Share

Jalan Pulang

Tiga hari berlalu dengan cepat, Ayah Dira sudah diperbolehkan untuk pulang. Betapa senang hatinya karena kini ayahnya terlihat jauh lebih baik. Gairah mudanya terlihat jelas, meski berbalut kulit keriput. Terus tersenyum dan kembali banyak cerita selama perjalanan pulang tak lantas membuat Dira kesal. Entah mengapa perasaan takut kehilangan membuatnya lebih mengerti betapa pentingnya kebersamaan. Pertengkaran kecil yang terus terjadi, peringatan-peringatan yang kerap menyakiti hati, semua itu menjadi momen indah yang kelak menjadi kenangan. Hampir saja Dira menitihkan air mata kala mengingat kejadian tempo hari. Hatinya terasa sakit seakan ada yang mengiris. Begitu pula dengan jantungnya yang berdetak sangat kencang hingga membuat dadanya sesak. Hanya bisa tersenyum sembari membuang jauh pandang agar tak ada yang menyadari perasaannya saat ini.

Mobil melaju tenang dengan kecepatan empat puluh kilometer per jam. Namun, tidak setenang keadaannya. Terlihat dari wajah kesal supir ojek saa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status