Share

16. Pura-pura

Bab 16

Pura-pura

Kututup pintu dan tertawa sepuasnya. " Hahahaha ...."

"Nggak Bell, belum saat nya tertawa, jalan masih panjang," gumamku menghentikan tawaku.

Kuletakkan tas lalu berbenah, seperti apa kata Abi, kita akan kembali ke Jakarta besok. Walau berat, namun aku harus tetap menjalani, terlebih aku harus mengurus cafe yang baru saja aku rintis.

Setelah semua selesai, aku mengistirahatkan dan membaringkan tubuhku di ranjang.

Bruk!

Terdengar suara pintu kamar sebelah ditutup kasar.

Entah, ada apa sebenarnya aku tak peduli. Tapi terlalu sayang untuk dilewatkan jika yang terjadi adalah hal buruk untuk mereka. Kubuka perlahan pintu lalu kulihat dengan seksama, mencengangkan, Abi dengan bantal dan selimutnya tidur di sofa ruang keluarga.

Kututup dan kukunci pintu kamarku rapat-rapat, aku tak ingin ikut campur atau tau masalah mereka, tujuanku hanya membuat mereka tahu diri dan menyesal telah menyakiti hatiku yang masih terluka atas kepergian kedua orang tuaku.

Kembali, kupejamkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status