Share

ASING MEMABUKKAN

Author: R U M B L E
last update Huling Na-update: 2022-09-13 20:35:04

Adam langsung mengeluarkan ponselnya lalu membaca informasi detail tentang Megan Larasati. Gadis cantik berkulit kuning langsat, berusia dua puluh tiga tahun. Masih single dan saat ini bekerja di sebuah restoran sebagai pelayan. Megan juga bekerja sebagai buruh cuci untuk tetangganya.

Megan tidak memiliki akun sosial media seperti kebanyakan gadis seusianya. Tetapi beberapa rekan kerjanya memiliki akun sosial media dan wajah Megan terlihat di beberapa foto yang mereka posting. Adam menyodorkan ponselnya agar Ethan bisa melihat foto-foto Megan bersama rekan kerjanya.

Ethan melihat-lihat foto Megan yang sedang berkumpul dengan rekan-rekan kerjanya. Pakaian mereka terlihat sama semuanya. Ethan tersenyum smirk, wajah Megan memang manis natural. Tanpa make up yang berlebihan melapisi permukaan kulit wajahnya. Megan semakin menarik perhatian Ethan untuk memilikinya.

“Apa saya perlu menangkapnya sekarang, Tuan?” tawar Adam setelah dia mendapatkan alamat tinggal Megan.

Ethan tidak lantas menjawab pertanyaan asisten pribadinya itu. Dia memikirkan sesuatu di luar kebiasaannya. Sangat mudah bagi Ethan untuk menangkap dan mendapatkan tubuh Megan saat ini juga. Tetapi Ethan ingin berterima kasih kepada penyelamatnya itu. Bukan dengan uang ataupun kenyamanan yang selama ini menjadi dambaan setiap wanita yang mengejar Ethan.

“Kalau memang Megan sebaik itu, aku ingin menikahinya,” celetuk Ethan membuat Joshua, Adam, dan kepala pelayan Tan berhenti bernapas seketika.

Mereka bertiga langsung membeku menatap Ethan seolah pria itu telah berubah menjadi orang lain yang tidak mereka kenali. Melihat reaksi ketiga orang terdekatnya, Ethan menyandarkan tubuhnya ke sofa besar dengan arogan. Dagunya mendongak ke atas lalu menatap Joshua, Adam, dan kepala pelayan Tan satu persatu dengan tatapan tajam.

“Kenapa kalian bereaksi seperti itu? Apa aku tidak boleh menikah?” tanya Ethan tidak suka.

Ketiganya langsung bersikap normal lagi tetapi saling pandang. Joshua masih berpikir apa mungkin kepala Ethan terbentur sesuatu ketika diserang tadi. Adam sendiri berpikir kalau Ethan meminum minuman yang salah selama di pesta tadi. Sedangkan kepala pelayan Tan berpikir kalau Ethan belum makan malam dengan baik malam ini.

BRAK!

Ethan menggebrak meja sofa dengan keras mengagetkan Joshua, Adam, dan kepala pelayan Tan. Ketiganya kecuali Adam, langsung mengangguk membenarkan kalau Ethan tidak bisa sembarangan menikahi seorang wanita. Keluarga besar Wibisana akan sangat selektif memilih pasangan hidup untuk Ethan. Sekarang saja sudah ada desas-desus tentang calon istri Ethan yang berasal dari keluarga Wisesa.

“Cih! Aku tidak mau menikah dengan wanita sembarangan. Apalagi wanita yang tidak aku kenal. Pikirkan caranya! Aku harus menikahi Megan Larasati.”

Jika Ethan sudah berkehendak, bahkan langit pun tidak bisa membelokkan sifat keras kepalanya. Ethan tidak akan berhenti sampai keinginannya terpenuhi dan sudah menjadi tugas Adam untuk mencari solusi atas masalahnya saat ini. Pria blasteran itu tampak memikirkan sesuatu sebelum menjawab solusi untuk Ethan.

“Tuan, bukan tidak mungkin kalau Tuan ingin menikahi Megan Larasati. Tapi kita harus menguji sifat gadis itu dulu.”

“Maksudmu?” tanya Ethan mulai penasaran.

Adam lalu mendekat pada Ethan dan membisikkan sesuatu kepada pria itu. Seringai licik mulai mengembang di bibir Ethan setelah Adam menarik dirinya kembali. Kepala pelayan Tan dan Joshua menatap kepo ke arah mereka berdua, tetapi bukan jawaban yang mereka terima.

“Bagus. Lakukan sesuai yang kau katakan. Megan Larasati harus menjadi istriku secepatnya!” titah Ethan sangat senang.

Keesokan paginya di rumah Megan,

“Megan, kamu di dalam? Tolong keluar, nak,” pinta ibu Susan. Megan menoleh ke arah pintu lalu membukanya dengan cepat.

“Ada apa, bu? Aku barusan--.” Megan tidak melanjutkan kata-katanya setelah melihat wajah ibu Susan yang pucat dan bingung. Wanita paruh baya itu menatap Megan lalu mengalihkan pandangannya ke arah pintu depan yang masih terbuka lebar.

