Share

Tambah Istri Gara-gara Kambing
Tambah Istri Gara-gara Kambing
Penulis: Nur hikmah

Bab 1 : Awal petaka

Pagi itu di kota S, Salman sedang meninjau proyek pembangunan resort yang ia bangun di kota ini bersama asistennya Rama. Salman dan Rama baru saja pulang dari tempat pembangunan resort, mereka pulang melewati perkampungan yang lumayan ramai di sebut sebuah kampung.

Namun, baru beberapa menit melewati perkampungan tersebut, mobil yang mereka kendarai mengalami bocor ban dan mereka terpaksa berhenti.

"Ya ampun! Pakai pecah ban segala lagi, mana sudah mau maghrib, jarak ke kota besar masih satu jam, " ucap Salman dengan gusar.

"Maaf Pak! Padahal sebelum berangkat tadi saya sudah mengecek kesiapan mobil dan saya tidak menyangka kalau ban yang bocor bukan cuma satu. " ucap Rama dengan menyesal karena perjalanan mereka terhenti.

"Sudah, ga usah gak enakan begitu? Lagian kan bukan salah kamu kalau ban yang bocor ada dua. Ayo kita ganti ban yang satunya dengan ban serap. " jawab Salman dengan tenang.

Salman pun mengganti ban yang bocor dengan ban serap yang ada di jok belakang mobil di bantu dengan Rama. Mereka melakukannya sampai adzan maghrib berkumandang.

"Pak, apa tidak sebaiknya saja kita kembali ke perkampungan yang tadi saja untuk mencari penginapan. Karena kita tidak mungkin tidak membersihkan diri dan sholat maghrib, apalagi ban mobil kita masih satu lagi yang bocor. " ucap Rama memberikan saran dengan agak takut.

"Sepertinya apa yang kamu katakan masuk akal juga! Ayo kita kembali saja ke perkampungan itu, mumpung belum jauh. Mobil tinggalkan saja di sini, dan ambil semua barang-barang, jangan ada yang tertinggal karena mobil mau saya kunci saja. " ucap Salman sambil membawa barang-barang miliknya.

Rama pun bergegas mengambil semua barang-barang yang penting dari dalam mobil sebelum mobil di kunci. Setelah beres, mereka berdua berjalan ke belakang menuju perkampungan yang mereka lewati tadi dengan menggunakan senter HP sebagai penerang karena hari sudah gelap.

Salman dan Rama berhenti di sebuah warung untuk melepas lelah karena berjalan kaki sambil bertanya kepada pemilik warung itu.

"Permisi Bu, apakah di sini ada penginapan yang bisa di sewa semalam saja? " tanya Rama dengan sopan.

"Emangnya kenapa Mas-Mas nayain penginapan? " jawab pemilik warung heran.

"Mobil kami bocor ban Bu, tuh di ujung jalan yang di sana lagi, bocornya dua, satu sudah di ganti, sedang kan yang satunya belum karena gak ada lagi ban serap nya. Kami mau istirahat sambil membersihkan diri Bu. " jawab Rama panjang lebar.

"Ya ampun?? Kasihan banget sih Mas-Mas nya, mana bengkel bang Ucok lagi pada tutup lagi karena pulang kampung. Penginapan yang Mas-Mas tanya ada di dekat masjid yang di sana, coba aja ke sana bertemu langsung dengan pemilik nya. " ucap pemilik warung dengan ramah.

"Terimakasih banyak Bu, kami permisi mau ke sana dulu! " ucap Rama dengan gembira.

Rama mengajak Salman pergi ke penginapan yang di tunjuk pemilik warung tadi dengan perasaan lega karena mereka bisa membersihkan diri sambil beristirahat sampai besok pagi.

Setelah melakukan kesepakatan dengan pemilik penginapan, Salman dan Rama pun memasuki kamar penginapan. Salman sengaja memesan satu kamar saja dengan dua tempat tidur karena mereka di sini hanya malam ini saja. Salman dan Rama pun mandi bergantian dan sholat maghrib yang hampir habis waktunya.

