Share

Bab 5 - Musuh Dalam Selimut

Beberapa teman kampus yang berpapasan dengan Seara merasa aneh dengan sikap Seara yang dingin dan tanpa senyum, karena biasanya gadis itu akan berjalan dengan ceria dan menyapa siapa saja yang berpapasan dengannya tidak lupa dengan senyuman manisnya yang selalu dia tampilkan pada siapapun. Karena itu lah saat melihat Seara terlihat dingin dengan wajah tanpa senyum, membuat teman-temannya merasa aneh dan curiga kalau Seara sedang mengalami masalah yang besar.

"Pagi Seara, tambah cantik aja nih." Goda seorang pria yang kini ikut berjalan disamping Seara.

Namun tidak ada respon sedikit pun dari Seara. Karena memang dia sedang dalam mood buruk, dia terus berjalan tanpa menoleh sedikit pun. Seara terus berjalan untuk menuju ke kelasnya.

"Anjir. Gue dicuekin, malu euy serasa ditolak sebelum berjuang ini mah," teriak  cowok yang sok-sokan menyapa Seara dan sok kenal dengan Seara si Primadona kampus. Padahal Seara kenal juga tidak, dan itu membuat kedua temannya menertawakannya.

Tidak Jauh dari Seara, Seorang cowok dan cewek berjalan sambil bergandengan tangan, dengan tidak tahu malunya.

"Eh, itu bukannya kak Rei yang mahasiswa kedokteran itu ya. Most wanted kampus kita yang aqiunya diatas rata-rata itu kan? Asli ganteng banget. Tapi bentar, bukannya dia pacar Seara Primadona kampus kita ini ya? Kok malah jalan sama Tania sih mesra banget lagi," Ucap salah satu teman yang tahu bahwa Rigel adalah kekasih Seara. karena memang dulu Rigel sering mengantar jemput Seara ke kelasnya. dulu.

"Iya benar. Kok bisa sama Tania sih! Padahalkan yang gue tahu Tania itu sahabatnya Seara," Sahut teman yang lainnya.

Namun Seara pura-pura tidak mendengar apa yang teman-teman kampusnya bicarakan, meski dalam hati sangat hancur karena dengan tega Tania yang dia anggap sahabat dan sudah seperti Saudaranya malah menghianatinya. Dan dengan teganya berselingkuh dengan kekasihnya, padahal Tania tahu kalau Seara sangat mencintai kekasihnya itu.

Sangat kejam bukan.

#Dikelas.

"Seara tadi gue lihat kak Rei di koridor. Tapi kok kak Rei malah gandengan sama Tania sih? Mana kelihatanya mesra banget lagi. Emang kamu gak marah atau cemburu kak Rei Kan pacar kamu," Ucap Riska. Teman satu jurusan dan satu kelas dengannya itu pun tahu bahwa Rigelaldo Damian Bagaskara dari fakultas kedokteran adalah kekasih dari Seara Arleta Kusuma sejak dua tahun yang lalu. Dan bukan hanya satu kelas, bahkan satu kampus pun hampir semua tahu tentang hubungan mereka Primadona dan Most Wanted Universitas Pelita Harapan itu. Adalah sepasang kekasih.

"Ris, aku boleh duduk di sebelah kamu gak? Biar Kinan duduk di tempatku," Ucap Seara tanpa menjawab ucapan Riska.

"Boleh dong, banget malah suatu kehormatan bisa duduk dekat dengan cewek paling cantik dan jadi primadona dikampus ini," Sahut Riska dengan antusias.

"Kinan, kamu duduk dikursi Seara ya, mau kan?" Tanya Riska.

"Oke, demi Seara. Tapi emang kenapa sih mau duduk disini? Bukannya biasanya duduknya disamping Tania. mereka kan sahaba-"

"Sssttt..., jangan banyak tanya. Udah gih bawa tas kamu, lalu pindah kesana," Ujar Riska. Memotong ucapan Kinan, dan Kinan hanya mengangguk meski dia tidak tahu permasalahan apa yang terjadi antara Seara dan Tania. Padahal yang dia tahu Seara dan Tania sudah bersahabat sejak SMA setidaknya itulah yang Kinan dengar dari Tania dulu saat pertama mereka berdua memperkenalkan diri.

Tidak lama Tania dan Rigel pun tiba dikelas. Dan tanpa tahu malunya Tania sengaja memamerkan kemesraannya dengan Rigel didepan Seara dan teman-teman satu kelasnya.

"Honey. Nanti siang jadi kan kita makan siang di Cafe Ceria? Aku bosen makan siang dikantin mulu," Ucap Tania. Dengan manja tanpa memperdulikan orang-orang yang melihatnya merasa ilfil dan kesal karena sudah tega membuat seorang Seara sedih.