Rasa penasaran dengan apa yang dilihat ibu Susan, membawa Megan segera mendekati pintu depan rumahnya. Langkah Megan terhenti sebelum sampai di pintu. Manik matanya membulat ketika melihat sosok Adam, pria blasteran tampan yang semalam memanggil Ethan dengan panggilan Tuan itu, ada di depan pintu rumahnya.

“Selamat pagi, Megan Larasati. Kedatangan saya pagi i--.” Belum selesai Adam bicara, Megan sudah menyambarnya lebih dahulu.

“Mau apa anda kemari?” tanya Megan dingin kepada Adam. Sorot matanya dingin menatap tajam kedua manik mata gelap milik Adam.

Pria itu menyadari kalau dirinya tidak akan diterima dengan mudah oleh Megan. Adam pun nekat membuka hadiah mahal yang sudah dia siapkan. Sekotak perhiasan yang terbuat dari emas dan berlian dengan model keluaran terbaru yang hanya ada satu-satunya di dunia, terpajang di depan wajah Megan.

“Apa ini?” tanya Megan masih bersikap sama.

“Tuan Ethan mengirimkan hadiah ini untuk anda. Sebagai ucapan terima kasih atas--.”

“Tidak perlu! Bawa kembali hadiah ini dan tolong jangan datang lagi ke rumah saya!” pinta Megan ketus. Dia tidak ingin Adam menyelesaikan kata-katanya agar ibu Susan tidak mendengar tentang kejadian semalam.

“Tapi, Tuan Et--.”

“Apa anda tuli? Silakan pergi!” usir Megan tegas.

Beberapa tetangga Megan sudah berkumpul di depan rumahnya karena tertarik melihat mobil mewah yang dibawa Adam. Mereka pun mulai berjalan mendekati rumah Megan. Kini rumah Megan sudah menjadi tontonan warga kepo yang ingin tahu siapa pria tampan mirip artis luar negeri yang masih berdiri di depan rumah Megan itu.

Saat melihat situasi menjadi tidak menguntungkan baginya, Adam mengeluarkan ponsel untuk melakukan hal lain yang diperintahkan Ethan.

“Megan, Sayang. Aku sangat menikmatinya tadi malam. Aku harap dapat bertemu denganmu secepatnya.”

Suara yang tidak asing namun menakutkan, terdengar dari ponsel milik Adam. Megan pun hanya bergeming mendengar suara iblis itu.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Taming Obsession CEO   CUTIE BABY BOY - END

    “Iya, sayang. Aku sudah pulang. Dimana yang sakit, sayang?” tanya Ethan sambil menggenggam tangan Megan.Megan tidak menjawab, tapi meringis merasakan sakit lagi. Suster-suster yang bertugas membantu persiapan Megan untuk melahirkan, meminta Ethan untuk mundur sebentar. Mereka mengganti pakaian Megan dengan baju rumah sakit, lalu memasang alat penyangga kakinya. Megan terus merintih kesakitan di antara kesibukan dokter dan suster yang sedang bersiap untuk membantunya melahirkan.Tiba-tiba dokter Helena masuk ke dalam ruang bersalin itu. Dia sudah berganti pakaian dengan pakaian dinas dokter dan tampak sudah siap dengan sarung tangan karetnya. Dokter Helena tidak mengatakan apa-apa pada Ethan dan Megan, tetapi langsung bertanya pada rekan dokternya. Setelah mendapatkan laporan lengkap tentang kondisi Megan dan posisi bayinya, dokter Helena kembali fokus pada pasiennya itu.“Megan, dengarkan aku. Kamu ingat ‘kan dengan latihan nafas saat senam hamil? Sekarang ikuti petunjukku ya,” pinta

  • Taming Obsession CEO   RUANG BERSALIN

    Baru saja Ethan ingin memejamkan matanya, ia merasakan Megan bergerak di sampingnya. Pria itu membuka matanya lalu menoleh ke samping. Tubuh Megan tampak bergerak gelisah dalam tidurnya. Ethan buru-buru bangkit bersamaan dengan Alex lalu mendekati Megan.“Sayang? Megan …,” panggil Ethan cemas.Ethan mengguncang perlahan tubuh Megan sambil menepuk-nepuk pipinya. Tetapi Megan tetap memejamkan matanya dan terlihat semakin pucat. Megan juga gemetar dan meringis menahan sakit. Saat Ethan menepuk pipi Megan lagi, Alex menghentikan pria itu. Alex menunjuk bagian bawah tubuh Megan yang sudah basah.“Tuan, sepertinya Nona akan melahirkan,” ucap Alex dengan nada gemetar. Sorot mata pria itu jelas menunjukkan kekhawatiran melihat keadaan Megan. Istrinya, suster Hanna sudah menjelaskan gejala akan melahirkan diantaranya keluar cairan yang sangat banyak dari bagian inti Megan.“Kenapa diam saja? Cepat kita ke rumah sakit!” bentak Ethan menyadarkan Alex.Pria itu segera melesat meninggalkan Ethan d

