Share

Bab 9 - Terkejut

Author: Mia Ananta
last update Huling Na-update: 2021-12-08 19:32:21

Rigel baru saja sampai dirumah sakit. Dia terlihat sangat khawatir dengan keadaan sang mama. Meski bi Elis sudah menjelaskan kalau Jasmin baik-baik saja dan yang menolongnya lah yang terluka lumayan parah. Setelah dapat alamat rumah sakit sekaligus ruang inap orang yang menolong sang mama. Rigel pun bergegas menuju ruang rawat itu, sampai dia melupakan janjinya untuk datang untuk bertemu Tania diapartemen milik gadis itu. 

Setelah tiba didepan ruang rawat. Rigel pun menetralkan nafasnya yang memburu karena tadi berlari dari lobi hingga ke ruang rawat. Dia pun membuka pintu ruangan itu, setelah nafasnya kembali normal. 

“Mama, apa yang terjadi?" Rigel menghela nafas lega saat melihat ibunya baik-baik saja.

"Sukurlah Mama tidak apa-apa,” Ucap Rigel. Yang langsung menghampiri sang mama yang kini tengah duduk di sofa, yang kini sudah duduk di sofa dengan bantuan sopirnya.

“Mama gak apa-apa sayang, justru gadis itu yang luka parah. Mama benar-benar berhutang nyawa padanya,” Ucap Jasmin pada sang putra. Rigel pun menoleh kearah gadis yang kini tengah berbaring lemah dengan kepala yang diperban namun Rigel tidak melihat jelas wajah gadis itu karena wajahnya menyamping ke arah jendela sehingga Rigel tidak terlalu jelas melihatnya. 

“Memang Mama sedang apa sampai hampir tertabrak?” Tanya Rigel. Yang kini sedikit tenang karena melihat sang mama dalam keadaan baik-baik saja. 

“Tadi Mama dan Bi Elis pergi ke toko untuk membeli bahan kue, terus pas belanja papa kamu telepon tapi karena di dalam toko sinyalnya putus-putus. Mama akhirnya keluar dari toko dan menyuruh bi Elis membayar belanjaannya. Tanpa Mama sadari Mama sudah terlalu jauh dari parkiran, dan saat Mama selesai bicara sama papa kamu. Tiba-tiba tangan Mama Keram dan ponsel Mama jatuh. Mama gak sadar kalau Mama sudah berada hampir ditengah jalan. Saat Mama mau mengambil ponsel itu seorang gadis menghampiri Mama dan mengambilkan ponsel Mama, tapi saat dia akan membantu Mama untuk menepi dia melihat sebuah mobil yang melaju kencang dan dia berhasil mendorong kursi roda Mama menepi kepinggir jalan. Tapi saat dia akan berlari untuk menepi mobil itu kalah cepat dengannya dan dia pun akhirnya jadi korban dan itu gara-gara menyelamatkan Mama, Nak." Jasmin pun mulai meneteskan air matanya.

Melihat namanya terlihat menangis Rigel pun langsung memeluk dan menenangkan sang mama agar tidak terlalu sedih. 

“Udah Ma, yang pentingkan dia sudah ditangani dan sekarang dia baik-baik saja. Terus papa tahu tentang ini?” Tanya Rigel. Setelah Jasmin terlihat lebih tenang. 

Jasmin menggelengkan kepalanya, tanda dia belum memberi tahukan tentang kejadian yang baru saja dia alaminya pada suaminya. 

“Jangan beritahu papa mu, Nak. Mama takut malah nanti disana dia tidak tenang dan tidak konsentrasi. Kamu tahu kan kali ini seminar papamu sangat penting. Mama takut kalau papamu tahu nanti malah kacau pasti dia memaksakan diri untuk pulang sebelum waktunya, jadi Mama mohon jangan sampai papa mu tahu tentang kejadian ini,” Ucap Jasmin memohon pada putranya. 

