Share

13

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2025-08-19 08:04:46

***

"Aldo, kamu harus tanggung jawab. Karena wanita ini hamil sekarang."

"A-apa?" Suamiku terpana mendengar ucapan ibunya.

"Iya, ini bukti cek lab-nya," imbuh mami sambil menyodorkan kertas yang berlogo klinik yang cukup terkenal di kotaku.

Aku juga terbelalak melihat kejutan yang demikian besarnya ini, "astagfirullah," bisikku dalam hati. Apa yang kudengar barusan bagai petir yang menyambar-nyambar di atas kepalaku.

"Tapi mam, aku ... gak mungkin, Mam." Sangkal suamiku.

"Apanya yang gak mungkin, kalo kamu sendiri merasa melakukan." Mami sinis sambil mendelik ke arah putranya.

"Pokoknya mami gak mau tahu, urus wanita ini, bagaimana pun caranya. Mami gak mau ya, sampai malu, gegara perbuatanmu."

"Maksud mami, aku harus ... ," Mas Aldo nampak ragu dan khawatir.

"Kamu harus membawa wanita ini pulang, setidaknya sampai bayi ini lahir, kita baru bisa tahu anak itu, anak Aldo atau bukan," ucap mami tegas.

" Aku gak mau, Mami. Aku gak setuju wanita ini serumah denganku." Aku membantah Mami
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tanpa Anak Denganku, Dia Buat Anak Dengan Wanita Lain   15

    Aku Alexa, kekasih suaminya ...**Bagaimana menepis rasa yang terlanjur menepi padanya ...Bagaimana menghapus rindu yang menyesakkan dada ...Bagaimana akan kuhancurkan kepingan mimpi yang kususun demi bersamanya ...Takdir ini kejam, tak membiarkanku menggapai kekasihku. Tuhan tak adil, membentang penghalang yang begitu jauh diantara kami ...Dia kekasihku, dia milik orang lain.Dia kekasihku, candu penenangku, dia nyawaku! Namun, aku tak mampu menggapainya Sekuat aku berusaha, aku tetap hampir kalah.Untuk memilikinya, untuk mendekapnya sebagai milikku, milikku sendiri.***Jangan mencercaku bodoh! Aku tidak bodoh dan senaif itu. Mas Aldo, aku telah mengenalnya dan mencintainya sekian lama bahkan sebelum istrinya, wanita egois itu menikah dengan lelakiku.Diam! Jangan menghinaku, kalian tak merasakan gejolak dalam hati ini, kerinduan yang memuncak dan butuh pelampiasan. Aku bisa gila tanpanya! Mas Aldo adalah jiwa dan lampu penerangku. terlepas dia milik siapa, aku mencin

  • Tanpa Anak Denganku, Dia Buat Anak Dengan Wanita Lain   14

    Di kantor,"Benarkah, apa yang kamu ucapkan itu Pak Aldo," ucap Pak Pimpinan mendengar penuturan Mas Aldo yang mengakui kesalahannya."Iya, pak saya mengaku salah, saya khilaf. Oleh sebab itu, saya datang dan mengakui kesalahan saya. Saya siap menerima konsekuensi perbuatan saya," imbuh suamiku pelan."Saya gak percaya ini, bagaimana bisa anda menggelapkan dana perusahaan sementara saya sudah begitu percaya pada kejujuran dan loyalitas anda?' Pak pimpinan terlihat begitu terkejut."Maafkan, saya, Pak. Sekali lagi, maafkan saya.""Hmm, apa hukuman yang harus saya berikan buat kamu?" Ucap Pak Pimpinan dengan sorot tegas."Saya siap diberhentikan dan siap dipenjara Pak, bagaimana pun ... , Saya memang bersalah," jawab suamiku dengan nada putus asa.Pak Direktur hanya menggeleng-geleng saja sambil memperhatikan kami bergantian. Lalu ia mengalihkan pembicaraan padaku,"Bagaimana Bu Dewi, menurut anda?""Keputusan di tangan Bapak saja, saya tak berani lancang. Walau dia suami saya, bersalah

