Share

Chapter 27

Author: MISTERIOUS
last update Last Updated: 2024-12-24 07:37:39

Sosok itu adalah Yan Hui. Mantan sahabat terdekat Xuan Li yang kini berdiri di aula pelelangan dengan postur angkuh, mengenakan jubah pejabat berwarna biru gelap yang berhiaskan bordir emas.

Penampilannya jelas mencerminkan status tinggi di Kekaisaran Bulan Perak. Namun, Xuan Li tahu betul bagaimana Yan Hui mencapai posisi itu. Bukan melalui kerja keras atau keberanian, melainkan dengan mengkhianati persahabatan mereka.

Dada Xuan Li terasa sesak, amarah membakar setiap sudut pikirannya. Tangannya tanpa sadar mengepal erat di atas meja, matanya tetap terpaku pada Yan Hui.

Di balik penutup kepala yang menyembunyikan sebagian wajahnya, ia memejamkan mata sejenak, mencoba meredam emosinya. Namun, ingatan akan masa lalu menyeruak seperti sembilu yang mengoyak hati.

Saat itu, ia mempercayai Yan Hui sepenuhnya. Ia adalah satu-satunya orang yang dianggapnya teman sejati, seseorang yang bisa ia andalkan. Namun, Yan Hui justru menjebaknya dalam rencana jahat keluarganya, membuatnya jatuh ke j
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 449

    Kesadaran Xuan Li diliputi kabut pekat. Ia menyadari bahwa kekuatannya telah habis tak bersisa. Bahkan napasnya mulai tersendat, tak beraturan. Dalam kehampaan yang seakan menelannya, terdengar suara, bukan berasal dari dunia ini, melainkan suara yang muncul dari kedalaman jiwanya sendiri."Jika kau terjatuh di ambang kematian... maka aku akan datang. Sekali saja."Sebuah kilatan hitam samar perlahan muncul di balik tubuhnya. Artefak batu hitam, warisan dari Tabib Hantu Wu, bergetar lembut. Cahaya hitam merayap, memancar tenang, menyelubungi tubuh Xuan Li sebelum semuanya menghilang dalam sekejap, lenyap tanpa bekas.Di tempat yang sama, Dewa Langit Surgawi baru saja menyalurkan kekuatan ke dalam tombak energi barunya. Aura iblis mengental di udara, dan kilatan petir hitam menjalar liar di sekitar altar.Namun sebelum tombak itu sempat dilemparkan, Xuan Li telah lenyap sepenuhnya.Mata Dewa Langit Surgawi menyipit curiga. Ia melangkah pelan ke depan, menatap kosong ke tempat yang tadi

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 448

    Xuan Li tahu, waktu hampir habis.Darah masih menetes dari luka di dadanya, menguap dalam hawa panas yang memenuhi ruangan. Wu Hei dan Wu Rong telah memberikan sisa kekuatan mereka. Tidak ada lagi cadangan. Tidak ada lagi tempat untuk lari.Di hadapannya, Dewa Langit Surgawi berdiri tegak. Aura hitam keemasannya, menekan semua yang hidup. Wujud lonceng raksasa di belakangnya terus berputar, mengeluarkan suara gemuruh rendah yang menusuk hingga ke dasar jiwa.Xuan Li mengangkat tangan kirinya. Retakan yang belum sepenuhnya pulih memancarkan cahaya keperakan samar. Aura gabungan Wu Hei dan Wu Rong menyelimuti tubuhnya, membentuk pusaran energi kontras, gelap dan terang, kematian dan kehidupan.Ia tidak bisa membiarkan tubuhnya jatuh ke tangan Dewa Langit Surgawi.Sekali itu terjadi, maka entitas baru akan lahir, makhluk iblis surgawi yang akan menyatu dengan tubuh giok dan darah jiwanya, menciptakan kekuatan yang mampu menembus hukum dunia.Dan tak ada yang bisa menghentikannya.Xuan Li

