Share

Apa Yang Terjadi

Braghh!!!!!!!.

Suaraku menjatuhkan sebuah kotak, kotak itu berisi foto polaroid kecil-kecil tentu fotonya random seketika terjatuh dan berantakan tanganku gemes ingin membereskannya tapi rasa raguku foto siapakah itu membuatku tak jadi membereskannya.

Kenapa justru aku melamun takut akan sebuah tangisan yang menyiksaku lagi tanpa pikir panjang aku harus membereskan nya.

"Ihhh kok bisa jatuh sih"

Aku menemukan banyak foto termasuk fotoku yang paling banyak tetapi dibalik selipan foto-foto itu ada foto dia.

Aku teriak dan aku berbicara sendiri aku harus ikhlas seperti aku berbicara dengan diriku sendiri sepertinya ibuku mendengar lalu ibuku memanggilku.

"Ngomong sama siapa"

"Ini lho Bu fotonya jatuh semua"

Aku harus cepat-cepat beresin foto itu dan menyimpannya dalam sebuah kotak dulu semua fotonya Aku Pajang dalam dinding kamar namun aku tak ingin ketika aku melihatnya selalu terbayang dan aku memutuskan untuk menyimpannya di dalam kotak kecil.

Sebenarnya aku punya rasa percaya yang besar bahkan kata teman-temannya dia pernah berbohong tapi aku selalu percaya dan suport dia dalam keadaan apapun tapi ternyata justru yang aku dapatkan adalah rasa kekecewaan ya pantas di perlakukan seperti ini karna aku hanya orang kampung anak petani pula.

Dulu.

Aku begitu memberikan cinta yang besar aku tidak berkefikiran untuk berpaling bahkan kita selalu tertawa bersama dalam keadaan apapun,Dia sosok laki-laki yang pernah menangisiku aku fikir itu bukti tulus.

"Sudahlah buat apa aku mengulang fikiranku untuk terus tersakiti ,mendingan sekarang aku sholat aja deh tapi aku harus mandi dulu sebelum sholat"

Aku mandi dan setelah itu aku sholat kemudian aku istirahat di kamar dan main HP, biasanya aku ditemani kucing meskipun bukan dengan manusia tapi aku asyik bersama kucingku karena dia selalu menemaniku dalam keadaaan apapun aku selalu memperlakukan kucingku istimewa.

"Aku harus belajar menjadi pemaaf, berhenti menyalahkan orang lain dan memperbaiki diri sendiri, mungkin prinsip ini akan membuatku bahagia"

Pagi ini udara terasa sangat dingin padahal aku ingin pergi ke pasar dan membeli beberapa sayuran yang masih segar, aku segera mengambil jaket memakai jilbab dan memakai kaos kaki aku memanasi motorku di teras rumah, aku berpamitan kepada ibuku dan ayahku untuk membeli sayur di pasar kemudian aku berangkat dari rumah sekitar jam 6 pagi selama perjalanan terasa sangat dingin padahal aku sudah memakai jaket di perjalanan aku sekitar 10 menit tiba di pasar parkirannya sangat penuh tetapi aku sudah terlanjur sampai depan aku minta bantuan kepada Pak satpam untuk memarkirkan motorku aku meninggal motorku untuk berbelanja aku menuju tempat sayur terlebih dahulu aku membeli kubis, brokoli, dan sawi, Aku juga tak lupa untuk membeli wortel daun seledri dan tomat.

"Heyyyy,(Suara seorang perempuan yang memanggilku dan suaranya tak asing)"

Aku seketika teriak dan menghampirinya dia memelukku erat dia adalah temanku smp, dia juga belanja di pasar bersama neneknya ketika aku tanya ternyata dia sudah mau pulang, percobaan kami hanya sebentar dan aku melanjutkan untuk belanja dan turun tangga aku ke bawah untuk membeli ikan.

