แชร์

6. PERTEMUAN TAK TERDUGA

ผู้เขียน: Allina
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-15 21:04:50

Alexa menggelengkan kepala, “Tidak perlu, tidak ada orang yang tidak akan peduli ketika kita bertemu situasi seperti ini, kamu harus jaga anakmu baik-baik kelak.” Setelah Alexa selesai berkata, dia melirik ke arah Aerin.

Aerin memeluk leher Varen, dia memiringkan kepalanya dan memanggilnya dengan manis, “Kakak cantik!”

“Hhhmm, panggil tante Alexa aja ya, Sayang!” Alexa menjawabnya, tanpa sadar suaranya menjadi lembut, “Aerin jangan pergi sembarangan lain kali ya?”

“Tante Alexa, jangan lupa nama papaku Varen, papa orang yang sangat kaya dan hebat!”

Alexa hanya tersenyum menanggapi perkataan Aerin. Dia hanya bisa mengganti topik pembicaraan dan bertanya, “Tuan Varen, sebelumnya di dalam telepon, kenapa kamu tahu bahwa Aerin akan mencari seorang kakak untuk membantunya?”

Varen menyipitkan matanya, dia menatap wajah Alexa dan nada bicaranya datar, “Perempuan yang lebih tinggi darinya akan dipanggil kakak olehnya.” Sebenarnya Aerin hanya melihat perempuan yang dia rasa cantik, dia tidak peduli berapa umur orang itu dan dia akan memanggilnya ‘kakak cantik’.

Ternyata seperti itu, Alexa menganggukkan kepala. Ponsel di tasnya bergetar, Alexa melihat dan menemukan bahwa itu adalah telepon dari Ibunya.

Dia tidak mengangkat panggilan itu, dia buru-buru mengangkat kepalanya berkata kepada Varen, “Aku benar-benar tidak ingin hadiah, kamu harus jaga anakmu baik-baik kedepannya, dia masih sangat kecil, aku pergi dulu.” Setelah selesai bicara dia melihat ke arah Aerin dan pergi.

FLASH BACK

Bella menjemput Aerin dengan perasaan penuh amarah, sebenarnya dia sangat malas berurusan dengan anak kecil itu jika perlu dia berharap bisa segera menyingkirkannya. Namun dia tidak bisa membantah perintah atasannya sekaligus calon pacarnya.

Terlintaslah niat busuk Bella, bibirnya meyunggingkan senyuman yang sangat licik. Setibanya di Galaxy Internasional school, Bella lantas membawa Aerin naik ke mobilnya.

“Aerin, hari ini tante mau ngajak kamu jalan-jalan, kamu mau, kan? Bagaimana kalau kita ke mall?” ucap Bella sembari merajuk dengan senyuman yang paling tulus.

“Tante apa kita bisa makan es cream juga?” tanya Aerin dengan semangatnya.

“Owh, tentu saja!” seru Bella sembari mengelus rambut indah Aerin.

Lalu sesampainya di mall, Bella meninggalkan Aerin dengan alasan akan pergi ke toilet dan menyuruh Aerin duduk di kursi tunggu. Tentu saja anak sekecil Aerin sangat mudah tertipu daya hanya dengan alasan sepele.

Sekian lama Aerin menunggu namun sang sekretaris papanya pun tak kunjung datang.

Jennifer Alexandra Lavina, desainer muda, cantik dan berbakat. Rambut panjang kecoklatan dengan bulu mata lentik. Hari ini adalah hari sial baginya karena klien tiba-tiba membatalkan kerja sama dengannya, dan itu artinya dia tidak bisa mendapatkan uang untuk pengobatan kakaknya.

Alexa mencoba menetralkan emosinya dengan berjalan-jalan di mall, tiba-tiba dia melihat seorang anak kecil sedang memegang boneka kain, berdiri dan memandangnya dari sudut yang tidak jauh dari sana.

Anak gadis kecil itu mengenakan gaun mewah berwarna biru pastel, matanya bulat dan hitam. Rambut hitam panjang dan dahinya tertutup poni yang lembut.

