“Nona Nala sudah tidak pernah kembali lagi dari beberapa hari yang lalu, Nyonya!” jawab si pelayan.
Mendengar jawaban dari pelayan rumah, Alexa merasa heran. Tidak mungkin wanita penuh ambisi seperti Nala, mau pergi dan menyerah begitu saja. Dia pikir wanita itu belum mendapatkan apa-apa, kenapa sudah buru-buru untuk pergi? Apa semua ada hubungannya dengan fotonya bersama dengan pria itu?
Alexa menoleh kepada Varen, Varen yang merasa diperhatikan juga ikut menaruh atensinya kepada Alexa. “Ada apa?” tanya Varen.
“Apakah ini perbuatanmu?”
“Wanita itu memang sudah sepantasnya untuk pergi, jadi buat apa dipikirkan. Apakah kamu begitu suka dengan kehadiran orang ketiga di rumah kita?”
“Bukan begitu, ah, sudahlah!” Alexa lalu melanjutkan makan malamnya, alih-alih berdebat dengan suaminya.
Mem
Mau tidak mau demi mendapatkan kembali kepercayaan semua orang tentang dirinya, Bayu mempersiapkan diri apapun yang terjadi nanti. Dia ingin membuktikan bahwa dirinya adalah pria yang bertanggung jawab.Sesampainya di kamar rawat inap di mana Jasmine, ibu dari Olivia berbaring lemah, tubuhnya sudah kurus kering dan rambutnya sudah habis rontok akibat kemoterapi yang ia lakukan. Jasmine sedang tertidur, sementara Lukman ayah, dari Olivia sedang duduk di sampingnya.Lukman kaget melihat Bayu bersama dengan kedua anak kembarnya. “Nak Bayu, silahkan duduk!”Tidak hanya Lukman yang tadinya kaget, sekarang giliran Bayu yang merasa nyalinya langsung menciut mendengar ucapan lembut dari mantan calon mertuanya. Bagaimana tidak, setelah kesalahannya yang menyakiti putri dari pria paruh baya ini, dirinya masih diberikan kehormatan yang begitu besar.Bayu lalu duduk di kursi yang ditunj
Varen mulai membimbing Alexa untuk naik ke atas tubuhnya, kemudian membimbing Alexa agar berada pada posisi nyaman. Varen lantas menarik wajah istrinya agar wajahnya sejajar dengannya. Tangannya menahan tengkuk leher perempuan itu, lalu dalam satu hentakan Varen meraup bibir Alexa dengan lembut.Gerakan bibir Varen yang menyapu lembut permukaan wajah Alexa cukup lama seketika membuat membuat tubuh Alexa lantas bereaksi dan menuntut lebih. Nafasnya yang kian memburu tak ayal membuat Varen lantas melepaskan pagutannya.Perputaran oksigen di sekitanya yang mulai menipis membuat Varen kemudian menggulirkan tubuhnya hingga kini posisi istrinya berada di bawah. Nafas Alexa masih terengah-engah, membuat Varen lantas membiarkannya menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.Tatapan keduanya bertemu sekian detik, begitupun dengan dada Alexa yang bergerak naik turun seakan menyatu dengan detakan jantung yang semakin membur
“Apakah Aerin tahu apa itu istana?” tanya Varen sembari mengelus kepala anaknya.“Istana itu adalah rumahnya raja dan permaisurinya, Papa adalah raja, Mama adalah permaisuri dan aku adalah putri raja!” Aerin menjelaskan dengan bersemangat.Alexa duduk di sampingnya, dia mengeluarkan handphone dan memotret adegan yang harmonis ini. Setelah itu baru mengedit fotonya menjadi sedikit kabur dan di unggah ke aplikasi sosial media. Caption untuk postingan tersebut adalah: Keharmonisan papa dan putrinya.Tidak lama setelah foto diunggah, orang yang melihatnya telah mencapai jutaan, komentarnya juga sangat menghebohkan. Akan tetapi, Alexa tidak memperhatikan hal ini. Selesai mengunggah foto, dia sudah langsung menyimpan ponselnya.Alexa tidak pernah tahu jika ada wanita yang terus memperhatikan akun media sosialnya. Dia adalah Kinan, ibu biologis dari Aerin.
Di sisi lain, Bayu benar-benar mengikuti Olivia pergi ke Sydney. Sepanjang perjalanan tidak ada yang berbicara, seolah tidak ada yang perlu mereka bahas lagi.Setibanya di Bandara Sydney, seorang pria sudah menunggu Olivia di pintu kedatangan. Dia adalah Oscar, saudara kembar dari Olivia. Tanpa diketahui oleh Bayu, Olivia ternyata tinggal bersama dengan Oscar di salah satu apartemen. Jadi suara pria yang waktu itu adalah suara Oscar, oh bagaimana bisa dia melupakannya.Mereka bertiga bertemu seperti ini, tentu saja terasa canggung. Namun Oscar sama sekali tidak terlihat goyah, dia memasukkan satu tangan ke dalam kantong celananya dan menyapa Bayu dengan santai, “Hay, Bayu, kebetulan sekali kita bisa bertemu di sini!”“Hm,” Dia mengangguk dengan singkat dan menjawab, “Aku datang untuk mengantarkan calon istriku.”Oscar dan Olivia tercengang mende
Sudut bibir Bayu terangkat sebuah senyuman ironis. “Apakah kamu selalu saja berpikir hanya dengan pendapatmu?” tanya Bayu.“Aku berbicara sesuai dengan apa yang aku lihat, baik dulu maupun sekarang!”“Dan hari ini, aku tidak ada lagi yang ingin dikatakan kepadamu dan aku tidak ingin menimbulkan masalah lagi. Silahkan pergi, karena pesawat yang aku tumpangi sebentar lagi akan terbang,” imbuh Olivia.“Pesawat yang ku tumpangi juga akan terbang sebentar lagi.”Olivia sangat kesal, dia melihat tiket yang dipegang oleh Bayu dan itu adalah pesawat dan tujuan yang sama yang dengannya, bahkan no kursinya pun bersebelahan.Olivia mengangkat dagu dan menatapnya, bertanya dengan nada suara tak terkendali, “Bayu, apa yang kamu inginkan?”“Aku juga ingin tahu apa yang kamu inginkan! Via, dua t
Sementara Anjani tertegun, tidak hanya Anjani yang heran tapi juga Varen dan Alexa. “Jika memang masih ada perasaan satu sama lain untuk apa saling menyakiti.”“Huh!”Varen mengabaikan mereka, lalu menunjukkan beberapa pesanan kepada pelayan yang sedari tadi berdiri untuk menunggu.Anjani merasa tidak nyaman, lalu dia pamit untuk pergi ke toilet. Bayu juga tidak bisa diam di tempat, dia berpura-pura menjadi pacar yang baik dan mengantar Anjani ke toilet.“Dasar pasangan alay, mau ke toilet saja harus rombongan!” bathin Olivia.Alexa mendekati Olivia dan mengambil waktu untuk menyelesaikan masalah mereka, “Dokter Olivia, apakah ada kesalahpahaman dengan Bayu?”“Tidak, Alexa, jangan salah paham. Kesalahpahaman apa yang bisa aku miliki dengannya. Dulu kami memang berteman tapi tidak