Home / Rumah Tangga / Tambah Istri Gara-gara Kambing / Bab 2 : Tradisi aneh yang tidak masuk akal

Share

Bab 2 : Tradisi aneh yang tidak masuk akal

Author: Nur hikmah
last update Last Updated: 2022-03-18 11:05:56

Salman yang sedang merapikan kotak mini p3k nya mengeryitkan keningnya melihat pemilik penginapan dan istrinya menatapnya dengan tatapan yang aneh.

"Kenapa Pak? Saya dengar tadi ada bunyi orang teriak-teriak! " ucap Rama mendekati Salman sambil mengelap jigongnya siapa tau masih ada, kan malu di lihat banyak orang kalau ia baru bangun tidur.

"Entahlah, saya juga tidak mengerti! Mereka sangat heboh ketika saya bilang kalau saya menyelamatkan anak kambing yang luka kakinya terperosok di dalam selokan sana. " jawab Salman dengan wajah bingung.

Salman melihat jika Ibu-ibu yang menanyainya tadi di dekati pasutri pemilik penginapan dan mereka berbicara dengan serius. Entah apa yang mereka bicarakan sehingga salah satu Ibu-ibu yang berteriak tadi pergi dengan tergesa-gesa.

Pemilik penginapan dan Ibu-ibu itu mendekati nya, dan Salman tiba-tiba merasa tidak nyaman dengan tatapan mata mereka padanya.

"Maaf Mas, apa benar Mas yang menemukan dan menggendong anak kambing ini sampai kemari? " tanya Bapak pemilik penginapan dengan ramah.

"Iya Pak, benar! Memangnya ada apa ya? Kok kelihatan nya saya seperti melakukan hal yang salah dengan menyelamatkan anak kambing yang terluka di selokan. " jawab Salman dengan aura yang mengintimidasi.

Bapak pemilik penginapan terkejut mendengar jawaban Salman dengan aura yang tidak enak. Ia menelan ludahnya ketika tanpa sengaja bertatapan dengan Salman yang masih dengan tatapan tajamnya.

"Bu-bukan nya begitu, hanya saja yang Mas lakukan adalah hal yang serius di kampung kami ini. " ucapnya dengan tangan yang gemetar.

Salman menghela nafasnya dengan kasar sambil melepaskan anak kambing yang ia obati tadi.

"Memangnya hal serius apa Pak? Saya semakin tidak mengerti! " tanya Salman datar.

"Ng-nganu.. Itu loh! Aduh... Kenapa jadi susah begini mau jelasinnya. " ucap Bapak pemilik penginapan dengan ragu-ragu.

"Rama, tolong hubungi Satrio untuk membawa ban serap untuk mengganti ban yang satunya lagi. Kalau bisa secepatnya ia datang kesini! " perintah Salman kepada Rama yang sedang ngemil pisang goreng yang Salman beli tadi sebelum joging.

"Pak, kalau Bapak susah jelasinnya, biar ibuk saja yang jelasin. Kasihan tuh si Hanum yang berdiri di luar pagar sana! " ucap istri pemilik penginapan.

"Astaghfirullah Hanum! Saya hampir lupa kalau ke sini dengan anak saya! " ucap Umi Sarah dengan melongok ke arah luar.

"Hanum, Sini nak! Jangan berdiri di sana! " panggil Umi Sarah dengan lembut.

Hanum yang setengah melamun sedikit tersentak dengan panggilan uminya. Ia pun masuk ke pekarangan penginapan dengan langkah yang takut-takut dan menundukkan kepalanya. Ia duduk sengaja di belakang Umi nya untuk menyembunyikan diri nya dari tatapan mata orang-orang.