Dia menatap Alexa penuh rasa ingin tahu dan terlihat sangat imut. Alexa melihat tinggi badannya dan menebak anak itu mungkin berusia 4 atau 5 tahun.

Alexa melihat sekelilingnya dan tidak menemukan siapapun, dia menghampirinya, berjongkok di depannya. “Gadis kecil di mana papa dan mamamu?”

Aerin memiringkan kepalanya untuk memandang Alexa selama beberapa detik, kemudian dia tiba-tiba menyipitkan mata dan tersenyum, “Kakak cantik?!”

Alexa tidak bisa menahan tawa, dia mengulurkan tangan dan menyentuh rambutnya dengan lembut dan bertanya, “Namamu siapa gadis kecil?”

“Aerin.” Gadis itu menangis dan langsung jatuh ke pelukannya dan berkata, “Cari papa!”

Alexa merasa sedikit bingung ketika dipeluk secara tiba-tiba. Gadis kecil itu memeluk lehernya dan melihatnya penuh harapan. Apakah anak zaman sekarang begitu mudah akrab dengan orang lain?

Biasanya wanita tidak bisa menolak hal-hal yang imut, apalagi anak kecil seimut ini. Dilihat dari penampilannya dia juga seperti orang kaya.

Alexa menggendongnya dan bertanya, “Apakah kamu datang bersama ayahmu?”

Aerin langsung menggelengkan kepalanya.

Alexa sedikit kesulitan, di mana dia harus membawa Aerin untuk bertemu kedua orang tuanya? Seharusnya pergi ke rumahnya, tetapi dia tidak tahu di mana rumahnya.

Pada saat ini kebetulan dia melewati stand es cream, mata Aerin melihat es cream itu dan langsung berkata, “Es Cream!”

Alexa bisa melihat bahwa dia ingin makan es cream dan segera membawa Aerin masuk.

Dia sekarang tidak tahu bagaimana membawa Aerin bertemu orang tuanya atau anggota keluarganya yang lain, lebih baik dia membawa Aerin menikmati es cream dulu.

Alexa memesan 2 es cream rasa coklat dan strawberry, Aerin menikmati es creamnya dengan mulut yang belepotan. Melihatnya begitu imut, wajah Alexa tanpa sadar tersenyum dan mengambil tissue untuk mengelap mulut Aerin.

Setelah Alexa melihat Aerin menghabiskan es creamnya, Alexa bertanya kepadanya, “Di mana kita akan mencari ayah?” Alexa sebenarnya hanya bertanya saja dan tidak berpikir Aerin akan mengetahuinya.

Pada detik berikutnya, Aerin memberikan boneka kain yang selalu digendongnya kepada Alexa. “Telepon saja!”

Alexa melihat boneka yang diserahkan kepadanya, itu adalah boneka Barbie kain berwarna hijau pastel dan sangat imut. Dia mengambilnya dan bertanya kepada Aerin, “Apakah menggunakan ini?”

“Iya!” Aerin segera menganggukkan kepalanya dan melihatnya penuh pengharapan.

Alexa melihat boneka Barbie itu dan tampak kesulitan. Dia berpikir mungkin ayahnya biasanya menggunakan boneka kecil ini untuk menggodanya.

Ketika dia memikirkan ini dan tanpa sadar dia meremas boneka kecil itu dan menemukan ada sesuatu yang keras di dalamnya. Alexa meremasnya lagi, setelah yakin bahwa ada sesuatu di dalam boneka, dia membuka resleting yang ada di belakang boneka itu dan mengambil sebuah balok kayu dari dalam. Di atas balok kayu itu tertulis sebuah nama dan nomor telepon.

“Varen?” Alexa melihat nama dan membacanya.

Ketika Aerin mendengar suaranya, dia memiringkan kepalanya dan berkata, “Iya itu papaku.”

Alexa memegang balok kecil itu dan bertanya kepada Aerin, “Ini, apakah papamu yang memasukkannya ke dalam?”