  • Taming Obsession CEO   KEBELET

    Enam bulan kemudian,Di Mansion Stephenson, Megan sedang berjalan-jalan di halaman samping mansion itu. Dia menghirup udara pagi yang segar lalu menatap jauh ke kebun buah dan sayur di seberang mansion. Tanah bekas mansion Billy Aomori yang sudah diratakan dengan tanah, disulap menjadi kebun buah dan sayuran oleh Gregory atas permintaan Megan.Semua bahan makanan untuk catering Ibu Susan, dipetik langsung dari kebun itu. Untuk memperkenalkan kebun itu, Megan mendirikan sebuah rumah kecil dan showroom agar orang-orang yang mengelola kebun itu bisa beristirahat disana. Dan hasil kebun itu juga bisa dijual kepada warga di sekitar mansion.Gudang yang ada di sekat Mansion Stephenson juga sudah dipindahkan ke tempat yang lebih dekat dengan rumah tinggal untuk bodyguard. Halaman samping dan belakang Mansion Stephenson sudah di rombak ulang untuk memperkecil kemungkinan adanya penyusup ke dalam mansion itu.“Alex, apa suamiku sudah menelpon?” tanya Megan ketika teringat pada EthanSudah bebe

  • Taming Obsession CEO   LEBIH LEBAR LAGI DIBUKANYA

    [“Katakan saja,”] ucap dokter Helena.[“Bisakah kakak ipar bersabar menemani kakakku seumur hidupnya? Maksudku, aku minta maaf karena sudah memaksa kalian untuk menikah. Aku akan bertanggung jawab kalau terjadi sesuatu padamu, kakak ipar,”] ucap Megan terdengar kasihan.Dokter Helena menarik nafas panjang lalu tersenyum lagi mendengar ucapan Megan. Sejujurnya menikah dengan Gregory tidak buruk juga. Toh, dia bukan lagi anak remaja yang harus merasakan cinta berbunga-bunga. Apalagi perlakuan Gregory padanya bisa dibilang cukup lembut.[“Aku bisa bertanggung jawab terhadap hidupku sendiri, Megan. Takdir yang membawa kami bertemu lalu menikah. Kamu hanya perantaranya saja. Well, jangan memikirkan yang seharusnya tidak perlu kau pikirkan. Aku dan kakakmu baik-baik saja. Ada atau tidak ada anak, kakakmu sudah bilang tidak apa-apa. Kalau sudah seperti itu, mungkin aku bisa mempertimbangkan untuk bersamanya selamanya,”] ucap dokter Helena.“Wifey, makanannya sudah datang. Kamu mau sampai kap

  • Taming Obsession CEO   ITUNYA BERHASIL MENDOBRAK MASUK

    Dokter Helena meremat keras sprei yang menjadi alas tidurnya. Gregory sudah berhasil mendobrak masuk pertahanan Dokter Helena. Membuat wanita itu menjerit kesakitan sekaligus mendesis penuh gairah. Tidak lagi pembuktian yang perlu diungkapkan dengan kata-kata ketika noda merah tercetak jelas di atas sprei.Gregory terus menggerakkan tubuhnya dengan konstan. Setiap kali bergerak masuk, dokter Helena merasakan antara tubuhnya terasa terbelah sekaligus nikmat yang amat sangat. Gregory tahu betul bagaimana membuat dokter Helena tidak berhenti memanggil namanya dengan suara yang terdengar sangat menggoda.“Terus! Percepat!” Dokter Helena tidak bisa menahan dirinya dan ikut bergerak mencari kepuasannya.Gregory semakin bersemangat menghujam tubuh dokter Helena sampai mereka mencapai klimaks bersamaan. Dokter Helena menjambak rambut Gregory, membenamkan kelelakiannya ke dalam tubuh istrinya dan memuntahkan benih calon anak mereka. Masih belum puas, Gregory kembali menggerakkan tubuhnya sampa

  • Taming Obsession CEO   MALAM PERTAMA. TAPI …

    Gregory tidak sabaran membawa dokter Helena ke dalam kamar pengantin mereka. Dia bahkan sudah menyiapkan helikopter untuk membawa mereka ke sebuah hotel termahal di sana. Mereka akan menghabiskan tiga hari bermalam dan bersantai di president suite room hotel itu.“Tidak apa-apa kita meninggalkan pesta begitu saja?” tanya dokter Helena sambil melihat keluar jendela helikopter yang sudah terbang ke langit.“Kau juga tidak senang dengan pesta semacam itu ‘kan? Mulai sekarang biasakan. Ada waktunya kau harus menghadiri pesta bersamaku. Sebagai Nyonya Stephenson, hanya itu yang perlu kau perhatikan,” ucap Gregory juga menatap keluar jendela.“Benarkah? Gampang sekali menjadi istrimu, Tuan Stephenson. Bagaimana dengan anak? Kau mau atau tidak?” tanya dokter Helena masih penasaran.“Aku sudah pernah bilang ‘kan. Megan yang akan melakukannya. Tapi kalau kau bersikeras, aku juga tidak keberatan membantumu. Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku berolahraga,” sahut Gregory sambil tersenyum s

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status