Share

Tambah Istri Gara-gara Kambing
Tambah Istri Gara-gara Kambing
Author: Nur hikmah

Bab 1 : Awal petaka

Author: Nur hikmah
last update Last Updated: 2022-03-16 15:26:04

Pagi itu di kota S, Salman sedang meninjau proyek pembangunan resort yang ia bangun di kota ini bersama asistennya Rama. Salman dan Rama baru saja pulang dari tempat pembangunan resort, mereka pulang melewati perkampungan yang lumayan ramai di sebut sebuah kampung.

Namun, baru beberapa menit melewati perkampungan tersebut, mobil yang mereka kendarai mengalami bocor ban dan mereka terpaksa berhenti.

"Ya ampun! Pakai pecah ban segala lagi, mana sudah mau maghrib, jarak ke kota besar masih satu jam, " ucap Salman dengan gusar.

"Maaf Pak! Padahal sebelum berangkat tadi saya sudah mengecek kesiapan mobil dan saya tidak menyangka kalau ban yang bocor bukan cuma satu. " ucap Rama dengan menyesal karena perjalanan mereka terhenti.

"Sudah, ga usah gak enakan begitu? Lagian kan bukan salah kamu kalau ban yang bocor ada dua. Ayo kita ganti ban yang satunya dengan ban serap. " jawab Salman dengan tenang.

Salman pun mengganti ban yang bocor dengan ban serap yang ada di jok belakang mobil di bantu dengan Rama. Mereka melakukannya sampai adzan maghrib berkumandang.

"Pak, apa tidak sebaiknya saja kita kembali ke perkampungan yang tadi saja untuk mencari penginapan. Karena kita tidak mungkin tidak membersihkan diri dan sholat maghrib, apalagi ban mobil kita masih satu lagi yang bocor. " ucap Rama memberikan saran dengan agak takut.

"Sepertinya apa yang kamu katakan masuk akal juga! Ayo kita kembali saja ke perkampungan itu, mumpung belum jauh. Mobil tinggalkan saja di sini, dan ambil semua barang-barang, jangan ada yang tertinggal karena mobil mau saya kunci saja. " ucap Salman sambil membawa barang-barang miliknya.

Rama pun bergegas mengambil semua barang-barang yang penting dari dalam mobil sebelum mobil di kunci. Setelah beres, mereka berdua berjalan ke belakang menuju perkampungan yang mereka lewati tadi dengan menggunakan senter HP sebagai penerang karena hari sudah gelap.

Salman dan Rama berhenti di sebuah warung untuk melepas lelah karena berjalan kaki sambil bertanya kepada pemilik warung itu.

"Permisi Bu, apakah di sini ada penginapan yang bisa di sewa semalam saja? " tanya Rama dengan sopan.

"Emangnya kenapa Mas-Mas nayain penginapan? " jawab pemilik warung heran.

"Mobil kami bocor ban Bu, tuh di ujung jalan yang di sana lagi, bocornya dua, satu sudah di ganti, sedang kan yang satunya belum karena gak ada lagi ban serap nya. Kami mau istirahat sambil membersihkan diri Bu. " jawab Rama panjang lebar.

"Ya ampun?? Kasihan banget sih Mas-Mas nya, mana bengkel bang Ucok lagi pada tutup lagi karena pulang kampung. Penginapan yang Mas-Mas tanya ada di dekat masjid yang di sana, coba aja ke sana bertemu langsung dengan pemilik nya. " ucap pemilik warung dengan ramah.

"Terimakasih banyak Bu, kami permisi mau ke sana dulu! " ucap Rama dengan gembira.

Rama mengajak Salman pergi ke penginapan yang di tunjuk pemilik warung tadi dengan perasaan lega karena mereka bisa membersihkan diri sambil beristirahat sampai besok pagi.

Setelah melakukan kesepakatan dengan pemilik penginapan, Salman dan Rama pun memasuki kamar penginapan. Salman sengaja memesan satu kamar saja dengan dua tempat tidur karena mereka di sini hanya malam ini saja. Salman dan Rama pun mandi bergantian dan sholat maghrib yang hampir habis waktunya.