“Iya nomor telepon papa!” Aerin mengangguk dengan bahagia.

Dari dalam ini bisa dilihat jika orang tuanya sangat menyayangi Aerin. Alexa melihat keluar mall, ini sudah begitu lama tapi tidak ada orang yang mencari Aerin. Alexa hanya bisa menelepon papanya Aerin.

FLASH BACK OFF

Keeosakan paginya tiba di kantor, Varen langsung memanggil sekreatrisnya Bella untuk datang keruangan. Varen bukan orang bodoh, tentu dia sudah tahu siapa dalang dibalik kejadian kemarin.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   301. AKHIR KISAH KITA ~ ENDING

    "Minumlah selagi hangat!" pinta Alexa.Varen mengulurkan tangan mengambil air jahe, lalu meminumnya. Setelah meminum air jahe, satu tangannya langsung melingkar di pinggang Alexa."Apa kamu tidak mau mandi?" tanya Varen."Aku sudah mandi di rumah," jawab Alexa."Mau menikmati malam di kamar atau di sofa?" Kata Varen lagi.Dia tidak memberikan Alexa pilihan ketiga, menikmati malam yang di maksud di sini jelas adalah hubungan suami istri yang selalu disukai banyak insan.Setelah Alexa tertegun cukup lama, akhirnya dia pun merespon menatap Varen dan bertanya, "Kamu lebih suka di mana?"Setelah meminum airnya, Varen langsung merebahkan tubuhnya di ranjang dan menyisakan tempat di sampingnya kiri untuk istrinya. Alexa menundukkan kepala, sudut bibirnya naik memperlihatkan senyum samar."Perlukah bersikap seperti ABG," gumam Alexa di dalam hati.Karena tadi sebelum ke sini dia sudah mandi, jadi Alexa hanya mengganti bajunya saja. Dia mengambil gaun tidur satin berwarna putih di dalam lemari

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   300. BERUBAH MENJADI ORANG ASING

    “Sudah datang?”Alexa kaget, dia pun melihat ke arah suara itu. Dia hanya melihat samar sosok yang tinggi besar duduk di sofa biru tua. Pria itu bersandar di sofa itu dengan pose santainya, kemeja putih pria itu hanya di kancing sampai di dada.Dengan iringan nafas, tampak dada yang bergejolak samar di sana. Mata gelapnya begitu bersinar dalam kegelapan. Gerakannya yang begitu anggun menyalakan sebatang rokok. Cahaya korek api bergoyang-goyang lalu hilang, aroma tembakau perlahan tersebar di udara.“Kenapa kamu tidak menyalakan lampunya?” tanya Alexa.Suasananya mirip seperti film horor, apa pria ini sengaja menakutinya? Dia pun berjalan ke samping dinding, dan mengulurkan tangan menekan saklar lampu di dinding itu.Lampu kristal di atas kepalanya menyala seketika dan menghilangkan aura gelap di dalam ruangan. Mungkin karena Varen sudah lama di dalam kegelapan, jadi awal-awal dia masih sulit beradaptasi dengan cahaya terang, sehingga tanpa sadar menyipitkan matanya, tapi ekspresi di w

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   299. MAKSUD VAREN

    Kenzo berbalik dan dengan dingin melepaskan tangan Maha yang membelit di pinggangnya. Kenzo selalu memiliki prinsip, jika cinta bisa meninggalkan maka itu bukanlah disebut cinta sejati.Saat mamanya masih muda, dia juga memiliki karier. Tapi mama bisa mengejar karier itu tanpa harus meninggalkan papanya.Jika dalam hidup ini dia masih memiliki keberuntungan untuk mencintai. Dia berharap bertemu dengan wanita yang tidak pernah meninggalkannya dengan alasan apapun. Tapi wanita ini sudah pasti bukan Maha."Maha, tidak setiap hubungan akan berakhir dengan bahagia, jika pada akhirnya kita tidak bisa bersama, itu artinya kita belum berjodoh. Aku tidak membencimu, juga tidak ada hal yang harus dibenci."Situasimu dulu, aku paham hingga membuatmu harus memilih. Hanya saja aku tidak memiliki kebiasaan untuk kembali ke masa lalu. Aku mohon jaga kehormatanmu sendiri, demi laki-laki yang seumur hidup akan bersamamu."Kenzo berbalik dan berjalan k

