Home / Romansa / Tania Saka / Episode 8

Share

Episode 8

Author: Dream On
last update Last Updated: 2021-07-01 14:44:48

itu.

"Aku terpaksa." Dony meremas rambutnya, frustasi. 

"Wanita itu tengah mengandung benih bosmu." Kakek itu menunduk lagi dan mengusap air matanya kasar.

Derry dan Dony saling pandang. Mereka tidak mengira semua akan sejauh ini.

"Mungkinkah sosok yang hadir sebelum kecelakaan itu--?" ucapan Derry menggantung. Dia melihat ke arah Dony dan Abah secara bergantian.

"Wanita itu?" tanya Dony kemudian. 

"Jangan ngaco kamu, semua itu tidak mungkin. Aku tidak percaya dengan adanya hantu dan apalah itu," sanggah Dony lagi.

"Siapa yang telah membocorkan keberadaan wanita itu?" tanya kakek. Lelaki tua itu mulai berdiri lalu duduk di kursi yang ada di sampingnya.

"James," ucap Derry. Tanka terkejut mendengar percakapan mereka.

Dia tidak menyangka mantan kekasihnya itu turut andil dalam sebuah pembunuhan. 

"Apa ini? Siapa yang mereka bicarakan sebenarnya? Apa ada kaitannya dengan lukisan itu?" Tanka bermonolog dalam hati.

"Kenapa kita harus membicarakan tentang hal ini lagi. Bukankah semuanya telah usai, memangnya siapa gadis itu sebenarnya?" tanya Dony yang kemudian ikut duduk di sebelah kakek.

"Dia adalah--." Kakek tiba-tiba menghentikan ucapannya. Lelaki itu menatap lekat ke arah pintu yang sedikit terbuka. 

Raut wajahnya terlihat sayu dan pilu. Kakek itu bangkit dan melangkah perlahan menuju pintu keluar dengan tatapan kosong. Sontak Dony dan Derry ikut melihat ke arah yang sama, begitu pula Tanka. Aneh, jelas di sana tidak ada siapa-siapa, hanya sebuah guci besar yang berdiri tegak di sisi pintu.

"Abah ...!" teriak Derry. Namun tidak jua menghentikan langkah kakek. 

"Cepat kejar Abah! Jangan sampai dia masuk ke dalam kamar depan." perintah Derry pada Dony.

Dony segera bangkit dan mengejar kakek. Sedangkan di dalam ruangan itu kini hanya ada Derry dan Tanka. Hening. Derry tengah sibuk dengan kursi rodanya yang macet, sedangkan Tanka hanya terdiam menunggu. Gadis itu enggan untuk keluar dari persembunyiannya. Dia takut bila ketahuan sebelum waktunya. 

Tiba-tiba Tanka merasakan berat pada tengkuknya, seperti ada sesuatu yang aneh di belakangnya. Namun saat gadis itu menoleh ke belakang, ia terpaku seketika. 

Perlahan gadis itu bangkit tanpa memikirkan tentang keselamatannya lagi. Pandangannya kosong menatap ke depan, tepat di mana Derry berada.

"Bunuh ... bunuh lelaki itu!" Bisikan halus itu terus terngiang dalam pendengaran Tanka. 

Gadis itu mulai mengayunkan kakinya, langkahnya terarah hanya pada satu titik. Tempat di mana Derry tengah berkutat dengan kursi rodanya.

Derry yang menyadari kehadiran Tanka di tempat itu, kaget dan langsung menyapanya. 

"Hi! Apa yang sedang kau lakukan di sini?" tanya Derry. Ia berusaha menguasai kekagetannya.

Namun gadis yang disapanya hanya diam, tanpa menjawab sepatah katapun. Gadis itu terus berjalan dan menatapnya dengan tatapan kosong. Melihat keanehan itu Derry langsung panik dan mendorong paksa roda yang ada pada kedua sisi kursi rodanya.

Bum!

Dalam sekali kibas. Derry pun terjatuh tertelungkup lengkap dengan kursi rodanya.