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 447

    Lonceng Pengubah Takdir bukanlah artefak yang bisa dikendalikan semudah merebut pedang dari tangan lawan. Ia adalah hukum itu sendiri. Keberadaan yang lahir dari benturan takdir dan waktu, mengandung kekuatan yang tidak bisa dijinakkan oleh kehendak semata, sekalipun oleh tubuh giok.Saat Xuan Li mencoba meraih kendali atasnya, kekuatan mengerikan meledak dari inti lonceng. Aura itu memukul balik, mengalir seperti banjir yang membalik arus sungai dan menelan dirinya mentah-mentah.Dewa Langit Surgawi tertawa. Suaranya menggema di seluruh ruangan, kasar dan menindas, bagai petir yang menertawakan petani di tengah badai.“Lonceng itu bukan milikmu, bocah,” katanya sambil melangkah maju. “Itu adalah milik surga. Dan surga tunduk padaku.”Tubuh Xuan Li terlempar ke belakang. Retakan muncul di permukaan tubuh gioknya, merambat seperti sarang laba-laba. Aura yang sebelumnya kokoh kini terguncang. Suara geraman lirih keluar dari tenggorokannya saat lututnya menyentuh lantai batu altar.Di d

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 446

    Ketika Dewa Langit Surgawi perlahan membalikkan badan, menatap Xuan Li yang seharusnya masih terbelenggu. Namun yang ia dapati justru hal sebaliknya.Pola cahaya yang tadinya mengikat tubuh Xuan Li kini telah retak dan runtuh sepenuhnya. Suara patahan halus menyertai pecahnya belenggu, seperti kaca yang jatuh di ruang hening. Aura tubuh giok menyembur keluar, dingin dan mematikan, bercampur dengan gelombang energi jiwa yang tak wajar.Xuan Li berdiri tegak. Tubuhnya tak lagi diguncang tekanan. Matanya tenang, namun dalam kedalaman sorotnya, menyala kilatan yang belum pernah ada sebelumnya.“Sudah cukup,” ucapnya lirih.Lalu ia bergerak.Tanpa peringatan. Tanpa basa-basi.Tubuh giok Xuan Li menyala hitam kebiruan. Energi spiritual yang berputar di dalamnya seperti gelombang bintang yang terkompresi dalam ruang kecil. Ia meninju ke depan, langsung ke arah dada Dewa Langit Surgawi.Ledakan udara tercipta seketika. Ruangan altar bergetar. Cahaya merah yang tadinya bersinar dari pecahan l

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 445

    Xuan Li menutup mata, lalu menyelam masuk ke dalam kesadaran batinnya."Wu Hei," bisiknya dalam hati. "Bantu aku. Belenggu ini tidak bisa kutembus."Sosok bayangan kelam muncul dalam lautan kesadaran. Wu Hei berdiri di atas pusaran energi hitam, wajahnya menyiratkan keraguan."Kau tahu aku tidak bisa menghancurkannya," jawab Wu Hei dengan suara dalam. "Belenggu ini dibentuk dari hukum dimensi milik Raja Iblis itu sendiri. Itu bukan sesuatu yang bisa dikoyak begitu saja."Xuan Li membuka matanya perlahan di dunia nyata. Nafasnya tetap teratur. Tapi dalam hati ia kembali bertanya, "Kalau begitu, adakah cara lain?"Wu Hei diam sejenak. Kemudian ia mengangguk pelan. "Ada. Tapi tidak mudah. Energi dari mantra pengikat itu bisa diserap. Tapi untuk menyerapnya, aku butuh bantuan Wu Rong.""Lakukan," jawab Xuan Li tanpa ragu. "Sebelum Dewa Langit Surgawi mengambil pecahan Lonceng Pengubah Takdir atau tubuh ini."Namun Wu Hei justru menatapnya tajam. "Kita butuh pengalih perhatian. Serahkan pe

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 444

    Lorong itu sunyi dan diselimuti kabut pekat. Setiap langkah Xuan Li dan Mo Xiang hanya menghasilkan gema samar, seperti suara mereka ditelan ruang hampa. Udara di sekitarnya terasa berat, bukan karena tekanan energi, tetapi karena sesuatu yang lebih dalam, sebuah keterasingan dimensi yang tidak wajar.Mereka telah berjalan cukup lama tanpa berbicara. Tidak ada cahaya selain kilau samar dari dinding kabut yang sesekali berkedip. Tak satu pun dari mereka berani mengedarkan energi spiritualnya. Kewaspadaan terhadap sosok yang mengawasi mereka sebelumnya masih tertanam kuat.Namun, setelah beberapa saat, mereka berhenti.Mo Xiang menatap sekeliling, dahinya mengernyit. “Kita sudah pernah melewati bagian ini.”Xuan Li memejamkan mata sejenak. Ia menelusuri kembali jejak energi di pikirannya. Hasilnya sama, mereka tidak maju. Hanya berjalan dalam lingkaran.“Formasi ilusi,” gumamnya. “Tapi ini bukan sekadar jebakan visual. Ada unsur dimensi yang ikut diputar.”Ia merentangkan tangan, menc