Sebelum beristirahat, Salman mengirim pesan pada bawahannya di kota S agar menjemputnya di perkampungan ini dan membawa ban serap untuk mobil yang pecah ban tadi.

Pagi hari nya, Salman berolahraga kecil sehabis sholat subuh karena itu rutinitas ia setiap hari. Salman berlari-lari kecil di sekitar penginapan, ia tanpa sengaja melihat seekor anak kambing yang berwarna putih yang terperosok di dalam got.

Karena kasihan, Salman mengangkat anak kambing tersebut dari got dan menggendongnya untuk di bawa ke penginapan.

Sementara itu, di sebuah rumah sederhana, seorang gadis cantik yang memakai hijab syar'i berjalan mengelilingi sekeliling rumahnya mencari anak kambing yang tidak sengaja lepas dengan wajah cemas dan takut.

"Ya Allah! Dimana lagi aku harus mencari anak kambing itu? Bagaimana nanti jika ia di temukan oleh orang asing? Apa yang harus aku lakukan? " ucap Hanum dengan cemas sambil menggigit kukunya karena gelisah.

"Num! Kenapa wajahmu pucat begitu nak? Apa kamu sakit? Tapi tidak panas? " tanya Umi Sarah dengan menempelkan tangannya di kening Hanum.

"Hanum gak sakit Umi! Tapi Hanum cemas dan bingung karena anak kambing yang di kasih tetua kampung gak sengaja lepas? Hanum takut kalau yang menemukan nya bukan orang kampung sini? Hanum benar-benar takut Umi! " jawab Hanum dengan menangis terisak-isak.

"Astaghfirullah... Ayo kita cari sama-sama, Mudah-mudahan tidak ada yang menemukannya. " jawab Umi Sarah dengan berfikir positif.

"Ayo Umi! " ajak Hanum sambil menghapus air matanya dengan hijab syar'i nya.

Mereka pun mencari anak kambing tersebut dengan perasaan was-was. Sementara itu, di depan penginapan, Salman sedang mengobati anak kambing yang terluka kakinya dengan memberikan betadine dan membalut nya dengan perban. Ia selalu membawa P3k kemanapun ia pergi seperti sekarang ini.

"Masya Allah... Itu kan anak kambing yang kita cari-cari dari tadi! " pekik seorang ibu-ibu bertubuh gempal dari luar penginapan dengan menunjuk-nunjuk ke arah Salman.

"Ya ampun! Kamu benar Ratna, itu memang anak kambing milik Hanum. Tapi kenapa ada pada laki-laki itu? Atau jangan-jangan... " ucap Umi Sarah tergantung sambil menutup mulutnya dengan tangan karena syok.

Hanum yang melihat itu juga terlihat syok, ia merasa semua badannya berubah lemas menjadi jelly karena melihat kenyataan yang ada di hadapan nya.

Umi Sarah dan Ibu Ratna bergegas masuk ke area penginapan mendekati Salman yang sedang membalut luk di kaki anak kambing itu.

"Maaf Mas! Apakah Mas yang menemukan anak kambing putri saya? " tanya Umi Sarah dengan hati-hati.

"Iya Bu.. Soalnya kasihan kakinya luka dan saya menemukannya di got sebelah jalan sana! Jadi saya bawa ke sini untuk di obati. " jawab Salman dengan jujur.

Umi Sarah yang mendengar jawaban Salman langsung terduduk lemas dan gemetar. Ia melihat kearah Hanum yang masih berdiri di pinggir jalan dengan wajah yang penuh dengan air mata kesedihan.

Salman yang melihat reaksi Ibu-ibu yang bertanya tadi mengernyit heran dan bingung. Apa lagi salah satu Ibu-ibu tadi berteriak memanggil sang pemilik penginapan sehingga membuat Rama yang baru bangun tidur berlari keluar karena takut terjadi yang berbahaya dengan bosnya.