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   298. ANTARA KARIR DAN CINTA

    Kenzo memang adalah pria yang tegas, dia tidak akan memberikan harapan sekecil apapun datang merusak hidupnya.“Salah paham apa? Tapi kenapa kita tidak bisa bersama lagi?” Maha menatap mata Kenzo, dia bertanya dengan bibir gemetar.“Hal yang tidak mungkin terjadi, aku tidak mau ibuku terus memiliki imajinasi yang tidak realistis,” Setelah Kenzo berbicara, kedua pintu lift tiba-tiba terbuka. Dia melangkahkan kaki panjangnya berjalan keluar.Maha segera mengejarnya, menghadangnya di depan pintu rumah sakit. “Kenapa tidak mungkin?” Dia bertanya hampir lepas kendali.Kenzo mengernyitkan dahinya, suaranya sangat dingin dan jelas, “Maha kita sudah berpisah dari awal, aku tidak pernah berjanji akan berdiri di tempat menunggu kamu kembali. Dan aku juga tidak seharusnya memberikan harapan untuk kembali. Sebuah hubungan yang sudah berakhir, maka sudah berakhir. Ada baiknya kita menjadikannya kenangan yan

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   297. PENOLAKAN KENZO

    Alexa dan Kenzo berjalan masuk ke dalam lift, di pertengahan jalan Kenzo menceritakan secara sekilas kondisi ibunya. Penyakit jantung ibunya juga semakin memburuk, meskipun Kenzo adalah seorang ahli jantung tapi dia tetaplah seorang manusia bukan dewa penyelamat.Dalam beberapa tahun ini Kenzo mampu membuat kondisi tubuh ibunya stabil. Tapi beberapa minggu terakhir kondisinya mulai memburuk, sehingga harus dirawat di rumah sakit.Lift berhenti di lantai 22, ibunya Kenzo berada di ruang perawatan VIP. Pada saat mereka berdua tiba di pintu kamar, sudah terdengar suara tawa kecil yang berasal dari kamar.Maha duduk di samping ranjang pasien dan sedang menceritakan beberapa kejadian seru yang dialami dirinya saat tinggal di luar negeri. Ibunya Kenzo juga tertawa mendengar cerita Maha.Maha adalah mantan pacar Kenzo, wanita yang pernah meninggalkan Kenzo demi kariernya. Setahu Alexa, Maha telah menjadi penari Ballet terkenal di negeri Singa sana.

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   296. KEJADIAN YANG SEBENARNYA

    “Suutsss.” Varen menutup mulut Alexa dengan jari telunjuknya, “Semua sudah berakhir, tidak ada lagi yang perlu ditanyakan.”“Tapi aku ingin tahu.”“Pada awalnya aku menyuruh Bayu untuk menyelidiki semuanya, sebelum aku dan dia bertemu dengannya di club, dengan siapa saja Kinan sempat berinteraksi.”“Aku tidak pernah meragukan cara kerja Bayu, dia meretas CCTV yang ada di apartemen Kinan. Mulai dari pintu gerbang, lorong, hingga CCTV yang tepat di depan kamar Kinan. Ada satu yang mencurigakan, seorang wanita berpakaian petugas laundry masuk ke unit apartemen Kinan menggunakan kunci cadangan.”“Bayu mencurigai gerak-gerik wanita ini, dia lalu mencari tahu siapa wanita ini sebenarnya. Wanita ini memanglah petugas laundry yang sudah biasa datang dan keluar masuk di kamar Kinan. Tapi petugas laundry ini dibayar oleh Adelia untuk memasang camera di setiap sudut kamar Kinan.&

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status