"Almeera... Al Jazair... Ayo ganti pakaiannya sebentar lagi kita latihan, sebelum kita memasuki latihan inti ada baiknya kita pemanasan dulu."aku menyuruh kedua buah hatiku untuk segera mengganti baju dengan menggunakan baju olahraga yang biasa mereka pakai pada saat latihan beladiri."Iya bunda... Ayah juga ikut bergabung latihan dengan kami ya,biar tambah seru latihannya."mereka berdua juga mengajak Mas Brian untuk bergabung dengan kami,aku sih tidak yakin apa Mas Brian mau ikut karena sudah beberapa kali anak anak mengajaknya ikut bergabung latihan, Mas Brian tidak pernah mau ikut ada saja alasannya, sejak saat itulah aku tidak pernah mau mengajak Mas Brian ikut bergabung latihan dengan kami."Ayo.. Ayah ikut juga deh latihannya, Ayah juga mau melihat bagaimana perkembangan kalian berdua selama latihan dengan Bunda."Mas Brian langsung ke kamar untuk ganti pakaiannya dengan pakaian olahraga, tumben Mas Brian mau bergabung,tapi bagus lah sebentar pasti seru latihannya.Kami semua sud
Bukh. Bukh. Bukh. Aku menyerang Mas Brian dengan secepat kilat tanpa memberikan kesempatan untuk menangkis dan memblokir semua serangan yang aku lancarkan. Akhirnya Mas Brian jatuh dan menyatakan kalah.Aku melihat sekujur tubuh Mas Brian penuh dengan keringat sampai bercucuran di mana mana.Aku mengulurkan tangan kepada Mas Brian untuk membantunya bangun duduk. "Mas... maaf,tadi aku pukul sangat keras ya,coba aku lihat dada dan perut nya, jangan sampai ada yang memar.Kalau masih sakit biar di kompres dengan air hangat nanti aku minta Bi Jumi antarkan ke sini."aku langsung membantu Mas Brian untuk membuka bajunya. "Tidak apa apa Bunda...karena di dunia olahraga beladiri karateka pukulan seperti yang tadi Bunda lakukan itu hal yang wajar dan lumrah.Iya ini masih sakit tapi tidak sampai memar,ini tidak apa apa kok.Bunda...sengaja ya suruh mas buka baju,ingin lihat dan pegang pegang dada dan perut mas ya."Mas Brian sambil mengerlingkan sebelah matanya dan berbisik."Bunda... sudah ngg
Rasanya badanku sakit semua mungkin efek dari latihan olahraga beladiri karateka tadi sore ya, habis makan malam aku segera melaksanakan shalat isya tanpa menunggu Mas Brian dulu, sengaja aku tiduran di atas sofa yang ada di kamar sambil menunggu Mas Brian yang lagi melihat laporan perusahaan di ruang kerjanya. Karena terlalu lama menunggu, Mas Brian belum datang juga akhirnya aku pindah ke atas tempat tidur, Aku sudah mengantuk sekali sampai sampai mata ini sudah untuk di buka. Tiba-tiba aku merasakan susah sekali untuk bergerak, ternyata Mas Brian lagi memelukku.Aku hanya menggeliatkan tubuh sejenak,lalu tidur kembali dengan kami saling berpelukan sampai menjelang subuh. "Bunda... bangun ayo shalat subuh dulu sudah bunyi adzan di masjid."Mas Brian membangunkan dan menggoyang goyangkan tubuhku. "Iya Mas.... trimakasih ya sudah membangunkan Bunda."aku langsung ambil air wudhu lalu siap siap shalat karena Mas Brian sudah menungguku untuk melaksanakan shalat berjamaah.Setelah melaks
Mas Brian dan kedua buah hatiku sudah berangkat semua, hari ini aku rencananya mau restoran untuk memeriksa laporan keuangan sekaligus aku mengadakan rapat dengan orang kepercayaan Abah yang mengurus restoran yang ada di sini dan di Bandung, yang di Malang Abah langsung yang tangani. Untuk mengurus semua usaha yang Abah amanah kan kepadaku apalagi melakukan tatap muka langsung dengan orang kepercayaan Abah, tentunya aku harus memperhatikan penampilanku,aku harus tampil maksimal walaupun aku berhijab tapi harus tetap modis dan elegan seperti menampilkan busana yang ku pakai kali ini. Pak Arya sudah menungguku,kami langsung ke ruangan ku untuk memeriksa laporan keuangan restoran sekalian aku hubungi orang yang mengurus restoran di Bandung. "Assalamualaikum Pak Radit.." "Waallaikum salam Bu..."aku langsung menanyakan perkembangan restoran yang ada di sana. "Pak... gimana perkembangan restoran,apa ada kendala atau keluhan dari para pelanggan." "Alhamdulillah..baik Bu untuk sekarang
