Home / Romansa / Tangisku / Senyuman Palsu

Share

Senyuman Palsu

Author: Comel
last update Last Updated: 2021-08-21 13:32:37

Setelah kejadian yang berlalu aku mengambil hikmahnya ,Aku berusaha ikhlas dan menenangkan diri prinsipnya bukan mencari ganti tapi menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.

Hari-hari berlalu, tak lama setelah kejadian itu, saya resmi menjadi seorang penulis novel. Meskipun saya sering tak lolos tetapi aku terus mencoba bahwa dari kegagalan aku pasti bisa karena tujuanku menyibukkan diri agar tidak terlalu sakit.

"Assalamualaikum paket," Suara tukang paket di depan rumah.

"Wa'alaikumsallam iya pak"

Selain menjadi penulis novel aku ngurus orderan buat kerjaan sampingan selama libur sekolah memang tidak seberapa tetapi sangat menghiburku.

Orderanku tidak sebanyak owner di luar sana tetapi sedikit demi sedikit aku mengumpulkan hasil penjualan ku untuk kebutuhan yang akan datang.

Memang cukup melelahkan tapi asik bagiku tidak kenal panas dan hujan aku selalu menjalankan pekerjaanku.

Aku rasa aku cukup lupa dengan beban karena otakku tidak bisa memikirkan banyak hal-hal yang menghantuiku.

Setelah paket datang yang aku mengantarnya kepada pembeli pada jam jam 17: 00 saat itu hujan aku tetap pergi keluar memakai jas hujan dan helm ya seperti kelelawar hehehe.

Aku menunggu customer ku sekitar 20 menit saat dia datang dan barang telah diterima dan dibayar aku langsung pulang tiba di rumah jam 18 : 15 Aku menuju kamar mandi mencuci kaki, muka tangann, dan mengambil wudhu lalu aku melaksanakan salat Magrib.

Malamnya aku melanjutkan posting barang lewat hp sambil istirahat dan menunggu sholat isya', tidak setiap aku posting banyak pembeli yang meminati barangku.

"Udah malam setelah sholat isya' 

langsung tidur istirahat," Ibuku menyuruhku untuk tidur.

"Iya sebentar lagi setelah sholat"

Setelah salat aku membuka hp dan menulis novel aku sangat terhibur dengan imajinasi ku sendiri perlahan aku merasa asik dengan kegiatan ku.

"Ihh kok mataku mulai panas ya , Tapi nanggung sih kalau aku buru-buru tidur Besok kan ngurus orderan enggak bisa nulis"

Aku melanjutkan menulis Hingga jam 02:00, Aku istirahat sebentar meletakkan HP tiba-tiba tertidur.

Di pagi hari aku bangun sholat subuh Membantu menyapu,mencuci piring setelah itu siangnya nya aku mengantarkan barang pesanan.

Aku pulang pada jam jam 13: 00 dan ibuku juga sudah berada di rumah.

"Assalamualaikum buk aku pulang"

"Udah pulang," Tanya ibuku.

"Iya buk udah beres semuanya"

"Alhamdulillah sekarang istirahat"

"Enggak dong aku mau bikin kopi dulu"

"Iya habis itu sholat dzuhur"

Keesokan harinya Aku istirahat dan tidak mengurus orderan karena merasa capek badan juga kurang fit ,aku istirahat di rumah tidak keluar pada hari itu.

Aku mencoba baik-baik saja di depan orang tuaku agar mereka tidak khawatir sebenarnya pada hari itu badanku sangat panas dan merasa pusing.

"Bu hari ini masak apa?"

"Masak ikan ibu udah beli tuh, kamu masak ya"

"Iya Bu nanti setelah mandi Aku masak ikan nya"

Aku mulai menyibukkan diri selain mengurus orderan aku juga membantu ibuku, aku memasak ikan yang telah aku cuci dan menggorengnya terlebih dahulu entah kenapa saat aku menggoreng aku ingat kenangan dulu lu aku dan dia pernah ngirim pap menggoreng ikan hal se kecil itu membuatku bahagia namun aku harus menyadari sekarang telah berbeda Aku tidak dapat memaksanya dan aku harus menerima kenyataan dengan ikhlas.

Tiba-tiba ku menangis karena itu menyiksa diriku.

"Kok kayak bau gosong, yah ikannya gosong aku sih malah nangis"

Ikan yang aku goreng ternyata gosong gara-gara aku nangis tadi aku pun tertawa 

sereceh itu yang membuatku senang,ternyata bahagia itu sederhana dan kebahagiaan itu datang dari diri kita sendiri.

"Bau gosong tadi"

"Iya buk maaf ikannya gosong satu"

"Kok bisa?"

"Iya buk tadi aku ngelamun maafin aku ya"

"Ya udah biar ibuk yang lanjutin goreng,Kamu yang buat bumbu "

"Iya buk aku buat bumbunya dulu"

Sebenarnya di benakku terlintas kefikiran.

Barangkali yang tak pernah dia sadari adalah rasa takutku kehilanganya, saat dengan terpaksa aku hanya punya sedikit waktu untuknya.