Salman melihat suami istri pemilik penginapan dengan Ibu-ibu tadi berjalan ke arahnya dengan senyuman yang sangat mencurigakan.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Kira-kira apa yang akan mereka katakan kepada Salman ya???

Bersambung....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 36. Penyamaran terbongkar

    Salman yang cemburu tidak sadar jika sikapnya itu membuat beberapa karyawan Hanum mencurigainya. Ia bahkan tidak sadar mendekati Yasmine dan Hanum yang ada di dekat pintu keluar setelah melepaskan tamunya pergi. "Tuan, mau ambil roti atau cake? Sedari tadi saya lihat Tuan hanya diam dan bengong saja melihat ke arah majikan kami," tegur pelayan yang bernama Mita dengan tatapan curiga. Salman yang di tegur karyawan sang istri langsung tersentak kaget sehingga tanpa sadar tangannya menyenggol kumis palsunya sehingga kumis tersebut copot. Yasmine dan Hanum yang kebetulan melihat kearahnya langsung terbelalak kaget melihat siapa yang di tegur karyawan Bakery. "Papi!!" teriak Yasmine kaget. "Mas Salman!!" ucap Hanum tidak kalah kagetnya. Mereka berdua syok melihat Salman ada di dalam toko dengan menyamar. Salman yang penyamarannya terbongkar menghela napas kasar sembari melotot kearah karyawan Bakery yang menegurnya tadi. "Kamu, gara-gara kamu tegur dan sok akrab, penyamaran saya ket

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 35. Kecemburuan Salman

    "Ah,membosankan! Hampir tiga jam menunggu Yasmine di depan butik, tetapi gak kelihatan karena dia tidak menampakkan diri keluar dari ruangannya. Padahal aku sangat merindukannya, meskipun hanya melihat dari jauh saja sudah membuat hatiku menjadi lega. Memang serba susah menghadapi amarahnya perempuan, marahnya awet. Apa aku ke toko Bakery Hanum saja ya? Siapa tahu bisa melihat wajah teduh Hanum? Ah, aku sangat merindukan mereka berdua! Tidak enak sekali di cuekin dan diasingkan seperti ini oleh istri sendiri," keluh Salman dengan wajah lesu sambil bertopang dagu. Ia bahkan tidak menghiraukan tumpukan berkas yang ada di atas mejanya. Sepulangnya dari mengawasi butik Yasmine, Salman terpaksa kembali ke kantor karena ada meeting penting dengan klien lamanya. Sehingga ia gagal mengawasi sang istri selama sehari penuh. Jangankan sehari penuh, setengah hari saja tidak sampai ia di sana. "Ah, bodoh amat! Lebih baik aku ke toko Hanum saja, lumayan bisa melihat Hanum dari jauh meskipun t

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 34. Pria aneh

    "Bu Bos, itu Tuan Salman gak di suruh masuk aja gitu ke dalam butik?" tanya Jamilah pada Bos cantiknya. "Biarin aja deh, Mil. Mas Salman lagi dalam masa hukuman. Lagian juga ada-ada aja tingkahnya, bikin orang tambah kesel tau gak!" jawab Yasmine dengan nada malas. "Hehehehe, Tuan Salman lucu juga Bu Bos! Masa ngawasin butik istrinya sambil bawa pedagang makanan segitu banyak kayak mau gelar pesta jajanan nusantara," kekeh Jamilah asisten Yasmine dengan geli. "Tau, bikin malu aja!" omel Yasmine membenarkannya. Yasmine mengintip kelakuan sang suami dari lantai dua butiknya dengan geleng-geleng. Ia tersenyum lega saat melihat sang suami kemudian memasuki mobilnya dan pergi dari tempat tersebut tidak lama berselang. "Mil, berhubung suamiku sudah pergi maka aku juga mau pergi! Kamu cek barang yang masuk dan rekapan nya harus dikirim ke e-mail aku secepatnya! Baik-baik di butik dan awasi karyawan lainnya," ucap Yasmine memberikan pesan pada asistennya itu. "Baik, Bu Bos!