Gadis itu, entah dari mana mendapatkan kekuatan super.

"Si--siapa kau sebenarnya?" Derry tergagap, mencoba bangkit namun gagal.

"Apakah kamu sudah lupa padaku? Gadis yang dahulu kau gagahi dan kau bunuh dengan keji. meski berulang kali aku memohon padamu, untuk anak yang kukandung." Suara Tanka terdengar menggema berirama. Bukan suara yang dimilikinya. 

"Maafkan aku. Aku hanya menjalankan perintah," kilah lelaki itu, ketakutan. 

"Kamu tidak punya hati nurani, hatimu telah dibutakan oleh harta." Tanka terlihat semakin geram, matanya berkilat merah.

"Lepaskan aku! Aku mohon!" Derry beringsut mundur, menjauhi gadis yang semakin mendekatinya.

"Hahaha .... Maaf kata mu." Tanka semakin mendekat.

Gadis itu perlahan mengangkat kedua tangannya, menciptakan angin yang begitu dahsyat. Membuat Derry semakin ketakutan. 

Tiba-tiba tubuh lelaki itu pun terangkat sementara kedua tangannya memegangi leher, seperti dicekik.

Derry melotot terarah tepat pada mata gadis itu, yang membawanya pada kejadian tujuh tahun silam.

Flash back 

*****

"Jangan ... kumohon lepaskan aku!" Gadis itu beringsut ke sudut kamar. Berharap lelaki di depannya itu pergi dan membiarkannya hidup.

  

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zieys Abady
ceritanya bagus dan bikin penasaran. teruskan usahanya 👍👍👍💪💪💪
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tania Saka    Episode 32. Budak nafsu

    Malam ini Bik Ijah melakukan tugas dari majikannya, meski enggan untuk menuruti semua kemahuan lelaki yang sekarang menjadi semakin dingin, tidak seperti dahulu waktu pertama kali mereka bertemu.Bik Ijah, dia bukan hanya orang yang dituakan di dalam kediaman Mr. X.Dia juga bukan bawahan seperti yang mereka tahu. Ia adalah tempat lelaki dingin itu mencurahkan semua keluh kesahnya, pengganti orang tuanya yang lama tiada.Siapa sebenarnya Bik Ijah?Kenapa wanita itu menjadi spesial di antara yang lainnya?Apakah hubungan mereka hanya sebatas itu? Anak yang haus akan kasih sayang orang tua."Non, jangan bersedih lagi! Biarlah semua berjalan seiring waktu yang akan membawa pangeranmu kelak, ke sini, membawamu pergi dengan kuda hitamnya," ucap Bik Ijah menghibur.Tanka hanya terdiam, gadis itu enggan untuk menjawab.Pikirannya menerawang pada ketiga sahabatnya yang tak kunjung datang menolongnya.Mu

  • Tania Saka    Episode 31. Wanitaku

    Di kediaman Mr. X.Di rumah mewah itu, tepatnya di kamar nomor dua dari samping, lantai dua. Terlihat sosok gadis cantik dengan penampilan berantakan, bisa dibilang sangat tidak terawat.Gadis malang itu meringkuk, memeluk lututnya di sudut kamar.Matanya terlihat sembab karena terlalu lama menangis.Rambutnya acak-acakan, mungkin mulai stres memikirkan nasib baik yang tidak kunjung berpihak padanya.Terdengar suara pintu yang dibuka dari luar. Nampak seorang lelaki dengan topeng yang selalu setia melekat di wajahnya. Sementara dua orang penjaga senantiasa berjaga di setiap sisi pintu masuk."Panggil Bik Ijah! Cepat!" Tangan lelaki itu terangkat lalu dikibaskan ke arah penjaga agar cepat bergerak. Dan dijawab dengan anggukkan.Tidak lama Bik Ijah datang bersama seorang penjaga di belakangnya.Menghampiri lelaki itu kemudian menoleh ke ujung kamar mengikuti telunjuk lelaki itu terarah.Kaget, s

