Share

Penasaran yang tinggi

Kekhawatiran dan rasa cemas memenuhinya. Rhea terus memikirkan kalimat kakek itu hingga malam tiba.

Rhea tak tenang hingga sulit memejamkan matanya.

Rhea sampai tak menyadari. Detik, dan menit terus berjalan.

Hingga suara langkah kaki terdengar mendekat.

Rhea berpura memejamkan matanya.

"Benjamin sudah pulang." benak Rhea menebak. Karena tak mungkin orang lain masuk ke kamarnya di tengah malam.

Kemudian langkah kaki Benjamin mengarah ke kamar mandi, suara air mulai terdengar.

Rhea semakin gelisah. “Sebaiknya ku katakan saja mengenai perkataan kakek tadi?!”

“Tidak! Aku akan memeriksa dan memastikan lebih dulu mengenai perkataan kakek itu.” benaknya.

Ceklek!!

Suara pintu kamar mandi terbuka. Terdengar langkah kaki Benjamin yang mengarah padanya. Rhea kembali memejamkan mata.

Rhea merasa risih, dia merasakan tatapan tajam terarah padanya.

“Hm! Kelopak matamu bergerak-gerak. Kau tak pandai berbohong.” tukas Benjamin.

Kala mendengar kalimat Benjamin, tanpa sadar Rhea mengerutka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status