Share

Bab 4

last update Dernière mise à jour: 2022-02-05 15:10:46

Karina menatap Isaac dengan sedikit berharap. Dia tidak tahu harus berbuat apa lagi agar Isaac membiarkannya hidup. Hanya itu cara yang terpikirkan oleh Karina. 

“Apa kau sedang menawarkan kesepakatan padaku?” 

Karina menggigit bibir bawahnya. Entah sejak kapan dirinya sudah berada di atas ranjang dengan Isaac yang berada di atasnya, mengurung Karina dengan kedua tangan pria itu. 

“Bu-bukankah i-itu tidak terlalu buruk? Anda tidak perlu lagi mencari mangsa untuk meredakan rasa haus.” 

Meskipun Karina telah menawarkan kesepakatan kepada Isaac, namun dia belum menerima jawaban dari mulut pria itu. Terlebih lagi, semua keputusan berada di tangan Isaac. Apakah pria itu menerima atau menolak tawaran Karina! 

Jika Isaac menerima kesepakatan itu maka hidup Karina akan selamat dan dia harus siap sedia jika Isaac merasa haus. Sebaliknya, jika Isaac menolak maka tamatlah riwayatnya. 

“Aku tidak memercayai manusia. Mereka makhluk yang suka berdusta!” 

Karina memaki Isaac dalam hati. Mentang-mentang Isaac bukan manusia, pria itu dengan mudahnya menghina manusia yang selalu dia hisap darahnya. Ternyata kaum vampir sangat tidak tahu malu! 

“Anda harus memercayai saya karena saya tidak mungkin berbohong! Lagi pula, saya bekerja di perusahaan Anda, jadi Anda bebas mengawasi saya, bukan?” 

Mendengar ucapan Karina, sontak membuat Isaac tidak mampu menahan tawa. Baru kali ini ada seorang manusia yang nyawanya sedang terancam berani membuat kesepakatan dengannya. Naif sekali! 

“Kau ingin aku melepasmu, begitu?” 

Dengan secepat kilat, Karina menganggukkan kepala. Dia bersyukur karena akhirnya Isaac mengerti maksudnya. 

“Aku akan melepasmu, namun setelah kau membuktikan padaku bahwa kau sama sekali tidak akan kabur!” 

Oh ayolah, mengapa Isaac suka sekali menempatkan Karina dalam situasi sulit? Tidak bisakah pria itu memercayai Karina sekali saja? Lagi pula, bagaimana cara Karina membuktikan bahwa dia tidak akan kabur dari Isaac? 

Di samping itu, tidak terlintas sedikit pun dalam pikiran Karina untuk kabur dari Isaac. Meskipun Karina berhasil kabur, dia yakin Isaac akan segera menemukannya dan langsung membunuhnya di tempat. 

“Anda bisa memasang alat pelacak di ponsel saya dan memasang CCTV di rumah saya, benar?” 

“Kau bisa saja diam-diam pindah rumah dan mengganti ponselmu, benar?” 

Lagi-lagi Isaac berhasil menyudutkan Karina. Pindah rumah? Ganti ponsel? Mana mungkin Karina bisa melakukan kedua hal itu. Rumah yang dia tinggali merupakan meninggalkan kedua orang tuanya, sedangkan ponselnya masih belum lunas dari biaya cicilan. 

Namun, Karina tidak mungkin mengatakan semua hal itu pada Isaac. Pria itu pasti tidak akan memercayainya! Orang kaya bergelimang harta seperti Isaac mana mungkin mengerti betapa menyedihkannya menjadi orang miskin seperti Karina. 

Sementara Karina masih larut dalam pikirannya, Isaac kembali berucap, “Lihat? Kau bahkan tidak bisa membuktikannya padaku! Manusia memang selalu beromong kosong!” 

Rahangnya mengeras, sedangkan kedua tangannya mengepal erat. Karina ingin sekali memukul wajah yang sialnya sangat tampan milik Isaac, namun dia menahannya mengingat pria itu bisa membunuhnya kapan saja. 

Memejamkan mata, Karina mengumpulkan keberaniannya untuk menyerukan ide konyol yang tiba-tiba saja muncul di kepalanya. 

“Kalau begitu, saya akan tinggal bersama Anda di rumah ini agar Anda bebas mengawasi saya dari dekat!”