"Iya, nanti aku jemput ya. Kamu belajar yang bener," Ucap Rigel. Lalu mengacak pelan rambut Tania setelah itu Rigel menoleh sekilas ke arah Seara yang sejak tadi hanya diam tanpa memperdulikan sekitarnya. Dia lebih fokus pada buku yang dipegangnya, seteleh itu Rigel pun pergi menuju ke fakultas kedokteran.

Sepeninggalnya Rigel, suasana kelas pun jadi ricuh oleh canda tawa anak-anak kelas ekonomi dan bisnis. Karena begitulah keseharian mereka sebelum kelas dimulai. Biasanya Revan dan Seara yang selalu jadi sumber keributan tapi hari ini Seara menjadi pendiam dan seolah cuek tidak peduli dengan sekitarnya.

"Ada ya orang ngakunya sahabat tapi dengan tega nikung cowok sahabatnya sendiri. Ada kata pribahasa mengatakan seperti pagar makan tanaman. Kalian hati-hati ya guys kalau punya sahabat cewek, jangan terlalu dipercaya apalagi sampai dikenalkan pada pacar kalian, takutnya nanti ditikung hahaha." Tawa Revano pecah setelah mengatakan sebuah sindiran itu.

Dan itu membuat Tania tidak terima karena dia merasa tersindir dengan ucapan Revan. Dan Tania kini menatap tajam ke arah Revan.

"Maksud lo apa hah?! Ngomong kayak gitu mau. Lo nyindir gue, sorry ya tapi gak akan mempan!" Ketus Tania. Yang kini masih menatap Revano dengan tatapan menantang.

"Yeee..., siapa yang nyindir lo kurang kerjaan tahu gak. Oh ya ampun gue tau lo ngerasa tersindir ya. Bagus deh kalau lo peka, aneh aja gue sahabatan dari SMA tapi tega banget nikung cowok sahabat sendiri," Ucap Revano lagi dengan ketus.

"Tau apa lo tentang gue? Oh gue tahu. Lo lagi belain si Seara cewek manja itu ya, Lo suka sama dia? Kalau suka ngomong aja kebetulan kan dia lagi jomblo sekarang." Setelah mengatakan itu kemudian Tania pun tertawa tanpa tahu malu. Padahal karena kelakuannya membuat teman satu kelas jengah. Mereka menyayangkan kelakuan Tania yang tega mengkhianati sahabatnya sendiri hanya karena demi seorang pria. Padahal semula mereka kagum dengan persahabatan Seara dan Tania bahkan mereka menjadi contoh yang lainnya tentang persahabatan yang tulus tapi sayangnya sekarang telah dinodai oleh Tania sendiri.

"Gila ya lo! Dasar cewek gak punya ahlak dan gak tahu malu ya lo! Kalau gue jadi lo katahuan selingkuh sama cowok sahabat gue sendiri. Gue pasti udah gak akan berani bertatap muka lagi sama sahabat yang udah dikhianati. Tapi tau sih gue, lo kan bermuka tembok. Jadi gak akan punya rasa malu," Ucap Revano. mengolok-olok Tania rasa kagum Revano pada kedewasaan yang sering Tania tunjukan selama ini sudah hilang dan berubah menjadi ilfil karena ulahnya yang jadi pengkhianat karena dengan teganya malah selingkuh dengan kekasih sahabatnya sendiri.

"Bodo amat ya gue gak peduli!" Sahut Tania. Dengan santai meski dalam hatinya merasa gondok. Karena kini Revano menyerangnya dengan ucapan yang pedas untuknya.

"Huuu...!" Sorakan teman satu kelas pun menyoraki Tania karena sikap tidak tahu malunya Tania.

"Dasar pagar makan tanaman!" Ketus Riska, lalu kini menatap iba kepada Seara.

"Diam kalian semua! Dengar ya, bukan salah gue kalau kak Rigel sampai berpaling sama gua. Mungkin si Seara nya aja ngebosenin gak bisa ngebahagiain Kak Rig-"

BRAKK!

"CUKUP!!!" Bentak Seara. Setelah menggebrak mejanya yang ada dihadapannya, sampai membuat Tania menghentikan ucapannya.

"Sudah cukup kamu buat aku menderita. Belum puaskah kamu nyakitin perasaan aku dan mengecewakan aku Tania? Sekarang aku mohon jangan bahas masalah ini lagi, jika kamu bahagia dengan kak Rei aku terima. Tapi aku mohon jangan membuatku semakin membencimu Tania. Sudah cukup jangan bahas ini lagi aku akan coba untuk ikhlas," Ucap Seara. Lalu kembali tenang kali ini dia mengeluarkan bukunya karena sebentar lagi dosen akan datang untuk memulai kelasnya.

"Pantas saja Seara jadi pendiam dan pindah tempat duduk, ternyata Tania mengkhianati seara. Tenang saja Seara. Gue tahu cara agar cewek kayak Tania jera dengan kelakuannya, dasar pengkhianat," Ucap batin Revano sambil menatap Seara yang kini menjadi pendiam dan dingin seperti tak tersentuh.

Bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status