Home / Romansa / Takut Kawin / Berita BurukTentang Dira

Share

Berita BurukTentang Dira

Author: Be Maryam
last update Last Updated: 2021-11-20 01:47:35

“Heh! Cantik kali mukak kau malam ini. lagi jatuh cinta kau yah?” ucap Arini yang berupaya memancing kejujuran Alia. Namun, sepertinya kali ini Alia tidak terpancing. Terlihat dari sikapnya yang masih terus diam mengabaikan kakaknya-Arini.

Dengan dahi mengernyit Arini mencari akal kembali.

“Eh, tadi aku ada dengar kabar tentang Kak Diralah. Tau kau?” ucap Arini yang dengan sengaja menghentikan ucapannya.

Benar saja, seketika wajah Alia menatap kaget ke arahnya. Namun, masih saja mengunci rapat mulutnya.

“Apa yang ko dengar, Kak?” ucapnya sambil menunjukkan wajah cemas.

Sontak saja Arini menjadi bingung sendiri. Ia pun menduga berita buruk yang mungkin Alia tahu berhubungan dengan kakak mereka Dira.

“Ko dengar apa pulak dari orang ini? kau dululah yang cakap,” ucapnya memujuk. Wajahnya terlihat tegas seakan menunjukkan keseriusan. Karena bagi mereka segala sesuatu menjadi penting jika berhubungan dengan keluarga kecil mereka.

Alia pun mulai menjelaskan apa yang ia dengar dari tetangganya. Hatinya sedih dan kecewa, namun ia tak bisa menipu diri. Terlebih semua ucapan yang ia dengar benar adanya. Meskipun begitu, ia sangat kenal betul siapa Dira, hingga ia yakin Dira tak sesuai seperti apa yang orang-orang tuduhkan.

Terduduk lemas, Arini yang sedari tadi berdiri pun mendadak kehilangan tenaga. Tak mampu mengontrol diri, air mata pun mendadak jatuh tanpa kendali. Keduanya terdiam membisu memikirkan keadaan Kakaknya. Meski mereka dikenal berisik dan sering bertengkar, namun kasih sayang tulus keduanya terjalin baik.

“Kek mana ni, Kak. Apa kita bilang Ayak?” ucap Alia dengan wajah cemas. Berita ini bukanlah sekedar masalah kecil yang mungkin bisa berdampak buruk untuk keluarga besar mereka.

Hanya bisa menggeleng dan tertuntuk, Arini mengaku tak setuju akan saran adik bungsunya.

“Jadi cemana? Apa kita diam aja? Apa kau senang Kakak kau difitnah kek gini?” sambung Alia dengan nada berapi-api. 

Sebagai anak paling kecil, dirinya memiliki cukup kasih sayang dan perhatian meski tidak tumbuh bersama seorang ibu. Kedekatan dan rasa perduli yang dibangun berhasil memberikan kebahagiaan dalam hidupnya. Meski hanya memiliki Dira yang tomboy dan Arini yang cerewet, ia tetap merasa bangga kepada kedua kakaknya. Mereka berdua sudah cukup menggantikan sosok bodyguard atau kakak laki-laki sekalipun.

“Tros, kalau kau bilang Ayak, Ayak jadi kenapa-kenapa kek mana? Ko pikir jugaklah. Aku diam bukan berarti aku mau biarin gitu aja. Ini masalah sosial media, ko pikir kita bisa buat apa? Klarifikasi? Siapa yang mau dengar mulut kau? Mau buat status bela Kak Dira, siapa yang perduli cakap kau. Hah?” ucap Arini yang kini turut terbakar api kekesalan.

Kini keduanya kembali berdiam diri, saling membuang pandangan, namun sibuk berpikir keras akan apa yang mungkin bisa mereka lakukan.

***

Pagi ini Daffin telat keluar kamar, tubuhnya terasa berat hingga masih betah berada di atas ranjang. Meski matanya telah segar dan tak lagi mengantuk, namun ia begitu sulit menggerakkan tubuhnya.

“Kenapa perasaan gua enggak enak gini ya? Pertanda apa lagi ini? Gua yakin pasti ada yang enggak beres mau terjadi. Biasanya gitu, setelah perasaan ini timbul, terus kejadian,” gumam Daffin sambil terus menatap langit-langit kamarnya.

