Bab ITak Seindah Malam Pertama(Kesalahan di Masa Lalu)"Apa, kabar, May?" Akhirnya Danu bertemu Maya. Binar matanya tak dapat menutupi betapa ia merasa begitu bahagia, pun dengan gerak tubuhnya, tampak begitu merindu.Maya terdiam, tak pernah menyangka akan bertemu Danu lagi hari ini. Suasana hatinya yang semula bahagia, mendadak sendu saat ia menyadari bahwa Danu masih sama seperti dulu, penuh cinta.Tak mendapat jawaban dari Maya, Danu kembali berucap. "Aku rindu kamu, May, maafkan aku selama ini tak pernah berkirim kabar."Maya masih diam. Tetiba hatinya merasa kecewa juga marah dalam waktu bersamaan. "Kenapa baru sekara
Bab IITak Seindah Malam Pertama(Tak Pantaskah Maya untuk Ibnu)Badannya terselamatkan, tapi tidak dengan hatinya. Air mata Maya menetes. Suara isak tangis tak dapat lagi ia sembunyikan, ia merasa seperti perempuan paling hina, hingga suaminya pun enggan untuk menyentuhnya.“Apa aku semenjijikkan itu, Mas?” Akhirnya Maya berani melontarkan pertanyaan itu ke Ibnu.*****************Ibnu yang sedang dikuasai amarah. Semakin meradang saat mendengar pertanyaan Maya. Ia merasa terpojok, ia marah pada diri sendiri karena belum bisa melawan egonya. Selalu saja ingatan tentang masa lalu Maya hadir di saat ia hendak menun
Bab IIITak Seindah Malam Pertama(Benarkah itu cinta)"Kenapa? Apa karena Mas ndak mau tidur denganku?" tanya Maya kemudian yang hanya bisa ia lontarkan di dalam hati. Tak sampai ia menanyakan ke Ibnu. Takut menyinggung. Juga takut jika jawabannya tidak sesuai yang ia mau.***********************Seolah mengetahui isi hati Maya, Ibnu berujar. "Mas semalam sholat tahajud, Dek, tapi malah ketiduran disini.""Semalam mas mimpi mandi di sungai sampai kedinginan, ternyata mas memang betul-betul kedinginan karena tidur tanpa selimut." Ibnu berceloteh sambil tertawa, tangannya menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, beru
Bab IVTak Seindah Malam Pertama(Bukan Menantu Impian)Bu Marni semakin tidak suka ketika Ibnu menyegerakan pernikahan mereka. Tidak sampai satu bulan sejak dikenalkan dengan bu Marni, Ibnu telah resmi mempersunting Maya. Pupus harapan bu Marni untuk berbesanan dengan sahabatnya.***********************Semua hal yang dilakukan Maya selalu salah di mata bu Marni. Pernah dulu saat awal-awal menikah, ketika mereka tinggal di kediaman Ibnu. Saat itu, Maya membantu bu Marni mencuci baju, tetapi sesaat setelah Maya selesai menjemur baju, bu Marni mengambil semua baju yang sedang dijemur oleh Maya dan mencucinya ulang. Alasannya karena baju itu dirasa kurang bersih, padahal Maya mencuci dengan tangannya sendiri dan telah dibilas berulang kali. Bahkan ia sengaja menggunakan sabun cuci dengan takaran lebih banyak dari biasanya agar hasil lebih bersih dan wangi. Tapi apa mau dikata, segala usahanya tampak sia-sia. Maya hanya bisa berusaha bersa
Bab VTak Seindah Malam Pertama(Cinta Masa Lalu)Maya membantu bu Marni menyiapkan semua masakan untuk makan pagi dengan tidak banyak berkata. Ia takut salah ucap, yang justru akan menjadi bumerang untuk dirinya. Biarlah dia mengalah, tak banyak berkata. Bukankah bu Marni adalah surga untuk suaminya. Maya menyadari bahwa Ibnu sangat berjasa dalam hidupnya. Entah apa jadinya, jika tidak ada Ibnu yang menikahinya. Seperti apapun sikap bu Marni terhadapnya. Nyatanya bu Marni lah yang telah bertaruh nyawa melahirkan Ibnu, hingga Ibnu kini hadir di kehidupannya.*********************************"Aku sudah menikah, Mas. Pergilah!" Ucapan Maya beberapa hari yang lalu terus membayangi
Bab VITak Seindah Malam PertamaMama Sukma terpana melihat Danu. Mata Danu memancarkan begitu banyak cinta, juga rasa kagum. Putra bungsunya begitu mendamba perempuan bernama Maya. Sebagai seorang ibu, ia merasa iba pada putranya. Ia hanya bisa berdoa. ”Semoga Danu dapat melewati semuanya. Semoga Danu menemukan cinta yang sebenarnya.”***********************Sore ini, Danu memilih untuk berkeliling kota Jogja. Dua tahun membuatnya kangen dengan suasana Jogja. Ia mengendarai mobil melewati jalan ‘ring road’ lingkar utara. Ternyata dua tahun saja sudah banyak yang berubah. Di jalur utara, tepatnya di perempatan Jombor, telah dibangun ‘Underpass’, jembatan besar yang membuat jalan menjadi dua lajur, yaitu lajur atas dan laj
Bab VIITak Seindah Malam Pertama(Pertemuan Danu dan Ibnu)Setelah suasana hatinya sedikit membaik, Danu kembali menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu. Pulang. Dia hanya ingin pulang untuk menenangkan diri. Hari ini ia melewati hari yang terasa begitu berat.*******************Kicauan burung dan hembusan angin pagi membangunkan Danu dari tidurnya yang lelap. Perlahan ia membuka mata, ia gerakkan tangan juga kaki secara perlahan. Ketika menoleh ke kanan, ia mendapati Mama Sukma sedang membuka jendela kamarnya."Bangun, Nak, sudah pagi, sholat subuh dulu." Mama Sukma berbicara sambil mendekati Danu. "Bagaiman
Bab VIIITak Seindah Malam Pertama(Kehamilan Maya)Danu dan Maya berhadapan. Diam. Sesungguhnya ada banyak tanya yang ingin Maya lontarkan ke Danu, tapi begitu melihat Danu melukai Ibnu, ia urungkan. Ia merasa bahwa Danu telah berubah. Danu yang ia kenal adalah laki-laki penyayang yang tak pernah bersikap kasar. Bukan Danu yang saat ini berada di depannya. Semakin besar rasa kecewa Maya pada Danu.*********************Dalam perjalanan pulang, Maya dan Ibnu tidak saling berbicara. Mereka tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Maya memikirkan Danu yg telah berubah, sementara Ibnu merasakan luar biasa dilema. Ada nyeri di hati saat ia bertemu Danu. Belum pernah Ibnu m