  • Tanpa Anak Denganku, Dia Buat Anak Dengan Wanita Lain   13

    ***"Aldo, kamu harus tanggung jawab. Karena wanita ini hamil sekarang.""A-apa?" Suamiku terpana mendengar ucapan ibunya."Iya, ini bukti cek lab-nya," imbuh mami sambil menyodorkan kertas yang berlogo klinik yang cukup terkenal di kotaku.Aku juga terbelalak melihat kejutan yang demikian besarnya ini, "astagfirullah," bisikku dalam hati. Apa yang kudengar barusan bagai petir yang menyambar-nyambar di atas kepalaku."Tapi mam, aku ... gak mungkin, Mam." Sangkal suamiku."Apanya yang gak mungkin, kalo kamu sendiri merasa melakukan." Mami sinis sambil mendelik ke arah putranya."Pokoknya mami gak mau tahu, urus wanita ini, bagaimana pun caranya. Mami gak mau ya, sampai malu, gegara perbuatanmu." "Maksud mami, aku harus ... ," Mas Aldo nampak ragu dan khawatir."Kamu harus membawa wanita ini pulang, setidaknya sampai bayi ini lahir, kita baru bisa tahu anak itu, anak Aldo atau bukan," ucap mami tegas." Aku gak mau, Mami. Aku gak setuju wanita ini serumah denganku." Aku membantah Mami

  • Tanpa Anak Denganku, Dia Buat Anak Dengan Wanita Lain   12

    *Tring ...Suara bell pintu gerbang, mengalihkan perhatianku yang tengah menyiapkann sarapan. Aku beranjak mencari tahu siapa yang berada di balik pintu. "Mbak, mana Mas Aldo ... Aku mau ketemu, mbak." Ia menangis mengiba-iba.Ingin kutampar wajahnya yang tidak tahu malu dan nekat itu. Namun kutahan demi melihat ekspresinya yang begitu menyedihkan."Mau apa kamu?""Jangan larang mas Aldo ketemu aku mbak, kumohon ... A-aku gak bisa hidup gak ada dia," lirihnya sambil menjatuhkan diri di gerbang "Ya Tuhan, kamu gak ada sadarnya ya. Kamu masih beruntung saya gak laporin kamu ke polisi akibat perbuatanmu kemarin."Ma-maaf mbak ... Izinkan aku ketemu mas Aldo, izinkan mbak," mohonnya sambil menangkupkan kedua tangan.Aduh, miris banget ini. Dilema Belum selesai aku berfikir tiba-tiba suamiku sudah berdiri di belakangku."Ada apa? Dewi? Siapa?"Demi melihat suamiku datang menghampiri kami, wanita itu segera bangkit, menghapus air matanya lalu memasang senyum. Ia melangkah, merangsek ma

  • Tanpa Anak Denganku, Dia Buat Anak Dengan Wanita Lain   11

    *Minggu sore,Karena ini hari libur maka aku putuskan untuk menghilangkan penat sejenak dengan berjalan jalan ke Mall sekalian membeli kebutuhan bulanan. Sesampainya di sana, kutepikan mobil di basement lalu menyusuri lorong menuju lift dan pintu utama pusat perbelanjaan terbesar itu.*Kuambil troli dan langsung masuk ke pintu Carrefour berniat membeli kebutuhan rumah. Selang setengah jam setelah bekeliling, belanjaanku sudah begitu banyak dan hampir memenuhi troly. Kumasukkan lagi ke keranjang, gula, minyak dan beberapa kebutuhan lain. Sambil berjalan ke rak sayuran segar, ku keluarkan catatan belanja dari balik kantong tas panggangku dan memperhatikan barang apa saja yang belum kubeli tadi."Ecieee, dorong sendiri, kasian gak ada yang tolongin." Suara wanita itu lagi. Gangguannya membuat fokus di kepalaku terkontaminasi dan ambyar.Rese' banget sih. Si Alexa ini Menyebalkan!Kali ini, dengan santai ia berdiri di lorong rak barang yang bersebrangan denganku. Ia tersenyum sambil

  • Tanpa Anak Denganku, Dia Buat Anak Dengan Wanita Lain   10

    *Kembali ke rumah setelah begitu banyak yang terjadi di kantor tadi. Kurebahkan diri di sofa sambil menghela nafas lega. Ya, sedikit lega, karena apa yang aku lakukan hari ini pasti membuat mereka kelabakan untuk mencari solusinya.*Tak lama berselang, ia memilih masuk kamar dan mengunci pintunya tanpa keluar lagi hingga malam merangkak larut. Entah sudah makan atau belum dia aku juga tak mau ambil pusing. Makanan sudah kusiapkan jika mungkin dia lapar dan aku beralih ke ruang kerja melanjutkan pekerjaanku memeriksa berkas-berkas kantor.Bunyi notifikasi email di komputer kerja Mas Aldo, tadinya aku mengabaikannya namun entah mengapa aku tiba tiba penasaran dan iseng membukanya saja.[Mas .. beberapa kali aku telpon, kenapa gak diangkat? Gimana tentang omongan Mbak Dewi? Apa yang akan kita lakukan]Kuhapus pesan elektroniknya dengan dongkol, "Dasar gila! Selalu punya cara menghubungi suami orang," batinku.Sebelum aku mematikan kembali layar komputer entah mengapa aku menjadi pena

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status