Menggapai gawai yang berada di atas meja sebelah ranjang Daffin kembali menyalakan gawainya. Bunyi, “Ping, ping, ping!” pun terus terdengar berulang kali. Memancing Daffin untuk segera menatap layar memastikan pemberitahuan yang masuk.

“Apa-apaan ini semua?” ucapnya dengan kedua mata terbelalak. Terlihat ada deretan chat panjang beserta artikel, foto dan video dirinya yang dikirim dari manajernya-Leo.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Takut Kawin   Siapa Cepat Dia Dapat

    Dira lebih dulu pulang bersama Bibi, sedangkan Daffin bersama kru lainnya. Rasa tak ingin berpisah itu hadir, namun Daffin tahan. Terlebih setelah melihat wajah jutek Dira. Bayang indahnya perjalanan pulang jika ia lalui bersama pun segera pudar setelah Sofia memanggil dirinya.“Bi, hati-hati ya. Jangan lupa untuk selalui kabari Daffin. Oke,” ucap pria tampan itu. Tatapan tulus serta kecupan penuh kasih ia layangkann pada wanita yang ada di hadapannya.“Ya sayang, Bibi tunggu di rumah.”Sesungguhnya Daffin ingin mengatakan sesuatu kepada Dira, tetapi sepertinya gadis itu menghindar dan memilih untuk pergi terlebih dahulu. Daffin hanya bisa menghela napas berat dari mulutnya. Ia pun mengantarkan Bibi menuju parkiran mobil.Sepanjang jalan Daffin terus tersenyum dalam diam. Sontak kejadian ini membuat banyak mata yang menaruh curiga.“Ehem, ada apa nih. Kok ada yang lain. Apa ada yang tau?” ledek salah satu kru.“Tanya Sofia gih. Kan dia yang paling dekat. Ngomong-ngomong cewek tadi sia

  • Takut Kawin   Tercium Sebuah Kebusukan

    Salah seorang kru mengetahui kabar kecelakaan yang dialami mobil Daffin. Ia pun segera menyampaikan kepada Leo selaku manajernya Daffin.“Mas Leo, aku dapat kabar kalau sopir mas Daffin kecelakaan,” ucapnya dengan tatapan cemas.“Apa?” tanya Leo dengan nada yang begitu kuat. Hingga membuat banyak mata memandang ke arahnya seketika. Tak terkecuali Daffin yang saat ini sibuk pemotretan.“Sebentar ya,” ucap Daffin meminta izin untuk menghentikan pemotretan sementara. Ia pun segera menghampiri Leo guna menanyakan apa yang telah terjadi.“Sopir lu kecelakaan!” jelas Leo dengan raut wajah cemas.“Emang dia kemana?” tanya Daffin yang tak mengetahui alasan sopirnya pergi.Leo pun menjelaskan, bahwa ia telah menyuruh si sopir mencari sesuatu di daerah kota. Untuk menjaga keamanan, ia menyuruhnya pergi dengan mengendarai mobil pribadi milik Daffin.Setidikitpun Daffin tak menaruh curiga. Ia justru sangat menghawatirkan keadaan pemuda yang menjadi sopir barunya. Sopir muda yang sengaja ia utus u

  • Takut Kawin   Awkaward

    Belaian lembut di kepalanya membuat Dira tersadar akan kantuknya. Wangi yang tak asing berhasil menggelitik hidungnya. Sadar betul akan sosok yang kini duduk memandanginya Dira, perlahan membuka matanya. Meski kabur, Dira tahu benar bahwa Daffin kini duduk tersenyum menatapnya.“Kau?” ucapnya menatap tak percaya.Memutuskan untuk bangkit dan segera memeluk Daffin. Tersenyum penuh haru kebahagiaan, Dira merasa senang sekali saat ini. Terisak, ia melampiaskan semua kekacauan hatinya. Memeluk kian erat, hingga membuat kerutan pada sebahagian kemeja Daffin.Sepertinya tidak hanya Dira, melainkan Daffin pun menunjukkan tatapan yang sama. Keduanya terhanyut dalam hangatannya pelukan rindu. Seling memeluk erat seakan tak ingin kembali dipisahkan.Semua ini terasa begitu nyata, hingga akhirnya tatapan Dira yang sedari tadi bersembunyi di dada Daffin kini beralih pada Devi. Senyum penuh syukur yang terlihat pada wajah wanita tua itu memberi isyarat bahwa semua ini nyata.Masih tak menyadari da

