjaga garis keturunan mereka seperti pusaka kuno.Langkahnya gontai, seolah kekuatan tak lagi penting. Lon

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 449

    Kesadaran Xuan Li diliputi kabut pekat. Ia menyadari bahwa kekuatannya telah habis tak bersisa. Bahkan napasnya mulai tersendat, tak beraturan. Dalam kehampaan yang seakan menelannya, terdengar suara, bukan berasal dari dunia ini, melainkan suara yang muncul dari kedalaman jiwanya sendiri."Jika kau terjatuh di ambang kematian... maka aku akan datang. Sekali saja."Sebuah kilatan hitam samar perlahan muncul di balik tubuhnya. Artefak batu hitam, warisan dari Tabib Hantu Wu, bergetar lembut. Cahaya hitam merayap, memancar tenang, menyelubungi tubuh Xuan Li sebelum semuanya menghilang dalam sekejap, lenyap tanpa bekas.Di tempat yang sama, Dewa Langit Surgawi baru saja menyalurkan kekuatan ke dalam tombak energi barunya. Aura iblis mengental di udara, dan kilatan petir hitam menjalar liar di sekitar altar.Namun sebelum tombak itu sempat dilemparkan, Xuan Li telah lenyap sepenuhnya.Mata Dewa Langit Surgawi menyipit curiga. Ia melangkah pelan ke depan, menatap kosong ke tempat yang tadi

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 448

    Xuan Li tahu, waktu hampir habis.Darah masih menetes dari luka di dadanya, menguap dalam hawa panas yang memenuhi ruangan. Wu Hei dan Wu Rong telah memberikan sisa kekuatan mereka. Tidak ada lagi cadangan. Tidak ada lagi tempat untuk lari.Di hadapannya, Dewa Langit Surgawi berdiri tegak. Aura hitam keemasannya, menekan semua yang hidup. Wujud lonceng raksasa di belakangnya terus berputar, mengeluarkan suara gemuruh rendah yang menusuk hingga ke dasar jiwa.Xuan Li mengangkat tangan kirinya. Retakan yang belum sepenuhnya pulih memancarkan cahaya keperakan samar. Aura gabungan Wu Hei dan Wu Rong menyelimuti tubuhnya, membentuk pusaran energi kontras, gelap dan terang, kematian dan kehidupan.Ia tidak bisa membiarkan tubuhnya jatuh ke tangan Dewa Langit Surgawi.Sekali itu terjadi, maka entitas baru akan lahir, makhluk iblis surgawi yang akan menyatu dengan tubuh giok dan darah jiwanya, menciptakan kekuatan yang mampu menembus hukum dunia.Dan tak ada yang bisa menghentikannya.Xuan Li

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 447

    Lonceng Pengubah Takdir bukanlah artefak yang bisa dikendalikan semudah merebut pedang dari tangan lawan. Ia adalah hukum itu sendiri. Keberadaan yang lahir dari benturan takdir dan waktu, mengandung kekuatan yang tidak bisa dijinakkan oleh kehendak semata, sekalipun oleh tubuh giok.Saat Xuan Li mencoba meraih kendali atasnya, kekuatan mengerikan meledak dari inti lonceng. Aura itu memukul balik, mengalir seperti banjir yang membalik arus sungai dan menelan dirinya mentah-mentah.Dewa Langit Surgawi tertawa. Suaranya menggema di seluruh ruangan, kasar dan menindas, bagai petir yang menertawakan petani di tengah badai.“Lonceng itu bukan milikmu, bocah,” katanya sambil melangkah maju. “Itu adalah milik surga. Dan surga tunduk padaku.”Tubuh Xuan Li terlempar ke belakang. Retakan muncul di permukaan tubuh gioknya, merambat seperti sarang laba-laba. Aura yang sebelumnya kokoh kini terguncang. Suara geraman lirih keluar dari tenggorokannya saat lututnya menyentuh lantai batu altar.Di d

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 446

    Ketika Dewa Langit Surgawi perlahan membalikkan badan, menatap Xuan Li yang seharusnya masih terbelenggu. Namun yang ia dapati justru hal sebaliknya.Pola cahaya yang tadinya mengikat tubuh Xuan Li kini telah retak dan runtuh sepenuhnya. Suara patahan halus menyertai pecahnya belenggu, seperti kaca yang jatuh di ruang hening. Aura tubuh giok menyembur keluar, dingin dan mematikan, bercampur dengan gelombang energi jiwa yang tak wajar.Xuan Li berdiri tegak. Tubuhnya tak lagi diguncang tekanan. Matanya tenang, namun dalam kedalaman sorotnya, menyala kilatan yang belum pernah ada sebelumnya.“Sudah cukup,” ucapnya lirih.Lalu ia bergerak.Tanpa peringatan. Tanpa basa-basi.Tubuh giok Xuan Li menyala hitam kebiruan. Energi spiritual yang berputar di dalamnya seperti gelombang bintang yang terkompresi dalam ruang kecil. Ia meninju ke depan, langsung ke arah dada Dewa Langit Surgawi.Ledakan udara tercipta seketika. Ruangan altar bergetar. Cahaya merah yang tadinya bersinar dari pecahan l