“Baiklah Ma. Igel tidak akan memberi tahu kan pada papa soal ini. Tapi Nessa harus diberi tahu, nanti dia khawatir karena jam segini Mama belum pulang,” Sahut Rigel. Karena dia tahu adiknya itu sangat manja pada mama dan papanya. 

“Iya Nanti Mama kasih kabar sama adik kamu,” Sahut Jasmine. Karena memang Jasmin lupa memberi kabar pada putri manjanya itu. 

“Oh ya Ma, apa keluarganya sudah diberi kabar?” Tanya Rigel. Yang belum juga melihat perempuan yang kini tengah berbaring lemah dan belum sadarkan diri. 

“Belum, nanti saja kalau dia siuman Mama gak enak kalau harus buka-buka tas dia. Itu kan privasi dia sayang. Nanti saja kalau udah siuman Mama tanya tentang keluarganya dan nomor ponselnya.”

Rigel pun hanya mengangguk, sambil memijat pundak sang Mama yang kini sudah bersandar disandaran sofa.

“Kamu tahu Gel? Dia Cantik banget rasanya Mama pengen nikahin dia sama kamu, kalau saja dia tidak-“

Dahi Rigel mengerenyit saat sang mama menjeda ucapannya. Membuatnya penasaran dengan lanjutan ucapan mamanya itu. 

“Kenapa, Ma?”

“Dia sedang hamil. Padahal dia masih muda, kata dokter kehamilannya sangat lemah karena kecelakaan itu. Dan itu gara-gara Mama Gel,” Jawab Jasmin. Kini menatap sedih pada Seara yang masih terbaring lemah. 

“Eungghh....”

Tiba-tiba terdengar suara lenguhan dari arah brankar Seara. Membuat Jasmin langsung terduduk tegak dan menatap kearah brankar itu. 

“Bi Elis tolong lihat? Apa dia sudah siuman?” Jasmin meminta tolong untuk melihat keadaan Seara di brankarnya yang memang Agak jauh dari tempat duduknya disofa. 

“Biar Igel aja yang lihat Ma,” Ucap Rigel saat bi Elis akan beranjak dari duduknya. 

Rigel pun menghampiri brankar tempat seorang perempuan terbaring lemah dengan kepala yang diperban karena memang terdapat luka dikepalanya. 

“Eunggh..., ha-haus.” Lagi-lagi dia melenguh karena merasa haus. Lalu setelah itu dia mengubah posisi kepalanya jadi miring kearah sofa yang diduduki Jasmin dan bi Elis. Namun, betapa terkejutnya Rigel saat melihat siapa yang kini tengah berbaring dibrankar itu. 

“Se-Sea.” Rigel berucap dengan tubuh yang membatu dan suara yang terbata. Karena sangat terkejut tidak menyangka bahwa gadis yang menyelamatkan mamanya adalah Seara mantan kekasihnya. 

Karena merasa namanya dipanggil Seara pun membuka matanya dengan secara perlahan karena kepalanya yang masih terasa sakit mengakibatkan matanya sedikit Berkunang-kunang. Dia pun beberapa kali mengerjapkan matanya dan Seara pun tak kalah terkejut saat melihat Rigel kini ada dihadapannya sambil menatapnya dengan wajah shock karena terkejut. 

“Sayang bagaimana apa dia sudah siuman?” Tanya Jasmin. Karena dari tadi Rigel hanya terdiam. 

“Igel.” Panggil Jasmin. Dengan suara yang meninggi karena merasa kesal pertanyaannya tidak direspon oleh Rigel. Dan itu membuat Rigel terlonjak mendengar Panggilan Sang mama dengan suara meninggi.

“Ka-kak Rei! Se-sedang apa Kakak disini? A-aku dimana sekarang?” Tanya Seara dengan terbata-bata lalu melihat sekelilingnya dengan meringis sambil memegangi kepala yang terasa sedikit berdenyut. 