Semua urusan yang berhubungan denganr estoran dan perusahaan,telah selesai semua.Aku lirik jam yang sedang kupakai,ini sudah jam 11 sebentar lagi anak anak ku pulang sekolah.Aku menghubungi Mang Karyo kalau nanti anak anak,aku sendiri yang jemput. Aku panggil pelayan untuk menyiapkan boks makanan yang akan kubawa ke kantornya Mas Brian,aku jemput anak anak dulu baru kami bertiga ke sana ,sengaja aku bawa makanan biar sekalian kami semua makan siang di kantornya Mas Brian.Selama kami menikah sangat jarang sekali aku mengunjungi Mas Brian di kantornya. Aku lihat kedua buah hatiku sudah keluar dari kelas mereka masing-masing,aku menghampiri mereka. "Kakak... Adik... Ayo kita pulang, kita mampir ke kantornya Ayah, nanti sekalian kita makan siang di sana,Bunda sudah siapkan semua menu makan siangnya."aku menunjukkan boks makanan yang ada di jok belakang,tadi aku pesan dari restoran. "Iya Bunda... akhirnya kakak sama adik bisa jalan jalan ke kantor ayah."Aku perhatikan raut wajah kedua
Mamanya Mas Brian dan Alma memperhatikan penampilanku, dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, setahu mama mertuaku selama ini aku tidak pernah memperhatikan penampilan terutama dalam hal berbusana, menurut beliau penampilan ku biasa saja, saking penasarannya kenapa aku berpenampilan modis dan elegan sekali hari ini akhirnya beliau membuka suara juga. "Humaira...kamu dari mana saja kok penampilan kamu tidak seperti biasanya." Tidak mungkin kan aku mengatakan semua yang aku lakukan sebelum ke kantornya Mas Brian. "Benar sekali Bunda... hari cantik sekali,mas pangling lho lihat Bunda berpenampilan seperti ini."aku hanya tersenyum mendengar kata kata Mas Brian. "Trimakasih atas pujiannya Mas..."aku sengaja mengerlingkan sebelah mataku kepada Mas Brian. "Tidak dari mana mana kok... hanya ingin tampil beda saja,nggak lucu kan kalau aku berkunjung ke kantornya Mas Brian hanya berpenampilan biasa saja,Ma.. inikan kantornya Mas Brian,aku harus menjaga imagekan, Mas Brian itu direktur utama
Sebelum aku dan kedua buah hatiku pulang ke rumah,aku menyempatkan diri untuk ngobrol dengan Mas Brian, menanyakan perkembangan perusahaan yang dia pimpin apa semua berjalan dengan lancar, sekalian aku menanyakan perkembangan perusahaan papanya,apa sudah stabil atau situasinya tambah memburuk."Mas...gimana perkembangan perusahaannya Papa, sudah stabil atau tambah memburuk."disaat Aku lagi ngobrol dengan Mas Brian, aku lihat anak anak ku, Almeera sudah tidur tiduran di sofa sementara Al Jazair sibuk memainkan game yang ada di henpon nya,aku tidak tau game apa yang sedang dia mainkan."Untuk sementara waktu ini Mas belum tau perkembangan perusahaan papa, Mas juga belum menanyakan ke papa, akhir akhir ini Mas sibuk sekali, kebanyakan Mas menemui klien di luar kantor."" Oke Mas...kalau begitu sudah tidak ada yang perlu di bahas lagi kami bertiga pamit pulang kasian anak anak sudah capek,itu si Kakak sudah tiduran di sofa,katanya Mas juga mau ada rapat dengan klien di luar.""Eh..iya, un
Selama perjalanan dari kantor Mas Brian menuju ke rumah berbagai macam pikiran yang bergelayut di atas kepalaku, mulai dari kedatangan Mamanya Mas Brian dan Alma ke kantornya Mas Brian sampai dengan apa yang barusan aku dengar dari anak laki laki ku, kenapa semua bertepatan seperti sudah diatur dan di rencanakan. Yang membuat hatiku resah saat ini, apa sebenarnya yang di bicarakan mama mertua ku itu dengan Mas Brian kenapa juga harus membawa Alma ikut serta ke sana.Huff.. aku membuang nafas degan keras berusaha mengurangi pikiranku yang kalut.aku perhatikan kedua buah hatiku sudah tertidur di jok belakang. Memakan waktu 30 menit perjalanan dari kantor Mas Brian sampai di rumah.aku langsung membangun kan kedua buah hatiku. "Kakak... Adik.. ayo bangun kita sudah sampai, ayo turun."aku membukakan pintu mobil untuk ke dua buah hatiku. "Iya Bunda...kami langsung ke kamar ya."mereka menuju kamar masing-masing. Aku hubungi Abah dulu untuk memberitahukan,apa saja hasil rapat secara virtu