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 445

    Xuan Li menutup mata, lalu menyelam masuk ke dalam kesadaran batinnya."Wu Hei," bisiknya dalam hati. "Bantu aku. Belenggu ini tidak bisa kutembus."Sosok bayangan kelam muncul dalam lautan kesadaran. Wu Hei berdiri di atas pusaran energi hitam, wajahnya menyiratkan keraguan."Kau tahu aku tidak bisa menghancurkannya," jawab Wu Hei dengan suara dalam. "Belenggu ini dibentuk dari hukum dimensi milik Raja Iblis itu sendiri. Itu bukan sesuatu yang bisa dikoyak begitu saja."Xuan Li membuka matanya perlahan di dunia nyata. Nafasnya tetap teratur. Tapi dalam hati ia kembali bertanya, "Kalau begitu, adakah cara lain?"Wu Hei diam sejenak. Kemudian ia mengangguk pelan. "Ada. Tapi tidak mudah. Energi dari mantra pengikat itu bisa diserap. Tapi untuk menyerapnya, aku butuh bantuan Wu Rong.""Lakukan," jawab Xuan Li tanpa ragu. "Sebelum Dewa Langit Surgawi mengambil pecahan Lonceng Pengubah Takdir atau tubuh ini."Namun Wu Hei justru menatapnya tajam. "Kita butuh pengalih perhatian. Serahkan pe

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 444

    Lorong itu sunyi dan diselimuti kabut pekat. Setiap langkah Xuan Li dan Mo Xiang hanya menghasilkan gema samar, seperti suara mereka ditelan ruang hampa. Udara di sekitarnya terasa berat, bukan karena tekanan energi, tetapi karena sesuatu yang lebih dalam, sebuah keterasingan dimensi yang tidak wajar.Mereka telah berjalan cukup lama tanpa berbicara. Tidak ada cahaya selain kilau samar dari dinding kabut yang sesekali berkedip. Tak satu pun dari mereka berani mengedarkan energi spiritualnya. Kewaspadaan terhadap sosok yang mengawasi mereka sebelumnya masih tertanam kuat.Namun, setelah beberapa saat, mereka berhenti.Mo Xiang menatap sekeliling, dahinya mengernyit. “Kita sudah pernah melewati bagian ini.”Xuan Li memejamkan mata sejenak. Ia menelusuri kembali jejak energi di pikirannya. Hasilnya sama, mereka tidak maju. Hanya berjalan dalam lingkaran.“Formasi ilusi,” gumamnya. “Tapi ini bukan sekadar jebakan visual. Ada unsur dimensi yang ikut diputar.”Ia merentangkan tangan, menc

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 443

    Mo Xiang membuka mata perlahan. Pandangannya kabur sesaat sebelum akhirnya fokus pada sosok Xuan Li yang duduk tak jauh darinya. Ekspresi Xuan Li tidak seperti biasanya. Wajahnya tegang, sorot matanya penuh perhitungan, dan napasnya sedikit berat.“Ada apa?” tanya Mo Xiang, suaranya serak. “Kau terlihat... tidak tenang.”Xuan Li tak langsung menjawab. Ia memutar pandangan ke sudut ruangan, lalu menatap balik ke Mo Xiang.“Kita sedang diawasi,” ucapnya pelan. “Aku merasakan seseorang masuk ke ruangan ini tadi. Ia tidak menyerang, hanya mengamati. Tapi aura yang ia bawa, itu milik ras iblis tingkat tinggi. Sangat terlatih, dan... sangat berbahaya.”Mo Xiang mengerutkan dahi. “Kenapa tidak langsung menyerang kita?”“Belum tahu,” jawab Xuan Li sambil menutup matanya sejenak, mencoba menenangkan pikirannya. “Mungkin sedang menilai sesuatu.”Mo Xiang mencoba duduk tegak, namun tiba-tiba tubuhnya tersentak. Ia terbatuk, menahan rasa sakit dari dalam tubuhnya. Meski cadangan energi spiritual

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status