Tidak perlu memaksakan diri untuk menjadi alasan bahagia seseorang. Karena kebahagiaan tak lahir dari hal-hal yang terpaksa dan dipaksakan.

Tak semua maaf berarti memaafkan. Terkadang, ada maaf terpaksa dibuat agar bisa terus bersama. Itu yang aku lakukan,Pernah jatuh tanpa siapa-siapa, lalu terpaksa bangkit tanpa bantuan siapa-siapa, membuatku tumbuh menjadi manusia yang tidak bergantung pada siapa-siapa pula.

Aku sudah lelah berbicara dengan orang lain dan akhirnya aku berbicara dengan diri sendiri memahami dan mengerti diri sendiri,Terkadang, tak peduli seberapa keras usahamu tuk bertahan, kamu terpaksa melepaskan, karena kamu lelah berjuang sendirian.

Aku pernah berpura-pura tertawa, hanya untuk menahan luka, itupun sangat terpaksa.Aku tersenyum dibalik kesedihanku. Walaupun sakit, aku akan coba untuk tetap tersenyum.

"Ketika aku tersenyum bukan berarti hidupku sempurna, aku hanya mensyukuri apa yang aku punya dan apa yang telah Tuhan berikan untukku."

Aku memiliki banyak masalah dengan hidupku, tetapi bibir ini tidak mengetahuinya.

“ Ada senyum yang membuatku lupa. Saat dimana senyum akibat luka dan rindu yang tak lagi menyapa.”

Dibalik senyumku ini , Terdapat 1001 luka yang kusembunyikan demi orang-orang yang kusayang.

Ini yang aku tulis dalam diaryku sore tadi.

“Kisah kita dahulu memang benar-benar tak akan bisa terlupakan. Namun kan selalu ku ingat dan ku kenang, meski luka semakin terasa sakit saat mengenangnya”

“Aku merindumu seperti ini, seperti seekor kupu kupu yang terbang ke sana kemari, mencari kelopak bunga matahari, namun tak jua ditemui”

“Walaupun kita sudah tidak lagi sejalan, selagi kita masih menatap langit yang sama, aku yakin, suatu saat nanti kamu akan kembali menjadi milikku”

Aku harap itu adalah sebuah kunci yang harus ku pegang erat, dengan cara terpaksa tetap akan aku lakukan dan aku jalani Jika ternyata diriku kini bukanlah semangatnya lagi, aku akan tetap menjadi pendukungnya dalam diam, dalam setiap sepertiga malamku namamu lah yang tak lupa kusebut dan kudoakan.

“Aku tak pernah bilang bahwa aku kehilanganmu. Aku bahkan belum ingin menghapusmu dari benakku,Luka hati mungkin tak akan bisa sembuh. Tapi, kita tidak bisa hanya duduk dan memandangi luka itu selamanya"

Diaryku sudah penuh dan caraku terpaksa sudah aku laksanakan saatnya nya aku membuka cerita langkah pada orang lain agar mereka tahu betapa pahitnya dibalik kata manis dari bibir mereka, tidak semudah yang mereka ucap dan mereka kira tentu ini berat bagi diriku.

Biarkan saja aku menangis dan air mataku ini menguap ke udara hingga menjadi hujan yang akan sampai di atap rumah.

Rasanya sudah perih seperti teriris dan aku sulit untuk menutupi ini semua.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tangisku   Deritamu

    Menaruh harapan akan berbuah kebahagiaan jika diberikan pada orang yang tepat.“Jangan percaya terlalu banyak, jangan mencintai terlalu banyak, jangan berharap terlalu banyak, sebab terlalu banyak akan melukai begitu banyak pula.”Janganlah berpikir untuk menghancurkan harapan indah seseorang, apalagi melakukannya.Ketika kamu mengecewakan seseorang, ada sebuah harapan besar yang runtuh di saat itu.Cinta itu membingungkan. Ia akan membuatmu kecewa pada orang lain dan diri sendiri.Sakitnya hati akan membuatmu sulit untuk menentukan siapa yang salah.Berharap merupakan jalan untuk meraih kesuksesan. Dan pengkhianatan adalah awal dari hilangnya kepercayaan.Jangan terlalu berharap pada manusia, karena manusia itu sering berubah seiring waktu.Ada cahaya dalam senyapku, ada beribu rindu tak terbalas, ada rasa getir dalam rintihku, melihatmu lantas hilang.Terkadang aku berharap jika diriku ini akan tenggelam dalam kapal. D