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 33. Rama dan Syahdan

    Rama mencak-mencak mendapatkan tugas yang tidak biasa dari Bosnya. Ia memasuki rumah megah Hidayatullah dengan muka masam, bahkan teguran Mbok Yem yang sedang menyapu rumah pun tidak ia hiraukan. "Emak! Bapak! Rama mau pulang! Bisa-bisanya anak kalian ini disuruh mencari pasangan untuk kambing sedangkan mencari pasangan sendiri saja tidak mampu," teriak Rama merengek dengan wajah frustasi. "Rasanya pengen nangis guling-guling, tetapi malu sama umur!" keluhnya lagi sambil melihat keadaan sepanjang jalan. Tiba-tiba saja ia melihat Syahdan, adik sang Bos yang sedang turun dari ojol didepan toko bakery. "Aha..." ucap Rama tiba-tiba punya ide yang brilian. Ia langsung menepikan mobilnya ke pinggir, lalu keluar dari mobil dengan cepat sebelum Adan masuk ke dalam toko bakery tersebut. "Hei, lepaskan gue!" teriak Adan saat lengannya tiba-tiba ditarik seseorang dari belakang. "Ini saya, Tuan muda! Sekarang Tuan muda harus ikut saya tanpa banyak bantahan! Ini perintah Bos!"

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 32. Random nya pria kesepian dan sang asisten

    Sudah seminggu yang lalu Salman menikah ulang dengan Hanum di kantor KUA dengan disaksikan keluarganya kecuali Yasmine. Padahal wanita satu itu yang paling antusias menyewa MUA terkenal untuk mendandani ia dan Hanum agar tampil memesona. Namun sayangnya ia gagal menyaksikan pernikahan ulang suami dengan adik madunya karena Saga tiba-tiba saja demam. Saat ini Salman mendatangi kandang kambing yang ada di bagian belakang kediamannya. Beberapa hari lalu tukang kebun yang merawat kambing tersebut izin pulang kampung karena anaknya mau dilamar. "Enak banget hidupmu Siti, makan tinggal makan sudah disiapin, tidur juga tinggal tidur, gak perlu galau karena kesepian," keluh Salman sambil memberi rerumputan yang sudah di cacah kecil. "Gak kayak aku merana seorang diri. Labelnya sih punya dua istri, tapi kenyataannya malah kayak lagu angka satu. Apes banget," curhatnya dengan si Siti. Si Siti bukannya bersimpati, ia malah mengembek dan terus mengunyah tanpa tahu penderitaan Tuannya.

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 31. Kenapa jadi begini sih?

    Tidak seorangpun yang tidak terkejut dengan ucapan yang keluar dari mulut Yasmine terutama Hanum dan Umi Sarah. "Nak, apa kau yakin dengan apa yang kau katakan tadi?" tanya Umi Sarah yang akhirnya menampakkan diri sambil membawa nampan berisi teh. Ia meletakkan nampan tersebut di atas meja dan duduk di kursi yang kosong di sebelah Hanum. "Yakin Umi. Memangnya kenapa Umi bertanya seperti itu? Apakah Umi tidak mau anak perempuan Umi menikah secara sah dan diakui oleh negara?" jawab Yasmine sambil bertanya kembali. "Bukan begitu maksud Umi. Ibu mana yang tidak ingin anaknya menikah secara sah agama dan negara, tetapi Umi sadar diri karena pernikahan Hanum tidak seperti pernikahan perempuan pada umumnya. Mereka menikah karena keadaan dan terbukti secara agama saja Umi sudah bahagia asalkan mereka tidak berzina atu kumpul kebo. Hanya saja yang menjadi pertimbangan Umi adalah dirimu, Nak. Umi tidak mau nama baikmu tercoreng karena mempunyai adik madu dan Umi tidak ingin Hanum di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status