"Maaf sekali lagi Mas, sebenarnya kampung kami ini memiliki tradisi turun temurun bagi seorang wanita yang masih lajang di atas usia 20 tahun. Apabila seorang gadis perawan yang berusia 20 tahun belum juga menikah, para tetua kampung memberikan seekor anak kambing untuk di pelihara sampai ia bertemu jodohnya, jika anak kambing tersebut sengaja atau tidak sengaja lepas, dan di temukan atau di gendong seorang laki-laki, maka laki-laki yang menemukan anak kambing tersebut adalah jodoh gadis yang punya kambing tersebut. Laki-laki itu harus menikah dengan pemilik kambing, jika laki-laki itu tidak mau, maka sang gadis akan di gunduli rambutnya sampai habis di lapangan di hadapan khalayak ramai. "ucap istri pemilik penginapan dengan panjang lebar.

" Apa??? "teriak Salman dan Rama berbarengan.

" Gila! Ini benar-benar gila! Tradisi macam apa itu? "ucap Salman dengan tidak percaya.

Belum selesai Salman terkata lebih lanjut, tiba-tiba datang Ibu-ibu yang satunya lagi dengan beberapa orang laki-laki dan perempuan yang sudah agak berumur, terlihat dari rambutnya yang sudah sebagian memutih.

" Jadi Sampean yang akan menikah dengan Hanum? "tuding seorang pria paruh baya yang memakai blankon di kepalanya tanpa bertanya terlebih dahulu.

" Apa maksud Anda berbicara seperti itu kepada saya?"ucap Salman dengan tajam karena ia sedikit tersinggung dengan tudingan pria paruh baya itu padanya.

"Sabar Pak, sabar.. Istighfar.. " ucap Rama dengan berbisik pada Salman.

"Harap semua nya tenang dulu, kita bicarakan semua ini dengan kepala dingin. Jangan dengan emosi! Mari Mas! " ucap seseorang lagi yang memakai peci hitam dengan tenang.

"Kenapa kalian mengajak saya? Saya bukan orang kampung sini! Saya menginap juga terpaksa, kalau saja mobil saya tidak bocor ban, saya tidak akan menginap di kampung ini. Jadi jangan libatkan saya dengan utusan kalian! " jawab Salman dengan tegas sambil berdiri hendak berjalan ke arah kamar ia menginap.

"Tapi semua ini juga menyangkut sampean sendiri Mas! " ucap pria tadi dengan tenang.

"Apa maksud kamu! " jawab Salman tajam sambil membalikkan diri.

"Sampean harus menikahi Hanum! Karena sampean yang menemukan dan menggendong langsung anak kambing nya Hanum. Itu sudah keputusan tetua kampung ini! " titah seorang pria yang rambutnya sudah sebagian memutih.

"Apa?? Menikahi seorang gadis yang tidak saya kenal? Saya tidak akan menikahinya! Itu keputusan saya! " jawab Salman dengan tegas dan keras.

"Anda tidak bisa menolak Mas, karena siapapun yang menemukan anak kambing yang di miliki seorang gadis, maka mereka harus menikah. Karena kalau tidak, Hanum akan di gunduli di depan orang banyak sehabis dzuhur. " teriak pria yang pakai peci dengan keras.

"Saya tidak peduli, Saya tidak akan menikahinya. Saya sudah mempunyai seorang istri dan saya tidak akan menikah dua kali, apalagi dengan di paksa seperti ini.! " jawab Salman dengan geram.

"Parto! Kata kamu dia masih lajang? " ucap pria yang berambut putih pada pemilik penginapan.

"Beneran aki?Soalnya di KTP nya masih single! " jawab pemilik penginapan dengan yakin.

"Maaf Bapak-bapak semuanya! Seperti nya ada kesalahpahaman di sini! Memang benar di KTP yang di berikan sewaktu menyewa penginapan ini bahwa status lajang. Tapi itu bukan punya Bapak ini, tapi punya saya sendiri, karena di KTP itu tercantum nama saya Rama. " ucap Rama menjelaskan.

"Astaghfirullah nak! Pria yang menemukan anak kambing mu adalah pria beristri. " ucap Umi Sarah dengan mata berkaca-kaca.

Para lelaki itu berbicara dengan pelan seperti mendiskusikan sesuatu. Salman tidak peduli, ia dan Rama kembali ke kamar mereka sambil mengemasi barang-barang mereka, karena Satrio akan sampai sejam lagi di kampung ini.