  • Tangisku   Kebohongan

    Malam itu kembali dengan malam yang sangat gelap,Di sertai hujan deras dan berpetir aku belum tidur dan masih menatap air hujan di depan jendela kamar."Menyedihkan rasanya mengetahui diriku sudah berusaha semaksimal mungkin, namun semuanya masih belum cukup."Ternyata kepercayaan ku selama ini sia-sia ya andaikan tau endingnya seperti ini aku nggak bakalan ngasih kepercayaan sepenuhnya.Selamat atas kebohonganmu yang sudah membuatku kecewa, dan terimakasih sudah mengingatkanku akan kesadaran tentangmu.“Aku akan tetap di sini untuk bersedih sebentar saja. Jadi, kalian tidak perlu mengkhawatirkanku. Pergi dan bersenang-senanglah.”"Saranku sih gini,sebelum membohongi orang lain bayangkan adakah rasa menyesal jikalau dia pergi meninggalkanmu sehabis kamu bohongi?""Dia nggak akan menyesal karena itu yang dia anggap baik""Baik?baik darimana"

  • Tangisku   Suara Alasan

    Menaruh harapan akan berbuah kebahagiaan jika diberikan pada orang yang tepat.“Jangan percaya terlalu banyak, jangan mencintai terlalu banyak, jangan berharap terlalu banyak, sebab terlalu banyak akan melukai begitu banyak pula.”Janganlah berpikir untuk menghancurkan harapan indah seseorang, apalagi melakukannya.Ketika kamu mengecewakan seseorang, ada sebuah harapan besar yang runtuh di saat itu.Cinta itu membingungkan. Ia akan membuatmu kecewa pada orang lain dan diri sendiri.Sakitnya hati akan membuatmu sulit untuk menentukan siapa yang salah.Berharap merupakan jalan untuk meraih kesuksesan. Dan pengkhianatan adalah awal dari hilangnya kepercayaan.Jangan terlalu berharap pada manusia, karena manusia itu sering berubah seiring waktu.Ada cahaya dalam senyapku, ada beribu rindu tak terbalas, ada rasa getir dalam rintihku, melihatmu lantas hilang.Terkadang aku

  • Tangisku   Manisnya Maaf

    Diibaratkan seperti kata yang tak dapat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Dan seperti isyarat yang tak sempat diungkapkan awan kepada hujan. Kata yang sangat sederhana namun bermakna.Aku sering bertanya pada Allah setiap kali aku berdoa. Kenapa sabar ini tanpa batas. Dan sampai kapan aku bisa bertahan dan tetap menjaga sabar dan ikhlas itu?Terkadang aku yakin rencana Allah jauh lebih baik dan lebih indah dari apa yang aku bayangkan. Tapi kenapa seakan waktu dan takdir begitu mempermainkan kehidupanku. Kenapa dia titipkan rasa yang begitu hebatnya hingga aku tidak tau cara untuk melepasnya. Kenapa harus ada cinta jika kita tidak ditakdirkan bersama.Kenapa harus aku yang selalu merasa kehilangan. Apa salahku ya tuhan kenapa kau uji aku dengan sedemikian hebatnya. kata kata itu selalu aku ucapkan dalam hati ketika sabar sudah tidak bisa aku gengam lagi. Ketika ikhlas berubah jadi amarah. Ketika hati sudah

  • Tangisku   Hatiku Lemah

    Pagi itu seakan dunia hampa, lalu kuseduh secangkir kopi hangat untuk menghangatkan pikiran yang dingin akan ingatan tentang dia.Duduk di teras rumah dengan secangkir kopi dan lagu Fourtwanty, mencoba menenangkan pikiran tetapi semua gagal karena terlalu indah untuk dilupakan.Makan siang pun selesai, lalu aku membuka laptopku dan melihat video moment ulang tahunnya 8 bulan lalu. Semua bagaikan api yang meninggalkan debu, sulit untuk dibersihkan dan selalu menempel dengan tanah.Lalu senja pun menyambut soreku, seakan langit ingin bercerita dua mata denganku akan arti sebuah perjuangan. Aku mencoba keluar rumah dengan motor tua yang biasa membawa aku dan ia, tapi sekarang hanya sebatas kenangan.Lalu aku singgah di salah satu coffe shop, dan memesan kopi hitam.Kuminum secara perlahan hingga menyadarkanku bahwa kehidupan itu seperti kopi, sama-sama pahit tapi tidak munafik akan hitamnya kopi.

  • Tangisku   Sebuah Ingatan

    Setelah aku berpisah dengan tata tidak ada yang menemaniku curhat dan tidak ada yang memberiku arahan, aku teringat malam itu aku berada di kosan atas sekitar jam 7 malam di sana aku sedang chatingan dengan cumil tetapi keadaannya buruk justru kami malah berantem dan aku menangis sesenggukan aku di dampingi tata di kosan atas aku menangis dan meletakan hp ku di samping tata lalu cumil menelfoku dan ikut menangis.Aku tetap ingat betapa tulusnya dulu dan betapa tidak teganya cumil melihat aku menangis,Tapi semua berbalik justru sekarang aku selalu menangis dan cumil membiarkan aku seperti ini.Bagaimana jika aku mengakhiri semua ini bolehkah aku pergi dari sini.Pagi hari di sertai gerimis yang membuatku malas keluar kamar."Ada apa denganku sampai aku malas seperti ini"Lalu ada suara seseorang mengetuk jendela kamarku.Tok,tok,tok. 

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status