Short
Tak Kunjung Dinikahi, Aku Memilih Pergi

Tak Kunjung Dinikahi, Aku Memilih Pergi

By:  LenkaKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Mga Kabanata
3views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Setelah ketujuh kalinya dijanjikan akan menikah tapi kembali diingkari oleh Rafli, aku akhirnya memutus semua hubungan dengannya secara sepihak. Kalau dia hadir di acara perkumpulan teman, aku tidak akan datang. Kalau dia diundang tampil dalam acara reuni sekolah, aku akan pergi lebih awal. Kalau kantorku memilih kerja sama dengan perusahaannya, aku langsung mengundurkan diri. Bahkan saat malam tahun baru, dia datang ke rumah orang tuaku untuk bersilaturahmi, aku pun berdalih keluar mengunjungi teman. Nomornya aku blokir dan akun instagramnya kuhapus dari daftar pertemanan. Intinya, aku ingin memutus hubungan tuntas dengannya. Aku tidak menghubunginya dan dia pun tidak akan bisa melihatku. Selama 30 tahun pertama hidupku, sebagian besar waktu kuhabiskan untuk mencintainya dengan sepenuh hati, merawat dan memperhatikannya tanpa pamrih. Sampai akhirnya, setelah yang ketujuh kalinya dia ingkar janji untuk menikahiku, aku benar-benar sadar. Aku tidak mau hidup seperti ini lagi. Meski harus menjalani hidup sendirian, tetap saja lebih tenang daripada terus-menerus menunggu di rumah kosong yang tak pernah dia datangi!

view more

Kabanata 1

Bab 1

Aku menunggu Rafli di kantor catatan sipil dan terus menunggu sampai para petugasnya pulang kerja. Awalnya saat aku meneleponnya, dia hanya bilang sedang sibuk dan memintaku menunggu. Namun setelah dua jam lagi berlalu, teleponnya sudah tidak bisa dihubungi.

Nada sibuk terus terdengar dari ponselnya.

Formulir pernikahan di tanganku sudah kusut karena kugenggam terlalu erat.

"Bu, kami sebentar lagi tutup. Apa Ibu masih ingin melanjutkan proses pendaftaran pernikahan?"

Seorang petugas akhirnya bertanya padaku, mungkin karena tidak tega melihatku menunggu seharian di sana.

Aku tersadar, lalu perlahan menggelengkan kepala. "Terima kasih. Nggak jadi."

Begitu keluar dari kantor catatan sipil, beberapa pegawai yang juga baru pulang kerja lewat di dekatku dan mulai berbisik-bisik. "Kayaknya aku pernah lihat dia beberapa kali. Setiap kali datang selalu sendirian buat nikah."

"Setelah kamu bilang begitu, aku juga jadi ingat. Sepertinya dia selalu nunggu seseorang yang nggak pernah datang."

Wajahku tetap tanpa ekspresi, tetapi hatiku sudah penuh dengan luka dan berdarah-darah tanpa henti. Aku begitu malu sampai tidak sanggup mengangkat kepala. Langkahku pun otomatis semakin cepat.

Kalau dihitung-hitung, ini sudah ketujuh kalinya aku datang ke kantor catatan sipil menunggu Rafli!

Baru saja keluar dan bersiap memesan taksi untuk pulang, Rafli muncul. Dia berlari kecil menghampiriku, napasnya tersengal-sengal, dan wajahnya memancarkan sedikit rasa bersalah.

"Maaf sekali, Dinda. Tadi di kantor tiba-tiba ada urusan, aku nggak terlalu telat, 'kan?"

Aku tersenyum tanpa suara.

Sebelum ini, dia bilang di kantor ada urusan. Dua kali sebelumnya lagi juga ada urusan mendadak di kantor. Terlepas dari kejadian-kejadian sebelumnya, kali ini dia masih saja menggunakan alasan yang sama.

Aku sudah terlalu lelah untuk membongkar semua alasan palsunya. Jadi, aku hanya menggeleng. "Terlambat. Petugasnya barusan pulang."

Mendengar hal itu, dia malah terlihat sedikit kesal. Dia melirik jam tangan, lalu mulai menyalahkan orang lain.

"Orang-orang ini juga keterlaluan, setiap hari pulang kerja tepat waktu, bahkan satu menit pun nggak mau nunggu," katanya sambil bergerak maju dan menarik tanganku, lalu menaruhnya di dadanya yang naik turun seolah-olah baru saja berlari.

"Tadi macet parah, lihat saja, aku sampai lari-lari ke sini. Capek sekali."

Aku hanya memandanginya dengan tatapan kosong, menahan rasa getir dalam diriku. Tidak ada orang yang sebodoh itu.

Apakah Rafli benar-benar lari ke sini atau tidak, aku bisa menebaknya. Aku menggigit bibir bawahku dan untuk pertama kalinya, aku menanyakan sesuatu yang selama ini kupendam.

"Kalau kamu memang benar-benar lari ke sini dari tempat sejauh itu, kenapa keningmu sama sekali nggak ada keringat?"

Keningnya tampak bersih dan segar. Jangankan berkeringat, bahkan setitik kelembapan pun tidak ada.

Begitu ucapanku dilontarkan, ekspresi Rafli langsung berubah. Alisnya mengerut, matanya menyala dengan emosi, dan nadanya bicaranya meninggi, "Apa maksudmu? Kamu mau bilang aku bohong? Maksudnya, aku sengaja hindari kamu supaya nggak datang untuk nikah?"

"Aku sudah capek-capek lari ke sini, kamu malah bilang aku bohong? Dinda, aku nggak nyangka kamu ternyata orang yang dingin dan nggak punya hati!"

Kemampuannya memutarbalikkan fakta benar-benar luar biasa.

Akan tetapi, reaksinya yang berteriak histeris seperti itu justru terlihat semakin jelas bahwa dia sedang menutupi kesalahan.

Aku memijat pelipis dengan pelan. Tiba-tiba saja aku tidak ingin lagi memperpanjang masalah dan terlibat lagi dengannya.

"Rafli, kamu lagi bicara jujur atau nggak, kamu sendiri yang paling jelas!"

Usai bicara, aku bersiap-siap untuk pergi.

Namun, suara dinginnya kembali menggema dari belakang. "Oke, aku tahu kok! Tapi kalau kamu punya nyali, jangan pernah cari aku lagi! Jangan terus-terusan cari aku dan mohon aku untuk daftar pernikahan denganmu!"

"Aku mau lihat, berapa lama kamu bisa bertahan kali ini!"

Kali ini, aku bertekad bulat untuk tidak menoleh. Hanya saja, bibir bawahku telah kugigit hingga meninggalkan jejak berdarah.

Baru berjalan dua langkah, layar ponselku menunjukkan sebuah pesan masuk.

[ Dinda, gagal nikah lagi ya? Sayang banget. Tapi nggak apa-apa, tunggu saja sampai kamu minta Rafli nikah untuk yang kedelapan kalinya! ]
Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
8 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status