Sebelum beristirahat, Salman mengirim pesan pada bawahannya di kota S agar menjemputnya di perkampungan ini dan membawa ban serap untuk mobil yang pecah ban tadi.

Pagi hari nya, Salman berolahraga kecil sehabis sholat subuh karena itu rutinitas ia setiap hari. Salman berlari-lari kecil di sekitar penginapan, ia tanpa sengaja melihat seekor anak kambing yang berwarna putih yang terperosok di dalam got.

Karena kasihan, Salman mengangkat anak kambing tersebut dari got dan menggendongnya untuk di bawa ke penginapan.

Sementara itu, di sebuah rumah sederhana, seorang gadis cantik yang memakai hijab syar'i berjalan mengelilingi sekeliling rumahnya mencari anak kambing yang tidak sengaja lepas dengan wajah cemas dan takut.

"Ya Allah! Dimana lagi aku harus mencari anak kambing itu? Bagaimana nanti jika ia di temukan oleh orang asing? Apa yang harus aku lakukan? " ucap Hanum dengan cemas sambil menggigit kukunya karena gelisah.

"Num! Kenapa wajahmu pucat begitu nak? Apa kamu sakit? Tapi tidak panas? " tanya Umi Sarah dengan menempelkan tangannya di kening Hanum.

"Hanum gak sakit Umi! Tapi Hanum cemas dan bingung karena anak kambing yang di kasih tetua kampung gak sengaja lepas? Hanum takut kalau yang menemukan nya bukan orang kampung sini? Hanum benar-benar takut Umi! " jawab Hanum dengan menangis terisak-isak.

"Astaghfirullah... Ayo kita cari sama-sama, Mudah-mudahan tidak ada yang menemukannya. " jawab Umi Sarah dengan berfikir positif.

"Ayo Umi! " ajak Hanum sambil menghapus air matanya dengan hijab syar'i nya.

Mereka pun mencari anak kambing tersebut dengan perasaan was-was. Sementara itu, di depan penginapan, Salman sedang mengobati anak kambing yang terluka kakinya dengan memberikan betadine dan membalut nya dengan perban. Ia selalu membawa P3k kemanapun ia pergi seperti sekarang ini.

"Masya Allah... Itu kan anak kambing yang kita cari-cari dari tadi! " pekik seorang ibu-ibu bertubuh gempal dari luar penginapan dengan menunjuk-nunjuk ke arah Salman.

"Ya ampun! Kamu benar Ratna, itu memang anak kambing milik Hanum. Tapi kenapa ada pada laki-laki itu? Atau jangan-jangan... " ucap Umi Sarah tergantung sambil menutup mulutnya dengan tangan karena syok.

Hanum yang melihat itu juga terlihat syok, ia merasa semua badannya berubah lemas menjadi jelly karena melihat kenyataan yang ada di hadapan nya.

Umi Sarah dan Ibu Ratna bergegas masuk ke area penginapan mendekati Salman yang sedang membalut luk di kaki anak kambing itu.

"Maaf Mas! Apakah Mas yang menemukan anak kambing putri saya? " tanya Umi Sarah dengan hati-hati.

"Iya Bu.. Soalnya kasihan kakinya luka dan saya menemukannya di got sebelah jalan sana! Jadi saya bawa ke sini untuk di obati. " jawab Salman dengan jujur.

Umi Sarah yang mendengar jawaban Salman langsung terduduk lemas dan gemetar. Ia melihat kearah Hanum yang masih berdiri di pinggir jalan dengan wajah yang penuh dengan air mata kesedihan.

Salman yang melihat reaksi Ibu-ibu yang bertanya tadi mengernyit heran dan bingung. Apa lagi salah satu Ibu-ibu tadi berteriak memanggil sang pemilik penginapan sehingga membuat Rama yang baru bangun tidur berlari keluar karena takut terjadi yang berbahaya dengan bosnya.

Salman melihat suami istri pemilik penginapan dengan Ibu-ibu tadi berjalan ke arahnya dengan senyuman yang sangat mencurigakan.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Kira-kira apa yang akan mereka katakan kepada Salman ya???

Bersambung....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status