  • Takut Kawin   Titik Terang

    Dira masih saja menatap bingung ke arah pemuda itu. Pemuda yang begitu mirip dengan rekannya Tomi.“Kau kok bisa di sini, Tom?” tanya Dira dengan nyolotnya.“Maaf, salah orang. Saya bukan Tomi,” ucapnya sembari menunjukkan senyuman. Lalu memutuskan pergi. Namun, baru saja tubuhnya berbalik, Dira lebih dulu menahan pundaknya dengan tangan.“Enggak usah main-main kau! Ngapain kau di sini?” tanya Dira kembali. Perasaan curiga mendadak hadir. Tepatnya semenjak kemarin, dimana mereka harus menangkap pengedar di bar.“Le, Cepat sini! Malah kenalan sama cewek,” ucap relawan lain. Ia melambaikan tangan ke arah pria yang diduga Tomi.“Maaf, Mba. Sekali lagi saya bilang, saya bukan Tomi. Mungkin kami hanya mirip,” ungkapnya menolak halus. Tangannya dengan lembut melepaskan tangan Dira dari pundaknya.“Enggak, kau pasti Tomi!” ungkap Dira. Kali ini ia bertindak nekad dengan menepis tangan kemeja pria itu. Terlihat ada tato kecil bergambar bintang di sana. Memperjelas kalau dia bukanlah Tomi yang

  • Takut Kawin   Kenapa Ada dia

    Terik cuaca tak lantas membuat Dira menyerah. Perut yang belum sempat terisi tak menunjukkan gejala lapar. Yang ada dalam benak Dira saat ini hanyalah ingin segera menemukan Daffin. Terus melangkah dan mencoba memasang telinga, Dira berharap bisa mendengar kata tolong dari seseorang. Bayang wajah Daffin yang tengah kesakitan pun membuat Dira semakin cemas.“Woy! Kemari!” teriak salah satu relawan.Dira dan timnya pun turut mendekati asal suara. Ternyata mereka menemukan tas berisi uang tunai yang tak sedikit jumlahnya. Tas kecil berupa koper itu bewarna putih. Sesaat Dira sadar akan penjelasan aparat kemarin.“Jangan bilang yang dilihat supir truk itu koper ini. Bukannya orang,” gumam Dira yang mulai mencemaskan akan keberadaan Daffin saat ini.Kini hari mendekati siang, suasana semakin panas meski ada banyak pohon yang melindungi mereka. Lelah, kaki Dira mulai gemetar. Tak dapat dipungkiri jika saat ini tubuhnya terasa lemas sekali. “Mba, ini minum dulu! Wajah Mba pucat banget,” uca

  • Takut Kawin   Dira Menggila

    “Daffin!” teriakan Dira menggema. Sebuah tepukan di pundaknya membuka matanya.“Kamu enggak kenapa-kenapa, Nak? Minum teh dulu!” pinta Devi dengan wajah sembabnya.Dira tersadar dan seketika merasa malu. Ternyata apa yang baru saja ia lamai hanyalah sebuah mimpi.“Kamu mimpiin Daffin ya?” tanya Devi sembari mendekap tubuh Dira.Tangis yang sedari pagi ia tahan pun meledak. Dira menangis terisak berharap sesak didadanya berkurang. Ia terus menangis sambil membayangkan wajah Daffin yang ia lihat di dalam mimpi. Ia tak bisa membayangkan jika penampakan Daffin yang ia temui adalah keadaan nyata yang Daffin alami. Bisa saja darah yang ada pada tangan dan kaki Daffin itu nyata dan kini Daffin masih terbaring kesakitan menanti ajal di tengah hutan belantara.Tangis Dira sungguh sulit dikontrol, meski ia merasa malu dalam keadaan seperti ini. Namun, hatinya tak mampu membohongi diri. Pilu jika Daffin benar pergi untuk selamanya, sedangkan ia mulai menyadari bahwa telah jatuh hati.“Kita doaka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status