Selesai dari penjual ikan aku langsung naik keatas menuju parkiran aku membayar uang parkiran dan pergi pulang sekitar jam 7 lebih 15 pulangnya Aku sangat cepat tidak ada 10 menit aku sudah mencapai rumah sampai di rumah aku membereskan belanjaanku dan istirahat sejenak kemudian aku mencuci piring dan menyapu lantai, Setelah semuanya beres aku melanjutkan untuk memotong sayuran mencucinya dalam memasak pertama aku ingin masak sup.

"Assalamualaikum paket"

"Waalaikumsalam Iya mas"

Aku pergi ke luar dan membayar paketku padahal memasak saja belum selesai tetapi aku harus mengurus pekerjaan yang lain dan terpaksa harus aku selesaikan pada hari itu karena orderan akan segera aku antar, aku membuka paket dan menunggu masakanku matang setelah masakan matang aku mematikan kompor dan menyiapkan barang yang akan aku antar sebelum mengantarkan barang aku sholat terlebih dahulu, aku pamit kepada ibuku dan pergi mengantarkan barang di rumah temanku bukan suatu hal yang enak dipikirkan aku harus menunggu beberapa jam sampai dia pulang, jam 14: 00 temanku baru pulang aku pikir setelah barang diterima dia juga memberikan uang yang pas tapi aku harus menunggu terlebih dahulu rasanya sudah capek dan pegal tulang-tulangku yang duduk terlalu lama ya mau bagaimana lagi itu adalah pekerjaanku Karena rasa bosan aku membuka hp ku aku membuka beberapa boomerang lucu ya termasuk kenangan sih tapi nggak papa buat menghiburku karena tulang ku merasa capek.

"Mbak Ini uangnya"

"Tapi aku nggak ada kembalian"

"Terus gimana mbak aku juga nggak ada uang pas"

"Ya sudah aku ambil 50.000 aja kurangannya kapan-kapan ya"

"Ya Mbak terima kasih"

"Sama-sama aku pamit dulu Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsallam mbk"

Sebelum aku pulang aku mampir di warung untuk membeli minyak goreng, meskipun aku di tempat yang tidak ada internet dan tidak segera pulang tapi bukan masalah bagiku karena tidak ada kepentingan untuk membuka HP kepentingan ku sekarang adalah cuma ngurus orderan itupun di waktu istirahat, buru-buru pulang bukan suatu hal yang aku khawatirkan untuk sekarang itu adalah dulu dan bukan aku yang sekarang.

Langit langit terlihat sangat mendung dan begitu bergemuruh aku takutkan adalah kehujanan karena jalannya licin aku segera pulang, sampai di tengah perjalanan ternyata aku kehujanan dan kini tak ada lagi yang melarangku kehujanan, hujan sangat deras dan mataku susah untuk melihat jalan belum lagi aku memikirkan jalan dekat rumah yang begitu licin aku tetap nekat karena ini sudah terlanjur bahagia itu dari sendiri-sendiri aku tak ingin lagi dikhawatirkan jika itu hanya palsu aku tak ingin lagi di janjikan jika itu hanya sebuah ucapan, mungkin seperti ini adalah caraku dewasa karena dewasa itu bukan soal umur tapi soal pemikiran.

"Assalamualaikum aku membuka pintu dan tidak ada seorangpun di rumah orang tuaku juga belum pulang, aku pergi mengambil handuk dan mandi karena sangat kedinginan menyiapkan 2 gelas kopi dan membuat api unggun rasanya melepaskan beban saat hangat di depan api sangat nyaman ditemani 3 ekor kucingku dan sambil minum susu tidak lupa aku ditemani beberapa cemilan ku dan aku makan juga aku bagi dengan kucingku"

Setelah beberapa menit aku istirahat sambil menghangatkan kaki dan tangan aku mengambil wudhu dan melaksanakan salat ashar sambil menunggu orang tuaku pulang, jam 16:15 orang tuaku pulang hujannya juga sudah reda tapi mereka basah kuyup kehujanan padahal kopi yang aku bikinkan sudah dingin dan tidak berfungsi untuk menghangatkan badan kemudian aku menyalakan api kembali.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status