“Gel, kamu kenal gadis ini?” Tanya Jasmin. Yang kini sudah berada di belakang Rigel dan mendengar ucapan sang gadis. Membuat Rigel bingung harus menjawab apa atas pertanyaan sang mama. 

“Di-Di..Dia. “

Bersambung

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Takdir Cinta dan Dendam    SPECIAL PART REVANO DAN RISKA

    Setelah satu minggu pernikahan Seara dan Rigel berlalu, Revano tampak murung kini dia melajukan motornya tanpa tujuan, hatinya sangat sedih dan entah kenapa rasanya ingin sekali Revano menangis saat melihat mengingat insiden waktu Seara menabrak motornya dan berakhir dengan perdebatan dia ingin mengulangi Masa-masa itu kembali dia rindu berdebat dengan sahabat kecilnya itu, hatinya terasa sakit saat mengingat kini Seara sudah menjadi milik orang lain. Revano patah hati."Kenapa rasanya sakit sekali melihat kamu bersanding dengan pria lain Ara," Ucap Revano dengan hati yang kini terasa hancur berkeping-keping. Revano tengah duduk sendirian di sebuah taman, ya dia tiba-tiba menghentikan motornya di taman tempat biasa Revano dan Seara menghabiskan waktu bersama. Namun tiba-tiba Revano mendengar suara tangisan yang membuat bulu kuduknya merinding. "Ya Tuhan siapa yang menangis dimalam-malam begini, harusnya aku tidak berada disini, haru

  • Takdir Cinta dan Dendam    Story Bayu dan Vanessa Exstra Part 7

    Kini Bayu dan Vanessa sedang berada dirumah Rigel dan Seara, acara pun sudah dimulai, suasana pun cukup ramai sampai acara akan selesai pun rumah Seara dan Rigel masih terlihat ramai. "Yang mas harus ke kantor dulu, ada meeting dadakan, harusnya sih Rigel yang memimpin meetingnya, tapi gak mungkin kan dia ninggalin acaranya meski sudah mau selesai, jadi untuk sementara mas yang akan menggantikannya, dan kamu disini dulu ya jangan pulang ke apartemen dulu, nanti kalau sudah selesai mas akan jemput kamu kesini," ucap Bayu pelan, yang kini tengah berdiri disamping istrinya. "Oh ya udah, tapi hati-hati ya bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut yah," sahut Vanessa. "Iya sayang, emm.... Satu lagi jangan bilang sama mereka ya kalau mas ada meeting mendadak menggantikan Rigel. Tahu sendiri kan Abang kamu itu suka merasa gak enakan orangnya, jadi bilang aja ada kerjaan mendadak kalau ada yang nanya,, berbohong sedikit demi kebaikan gak apa-apa kan yang," ucap Bayu lagi, y

  • Takdir Cinta dan Dendam    Story Bayu dan Vanessa Exstra Part 6

    FLASHBACK ONVanessa masih terus menangis sambil memeluk tubuh Bayu yang terbujur kaku dan terus memanggil Bayu tanpa henti.namun tiba-tiba monitor detak jantung Bayu kembali normal, dokter yang melihat itu begitu takjub keajaiban benar-benar terjadi pada pasiennya itu.Melihat itu para dokter menyuruh seorang suster untuk membawa Vanessa keluar agar dokter bisa menangani Bayu, mendapatkan perintah itu suster pun langsung menarik tubuh Vanessa dengan lembut."Dokter akan menangani kekasih anda nona, jadi kita tunggu diluar ya agar dokter bisa berkonsentrasi," ucap suster itu, mendengar ucapan sang suster Vanessa pun menurut lalu mengikuti suster itu keluar dari ruang UGD."Mas Bayu akan selamat kan sus?" tanya Vanessa masih dengan isakan tangisnya."Do'akan saja semoga ada keajaiban," jawab suster itu dengan tersenyum menenangkan Vanessa, mendengar itu Vanessa pun langsung memeluk ibunya dengan tangis yang mengharu biru karena Tuhan menunju

