"Hei, siapa kalian berani sekali merusak acara pernikahanku?" Mayra langsung berdiri dan dengan lantang berkata pada pria itu."Hahaha ... kami anggota kepolisian, Nona." Pria itu memperlihatkan lencana polisinya 'Polisi? Baguslah aku bisa terselamatkan dari pernikahan terkutuk ini!' Hatiku terasa tenang setelah tahu siapa mereka.Yang aku heran, Mayra masih saja berani membela dirinya di depan polisi."Kenapa kalian ke mari, apa kami salah melaksanakan pernikahan kami sendiri?" Dia benar-benar berani, dengan acuhnya berkata begitu pada polisi."Memang gak salah, tapi perbuatan Anda yang salah Nona, sudah menculik dan menyekap putri dari Pak Firman.""Kalian gak ada bukti, kalau saya menculik anak itu!" ucapnya begitu tenang, tanpa ada rasa panik yang menghinggapinya."Kami memang gak ada bukti, tapi kami memiliki saksi kunci, kalau anda adalah dalang penculikan anak itu.""Sial! Gimana mungkin mereka bisa punya saksi!" Mayra menggerutu pelan, tapi bisa kudengar."Sebelum kalian belu
"Ayo Pak, mulai saja prosesi akad nikahnya!" desak Mayra pada sang penghulu.Dia sudah gila, padahal polisi masih seliweran di dalam dan di luar rumah, tapi dia tetap bersikeras meneruskan pernikahan ini.Kami sudah dalam duduk berdampingan dalam posisi di depan meja sambil berhadapan dengan penghulu dan wali Mayra.Aku lihat Arlita tersedu-sedu saat melihat wali Mayra mengucapkan kalimat ijab, pasti dia tak sanggup melihat aku mengucap janji suci pernikahan dengan wanita lain, wanita mana juga yang sanggup melihat suaminya mengucap ijab kabul dengan wanita lain di depan matanya sendiri."Tenang Bu, sebentar lagi anggota kami pasti bisa menemukan bukti agar bisa menjerat wanita itu!" Kulihat komandan polisi itu berusaha menenangkan Arlita sambil menepuk-nepuk bahu Arlita.Puk! Penghulu menepuk tanganku pertanda aku harus segera mengucapkan kalimat kabul. "Saya terima Mayra Valencia binti ...""Tungguuu ... !! Hentikan pernikahan ini! Aku gak rela Mas Firman harus menikah dengan wanit
"Memangnya kamu pikir bagaimana kehidupanku setelah kamu tinggal menikah hah, kamu pikir aku hidup bahagia, hah! Kamu gak tahu betapa hancurnya hatiku setelah mengetahui laki-laki yang paling aku cintai sudah menikah dengan wanita lain, Aku sudah mengorbankan karierku kembali ke tanah air, padahal masih satu tahun lagi kontrakku, Mas, aku sampai kena denda milyaran, kamu tahu, hah! Tapi apa yang aku dapat ketika aku sampai di sini, kamuuu ... malah menikahi wanita lain! Sakit, Mas. Sakit hati aku! Saat itu aku merasa sangat frustrasi, hatiku hancur berkeping-keping, aku merasa kalau hidupku sudah tidak ada artinya lagi tanpa kamu di sisiku, Mas. Sampai-sampai aku nekat untuk mengakhiri hidupku, aku silet nadiku, Mas. Aku rasanya gak peduli kalau saat itu aku mati, tapi sayangnya saat itu Mamaku pingsan sampai akhirnya Mamaku meninggal karena serangan jantung setelah melihatku terbujur dengan darah yang mengucur dari pergelangan tanganku.Papaku juga meninggal karena mengidap banyak pe
Doooor ....!! Suara letusan dari senjata api bergema di ruangan itu."Ya Tuhaaan ... Arlita!" Aku berteriak saat melihat tubuh Arlita perlahan merosot sambil memegang dadanya."Kak Litaaa ...!!" Azra pun tak kalah histeris nya denganku dia berteriak dengan mata yang sudah berair melihat tubuh Arlita limbung dan hampir terjatuh ke lantai, dengan perasaan was-was kami pun berlari menuju ke arahnya, segera mendekati tubuhnya sebelum terjatuh.Segera aku menangkap tubuh Arlita yang lemas, "Sayaaang ... kamu gak apa-apa?" tanyaku sangat cemas."Kak, Kak Litaaa ...!" Azra pun terduduk lemas melihat Kakaknya yang terlihat lemah di pangkuanku."Aku, akuuu ...."lirih Arlita sambil memeriksa tubuhnya, dan terlihat kebingungan, "Haaa ... Akuuu ... gak kenapa-kenapa, Pa... Zra. Aku masih hidup."ucap Arlita dengan senyuman yang mengembang."Syukurlah, Kak... Aku kira tadi Kakak, akan meninggalkan aku!" Azra mengelap air matanya dan memasang senyuman lega. "Aku selamat Zra, aku kira aku bakalan