Lagi-lagi Karina mengucapkan hal konyol dan melemparkan dirinya sendiri ke dalam kandang hewan buas! Sepertinya dia sudah pasrah dengan kebebasannya, yang paling penting adalah hidup! Itulah yang Karina pikirkan saat ini.

“Pfftt, kau memang menarik.”

Lihat? Bahkan Isaac pun menganggap konyol ide Karina. Namun, pria itu tetap menyetujuinya karena itu merupakan usulan yang cukup bagus.

Isaac bangkit dari posisi mengurung Karina dan berdiri di samping ranjang besarnya. Tangan kirinya sengaja dia masukan ke dalam saku celana, sedangkan tangan satunya dia ulurkan ke hadapan Karina, membantu wanita itu berdiri. 

Sementara itu, Karina dibuat bingung oleh perlakuan Isaac yang tiba-tiba menjadi baik. Apakah pria itu menerima ide konyolnya tanpa protes sedikit pun? Tidak bisa dipercaya!

“Beri tahu alamat rumahmu, kita akan ke sana untuk membawa barang-barangmu!” 

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Tahanan Berdarah Manis   Bab 31

    "Jawabanku tetap tidak," balas Isaac dingin. Entah pemburu vampir atau apa pun itu, dia tidak akan peduli dan tidak akan pernah bekerja sama apalagi membantu melawan pemburu itu.Namun, jika pemburu vampir itu menghampirinya sendiri atau menyakiti orang terdekatnya, mungkin dia akan bertindak.Lama terdiam karena tidak mengerti pembicaraan Isaac dan Mike, akhirnya Karina memutuskan untuk bertanya, "Apa yang kalian bicarakan? Pemburu vampir?"Dari namanya saja Karina sudah tahu bahwa itu akan mengancam kaum vampir, namun dia penasaran, seperti apa rupa pemburu vampir yang mereka bicarakan tersebut dan seberapa hebat kemampuannya hingga bisa melawan para vampir. Bukankah pemburu vampir biasanya adalah manusia? "Kau tidak perlu tahu. Gordon, bawa Karina ke mansion."Manusia seperti Karina tidak ada hubungannya dengan pemburu vampir yang mereka bicarakan. Dan jangan sampai gadis itu terlibat, mengingat gadis itu adalah tawanannya dan memiliki jejak vampir di tubuhnya.Seketika, Gordon

  • Tahanan Berdarah Manis   Bab 30

    Tanpa menunggu waktu lama, orang yang diteriakkan namanya itu keluar dari tempatnya. Mike tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya kepada Isaac. Namun, yang dia dapat dari Isaac justru adalah tatapan tajam yang ingin membunuh. "Di mana Karina? Kenapa kau membawanya? Kau ingin mati, hah?" Rentetan pertanyaan pun keluar dari mulut Isaac. Dia tidak suka bermain-main atau dipermainkan oleh sepupunya itu."Ah, kau memang tidak sabaran. Kita bahkan sudah lama tidak bertemu, kenapa tidak duduk dan berbicara masa lalu denganku?"Duduk? Berbicara? Tampaknya Mike benar-benar mengajaknya ribut. Sudah lama tidak menampakkan batang hidungnya, lalu muncul dengan menyandera Karina. Setelah menyuruhnya datang, Mike justru mengajaknya duduk dan berbicara?"Aku tidak ingin berbicara denganmu. Berikan Karina padaku dan kau akan kubiarkan pergi."Mike menghela napas, sepupunya Isaac memang tidak bisa diajak bernegosiasi. Padahal, Mike memanfaatkan Karina hanya untuk bertemu dengan Isaac yang sulit dit

  • Tahanan Berdarah Manis   Bab 29

    Setelah pergi ke atap untuk menyendiri, Isaac kembali ke ruangannya dan sudah rapi dengan dokumen-dokumen yang sudah ditangani. Namun, dia tidak melihat keberadaan Karina di sana. Tas wanita itu pun tidak ada di mejanya. "Memo?" ucap Isaac saat melihat sebuah memo yang ada di meja kerjanya. Di sana tertulis bahwa Karina pergi untuk memperingati kematian kedua orang tuanya dan Isaac tidak perlu mencari keberadaan wanita itu. "Gordon!" panggil Isaac. Gordon muncul dalam seketika. Meskipun jarak mereka jauh, Isaac bisa menggunakan telepati untuk memanggil pelayannya tersebut dan Gordon pun akan muncul dalam satu kedipan mata. "Anda memanggil saya, Tuan?" jawab Gordon sambil tetap menunduk. "Karina pergi untuk memperingati kematian orang tuanya. Kira-kira kapan dia akan kembali?"Karina adalah tawanan Isaac. Wanita itu sudah memiliki tanda gigitan di lehernya dan akan bahaya jika berkeliaran seorang diri. Manusia biasa mungkin tidak akan menyadarinya, namun kaum vampir bisa merasakan

