Serangan tersebut berhasil melukai panglima alam bayangan, namun tidak cukup untuk membunuhnya. Sebaliknya, cakar hitam panglima berhasil menembus pertahanan Tie Lang dan menancap dalam di dadanya."Aaaargh!" Tie Lang terjatuh dengan darah segar yang mengalir dari mulutnya.Kematian jenderal mereka menjadi pukulan telak bagi moral pasukan kekaisaran. Para prajurit yang masih hidup mulai mundur dalam kepanikan, formasi mereka hancur berantakan."Mundur! Mundur ke ibukota!" teriak salah satu kapten sambil mencoba mengorganisir penarikan pasukan.Namun penarikan tersebut berubah menjadi pelarian yang tidak teratur. Mayat-mayat hidup mengejar para prajurit yang melarikan diri, mencakar dan menggigit siapa saja yang berhasil mereka kejar. Dari tiga puluh ribu prajurit yang berangkat dengan penuh semangat, hanya sekitar lima ribu yang berhasil melarikan diri.***Di dalam istana Kekaisaran Bulan Perak, Kaisar Xuan Huayin berdiri di balkon tertinggi sambil menatap asap hitam yang mengepul da
Sinar fajar belum sepenuhnya menerangi wilayah utara ketika gema pertempuran sudah mulai menggelegar. Jenderal Tie Lang mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, memberikan isyarat kepada tiga puluh ribu prajurit berzirah perak yang berbaris dalam formasi sempurna di belakangnya."Untuk Kekaisaran Bulan Perak!" teriak Tie Lang dengan suara yang bergema hingga ke barisan paling belakang."Untuk Kekaisaran!" sahut para prajurit dengan semangat yang membara.Namun semangat tersebut tidak berlangsung lama. Dari balik kabut pagi yang masih tebal, sosok-sosok mengerikan mulai bermunculan. Mayat-mayat yang sudah membusuk namun masih bergerak dengan gerakan kaku, mata mereka menyala dengan cahaya merah menyala yang menandakan kehidupan buatan."Formasi perisai!" perintah Tie Lang sambil mengangkat pedangnya. Prajurit-prajurit di barisan depan segera membentuk dinding perisai yang kokoh, sementara para pemanah di belakang mereka menarik tali busur hingga maksimal.Gelombang pertama mayat hidup mener
"Distrik selatan," kata Xuan Li tiba-tiba. "Daerah itu paling aman karena medan yang terbuka dan mudah dipantau. Jika terjadi serangan besar-besaran, penduduk sipil harus segera dievakuasi ke sana."Usulan tersebut langsung mendapat respon positif dari yang lain. Distrik selatan memang dikenal sebagai area dengan pertahanan alami yang baik, ditambah dengan adanya beberapa benteng kecil yang bisa dijadikan tempat berlindung sementara."Aku akan memimpin pasukan khusus untuk memperkuat pertahanan istana," lanjut Xuan Li sambil bangkit dari kursinya. "Kalian bertiga akan membantu mengkoordinasikan evakuasi penduduk dan mempersiapkan pertahanan di distrik-distrik lain."Jian Ling mengangkat tangannya, menandakan bahwa ia ingin menyampaikan sesuatu. "Tuan Wu Yu, bagaimana dengan kemungkinan serangan dari dalam? Ras iblis dikenal pandai menyusup dan menyamar."Pertanyaan tersebut membuat Xuan Li terdiam sejenak. Memang benar bahwa ras iblis memiliki kemampuan transformasi yang cukup mengeri
Ruangan komando Benteng Bayangan tiba-tiba dipenuhi keheningan yang mencekam. Xuan Li menatap Jian Cheng dengan sorot mata yang semakin tajam, seolah mencoba mencari kepastian dalam setiap kata yang baru saja diucapkan anak buahnya."Berapa jumlah pasti pasukan yang bergerak?" tanya Xuan Li sambil bangkit dari kursinya. Langkahnya yang tegas menggema di lantai batu saat ia berjalan menuju peta besar yang terpampang di dinding.Jian Cheng menelan ludah sebelum menjawab, "Berdasarkan laporan mata-mata kita di ibukota, setidaknya tiga puluh ribu prajurit berzirah perak bergerak dalam formasi penuh. Mereka membawa peralatan pengepungan dan persediaan untuk operasi jangka panjang."Informasi tersebut seperti petir yang menyambar pikiran Xuan Li. Tiga puluh ribu prajurit bukanlah jumlah yang sedikit, bahkan untuk standar Kekaisaran Bulan Perak sekalipun. Jika sebagian besar kekuatan militer istana telah dikerahkan ke utara, maka pertahanan ibukota pasti mengalami kekosongan yang signifikan.
Ruangan pribadi Liang Xue di Istana Hitam Alam Bayangan diselimuti keheningan yang mendalam. Cahaya kristal ungu yang berkilauan di dinding memberikan suasana yang misterius namun menenangkan. Liang Xue duduk bersila di atas tikar kultivasi yang terbuat dari kulit binatang spiritual kuno, napasnya teratur dalam ritme meditasi yang sudah ia kuasai selama bertahun-tahun.Energi spiritual yang mengalir dalam meridiannya masih sangat lemah. Kerusakan yang terjadi akibat pembukaan portal dimensi jauh lebih parah dari yang ia perkirakan sebelumnya. Setiap kali ia mencoba memaksakan aliran energi, rasa sakit yang menusuk menyerang seluruh tubuhnya."Meridian utama mengalami retakan," gumam Liang Xue sambil merasakan kondisi internal tubuhnya. "Pulih sepenuhnya membutuhkan waktu minimal tiga hari."Ia membuka mata perlahan dan memandang refleksinya di permukaan kristal yang mengkilap. Wajah yang biasanya tampak dingin dan berkharisma kini terlihat pucat dan kelelahan. Namun, mata hitamnya ma
Liang Xue mengangguk lemah. Ia sudah menduga bahwa konsekuensi dari membuka portal dimensi dengan kekuatan yang melampaui batas akan sangat berat. Tetapi ia tidak menyesali keputusannya, karena keselamatan ras iblis jauh lebih penting daripada kondisinya sendiri."Bagaimana keadaan ayahku?" tanya Liang Xue sambil berusaha untuk berdiri."Kondisinya stabil," jawab tetua yang lain dengan nada yang menenangkan. "Kami sudah memindahkannya ke ruangan yang paling aman di istana ini."Liang Xue merasa sedikit lega mendengar kabar tersebut. Setidaknya, ayahnya aman untuk sementara waktu. Ia kemudian memandang sekeliling istana dengan mata yang masih lemah."Formasi pelindung di sini masih berfungsi dengan baik?" tanya Liang Xue sambil berjalan menuju jendela besar yang menghadap ke taman istana."Ya," jawab salah satu tetua sambil mengikuti langkah Liang Xue. "Formasi pelindung spiritual alam bayangan masih sangat kuat. Tidak ada yang bisa menembus pertahanan ini tanpa mengetahui kunci aksesn