Sedangkan Hanum menangis tanpa suara mendengar nasib nya yang akan di gunduli di hadapan orang banyak. Ia menangis meratapi kemalangan nya karena semua orang akan melihat auratnya yang selama ini ia tutupi. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti, ia tidak peduli dengan jodohnya, tapi ia peduli dengan harga dirinya. Hanum mengepal tangannya dengan erat menahan gejolak emosi di dadanya dengan tradisi kampung yang gila dan tidak menghormati seorang wanita.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Bersambung....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   36. Penyamaran terbongkar

    Salman yang cemburu tidak sadar jika sikapnya itu membuat beberapa karyawan Hanum mencurigainya. Ia bahkan tidak sadar mendekati Yasmine dan Hanum yang ada di dekat pintu keluar setelah melepaskan tamunya pergi. "Tuan, mau ambil roti atau cake? Sedari tadi saya lihat Tuan hanya diam dan bengong saja melihat ke arah majikan kami," tegur pelayan yang bernama Mita dengan tatapan curiga. Salman yang di tegur karyawan sang istri langsung tersentak kaget sehingga tanpa sadar tangannya menyenggol kumis palsunya sehingga kumis tersebut copot. Yasmine dan Hanum yang kebetulan melihat kearahnya langsung terbelalak kaget melihat siapa yang di tegur karyawan Bakery. "Papi!!" teriak Yasmine kaget. "Mas Salman!!" ucap Hanum tidak kalah kagetnya. Mereka berdua syok melihat Salman ada di dalam toko dengan menyamar. Salman yang penyamarannya terbongkar menghela napas kasar sembari melotot kearah karyawan Bakery yang menegurnya tadi. "Kamu, gara-gara kamu tegur dan sok akrab, penyamaran saya ket

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   35. Kecemburuan Salman

    "Ah,membosankan! Hampir tiga jam menunggu Yasmine di depan butik, tetapi gak kelihatan karena dia tidak menampakkan diri keluar dari ruangannya. Padahal aku sangat merindukannya, meskipun hanya melihat dari jauh saja sudah membuat hatiku menjadi lega. Memang serba susah menghadapi amarahnya perempuan, marahnya awet. Apa aku ke toko Bakery Hanum saja ya? Siapa tahu bisa melihat wajah teduh Hanum? Ah, aku sangat merindukan mereka berdua! Tidak enak sekali di cuekin dan diasingkan seperti ini oleh istri sendiri," keluh Salman dengan wajah lesu sambil bertopang dagu. Ia bahkan tidak menghiraukan tumpukan berkas yang ada di atas mejanya. Sepulangnya dari mengawasi butik Yasmine, Salman terpaksa kembali ke kantor karena ada meeting penting dengan klien lamanya. Sehingga ia gagal mengawasi sang istri selama sehari penuh. Jangankan sehari penuh, setengah hari saja tidak sampai ia di sana. "Ah, bodoh amat! Lebih baik aku ke toko Hanum saja, lumayan bisa melihat Hanum dari jauh meskipun t

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   34. Pria aneh

    "Bu Bos, itu Tuan Salman gak di suruh masuk aja gitu ke dalam butik?" tanya Jamilah pada Bos cantiknya. "Biarin aja deh, Mil. Mas Salman lagi dalam masa hukuman. Lagian juga ada-ada aja tingkahnya, bikin orang tambah kesel tau gak!" jawab Yasmine dengan nada malas. "Hehehehe, Tuan Salman lucu juga Bu Bos! Masa ngawasin butik istrinya sambil bawa pedagang makanan segitu banyak kayak mau gelar pesta jajanan nusantara," kekeh Jamilah asisten Yasmine dengan geli. "Tau, bikin malu aja!" omel Yasmine membenarkannya. Yasmine mengintip kelakuan sang suami dari lantai dua butiknya dengan geleng-geleng. Ia tersenyum lega saat melihat sang suami kemudian memasuki mobilnya dan pergi dari tempat tersebut tidak lama berselang. "Mil, berhubung suamiku sudah pergi maka aku juga mau pergi! Kamu cek barang yang masuk dan rekapan nya harus dikirim ke e-mail aku secepatnya! Baik-baik di butik dan awasi karyawan lainnya," ucap Yasmine memberikan pesan pada asistennya itu. "Baik, Bu Bos!

