Share

Wajah Dokter

Tapi ... untuk apa Pak Joko menyembunyikan sesuatu? Kami sudah kenal lama. Apa lagi selama ini hubungan beliau dekat dengan Bapak mertua. Bahkan aku dengar, dulu beliaulah yang banyak membantu keuangan Bapak mertua saat pernikahanku dengan Sarah, ya walau bantuan itu berupa hutang.

Bayangkan saja, jaman sekarang mana ada orang mau memberikan hutang cuma –cuma tanpa bunga? Kalau saja tidak ada Pak Joko, pasti hutang Bapak sudah beranak pinak sekarang di bank sekarang.

“Ah, tidak! Mikir apa aku ini?” Kugelengkan kepala kala bisikan jahat itu muncul. Kami diajarkan untuk balas budi, bukan malah membalas air susu yang diberikan orang lain dengan air tuba.

Nanti sajalah, kucari tahu lagi. Pak Joko mungkin sibuk. Apa lagi dia belum menemui keluarganya sejak pulang dari toko, meski tidak bekerja sebagai bawahan orang lain dengan pekerjaan rutin di kantor, tapi tokonya selama ini lumayan ramai dikunjungi pelanggan. Wajar jika dia lelah dan ingin istirahat lebih dulu.

“Besok saja kalau ketemu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status