Aku mengguncang-guncangkan tubuhnya, tapi dia sama sekali tak bergerak. Apa dia benar-benar telah meninggal."Mayraaa ... bangunlah, kamu gak mungkin meninggal, kan!" ujarku sambil terus mengguncang tubuhnya.'Ya Tuhaaan ... kenapa hidup Mayra harus berakhir tragis seperti ini, maafkan aku Mayra aku ikut andil dalam semua yang terjadi dalam hidup kamu!' Aku tak tahan menahan sedih dan rasa bersalah yang menyeruak dalam hatiku."Pa, tenanglah, Pa." Arlita berusaha menenangkanku, aku memeluknya dan menangis di pelukan Arlita."Mayra, Maaaa ... akuuu ... tidak tega Ma, kalau dia harus berakhirnya seperti ini, Maa ...!" Aku menumpahkan semua kesedihan dan kegusaran hatiku di pelukan Istriku."Iya Pak, tenang dulu, biar para medis memeriksanya." Para medis segera memeriksa kondisi Mayra."Denyut jantungnya sangat lemah, hampir tidak terdengar, mungkin karena luka tembakannya cukup dalam dan terlalu banyak mengeluarkan darah, Nona ini harus segera dibawa ke rumah sakit. Cepat kita bawa Nona
"Gimana Dok, sebenarnya istri saya usia kandungannya sudah berapa Minggu?" tanyaku tak sabar setelah dokter melakukan pemeriksaan USG." Usia kandungan Istri Pak Firman, sudah memasuki hampir 11 Minggu.""Haaaa ... hampir 3 bulan?" Sekali lagi aku terkejut, kandungannya udah sebesar itu dan kami tak menyadarinya sama sekali."Pantesan saya selalu pusing dan sudah beberapa bulan haid saya telat, saya pikir saya karena saya sedang stres, saya tidak pernah berpikir kalau saya sedang hamil, Dok, hahaha ...!" Arlita tersenyum bahagia, aku sangat senang bisa melihat senyum itu lagi, rasanya sudah lama aku tidak melihatnya tersenyum seperti itu.Terima kasih Ya Allah, anugerah ini hadir setelah semua musibah dan tragedi yang sudah kami alami yang begitu menyiksa hati dan batin kami.******Setelah beberapa bulan kemudian, kandungan Arlita semakin besar, dan kemungkinan minggu ini Arlita melahirkan.Kami sengaja tidak menanyakan jenis kelaminnya, agar kami tidak terlalu berharap karena sangat
POV FirmanSetelah kejadian itu aku sama sekali tidak pernah melihat Mayra sama sekali, aku dengar dia dihukum dua puluh tahun. Aku tidak pernah menuntut dia soal penculikan Tita dan diriku, ini karena keinginan Arlita, dia merasa kasihan pada tragedi yang telah menimpa Mayra, menurutnya semua ini terjadi juga karena ada hubungannya dengan kami, mungkin pernikahan kami adalah salah satu penyebabnya, atau mungkin awal dari dendamnya pada kami. Dan satu lagi kami juga tidak mau berurusan lagi dengannya, dia hanya dijatuhi hukuman karena kejahatan mengedarkan barang haram itu, itu pun mungkin sudah membuatnya lama mendekam di penjara.Tapi entahlah, ini sudah hampir tujuh tahun, aku belum pernah mengunjunginya sama sekali, bagaimanakah kabarnya sekarang, apa dia masih menyimpan perasaan itu padaku.Sampai saat ini aku belum berani jujur pada Arlita mengenai kejadian malam itu, karena aku tidak mau kami mengingat hal buruk itu lagi, sekarang keadaan rumah tangga kami sudah kembali harmo
POV MayraBeberapa bulan setelah Mayra berada di penjara.."Nak, semoga kamu tumbuh sehat yah di sini!" ucapku pada perutku yang sudah semakin membesar.Dalam keadaan hamil di penjara memang sangat menyedihkan, biasanya ada seorang suami yang senantiasa menemani istrinya, tapi aku harus merasakan dinginnya lantai penjara dalam keadaan hamil.Tak ada yang menemaniku yang kerap mengalami pusing dan mual yang sungguh menyiksa di awal kehamilanku.Semua aku lakukan sendiri, apapun yang menjadi ngidam anakku, tak ada yang membantuku.Maya tidak bisa diharapkan dia pun sedang dalam masa penahanan, hanya saja kasusnya tidak terlalu berat mungkin kurang dari dua tahun pun dia akan keluar, apalagi ada seseorang yang ingin membantunya diam-diam.Dia adalah salah satu laki-laki yang pernah berhubungan dengannya, dia tidak bisa mengeluarkannya sekaligus hanya bisa meringankan masa kurungannya saja.Setiap kali aku memeriksa kandunganku, aku selalu merasa sedih teringat akan ayah dari anakku ini.