Share

Bab 9 - Terkejut

Rigel baru saja sampai dirumah sakit. Dia terlihat sangat khawatir dengan keadaan sang mama. Meski bi Elis sudah menjelaskan kalau Jasmin baik-baik saja dan yang menolongnya lah yang terluka lumayan parah. Setelah dapat alamat rumah sakit sekaligus ruang inap orang yang menolong sang mama. Rigel pun bergegas menuju ruang rawat itu, sampai dia melupakan janjinya untuk datang untuk bertemu Tania diapartemen milik gadis itu. 

Setelah tiba didepan ruang rawat. Rigel pun menetralkan nafasnya yang memburu karena tadi berlari dari lobi hingga ke ruang rawat. Dia pun membuka pintu ruangan itu, setelah nafasnya kembali normal. 

“Mama, apa yang terjadi?" Rigel menghela nafas lega saat melihat ibunya baik-baik saja.

"Sukurlah Mama tidak apa-apa,” Ucap Rigel. Yang langsung menghampiri sang mama yang kini tengah duduk di sofa, yang kini sudah duduk di sofa dengan bantuan sopirnya.

“Mama gak apa-apa sayang, justru gadis itu yang luka parah. Mama benar-benar berhutang nyawa padanya,” Ucap Jasmin pada sang putra. Rigel pun menoleh kearah gadis yang kini tengah berbaring lemah dengan kepala yang diperban namun Rigel tidak melihat jelas wajah gadis itu karena wajahnya menyamping ke arah jendela sehingga Rigel tidak terlalu jelas melihatnya. 

“Memang Mama sedang apa sampai hampir tertabrak?” Tanya Rigel. Yang kini sedikit tenang karena melihat sang mama dalam keadaan baik-baik saja. 

“Tadi Mama dan Bi Elis pergi ke toko untuk membeli bahan kue, terus pas belanja papa kamu telepon tapi karena di dalam toko sinyalnya putus-putus. Mama akhirnya keluar dari toko dan menyuruh bi Elis membayar belanjaannya. Tanpa Mama sadari Mama sudah terlalu jauh dari parkiran, dan saat Mama selesai bicara sama papa kamu. Tiba-tiba tangan Mama Keram dan ponsel Mama jatuh. Mama gak sadar kalau Mama sudah berada hampir ditengah jalan. Saat Mama mau mengambil ponsel itu seorang gadis menghampiri Mama dan mengambilkan ponsel Mama, tapi saat dia akan membantu Mama untuk menepi dia melihat sebuah mobil yang melaju kencang dan dia berhasil mendorong kursi roda Mama menepi kepinggir jalan. Tapi saat dia akan berlari untuk menepi mobil itu kalah cepat dengannya dan dia pun akhirnya jadi korban dan itu gara-gara menyelamatkan Mama, Nak." Jasmin pun mulai meneteskan air matanya.

Melihat namanya terlihat menangis Rigel pun langsung memeluk dan menenangkan sang mama agar tidak terlalu sedih. 

“Udah Ma, yang pentingkan dia sudah ditangani dan sekarang dia baik-baik saja. Terus papa tahu tentang ini?” Tanya Rigel. Setelah Jasmin terlihat lebih tenang. 

Jasmin menggelengkan kepalanya, tanda dia belum memberi tahukan tentang kejadian yang baru saja dia alaminya pada suaminya. 

“Jangan beritahu papa mu, Nak. Mama takut malah nanti disana dia tidak tenang dan tidak konsentrasi. Kamu tahu kan kali ini seminar papamu sangat penting. Mama takut kalau papamu tahu nanti malah kacau pasti dia memaksakan diri untuk pulang sebelum waktunya, jadi Mama mohon jangan sampai papa mu tahu tentang kejadian ini,” Ucap Jasmin memohon pada putranya. 

“Baiklah Ma. Igel tidak akan memberi tahu kan pada papa soal ini. Tapi Nessa harus diberi tahu, nanti dia khawatir karena jam segini Mama belum pulang,” Sahut Rigel. Karena dia tahu adiknya itu sangat manja pada mama dan papanya. 

