Share

Bab 3

Ketika sinar matahari pagi masuk melalui celah jendela, Karina mengerjapkan mata, lalu meregangkan tangannya ke atas sambil melenguh pelan. Sudah lama sekali dia tidak tidur lelap, tubuhnya terasa lebih ringan dibanding hari biasanya. 

Duduk di sisi ranjang, Karina mendengus kecil ketika dia mengingat mimpi aneh selama dia tertidur. Karena kemarin banyak sekali pembicaraan mengenai vampir, Karina sampai memimpikan hal itu. 

“Ah, sungguh mimpi yang aneh. Setelah pulang kerja, aku pergi ke supermarket dan melihat Isaac Sebastian Castor bersama seorang wanita, lalu aku mengintip mereka dan melihat hal mengerikan yang ternyata Isaac Sebastian Castor sang CEO tampan adalah seorang vampir! Hahahaha benar-benar mimpi yang konyol!” 

Sungguh mimpi yang sangat aneh dan menggelikan! Bahkan Karina bisa mengingat mimpi itu dengan jelas seolah-olah dia mengalaminya sendiri. 

“Rupanya kau sudah bangun?” 

Mendengar seseorang berbicara, Karina sontak  mendongakkan kepala dan melihat sosok pria tampan berdiri di ambang pintu kamarnya. Tunggu! Itu bukan kamarnya, lalu apakah dia sekarang sedang berada di kamar Isaac?

'Pantas saja ranjangnya sangat nyaman, tidak seperti ranjangku di rumah!' batin Karina.

Isaac menyunggingkan bibirnya membentuk seringai dan berjalan menghampiri Karina yang masih duduk di sisi ranjang. Dia bisa melihat wajah pucat wanita itu dengan sangat jelas. 

“To-tolong jangan bunuh saya ...,” lirih Karina begitu Isaac semakin mendekatinya. Pikirannya kembali pada kejadian tadi malam yang ternyata bukan sekadar mimpi aneh, namun benar-benar kenyataan!

Kalau tidak salah, Karina mengingat saat dia tiba-tiba pingsan tepat setelah dia membuka mata atas perintah Isaac. Dia bahkan masih mengingat jelas suara memerintah yang keluar dari mulut Isaac. Suara yang begitu mengintimidasi! 

Jantung Karina berdebar kencang dan refleks menutup mata ketika Isaac berdiri tepat di hadapannya. Tangan besar pria itu meraih wajah kecil Karina dan mengelusnya lembut hingga membuat bulu kuduk Karina berdiri. 

“Buka matamu dan tatap aku!” 

Seperti mengandung sihir, semua kata yang keluar dari mulut Isaac refleks membuat Karina menurutinya. Tatapan mereka bertemu dan wajah Isaac begitu dekat dengan Karina sehingga hidung mereka bersentuhan. 

Meskipun pria di hadapannya adalah seorang vampir, namun Karina tidak mampu menolak pesona pria itu. Wajahnya memerah bak kepiting rebus. Karina yang tadinya ketakutan, kini merasa malu karena ditatap dalam jarak sedekat itu. 

Menelan ludah, Karina memberanikan diri untuk berbicara pada Isaac. Sekarang hidupnya sedang dalam bahaya, Karina tidak boleh menyinggung pria itu dengan perkataannya. 

“Ke-kenapa Anda membunuh para wanita itu?” 

Bodoh! Mengapa Karina malah melontarkan pertanyaan seperti itu?! Sudah jelas kalau Isaac akan tersinggung, bukan? Namun, Karina tidak bisa menahan rasa penasarannya. Lagi pula, dia sudah berada dalam bahaya, jika menambah bahaya sedikit lagi mungkin tidak akan ada masalah. 

“Kau penasaran dengan itu?” Isaac membuang napas kasar dan mendekatkan mulutnya pada telinga Karina. “Karena aku sangat haus. Jadi, aku menghisap darah mereka hingga habis. Lagi pula, orang yang telah melihat sosok asliku tidak boleh hidup!”

Lagi-lagi pernyataan Isaac membuat Karina bergeming. Dari ucapan pria itu, manusia diperlakukan seperti sebuah barang oleh kaum vampir. Bagaimana bisa makhluk penghisap darah itu begitu kejam? Padahal mereka hidup bergantung pada darah manusia!

“Saya mohon ... jangan membunuh manusia lagi. Bukankah Anda terlalu kejam terhadap mereka? Manusia adalah makhluk hidup, sama seperti Anda.” 

Pada akhirnya Karina menyerukan semua pikirannya meskipun dengan bibir sedikit bergetar. Bagaimana tidak? Karina berhadapan langsung dengan seorang CEO merangkap seorang vampir. 

Jika Isaac hanya manusia biasa, mungkin Karina hanya akan kehilangan pekerjaannya. Namun, karena Isaac adalah vampir seperti dalam mitos dan dongeng, mungkin bukan hanya pekerjaannya yang hilang, namun juga nyawanya. 

“Cih. Beraninya manusia sepertimu-“ 

“Sebagai gantinya, Anda boleh menghisap darah saya kapan pun Anda merasa haus. Saya juga berjanji akan menyimpan rahasia Anda. Tentu saja Anda juga harus membiarkan saya hidup.”

Karena Karina tahu Isaac tidak akan membiarkannya hidup, jadi dia harus lebih dulu memberi penawaran yang tidak akan bisa ditolak oleh pria itu. 

"Kau!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status