  • Takdir Cinta dan Dendam    Story Bayu dan Vanessa Exstra Part 5

    "Maaf Dokter bagaimana keadaan pasien?" Tanya David saat melihat dokter keluar dari ruang UGD."Anda siapanya pasien?" Tanya salah satu dokter itu."Saya masih keluarga pasien," sahut David yang kini terlihat khawatir saat melihat raut wajah Dokternya."Pasien dalam keadaan kritis, hanya keajaibanlah yang bisa menyelamatkan pasien, sebaiknya anda banyak-banyak berdo'a, karena jika dalam 24 jam pasien belum ada perubahan, dia bisa koma dan lebih parahnya bisa meninggal dun-""Tidak...!" Jeritan Vanessa pun terdengar dan kini Vanessa kembali pingsan dalam dekapan Anara."Ya Tuhan Nara, kenapa kamu ajak Nessa kesini, mas kan sudah bilang nanti biar mas yang beri tahu kabar tentang Bayu," ucap David yang langsung menghampiri Anara dan mengambil alih Vanessa untuk dibawa ke kamar inapnya."Maaf mas, tadi Nessa yang memaksa ingin tahu keadaan Bayu, aku tidak tega melihat dia mem

  • Takdir Cinta dan Dendam    Story Bayu dan Vanessa Exstra Part 4

    Jam sudah menunjukkan pukul 19.00, Vanessa baru saja pulang dari kampus karena hari ini dia harus melakukan praktek di sebuah rumah sakit yang ditunjuk oleh universitas tempat dia menggapai cita-citanya.Diruang tamu keluarganya sudah berkumpul untuk makan malam bersama seperti biasanya."Mom kira kamu pulang agak larut jadi kami tidak menunggumu, habis kamu gak ngasih kabar, untung kamu datang tepat waktu,” ucap Anara yg melihat putrinya baru saja pulang."Kak Bayu sudah pulang tadi siang," ucap Alana yang seakan mengerti apa yang Vanessa cari sebelum dia duduk disamping Mommynya."Apaan sih kak, memang apa peduliku," Ketus Vanessa. Dengan raut wajah sebaliknya."Sudah-sudah sebaiknya kita makan sekarang," ucap Anara mengalihkan pembicaraan Kedua putrinya, dia tidak ingin suasana ruang makan jadi tidak enak karena perselisihan yang mungkin saja akan terjadi jika tidak segera dilerai.Suasana ruang makan kembali hening hanya dentingan

  • Takdir Cinta dan Dendam    Story Bayu dan Vanessa Exstra Part 3

    "Mommy," panggil Alena yang berteriak dari ruang makan."Iya sayang mommy kesana," sahut Anara agar putrinya itu tidak terus berteriak."Tante mau mengurus keperluan sekolah Ale dulu ya, kamu istirahat saja nanti tante bawakan makanan untuk kamu," ucap Anara dengan senyumannya."Iya tante makasih dan maaf jadi merepotkan," ucap Bayu yang merasa tidak enak pada Anara yang sangat baik dan lembut. Mirip sekali dengan Vanessa, seharusnya dia merasa bersyukur bisa memiliki gadis seperti Vanessa bukan malah menyia-nyiakannya dan sekarang dia sangat menyesali perbuatannya dulu pada Vanessa."Jangan sungkan. Ya sudah tante tinggal dulu ya, kamu istirahat," ucap Anara, Bayu pun mengangguk dan memejamkan matanya setelah Anara keluar dan menutup pintu kamarnya.Sesampainya diruang makan. David, Alena, Dewa dan Alana sudah berkumpul untuk sarapan bersama dengan menu yang sudah tersaji dimeja makan."Nessa mana, Mom?" Tanya Alana. Yang tidak melihat Vane

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status