Share

41. SEBUAH TAMPARAN

Author: Allina
last update Last Updated: 2025-06-08 19:00:20

Alexa mulai gugup, tanpa sadar dia mengeratkan tangannya di lengan Varen. Mata Bella terus saja memandang tajam ke arah Alexa. Seolah tidak terima karena Varen membawa Alexa ke acara klien seperti ini.

“Hallo, Tuan Albert, kapan anda tiba di Indonesia?” tanya Varen kepada klien bisnisnya, sembari menyodorkan tangan untuk memberi salam.

“Tadi pagi, maaf Tuan Varen kalau kedatangan saya terlalu mendadak.”

“Tidak masalah, Tuan Albert!”

“Tuan Varen, apa ini istri Anda? Senang bisa bertemu dengan Nyonya Dhananjaya,” kata Albert sambIl memberi salam.

Alexa adalah wanita yang penuh dengan sopan santun, dia lalu menerima salam dari Albert.

Di sisi lain Varen sedang memberi kode kepada sekretarisnya untuk mencatat apa saja pembicaraan hari ini bersama Albert. Mereka lalu saling mempersilahkan untuk duduk.

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   128. SIAPA YANG AKAN KAMU PILIH

    “Apa?” Pandangan Varen masih marah, dengan tubuh yang masih basah kuyup. “Aku ingin melakukan apa? Dan kapan aku menyakitimu?”“Bukankah kamu sedang mencari seseorang? Kini dia telah datang, lalu apakah aku harus mundur dan mengalah?” jawab Alexa.“Apakah aku harus menunggu kamu untuk mengucapkan kata perpisahan untukku?” imbuh Alexa lagi.“Kamu marah padaku?” Varen sebenarnya ingin sekali menggigit wajah istrinya ketika marah, lalu mengecup bibir tipisnya itu.“Apakah aku masih berhak untuk marah?” Alexa menunduk dan mendorong tubuh Varen agar menjauh. Namun kekuatan Varen sangat besar.Varen mengangkat dagunya, “Lihat aku! Jika kamu tidak berhak, lalu siapa yang berhak? Apakah wanita yang tidak jelas di luar sana itu?”Alexa sontak terkaget mendengar ucap

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   127. MENGHADAPI GADIS NAKAL

    Perpisahannya dengan Damar pernah membuatnya begitu putus asa. Rupanya yang paling menyakitkan bukanlah perpisahan, melainkan kenangan di masa lalu yang kembali hadir di masa depan. Alexa baru sadar seberapa dalam luka yang dia alami.Alexa mengangkat kepalanya, namun air mata sudah tidak bisa dibendung lagi. Kebahagiaan yang dia rasakan akhir-akhir ini kini sudah menjadi bahan tertawaan. Sikap manja yang diberikan Varen pun menjadi sindiran.Ternyata rasa sayang dan kelembutan itu bisa dia tunjukkan kepada orang lain juga, bukan hanya untuknya dan Aerin.“Sudah, cukup!”“Alexa, sadarlah!”“Dia tidak mencintaimu.”Pernikahan yang terjalin mungkin hanya untuk Aerin, kebaikan dan rasa sayang yang dia tunjukkan mungkin juga hanya sebatas ikatan pernikahan.Aku dan dia tidak punya cinta sebaga

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   126. KEKUATAN ALEXA

    Di bawah sana, Varen juga tidak sedang baik-baik saja. Pikiran yang pertama melintas bukanlah membalas pelukan gadis itu, melainkan ingin melepaskan diri dari pelukannya.Dengan menahan rasa jijiknya, Varen melepaskan diri dari gadis ini. Paras gadis ini termasuk cantik, postur tubuhnya sangat sempurna, dandanannya pun sangat bagus. Seperti sudah mempersiapkan dirinya dengan sangat baik.“Kamu adalah Nala kecil?” Emosi Varen tidak bisa dibaca dari matanya.Nala terus menatap Varen dari ujung kaki sampai ujung rambut, “Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, apakah kakak kecil telah melupakan saya?”Varen tidak menjawab.Lanjut Nala, “Tetapi saya tidak pernah melupakan kakak kecil. Maafkan saya yang tidak pernah datang menemuimu, tapi saya punya alasan untuk itu. Apakah janji kakak kecil untuk menjaga saya seumur hidup masih berlaku?&rdquo

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   125. MASA LALU MEMBUATNYA HANCUR

    Setelah kepergian Ellina, mereka bertiga menikmati sarapan pagi. Kebetulan sekali karena hari ini adalah hari minggu. Jadi mereka akan menghabiskan waktu di rumah saja, setelah seharian kemarin sudah bermain di luar.“Alexa, aku percaya sama kamu. Kamu tidak akan mengkhianatiku dengan Kenzo, tapi ke depan juga kamu harus percaya denganku. Bahwa aku juga tidak akan mengkhianatimu.” Varen membuka pembicaraan.“Apa maksudmu?” tanya Alexa yang dari beberapa hari kemarin memang tidak paham dengan perubahan sikap Varen.“Haruskah aku yang menjelaskan dulu atau kamu yang harus mengatakan kejujuran denganku.”“Ren, tolong! Jangan ajak aku bermain tebak-tebakan. Aku bukan cenayang yang bisa tahu pikiranmu.”“Baiklah, Apa yang kamu lakukan bersama Kenzo di stand makanan lantai satu tempat kamu bekerja?”

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   124. TEMAN KECIL DI MASA LALU

    Alexa lalu berkata ketika Aerin sudah naik ke salah satu wahana permainan, tentu saja Alexa adalah ibu yang baik yang tidak akan membiarkan anaknya mendengarkan perdebatan orang dewasa.“Aerin bilang bahwa kamu tidak mencintainya, kamu masih seperti dulu tidak perduli dengannya. Bisakah kamu mengubah sikapmu sedikit?”“Ah?” Varen agak ragu-ragu, tidak tahu kenapa Aerin berubah jadi anak yang manja setelah bersama dengan Alexa.Alexa sangat tidak berdaya, “Jangan membuat masalah, aku berbicara masalah yang serius. Tidakkah kamu mengerti? Anak itu sekarang memiliki masalah di dalam hatinya dan tidak boleh terus seperti ini.”“Lalu, apakah Aerin tidak akan bersedih melihat ibunya berselingkuh? Ah, mungkin lebih tepatnya bercumbu dengan pria lain. Apa yang akan kamu lakukan jika Aerin tahu semua itu, sementara di matanya kamu adalah wanita yang semp

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   123. PAPA YANG TIDAK PEKA

    Varen lalu mematikan rokoknya, dia berjalan menuju walk in closet. Melewati Alexa tanpa sepatah katapun. Alexa buru-buru menyiapkan baju untuk suaminya, tanpa merasa curiga sedikitpun.Varen berdiri di depan kaca wastafel, dia pun tersenyum dingin dan putus asa. Sebelum keluar rumah, Alexa tetap seperti biasa memakaikan dasi padanya dan tidak menyadari ada keanehan.Tiba-tiba Varen bertanya, “Apakah kamu ingin mengatakan sesuatu padaku?”Alexa yang sedang sibuk tiba-tiba membeku, dia dengan heran melihatnya. Dengan tersedak menggelengkan kepala, “Tidak ada!”“Semalam, aku memikirkan kamu. Mungkin kamu ada merasa tidak nyaman ketika bersamaku, jadi aku mencoba mencari tahu.”Setelah Varen mengatakan itu pun berhenti sejenak, “Kamu harus ingat, kejujuran adalah modal utama dalam sebuah pernikahan. Lebih baik kamu jujur daripad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status