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   33. Rama dan Syahdan

    Rama mencak-mencak mendapatkan tugas yang tidak biasa dari Bosnya. Ia memasuki rumah megah Hidayatullah dengan muka masam, bahkan teguran Mbok Yem yang sedang menyapu rumah pun tidak ia hiraukan. "Emak! Bapak! Rama mau pulang! Bisa-bisanya anak kalian ini disuruh mencari pasangan untuk kambing sedangkan mencari pasangan sendiri saja tidak mampu," teriak Rama merengek dengan wajah frustasi. "Rasanya pengen nangis guling-guling, tetapi malu sama umur!" keluhnya lagi sambil melihat keadaan sepanjang jalan. Tiba-tiba saja ia melihat Syahdan, adik sang Bos yang sedang turun dari ojol didepan toko bakery. "Aha..." ucap Rama tiba-tiba punya ide yang brilian. Ia langsung menepikan mobilnya ke pinggir, lalu keluar dari mobil dengan cepat sebelum Adan masuk ke dalam toko bakery tersebut. "Hei, lepaskan gue!" teriak Adan saat lengannya tiba-tiba ditarik seseorang dari belakang. "Ini saya, Tuan muda! Sekarang Tuan muda harus ikut saya tanpa banyak bantahan! Ini perintah Bos!"

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   32. Random nya pria kesepian dan sang asisten

    Sudah seminggu yang lalu Salman menikah ulang dengan Hanum di kantor KUA dengan disaksikan keluarganya kecuali Yasmine. Padahal wanita satu itu yang paling antusias menyewa MUA terkenal untuk mendandani ia dan Hanum agar tampil memesona. Namun sayangnya ia gagal menyaksikan pernikahan ulang suami dengan adik madunya karena Saga tiba-tiba saja demam. Saat ini Salman mendatangi kandang kambing yang ada di bagian belakang kediamannya. Beberapa hari lalu tukang kebun yang merawat kambing tersebut izin pulang kampung karena anaknya mau dilamar. "Enak banget hidupmu Siti, makan tinggal makan sudah disiapin, tidur juga tinggal tidur, gak perlu galau karena kesepian," keluh Salman sambil memberi rerumputan yang sudah di cacah kecil. "Gak kayak aku merana seorang diri. Labelnya sih punya dua istri, tapi kenyataannya malah kayak lagu angka satu. Apes banget," curhatnya dengan si Siti. Si Siti bukannya bersimpati, ia malah mengembek dan terus mengunyah tanpa tahu penderitaan Tuannya.

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   31. Kenapa jadi begini sih?

    Tidak seorangpun yang tidak terkejut dengan ucapan yang keluar dari mulut Yasmine terutama Hanum dan Umi Sarah. "Nak, apa kau yakin dengan apa yang kau katakan tadi?" tanya Umi Sarah yang akhirnya menampakkan diri sambil membawa nampan berisi teh. Ia meletakkan nampan tersebut di atas meja dan duduk di kursi yang kosong di sebelah Hanum. "Yakin Umi. Memangnya kenapa Umi bertanya seperti itu? Apakah Umi tidak mau anak perempuan Umi menikah secara sah dan diakui oleh negara?" jawab Yasmine sambil bertanya kembali. "Bukan begitu maksud Umi. Ibu mana yang tidak ingin anaknya menikah secara sah agama dan negara, tetapi Umi sadar diri karena pernikahan Hanum tidak seperti pernikahan perempuan pada umumnya. Mereka menikah karena keadaan dan terbukti secara agama saja Umi sudah bahagia asalkan mereka tidak berzina atu kumpul kebo. Hanya saja yang menjadi pertimbangan Umi adalah dirimu, Nak. Umi tidak mau nama baikmu tercoreng karena mempunyai adik madu dan Umi tidak ingin Hanum di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status