Bab XLII
Tak Seindah Malam Pertama
(Ibnu dan Dini pulang)
Bab 43 Tak Seindah Malam Pertama (Status Dini Terungkap)
Bab 44 Tak Seindah Malam Pertama
Bab 45 Tak Seindah Malam Pertama (Ibnu Cemburu) Sesampainya di taman, Danu tersenyum mendapati taman itu masih tertata dengan apik, bahkan jauh lebih indah dari yang dulu dibuatnya. Ia menikmati keelokan bunga anggrek yang menjadi koleksi Maya, hingga pandangan matanya berhenti pada sosok wanita yang sedang berdiri di pinggir kolam ikan. "Maya …." ********************* Danu berjalan mendekati wanita yang sedari tadi ingin ditemuinya. Maya tampak sedang menyemprotkan air pada anggrek berwarna merah tua yang terlihat sedikit layu, meski anggrek itu tetap cantik memukau. "Sama." Danu tiba-tiba berkata, membuat M
Bab 46 Tak Seindah Malam Pertama (Takut Kehilangan)
Bab 47Tak Seindah Malam Pertama(Adilkah?)
Bab 48 Tak Seindah Malam Pertama(Permintaan Maya) Bu Marni menangkap gelagat Maya yang terlihat keberatan, tapi tak kuasa menyampaikan. Bu Marni memancing Maya untuk menjawab. “Bagaimana dengan kamu, May?” tanya Bu Marni. Maya mengangkat wajahnya, ia menatap Ibnu sebelum akhirnya menjawab. ****************************** “Jujur saya tidak tahu mesti menjawab apa, Bu. Tapi …." Maya menghentikan bicaranya. Ragu. "Tapi kenapa, May?" tanya Bu Marni penasaran. "Tapi … Saya merasa kehilangan Mas Ibnu. Selama ini Mas Ibnu hanya mendatangi saya di siang hari saat makan siang, hanya sekedar mengingatkan untuk makan dan minum obat. Maaf, Mas.” Maya berucap sembari menunduk, tak kuasa menatap Ibnu. Satu sisi, Maya takut suaminya itu tersinggung, tapi disisi lain, ia berharap Bu Marni dapat menjadi penengah dan mengingatkan sikap Ibnu yang lalai. “Kamu dengar, Le? Artinya, apa yang kamu lakukan itu belum ad
Bab 49 Tak Seindah Malam Pertama (Rumah Baru)
Bab 50Tak Seindah Malam Pertama(Bertiga, lebih bahagia)