  • Tahanan Berdarah Manis   Bab 28

    “Tangkap dia!”“Baik, saya akan segera menangkapnya, Tuan!”Pria berkulit pucat, Segrei, melakukan teleportasi dan muncul di depan Karina. Karina terkejut, padahal dia sudah berlari cukup jauh, namun salah satu pria asing yang dilihatnya berhasil menyusulnya dengan muncul secara tiba-tiba.“Hah? Kenapa –““Menyerah lah. Kau tidak akan bisa kabur dari kami,” potong Segrei cepat. Dia menjentikkan jarinya dan membuat Karina hilang kesadaran.Segrei membawa Karina di punggungnya dan berteleportasi ke hadapan tuannya, Mike.“Tuan, saya sudah menangkapnya,” ucap Segrei.Mike menyeringai. “Bagus. Kita kembali ke markas.”***Karina mengerjap-ngerjapkan matanya yang sedikit buram beberapa kali. Dia menolehkan kepalanya ke seluruh penjuru ruangan, mencari tahu di mana tepatnya dia berada.“Kau sudah bangun?” tanya Mike yang tiba-tiba muncul entah dari mana.“Apa yang kau inginkan dariku?!” sentak Karina sambil menatap tajam ke arah Mike. Seingatnya, tadi pria itu menanyakan perihal Isaac kepad

  • Tahanan Berdarah Manis   Bab 27

    Karina mengambil kertas memo di atas meja, lalu menulis catatan di sana. Karina menulis bahwa dirinya pergi ke pemakanan orang tuanya untuk memperingati hari kematian mereka. Oleh sebab itu, Isaac tidak perlu khawatir atau mencari keberadaannya jika Karina tidak ada di kantor. Sebelum benar-benar pergi, Karina merapikan meja Isaac dan memisahkan dokumen yang sudah ditanda tangani dengan yang belum. "Nice! Semuanya sudah rapi!" gumam Karina ketika melihat meja Isaac yang sudah dirapikan olehnya. Tak ingin lebih membuang waktu, Karina bergegas pergi dari kantor menggunakan taksi yang dia cegat di jalan. Ketika melihat sebuah toko bunga, dia meminta sang sopir taksi untuk berhenti sejenak karena ingin membeli bunga untuk dibawa ke makam. Ya, itu memang selalu Karina lakukan. Jangan sampai Karina datang ke makan orang tuanya dengan tangan kosong. Dua buket bunga telah Karina dapatkan di tangannya. Sekarang dia sudah siap mengunjungi makan orang tuanya dan menaruh dua buket bunga terse

  • Tahanan Berdarah Manis   Bab 26

    "Hey? Isaac?" Sekali lagi Karina mempertanyakan keadaan Isaac. "Aku tidak apa-apa. Lebih baik kau mengkhawatirkan dirimu sendiri! Kau pasti tahu kalau aku bisa saja menyerangmu saat ini juga!"Tepat. Isaac bisa saja menyerang Karina di saat rasa hausnya bangkit karena mencium bau darah, namun anehnya Karina tidak mengkhawatirkan itu! Dia justru lebih mengkhawatirkan Isaac yang hampir membongkar jati dirinya di hadapan Oscar. Lagi pula, Karina sudah terbiasa dengan Isaac yang tiba-tiba menghisap darahnya. Jadi, Karina tidak merasa harus mengkhawatirkan keadaannya sendiri. Karina mengambil dokumen yang ada di atas meja. Dia membaca seluruh isi dokumen tersebut dengan teliti. "Jadi ... kau benar-benar memutuskan kontrak dengan mereka secara sepihak?" Karina menatap Isaac dengan serius. Perusahaan mereka baru saja menjalin kerja sama, namun Isaac tiba-tiba memutuskan kontrak kerja sama tersebut. "Hn. Perusahaan mereka tidak cukup bagus untuk bekerja sama dengan perusahaanku," dustanya

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status