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 443

    Mo Xiang membuka mata perlahan. Pandangannya kabur sesaat sebelum akhirnya fokus pada sosok Xuan Li yang duduk tak jauh darinya. Ekspresi Xuan Li tidak seperti biasanya. Wajahnya tegang, sorot matanya penuh perhitungan, dan napasnya sedikit berat.“Ada apa?” tanya Mo Xiang, suaranya serak. “Kau terlihat... tidak tenang.”Xuan Li tak langsung menjawab. Ia memutar pandangan ke sudut ruangan, lalu menatap balik ke Mo Xiang.“Kita sedang diawasi,” ucapnya pelan. “Aku merasakan seseorang masuk ke ruangan ini tadi. Ia tidak menyerang, hanya mengamati. Tapi aura yang ia bawa, itu milik ras iblis tingkat tinggi. Sangat terlatih, dan... sangat berbahaya.”Mo Xiang mengerutkan dahi. “Kenapa tidak langsung menyerang kita?”“Belum tahu,” jawab Xuan Li sambil menutup matanya sejenak, mencoba menenangkan pikirannya. “Mungkin sedang menilai sesuatu.”Mo Xiang mencoba duduk tegak, namun tiba-tiba tubuhnya tersentak. Ia terbatuk, menahan rasa sakit dari dalam tubuhnya. Meski cadangan energi spiritual

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 442

    Liang Zheng berdiri di depan balkon tinggi Istana Langit, menatap ke arah langit kelam yang diselimuti awan abadi. Angin malam di wilayah ras iblis terasa dingin menusuk, namun hatinya jauh lebih beku.Sejak lama, ia memendam rasa pada Liang Xue. Namun baginya, Liang Xue selalu seperti puncak gunung es, dingin, tajam, dan tak tersentuh. Tak peduli berapa kali ia menunjukkan kesetiaan, Liang Xue tetap menjaga jarak, menganggapnya sekadar kerabat... bukan pria yang layak dipertimbangkan.Kini, Liang Xue kembali dari celah dimensi bersama dua pria asing, salah satunya bahkan dikabarkan mengalahkan entitas darah yang selama ini jadi mimpi buruk para iblis. Liang Zheng tak bodoh. Ia melihat gelagat berbeda pada Liang Xue. Tatapan matanya saat menyebut “jangan perlakukan mereka sebagai tawanan” mengandung sesuatu... yang membuat darahnya mendidih.“Aku tidak bisa membiarkan ini berlanjut,” gumamnya pelan.Ia mengepalkan tangan. Satu-satunya cara memastikan Liang Xue tetap menjadi miliknya

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 441

    Celah dimensi menutup perlahan di belakang mereka, menyisakan kesunyian berat di udara. Liang Xue berdiri dengan tubuh lemah, darah mengering di ujung bibirnya. Ia memandang sekilas ke arah Xuan Li dan Mo Xiang yang tak sadarkan diri di belakangnya.“Kalian berdua... bukan orang biasa,” gumamnya lirih.Ia menoleh pada pasukan khusus yang berdiri rapi menantinya. Para iblis itu mengenakan jubah hitam dengan pola merah yang hanya dimiliki oleh pengawal istana dalam. Aura mereka tajam dan mengancam, namun saat ini mereka semua berlutut, menunggu perintah.“Bawa mereka ke ruang pemulihan. Perlakukan sebagai tamu... bukan tawanan,” kata Liang Xue dingin. “Kalau mereka menunjukkan gelagat aneh, beri laporan langsung padaku.”“Dimengerti, Ratu Langit!” seru mereka serempak.Liang Xue menghela napas berat, lalu berjalan ke dalam gerbang utama istana. Tubuhnya menggigil, energi spiritualnya masih belum stabil. Ia tahu betul, jika ia tidak segera menutup diri dan memulihkan diri, ia bisa hancur

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status