“Iya Nanti Mama kasih kabar sama adik kamu,” Sahut Jasmine. Karena memang Jasmin lupa memberi kabar pada putri manjanya itu. 

“Oh ya Ma, apa keluarganya sudah diberi kabar?” Tanya Rigel. Yang belum juga melihat perempuan yang kini tengah berbaring lemah dan belum sadarkan diri. 

“Belum, nanti saja kalau dia siuman Mama gak enak kalau harus buka-buka tas dia. Itu kan privasi dia sayang. Nanti saja kalau udah siuman Mama tanya tentang keluarganya dan nomor ponselnya.”

Rigel pun hanya mengangguk, sambil memijat pundak sang Mama yang kini sudah bersandar disandaran sofa.

“Kamu tahu Gel? Dia Cantik banget rasanya Mama pengen nikahin dia sama kamu, kalau saja dia tidak-“

Dahi Rigel mengerenyit saat sang mama menjeda ucapannya. Membuatnya penasaran dengan lanjutan ucapan mamanya itu. 

“Kenapa, Ma?”

“Dia sedang hamil. Padahal dia masih muda, kata dokter kehamilannya sangat lemah karena kecelakaan itu. Dan itu gara-gara Mama Gel,” Jawab Jasmin. Kini menatap sedih pada Seara yang masih terbaring lemah. 

“Eungghh....”

Tiba-tiba terdengar suara lenguhan dari arah brankar Seara. Membuat Jasmin langsung terduduk tegak dan menatap kearah brankar itu. 

“Bi Elis tolong lihat? Apa dia sudah siuman?” Jasmin meminta tolong untuk melihat keadaan Seara di brankarnya yang memang Agak jauh dari tempat duduknya disofa. 

“Biar Igel aja yang lihat Ma,” Ucap Rigel saat bi Elis akan beranjak dari duduknya. 

Rigel pun menghampiri brankar tempat seorang perempuan terbaring lemah dengan kepala yang diperban karena memang terdapat luka dikepalanya. 

“Eunggh..., ha-haus.” Lagi-lagi dia melenguh karena merasa haus. Lalu setelah itu dia mengubah posisi kepalanya jadi miring kearah sofa yang diduduki Jasmin dan bi Elis. Namun, betapa terkejutnya Rigel saat melihat siapa yang kini tengah berbaring dibrankar itu. 

“Se-Sea.” Rigel berucap dengan tubuh yang membatu dan suara yang terbata. Karena sangat terkejut tidak menyangka bahwa gadis yang menyelamatkan mamanya adalah Seara mantan kekasihnya. 

Karena merasa namanya dipanggil Seara pun membuka matanya dengan secara perlahan karena kepalanya yang masih terasa sakit mengakibatkan matanya sedikit Berkunang-kunang. Dia pun beberapa kali mengerjapkan matanya dan Seara pun tak kalah terkejut saat melihat Rigel kini ada dihadapannya sambil menatapnya dengan wajah shock karena terkejut. 

“Sayang bagaimana apa dia sudah siuman?” Tanya Jasmin. Karena dari tadi Rigel hanya terdiam. 

“Igel.” Panggil Jasmin. Dengan suara yang meninggi karena merasa kesal pertanyaannya tidak direspon oleh Rigel. Dan itu membuat Rigel terlonjak mendengar Panggilan Sang mama dengan suara meninggi.

“Ka-kak Rei! Se-sedang apa Kakak disini? A-aku dimana sekarang?” Tanya Seara dengan terbata-bata lalu melihat sekelilingnya dengan meringis sambil memegangi kepala yang terasa sedikit berdenyut. 

“Gel, kamu kenal gadis ini?” Tanya Jasmin. Yang kini sudah berada di belakang Rigel dan mendengar ucapan sang gadis. Membuat Rigel bingung harus menjawab apa atas pertanyaan sang mama. 

“Di-Di..Dia. “

Bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status