  • Tania Saka    Episode 30. Merengkuh kenikmatan

    "Bangun!"Suara yang disertai hentakkan kaki itu berhasil membangunkan Kay yang tertidur meringkuk dengan badan masih terikat pada kursi.Perlahan matanya mengerjap, mencari asal suara tersebut.Terlihat samar olehnya, wajah seorang gadis yang hatinya masih terluka. Senyum sinis menyambut pandangan pertamanya."Tolong lepaskan aku!" pinta Kay memelas. Yang tentu ditanggapi dengan makian kebencian."Haruskah aku menuruti permintaanmu? Hah!" sahut Inez geram."Aku hanya menjalankan tugasku secara profesional," jawab Kay meyakinkan."Meski membunuh sekalipun?" Gadis itu bangkit, mendekati lelaki tak berdaya di depannya.Kay lalu menjawabnya lirih, bahkan hampir tak terdengar."Berjanjilah kau akan membantuku membalaskan dendam pada orang yang telah membayarmu." Inez menatap wajah lelaki yang kini penuh luka, berharap ada kepastian di sana."Aku janji,"

  • Tania Saka    Episode 29. Pelampiasan Amarah

    Kay tidak menduga akan mengingat kembali kejadian itu, di mana dia melakukan misi rahasia dari seseorang yang sangat berpengaruh di perusahahaan David Kavandra Saka. Yang mengharuskannya melenyapkan nyawa satu keluarga sekaligus. Semua itu bermula dari satu kesalahan fatal. Hari itu, tepatnya tujuh tahun lalu. Malam gelap dengan derai hujan yang lebat menghiasi sebelah barat batas kota. Sebuah mobil jep berhenti di depan rumah mewah nan megah. Tidak berselang lama, pintu mobil terbuka, memperlihatkan beberapa orang dengan baju serba hitam dengan senjata api di tangan. Mereka turun, mempersiapkan senjata lalu memakai penutup wajah sebelum melangkah menuju rumah besar itu. *Sementara itu di dalam rumah.Tuan Gorge beserta keluarganya berkumpul di ruang tengah, melihat film komedi bersama istri dan kedua putrinya. Mereka tertawa dan bercanda, melepas lelah akibat bekerja seharian. Gorge Mahendra Putra. adala

  • Tania Saka    Episode 28. Penyekapan

    Sementara itu di kontrakkan sederhana yang terletak di urutan ke-2 dari gang, terlihat dua orang pria yang mondar-mandir gelisah menunggu seseorang.Terlihat rona kecemasan dari wajah mereka masing-masing. "Will, apa tidak seharusnya kita samperin aja tu anak. Sudah jam segini kok belum juga balik." Rasya terlihat resah. Memikirkan sahabatnya yang belum juga pulang. "Kita tunggu sebentar lagi! Kalau belum juga pulang. Kita cari dia." usul Willy. Kembali menyesap kopi di depannya. Rasya kembali menatap jam di tangannya, tertera angka 02: 47 dengan detikan yang terus berjalan.Harinya resah, memikirkan Kay yang tak kunjung pulang.Perlahan dia bangkit lalu menghampiri Willy yang tengah tertidur pulas di ata sofa. "Will, bangun!" Rasya menggoyangkan tubuh sahabatnya yang berisi. "Umhhh, kenapa, Sya?" "Ayok, kita cari Kay!" ajak Rasya sembari menarik tangan sahabatnya untuk bangkit. Me

  • Tania Saka    Episode 27. Bercinta dengan Inez

    Aarrhh ...!Suara teriakan mereka terdengar hingga menggema memenuhi seisi rumah. Sontak Kay pun bangkit dan berhambur keluar tanpa melihat ke sana ke mari. Yang ada hanya rasa takut menguasai diri. Meninggalkan dua makhluk yang kemudian mengikuti jejaknya.Kay yang merasa diikuti terus berlari tunggang langgang tanpa arah, meski terdengar suara seseorang meneriakinya. Menyuruhnya berhenti."Kay ... berhenti!" Suara orang itu memanggil.Karena begitu paniknya, membuat Kay tidak menyadari panggilan tersebut. Lelaki yang terbiasa memegang berbagai senjata itu, tetap lari hingga nafasnya tak beraturan lagi.Tanpa disadari, saat Kay melewati jalan yang menanjak, ada seseorang yang juga tengah berjalan berlawanan arah dengannya.Kemudian.Buk!Alhasil mereka bertabrakan lalu jatuh bergulingan dengan posisi saling berpelukan. Mereka terus bergulingan cukup jauh lalu terhenti pada jalanan yang sudah

  • Tania Saka    Episode 26 Derap misterius

    Dari jauh terlihat dua orang wanita tengah berlari pontang-panting.Baju gamis yang terlihat kebesaran diangkatnya tinggi-tinggi sambil terus berteriak sepanjang jalan. Semua orang yang melihatnya tertawa terbahak-bahak bak melihat atraksi gratisan. Bukanlah pertolongan yang mereka dapatkan, melainkan tawa lelucon yang begitu menjengkelkan.Tanpa berfikir panjang akhirnya kedua wanita itu menceburkan diri ke dalam sungai yang terdapat di pinggir jalan. Sementara anjing yang mengejar mereka hanya bisa menggonggong dari daratan tanpa bisa menjamah mangsanya. Kedua wanita itu tak lain adalah Rasya dan Willy.Mereka terpisah jauh dengan sahabatnya, Kay.Setelah menyelam cukup jauh, dan anjing-anjing pelacak itu pergi, mereka pun naik ke daratan dengan baju yang basah kuyup. "Akhirnya selamat juga kita." Willy melepaskan baju gamis yang dipakainya lalu berjemur di bawah sinar matahari. "Untong ada sungai ini

  • Tania Saka    Episode 25 Makam misterius

    Dilihatnya Bik Ijah, pelayan itu tengah membersihkan kamar mandi. Tanka pun tersenyum hendak meneruskan niatnya untuk kabur. Diliriknya seorang penjaga yang berdiri di ambang pintu.Gadis itu berjalan mendekat, menghampiri penjaga yang tengah berdiri di ambang pintu kamar.Dengan satu gerakan Tanka mampu melumpuhkan penjaga itu dan mengikatnya di bawah meja makan.Melihat situasi yang aman terkendali, gadis itu langsung lari melewati beberapa ruang lalu turun ke lantai satu. Namun, saat dia hendak menuju pintu keluar, seorang penjaga memergokinya dan menghadang gadis itu.Akhirnya perkelahian pun tak bisa terelakkan. Membuat beberapa penjaga yang lain mulai berdatangan. Perkelahian yang tidak seimbang membuat gadis ayu itu kewalahan dan mulai terdesak."Bawa gadis itu kembali ke kamarnya." Suara itu menggema dari lantai atas."Siap, Tuan." sahut beberapa penjaga bersamaan."Tidak ...! Lepaskan A

  • Tania Saka    Episode 24 Ternoda

    Perlahan desiran itu semakin nyata dan indah. Dia pun mulai menikmatinya. Namun, kala ada sesuatu yang mulai mengganjal di antara selakangannya, gadis itu tiba-tiba mendorong tubuh lelaki yang kini tengah menindihnya.Bukk!Tidak disangka tubuh lelaki itu langsung terpental hingga jatuh ke lantai. Tubuhnya yang jatuh terlentang membuat juniornya terpampang sempurna tanpa sehelai benang pun. Membuat Tanka tiba-tiba berteriak sambil menutupi matanya."Dasar gadis bodoh," sentak lelaki itu pelan. Lalu dia bangkit dan kembali menghampiri gadis yang tengah berbaring memunggunginya.Lelaki itu semakin gemas, kala melihat Tanka yang tengah menutup matanya, seakan menunggu serangan berikutnya.Lelaki yang hanya diketahui sebagai Mr. X itu mulai menyingkap sedikit demi sedikit gaun malam yang dikenakan gadis di depannya.Matanya berkilat nakal, sementara tangannya naik turun membelai paha mulus gadis itu seraya menci

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status